• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Public Relations Dalam Membangun Brand Image Di Hotel Noor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Strategi Public Relations Dalam Membangun Brand Image Di Hotel Noor "

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Public Relations Dalam Membangun Brand Image Di Hotel Noor

(Studi Kasus Kualitatif Strategi Public Relations Dalam Membangun Brand Image Hotel Noor Sebagai Hotel Baru Berbasis Syariah)

Public Relations Strategy in Building the Brand Image of Hotel Noor

(Case Study for Public Relations Strategy in Building the Brand Image of Hotel Noor, a new Sharia-based Hotel)

Shara Eka Carina

Universitas BSI Bandung, viakarin93@gmail.com

ABSTRAK

SHARA EKA CARINA, 45150004, 2019, “Strategi Public Relations Dalam Membangun Brand Image di Hotel Noor (Studi Kasus Kualitatif Strategi Public Relations Dalam Membangun Brand Image Hotel Noor Sebagai Hotel Baru Berbasis Syariah) “. Penelitian ini mengemukakan tentang bagaimana strategi public relations dalam membangun sebuah hotel baru berbasis syariah dengan banyaknya hotel konvensional yang menjamur serta dengan targetnya remaja hijaber 24-35 tahun dengan dominan wanita. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode studi kasus yaitu dengan melakukan penelitian langsung, melakukan observasi secara mendalam, serta menggambarkan dan menyajikan fakta yang ada di lapangan. Teori yang digunakan adalah teori Relationship Management, Hasil penelitian menunjukan bahwa pertukaran pikiran (interchange needs) membutuhkan sarana internal &

eksternal dalam keterlibatnnya dengan publik, melakukan hubungan community relations, Ekspektasi (expectations) dimana public relations atau humas memiliki kepentingan membangun brand image, serta media relations menjalani dengan kalangan media. Hal ini dimaksudkan untuk membangun brand image hotel noor berbasis syariah. Dan disamping itu public relations berhubungan baik disemua kalangan yang akan membawa brand image positif untuk perusahaan bidang jasa hotel.

Kata Kunci : Strategi Public Relations, Brand image, Hotel Syariah.

(2)

ABSTRACT

SHARA EKA CARINA, 45150004, 2019, "Public Relations Strategy in Building the Brand Image of Hotel Noor (Case Study for Public Relations Strategy in Building the Brand Image of Hotel Noor, a new Sharia-based Hotel)". This study presents the public relations strategy in building a new Sharia-based hotel, alongside many other conventional hotels that are expanding, with the targeted demographic of predominantly Hijab-wearing teenage women of 24-35 years old. This study uses a qualitative method, by conducting direct research, in-depth observations with description and factual presentation in the field. With Relationship Management Theory, our results showed that the exchange of thoughts (interchanging needs) requires internal & external means of engaging with the public, conducting community relations, expectations, where Public Relations team has an interest in building a brand image, as well as a media relations. This is intended to build the brand image of Sharia-based Noor Hotel.

Additionally, public relations should have good relations in every aspect which will bring a positive brand image to the hospitality management company.

Key Words: Public Relations Strategy, Brand Image, Sharia Hotel.

(3)

PENDAHULUAN

Di Indonesia termasuk kota Bandung banyak sekali tersedia berbagai macam hotel berbintang. Ada satu yang menarik perhatian, yaitu kehadiran hotel syariah. Apa perbedaaan hotel syariah dan konvensional. Hotel yang merupakan salah satu nama hotel syariah di Indonesia, pada dasarnya hotel syariah dan konvensional. Perbedaannya terletak pada cara penyajian dan berbagai layanan yang diberikan. Jika pada hotel konvensional semuanya serba bebas, baik makanan, minuman, dan hiburan. Di hotel syariah pelayanannya dibatasi.

Makanan, minuman, dan restoran harus bersertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Di hotel konvensional, interiornya lebih modern dan masa kini. Sedangkan pada hotel syariah, interiornya terlihat lebih islami dan di dindingnya ditempeli oleh ayat Al-Quran. Jadi, pengunjung

bisa merasakan tengah beribadah meski sedang liburan. Serta untuk peraturan lebih ketat di hotel syariah Jika pengunjung menginap di hotel konvensional, pengunjung tidak akan ditanya soal privasi. Namun, jika menginap di hotel syariah sebaliknya.

Karena, disana seseorang tidak boleh menginap dengan lawan jenis yang bukan pasangannya. Jadi, jika ingin menginap di hotel syariah, sebaiknya membawa surat nikah atau KTP suami-istri yang alamatnya sama.

Kehadiran hotel dengan konsep syariah ini mengurangi image masyarakat bahwa hotel menjadi tujuan atau tempat maksiat, karena dengan hotel konsep syariah, maka peraturan-peraturan yang dijadikan acuan untuk menjalankan operasionalnya adalah hukum syariah islam. Bisnis hotel syariah dapat menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan

(4)

wisatawanya. Sehingga begitu banyak hotel yang tersebar di kota Bandung namun hotel syariah bisa ikut andil dengan ciri khas dan keuninkanya masing-masing dalam meningkatkan daya saing terhadap hotel konvensional.

Salah satu hotel syariah di Bandung adalah hotel NOOR, yang sudah berdiri sejak tahun 2015 di bulan februari, 4 tahun yang lalu. Noor hotel merupakan butik hotel yang terletak di Jalan Madura Nomor 6 Bandung.

Lokasinya cukup dekat dengan pusat perbelanjaan di sekitar Jalan Riau.

Keunikan dari hotel noor adalah nuansa islami yang kental dengan perpaduan kultur dari Maroko dan Cordoba Spanyol. Terlihat dari interiornya, yang lebih banyak menggunakan warna biru, seperti mengangkat kebudayaan dari kota biru Chefcaouen Maroko.

Di setiap lantai juga terdapat banyak hiasan-hiasan dinding berwarna

emas yang menggambarkan kebudayaan dari Cordoba Spanyol. Hotel Noor terdiri dari empat lantai dan memiliki total 33 kamar. Untuk kamar terdiri dari tipe duluxe dan tipe executive. Perbedaannya adalah dari luas kamar dan tipe executive memiliki ruang tamu. Adapun fasilitas yang ditawarkan adalah free wifi, laundry service, dan breakfast. Noor hotel memiliki sertifikat halal yang di sajikan di restoran, dapur emmy, selalu mengutamakan berdoa sebelum makan di mulai. Serta memiliki ruangan khusus untuk eksesoris manik – manik, alquran, sajadah, dan setiap penggunjung datang di sajikan minum air asli ZAM-ZAM untuk sajian tamu hotel noor serta grooming menyambut tamu dengan ucapan assalammu’alaikum.

Visi dari hotel Noor adalah menjadi” to be a classy moslem boutique hotel di Bandung perusahaan yang bergerak dibidang industri jasa.

(5)

Sedangkan Misi dari hotel noor “ one for all for one serve with heart “.

Pengembangan hotel dengan konsep yang berbeda ini untuk menjawab kebutuhan konsumen akan tempat menginap seperti yang mereka harapkan terutama bagi orang muslim. Keberadaan hotel Noor syariah yang saat itu sebagai hotel syariah berbintang empat pertama di bandung diharapkan mendapat sambutan yang baik dari konsumennya. Hotel Noor syariah sebagai hotel yang berbasis syariah tentunya akan mempunyai konsep yang berbeda dengan hotel konvensional (PHRI). Hotel Noor syariah ini memang lazimnya hotel yang lain operasional dan layanannya telah menyesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah atau berpedoman pada ajaran Islam.

Standar pelayanan di hotel Noor syariah pun lebih ditekankan pada keramah tamahan, lembut, kesediaan untuk membantu, sopan, bermoral dan

juga ditunjang dengan pakaian muslim berhijab untuk perempuan dan berpeci untuk laki-laki. Tamu hotel juga lebih dibatasi pada keluarga, jika suami istri hendaknya pasangan yang menjadi muhrimnya. Brand hotel Noor Syariah tidak sama dengan brand konvensional sehingga disini pengelola perlu melakukan strategi public relation yang mendukung agar hotel Noor syariah mampu mengikuti jejak hotel lainnya.

Sejauh ini hotel Noor syariah ingin agar konsumennya tahu bahwa hotel Noor Syariah ini nyaman untuk digunakan menginap dan mendukung kebutuhannya.

Disini hotel Noor Syariah terus melakukan inovasi dan meningkatkan taraf penjualan untuk kemajuan suatu perusahaan. Peningkatan okupanasi hotel Noor Syariah dari tahun ke tahun tidak terlepas dari inovasi – inovasi yang dilakukan hotel Noor dengan melakukan kerja sama di berbagai bidang dan

(6)

prestasi yang diraihnya. Beberapa kerjasama yang dilakukan Hotel Noor meliputi kerjasama dengan media relation seperti (media cetak), seperti koran Pikiran Rakyat, Tribun Jabar, Majalah Glam Jakarta kerjasama dengan (media elektronik), seperti Bandung Tv, Net tv , kerjasama dengan jasa transportasi, seperti Grab online, Taksi Blue Bird, Traveloka, Pegi-Pegi, Tiket Com, Oyo, Trivago, Agoda, Halaltrip, kerjasama dengan lembaga pendidikan UIN , UPI dan lain sebagainya.

Dengan kerjasama dan prestasi yang didapatkan kini Hotel Noor syariah semakin banyak dikenal oleh masyarakat luas. Hotel Noor memanfaatkan kecanggihan media social instgaram, dan facebook serta social message sebagai sarana reservasi dan berbagai informasi.

Hal ini tak lain untuk mendekatkan dan mempermudah akses interaksi kepada para tamu maupun masyarakat luas.

Sejauh ini hal tersebut pun telah mendapat tanggapan positif dari masyarakat maupun para konsumen loyal hotel Noor.

Menurut Public Relations Officer hotel Noor penggunaan media sosial dan social message sudah dimulai setahun terakhir ini. Akun-akun media sosial tersebut juga menjadi wadah apresiasi dan ekspresi mayarakat atau para tamu ketika datang ke hotel Noor syariah. Sementara, penggunaan social messaging difungsikan untuk akses reservasi dan berinteraksi langsung kepada para tamu apabila ingin menginap. Akun media sosial dioperasikan oleh public relations, mengingat sifatnya yang lebih eksternal kepada masyarakat. Sedangkan untuk social messaging dihandle oleh front office department karena menyangkut dengan reservasi tamu, dimana hal ini merupakan ranah kerja front office.

(7)

Strategi media relations, strategi ini bertujuan untuk menjaga, menjalin serta menyebarkan informasi baik yang ada di perusahan kepada publik. Tanpa adanya media relations kegiatan yang ada di hotel Noor syariah tidak diketahui publik. Maka public relations dalam merencanakan tugasnya selalu menggunakan strategi tersebut. Kegiatan tersebut dirasa cukup efektif dan dapat mempertahankan brand image ( citra merek ) perusahaan di tengah banyaknya persaingan yang ada saat ini.

Strategi community relations yang dilakukan hotel Noor syariah adalah dengan memperhatikan masyarakat sekitar perusahaan sebab dengan hal seperti itu membuat masyarakat sekitar perusahaan tidak merasa diasingkan, kegiatan yang dilakukan hotel Noor syariah dalam community relations ini yaitu dengan mengajak para masyarakat sekitar perusahaan untuk buka puasa,

sholat idul fitri dan idul adha bersama serta mengandeng dalam kegiatan- kegiatan perayaan hari Besar Nasional lainnya, acara event syariah seperti tabligh akbar, acara gathering islam.

Strategi yang digunakan hotel Noor syariah yang terakhir yaitu Publisitas dapat berupa periklanan melalui media massa. Public relation akan mengeluarkan sejumlah biaya tertentu.

Namun jika public relation mempunyai kerjasama yang baik dengan para media massa biasanya menggunakan publisitas, pihak public relation tidak perlu mengeluarkan biaya sepersen pun dalam publisitas.

Kegiatan tersebut berupa kegiatan eksternal dan internal. Kegiatan eksternal berupa hubungan dengan masyarakat sekitar hotel, hubungan dengan media dan komunitas yang ada di Bandung.

Kegiatan internalnya berupa menjaga hubungan sesama karyawan,

(8)

meningkatkan tentang ilmu keagamaan yang setiap satu bulan sekali diadakan pengajian dan qataman al-quran, hal ini bertujuan untuk meningkatkan keilmuan di bidang keagamaan pada setiap karyawan guna membangun brand image di hotel Noor syariah.

Peran public relations pun menjadi penting sebagai ujung tombak dalam mempertahankan konsumen agar tetap loyal di tengah kompetisi yang semakin tinggi. Setiap perusahaan jasa ( hotel ) mempunyai strategi dan usahanya masing-masing dalam memperebutkan calon konsumennya. Banyak hotel yang menjalankan public relationss eksternalnya, seperti yang dijalankan oleh public relations Hotel Noor di Kota Bandung.

Srategi public relations Membangun Brand Image di hotel Noor yaitu dengan : Corporate Image Komponen dari brand yang pertama

adalah corporate image, yaitu citra yang hendak ditampilkan hotel Noor kepada konsumen. Representasi dari corporate image bisa dalam bentuk logo perusahaan (hotel), pelayanan yang diberikan (customer service), hubungan yang dibangun dengan konsumen. Strategi yang dilakukan oleh public relations adalah dengan community relations, media relations, serta action plan (publisitas). Public relations menjalin hubungan dengan berbagai kalangan. Hal ini dimaksudkan untuk membangun relasi yang baik, disamping itu hubungan yang baik disemua kalangan akan membawa citra positif perusahaan. Kegiatan tersebut berupa kegiatan eksternal dan internal.

Kegiatan eksternal berupa hubungan dengan masyarakat sekitar hotel, hubungan dengan media dan komunitas yang ada di bandung.

Kegiatan internalnya berupa menjaga

(9)

hubungan sesama karyawan, meningkatkan tentang ilmu keagamaan yang setiap satu bulan sekali diadakan pengajian qataman al-quran, melakukan rapat mingguan sales marketing dan public relations dalam hal evaluasi kinerja.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keilmuan di bidang keagamaan pada setiap karyawan. Brand Image memiliki peran penting bagi sebuah produk jasa maupun barang.

Brand Image juga sering menjadi alat bantu konsumen dalam mengambil keputusan. Selain itu, keberadaan brand image mampu menarik minat kosnumen untuk memakai produk tersebut. Bahkan, keberadaan brand dianggap sebagai pilar bisnis yang menunjang keberhasilan bisnis itu sendiri. Tidak dapat dipungkiri saat ini banyak perusahaan berlomba- lomba menjadikan mereknya menjadi

nomor satu atau top of mind di benak pelanggan.

Pentingnya membangun merek sudah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat, membuat perusahaan berusaha mencari strategi yang tepat dalam memasarkan produknya. Persaingan bisnis dalam perkembangannya di era globalisasi, menuntut perusahaan untuk bersikap dan bertindak cepat dan tepat. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut bersaing secara kompetitif dalam hal menciptakan dan mempertahankan konsumen yang loyal (pelanggan), yaitu salah satunya melalui persaingan brand image untuk memberikan citra khusus bagi konsumennya.

Persaingan perusahaan untuk memperebutkan konsumen saat ini tidak lagi terbatas pada atribut fungsional

(10)

produk seperti kegunaan produk, melainkan sudah dikaitkan dengan brand image yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya. Menurut Freddy Rangkuti (2009) Citra Merek (brand image) adalah persepsi merek yang dihubungkan dengan asosiasi merek yang melekat dalam ingatan konsumen.

Beberapa alat pemasaran yang dapat digunakan untuk menciptakan brand image adalah produk itu sendiri, kemasan label, nama merek, logo, warna yang digunakan, titik promosi pembelian, pengecer, iklan dan semua jenis promosi lainnya, harga, pemilik merek, negara asal, bahkan target pasar dan pengguna produk.

Citra (image) merupakan persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Image yang baik tentang produk akan menguntungkan perusahaan, karena konsumen secara tidak sadar akan merekomendasikan produk kepada orang

lain. Sebaliknya image yang buruk tentang produk akan membuat konsumen menyebarkan informasi buruk tersebut kepada orang lain

Komponen pembentuk Brand Image ada 3, yaitu : Citra Pembuat (corporate image) yaitu: sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk dan jasa. Citra Pemakai (user image) yaitu: sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan barang atau jasa, meliputi pemakai itu sendiri, gaya hidup atau kepribadian dan status sosial.

Citra Produk (product image) yaitu:

sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk, yang meliputi atribut produk tersebut, manfaat bagi konsumen, penggunaannya, serta jaminan.

Brand Image Menurut Bambang Sukma Wijaya (2011) menyimpulkan

(11)

bahwa dimensi-dimensi utama yang mempengaruhi dan membentuk citra sebuah merek tertuang dalam gambar.(

Brand Identity ) Dimensi pertama adalah brand identity atau identitas merek.

Brand identity merupakan identitas fisik yang berkaitan dengan merek atau produk tersebut sehingga konsumen mudah mengenali dan membedakannya dengan merek atau produk lain, seperti logo, warna, kemasan, lokasi, identitas perusahaan yang memayunginya, slogan, dan lain- lain.

(Brand Personality) Dimensi kedua adalah brand personality atau personalitas merek. Brand personality adalah karakter khas sebuah merek yang membentuk kepribadian tertentu sebagaimana layaknya manusia, sehingga khalayak konsumen dengan mudah membedakannya dengan merek lain dalam kategori yang sama, misalnya

karakter tegas, kaku, berwibawa, ningrat, atau murah senyum, hangat, penyayang, berjiwa sosial, atau dinamis, kreatif, independen, dan sebagainya.

(Brand Association) Dimensi ketiga adalah brand association atau asosiasi merek. Brand association adalah hal-hal spesifik yang pantas atau selalu dikaitkan dengan suatu merek, bisa muncul dari penawaran unik suatu produk, aktivitas yang berulang dan konsisten misalnya dalam hal sponsorship atau kegiatan social responsibility.

Saat ini, perkembangan hotel dengan berbasis syariah belum menjadi suatu bisnis yang cukup popular namun diyakinkan bahwa perkembangan hotel berbasis syariah akan mengalami perkembangan peningkatan yang cukup drastis dikarenakan tingkat kesadaran terhadap syariah saat ini, menimbulkan banyaknya bermunculan lembaga-

(12)

lembaga yang berbasis syariah. Untuk mempopulerkan hotel syariah di kota Bandung maka kegiatan public relations khususnya sangat dibutuhkan oleh lembaga atau perusahaan agar masyarakat menjadi lebih aware terhadap hotel syariah.

Public Relations sangat penting dalam membangun brand image di hotel, Metode Analisis Data dengan menggunakan metode Teknik induktif studi kasus (studi kasus yang berangkat dari fakta dan data lapangan, kemudian di simpulkan ke dalam tataran konsep dan teori tertentu ).

Metode Pengumpulan Data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan data sekunder dari studi kepustakaan dan sumber bacaan lainnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yang bersifat Studi Kasus, Paradigma yang dipakai ialah Peneliti menggunakan Paradigma

kontruktivisme untuk menemukan bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikontruksi dengan cara apa kontruksi itu dibentuk.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Public Relations dalam Membangun Brand Image hotel Noor Sebagai hotel baru berbasis syariah)”. Alasan penulis

“memilih tema ini adalah karena hotel ini sangat jauh berbeda dengan hotel yang lainnya, Hotel dengan Ciri Khas berbasis Syariah islam yang dominan anak muda remaja yang menjelang dewasa, yakni dengan menggunakan pendekatan “ Syariah islam ” dan sangat tepat untuk mendekati pasar (islamik) anak muda terutama mahasiswa, dan kaum dewasa.

Hotel Noor berbeda dengan hotel modern lainnya, hotel noor memposisikan sebagai hotel yang sama dengan lainnya namun dengan nuansa yang berbeda.

(13)

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik mengkaji lebih dalam tentang hotel berbasis syariah dengan memfokuskan pada bagaimana Strategi

Public Relations dalam Membangun Brand Image Hotel Noor Sebagai Hotel Baru Berbasis Syariah).

KAJIAN LITERATUR

Menurut Onong Uchjana Efendy, dalam bukunya yang berjudul “Dinamika Komunikasi”, strategi merupakan perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai tujuan. (Efendy, 1992) Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya. (Hermawan, 2012). Dalam usaha untuk membangun citra perusahaan tentunya dibutuhkan strategi yang bagus. Hal ini merupakan tugas public relations melakukan komunikasi dua arah (two way communications), membina hubungan baik dengan berbagai pihak dan citra positif perusahaan kepada khalayak.

Public Relations

Public relations adalah jenis pekerjaan

yang biasanya mengurus segala hal terkait dengan komunikasi, baik dalam atau luar perusahaan. Tugas seorang PR adalah memastikan citra perusahaan di mata masyarakat tidak buruk. Definisi public relation merupakan usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin- Thomas,2002).

Public Relations dan Hubungannya

(14)

Seorang Public Relations juga harus menjaga hubungan baik dengan semua pihak entah itu hubungan kedalam publik internal maupun hubungan keluar publik eksternal untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Hubungan dengan publik internal meliputi : hubungan dengan karyawan (employee relations), dan hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations),

sedangkan hubungan dengan publik eksternal, meliputi : pelanggan (customer), khalayak sekitar (community), intansi pemerintah (government), pers (press).

(Effendy, 1993) .

Hubungan Publik Internal

(1) Hubungan dengan karyawan (employee relations) Public Relations Officer bukan hanya duduk dikantor saja, melainkan harus berkomunikasi langsung dengan para karyawan mulai

dari karyawan yang berkerja halus yang berpakaian bersih di ruangan kantor yang serba bersih pula maupun pekerja kasar yang berpakaian penuh minyak atau pekerja bawahan. Jika semua itu terlaksana maka pekerjaan akan lancar dan kepercayaan dari mereka dapat dipelihara dan dibina.

(2) Hubungan dengan pemegang saham (stakeholder relations) Dalam hubungan dengan modal, pemegang saham tidak dapat dikesampingkan dari pemikiran seorang manajer dalam usahanya membina dan memajukan perusahaannya, tanpa adanya pemegang saham di suatu perusahaan tidak akan berjalan dengan lancar.

Komunikasi dengan mereka dapat dilakukan oleh seorang PRO (Public Relations Officer) sebagai petugas yang sudah terbiasa dalam bidang tersebut. Komunikasi dengan pemegang saham akan terus berlanjut

(15)

dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya : Menyatakan selamat kepada pemegang saham yang baru, memberikan laporan, mengirimkan majalah organisasi, mengadakan pertemuan.

Hubungan Publik Eksternal

(1) Hubungan dengan pelanggan (customer relations ) Sukses yang besar yang diperoleh suatu perusahaan ialah mendapatkan pelanggan yang tetap yaitu dengan melakukan komunikasi baik dengan cara publisitas, maupun periklanan.

(2) Hubungan dengan khalayak sekitar (community relations) Membina dan memelihara khalayak sekitar ialah orang – orang yang bertempat tinggal di sekitar kompleks organisasi (perusahaan, jawatan dan lain – lain).

Pihak perusahaan perlu selalu melakukan komunikasi dengan mereka untuk menunjukkan bahwa organisasi beserta para karyawannya tidak mengasingkan diri dari masyarakat sekitar.

(3) Hubungan dengan Pemerintah (government relations) Sebuah

organisasi kekaryaan tidak bisa tidak, akan ada hubungannya dengan instansi – instansi pemerintah, seperti Kotamadya, Kabupaten, Kecamatan, Kantor Pajak, Bank – Bank Pemerintah, PLN, dan lain sebagainya.

Komunikasi dengan jawatan – jawatan tersebut dalam rangka membina goodwill dan hubungan harmonis.

(4) Hubungan dengan pers (press relations) Membina dan memelihara hubungan dengan pers penting dilakukan sebab tanpa mereka berita baik yang sedang terjadi di perusahaan tidak akan ke publikasi. Pers disini yaitu semua media massa,seperti Koran, radio, televisi, dan lain sebagainya. Komunikasi dengan mereka dapat dilakukan secara anjang-sana kepada staf redaksi, mengirimkan kalender, mengucapkan selamat saat media massa / pers berulang tahun.

Strategi

Public Relations

Strategi Public Relations atau yang lebih dikenal dengan bauran Public

Relations, adalah sebagai berikut ( Ruslan : 2002 )

(16)

1. Publications : Setiap fungsi

dan tugas PR adalah

menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh public.

2. Event : Merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk & layanan perusahaan, mendekatkan diri ke public dan lebih jauh lagi dapat memengaruhi opini public. Contoh dari beberapa event itu adalah Calendar event, Special event dan Moment event.

3. News : Berupaya

menciptakan berita melalui press release, news letter, bulletin, dll.

Untuk itulah seorang PR harus mempunyai kemampuan menulis untuk menciptakan publisitas.

4. Community Involment : Keterlibatan tugas sehari-hari seorang PR adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjaga hubungan baik dengan pihak organisasi / lembaga yang diwakilinya.

5. Inform or Image : Ada 2 fungsi utama dari PR, yaitu memberikan informasi kepada public / menarik perhatian sehingga diharapkan dapat tercipta tanggapan citra yang positif.

6. Lobbying and Negotiation : Keterampilan untuk melob melalui pendekatan pribadi dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang PR.

7. Social Responsibillity : Mmemiliki tanggung jawab sosial dalam aktivitas PR menunjukkan bahwa perusahaan memiliki keperdulian terhadap masyarakat. Hal

(17)

ini meningkatkan citra perusahaan di mata public.

Media Relation

Pentingnya media ini mendorong organisasi untuk melakukan aktivitas khusus guna menjalin hubungan baik dengan media yang disebut dengan media relations. Jefkins (1995: 98) menyebut media relations adalah usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak.

Community Relations

Community relations merupakaan upaya membina hubungan harmonis antara perusahaan atau organisasi dengan komunitas masyarakat untuk meningkatkan kepedulian sosial dan saling pengertian. Community Relations pada dasarnya adalah

kegiatan public relations, maka langkah-langkah dalam proses public relations pun mewarnai langkah- langkah dalam community relations.

Mengingat community relations berhadapan langsung dengan persoalan – persoalan sosial yang nyata dihadapi komunitas sekitar organisasi melalui pendekatan community relations, organisasi bersama-sama dengan komunitas sekitarnya berusaha untuk mengidentifikasi, mencari solusi dan melaksanakan rencana tindakan atas permasalahan yang dihadapi. Dalam hal ini fokusnya adalah permasalahan yang dihadapi komunitas. Bukan permasalahan yang dihadapi organisasi.

Wilbur J. Peak dalam karyanya

“community relations” yang dimuat dalam Lesly’s Public Relations Handbook (Onong Uchjana Effendy,

(18)

1992:149), mendefinisikan hubungan dengan komunitas sebagai hubungan dengan komunikasi sebagai fungsi hubungan masyarakat, merupakan partisipasi suatu lembaga yang berencana aktif dan sinambung dengan masyarakat di dalam suatu komunitas untuk memelihara dan membina lingkungannya demi keuntungan kedua pihak yaitu lembaga dan komunitasnya.

Community relations bisa bermakna lebih dari sekedar membangun hubungan baik antara lembaga dan komunitas sekitarnya, melainkan juga berperan melalui tindakan-tindakan pada tingkat lokal dalam mengatasi permasalahan- permasalahan.

Brand Image

Brand image merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap brand.

Brand image berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap sebuah brand.“ Citra adalah

seperangkat keyakinan, ide, dan kesan, yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek.” – Kotler. Brand image adalah apa yang konsumen pikirkan dan rasakan ketika mendengar atau melihat sebuah brand.

Image konsumen yang positif terhadap suatu brand lebih memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian.

Strategi Membuat Brand Image Perusahaan yang Baik

1. Menciptakan Logo Perusahaan yang Baik

2. Menggunakan Tools Marketing 3. Interaksi Melalui Media Sosial 4. Menggunakan Partnership untuk

Membangun Brand Awareness 5. Fokus terhadap Segmen dan Target

Pasar

Kajian Teori Relationship Management Theory (Teori Manajemen Hubungan ) Dalam bukunya berjudul “ Public Relations and Tourism” Unpad.

Teori relationship management merupakan teori penting dari public

(19)

relations, karena terkait dengan fungsi dasar public relations yaitu aktivitas komunikasi, yang menghubungkan organisasi dan public. ( krisyantono, 2014:277). Pada teori ini, fokus membahas proses manajemen relasi organisasi dan publiknya baik internal maupun eksternal.

Menurut Ledingham

(heath,2005), relationship management (pengelolah hubungan) bertujuan untuk mendapatkan mutual benefit (saling menguntungkan) dengan publiknya, berupa persepsi positif public kepada organisasi, persepsi yang mendukung posisi sebuah organisasi di publik. Dalam relationship management, ada 3 unsur yang penting, pertukaran pikiran (interchange needs), ekspektasi (expectations), dan pemenuhan (fulfillment).

Pada penelitian ini, pertukaran pikiran (interchange needs) public

relations membutuhkan sarana eksistensi para stakeholder, khususnya stakeholder eksternal dalam keterlibatnnya dengan pemerintah daerah, ataupun internal bertujuan untuk sama-sama mengembangkan potensi, dimana seorang public relations atau humas memerlukan gagasan/ ide cemerlang dari para stakeholder untuk mengembangkan potensi tersebut.

Ekspektasi (expectations) dimana public relations atau humas memiliki kepentingan membangun brand image positif. Dan pemenuhan (fulfillment) dapat dilakukan dengan menjalin kerjasama yang baik antara public relations atau humas, bisa memberikan kepercayaaan dan memberikan komitmen dengan para stakeholdernya.

Alasan peneliti menggunakan teori relationship management dimana seorang public relations merujuk pada proses hubungan manajemen hubungan

(20)

antara organisasi dengan public internal dan eksternal, dimana public relations atau humas memiliki kepentingan membangun brand image positif dalam (expectations), dan public relations atau humas, bisa memberikan kepercayaaan dan memberikan komitmen yang tepat dengan para stakeholdernya (fulfillment.) karena teori ini dinilai peneliti sangat sesuai bila dijadikan suatu pegangan ketika dihubungkan dengan permasalahan yang akan diteliti yaitu Strategi Public Relations dalam Membangun Brand Image Hotel Noor Sebagai Hotel Baru Berbasis Syariah.

METODE PENELITIAN

Metode cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu, menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kasus. Komunikasi adalah lebih tepat jika

dilakukan menggunakan metode kualitatif, mendalam untuk lebih mengetahui fenomena – fenomena tentang aspek kejiwaan, periaku sikap, tanggapan, opini, perasaan, keinginan dan kemauan seseorang atau kelompok.

Studi Kasus

Dalam hal ini peneliti menggunakan studi kasus yang dikarenakan penelitian menemukan keunikan yang terdapat di objek penelitian yaitu hotel Noor. Studi kasus merupakan penelitian pada kedalaman dan kerincian, wawancara secara mendalam, sebuah penggambaran kasus secara rinci dan dengan sungguh-sungguh. Studi kasus digunakan apabila peneliti ingin memahami suatu permasalahan atau situasi tertentu dengan secara mendalam yang dimana suatu persoalan besar dapat dipelajari dari beberapa contoh dan biasanya berbentuk pertanyaan-pertanyaan.

Studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena didalam

(21)

konteks kehidupan nyata, bila mana batas- batas antara fenomena dan konteks tidak tampak secara tegas atau jelas dan menggunakan berbagai sumber atau multisumber bukti. (Yin, 2011:40)

Peneliti menggunakan Paradigma kontruktivisme untuk menemukan bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikontruksi dengan cara apa kontruksi itu dibentuk. Alasan peneliti menggunakan paradigma kontruktivisme dalam penelitian ini karena paradigm kontruktivisme dianggap mampu melihat bagaimana realitas dari Strategi Public Relations dalam Membangun Brand Image Hotel Noor Sebagai Hotel Baru Berbasis Syariah.

Paradigma yang digunakan didalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme, yaitu paradigma yang berpendapat bahwa semesta secara epistimologi merupakan hasil kontruksi social.

Teknik Pengumpuln Data Wawancara

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standart data yang diterapkan.

(Sugiyono, 2015 : 224) Observasi

Yaitu suatu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala – gejala yang diselidiki. Metode ini dilakukan untuk mengenali secara umum subjek penelitian dengan lebih cepat dan efisien. Kegiatan Observasi adalah kegiatan yang setiap saat kita lakukan dengan perlengkapan panca indra yang kita miliki. (Kriyantono, 2008 : 108).

Dokumentasi

Demi menunjang penelitian ini, metode pengumpulan data lain yang akan digunakan adalah dokumentasi, yaitu peneliti mengumpulkan dokumen-dokumen baik public maupun privat yang memiliki relevansi dengan penelitian ini. Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, atau karya lainnya.

Teknik Analisis Data dan Sumber Data Teknik Analisis Data

(22)

Proses analisis melibatkan pengorganisasian data, pembacaaan pendahuluan pada database, pengodean dan pengorganisasian tema, penyajian data dan penyusunan penafsiran data.

Langkah-langkah ini saling terkait dan membentuk spiral aktivitas yang semuanya terkait dengan analisis dan penyajian data.” (Creswell, 2014: 250)

Dalam penelitian ini, peneliti mengikuti teknik analisis data dalam memaparkan masalah yang diteliti. Serta dari hasil observasi, peneliti mereduksi kembali untuk memperoleh hasil yang benar-benar berfokus pada masalah yang diangkat oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunkan analisis data di lapangan Model Miles dan Huberman.

Miles and Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara intensif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. (Sugiyono, 2015:246).

Teknik Keabsahan Data

Uji keabsahan data ini diperlukan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu temuan atau data yang dilaporkan peneliti dengan apa yang terjadi sesungguhnya di lapangan. Moleong (2005), memaparkan tujuan uji (credibility) kredibilitas data yaitu untuk menilai kebenaran dari temuan penelitian kualitatif. Kredibilitas ditunjukkan ketika partisipan mengungkapkan bahwa transkrip penelitian memang benar-benar sebagai pengalaman dirinya sendiri.

Kredibilitas adalah ukuran kebenaran data yang dikumpulkan, yang menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan hasil penelitian. (Satori,Komariah, 2013:165).

Peneliti menggunakan uji kredibilitas karena dengan teknik ini peneliti bisa mengetahi mana data yang valid dan tidak.

Waktu Penelitian Dan Lokasi Penelitian

(23)

Lokasi merupakan komponen yang juga sama penting dengan data, karena lokasi adalah tempat dimana peneliti dapat menemukan data penelitian yang dicari dan akan dianalisis menjadi sebuah temuan penelitian.

Penelitian ini dilakukan “di kantor hotel Noor” Salah satu hotel syariah di Bandung yang sudah berdiri sejak tahun 2015 di bulan februari, 4 tahun yang lalu.

Hotel Noor merupakan butik hotel yang terletak di Jalan Madura Nomor 6 Bandung. Lokasinya cukup dekat dengan pusat perbelanjaan di sekitar Jalan Riau.

Alasan peneliti melakukan penelitian di lokasi tersebut karena informan yang dibutuhkan peneliti untuk melengkapi data-data penelitian ini dari pengelola divisi public relation, Human Resources Departement dan aktifitas internal di lokasi tersebut.

PEMBAHASAN

Berdasarkan kerangka hasil penelitian diatas, peneliti menjelaskan bahwa Strategi Public Relations Dalam Membangun Brand Image Hotel Noor Syariah yang dijadikan sebagai fokus penelitian, dimana dari fokus tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana kegiatan media relations Hotel Noor dalam membangun brand image, hubungan eksternal dan internal, community relations. Peneliti menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan para informan, yaitu ketika kegiatan media relations yang dilakukan oleh public relations dalam pengelolahaan dengan para media massa, media cetak, media social dan event sering kali saling berhubungan dengan publik ( public relationship), public relations memilki prinsip-prinsip dalam teorinya Teori Relationship Management yaitu keberhasilan hubungan melibatkan manfaat kedua belah pihak tujuannya untuk mendapatkan mutual benefit (saling

(24)

menguntungkan), organisasi dan interaksi publik (pengelolahan hubungan), komunikasi ialah alat strategi dalam untuk waktu lama secara terus-menerus, dan manajemen organisasi publik berfungsi untuk meningkatkan pemahaman dan manfaat bagi organisasi dan pubiknya.

(heath, 2005:740-743).

Sementara dari kegiatan Public Relations melakukan hubungan eksternal dan internal dalam teorinya Teori Relationship Management yaitu pertukaran pikiran (interchange needs) dimana public relations membutuhkan sarana internal bertujuan untuk sama- sama mengembangkan potensi hotel Noor kearah yang lebih baik serta mampu bersaing dengan hotel syariah lainnya, dimana seorang public relations atau humas memerlukan gagasan/ ide cemerlang untuk mengembangkan perusahaan terutama dalam bidang jasa hotel, hal ini sangatlah penting dalam

sumber daya manusia untuk kemajuan sebuah perusahaan. Dalam relationship management hubungannya di bidang eksternal yaitu pada penelitian ini, dengan pertukaran pikiran (interchange needs) membutuhkan sarana eksistensi para stakeholder, khususnya stakeholder eksternal dalam keterlibatnnya dengan publik, karena memiliki kepentingan membangun brand image positif serta bisa memberikan kepercayaaan dan memberikan komitmen dengan para stakeholdernya.

Sementara dari kegiatan Public Relations melakukan hubungan community relations, Ekspektasi (expectations) dimana public relations atau humas memiliki kepentingan membangun brand image positif dengan para komunitas dalam pemenuhan (fulfillment) yang dilakukan untuk menjalankan kerjasama yang baik.

PENUTUP

(25)

Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:

-Kegiatan Media Relations yaitu kegiatan menjalin hubungan dengan media. Kegiatan ini bertujuan agar apa yang dilakukan oleh public relations hotel noor, diketahui oleh publik dan mendatangkan brand image positif . Tanpa adanya media massa perusahaan tidak akan dikenal oleh publik.

Kegiatan yang dilakukan dengan media yaitu (Special event ) Jakarta Halal 2018, Event wardah, Event social ulang tahun, syukuran, Wedding package, Pameran weddings. (Media Relations Media Massa Elektronik) kerjasama dengan Net TV, Radio Oz. Media publikasi social media Instagram.

-Kegiatan eksternal & internal Kegiatan Human Relations yang digunakan dalam kegiatan yang bermanfaat seperti kegiatan internal dan kegiatan eksternal. Kegiatan

internal menjaga hubungan kerja dengan sesama karyawan, karena karyawan merupakan aset penting bagi perusahaan apalagi perusahaan tersebut berhubungan di bidang jasa perhotelan sehingga mau tidak mau mereka harus menjaga attitude, penampilan serta kinerja.. Hal ini harus tetap dijaga sebab menjaga hubungan dengan karyawan sama halnya menjaga silaturahmi.

Kegiatan eksternal yaitu anak yatim piatu.

Dan melakukn Customer Relations hubungan baik dengan konsumen harus tetap di jaga semata- mata untuk mempertahankan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan publik. Tanpa ada hubungan yang baik dari mereka, hotel Noor syariah tidak bisa bertahan sampai sekarang.

-Kegiatan Community Relations bekerjasama atau mengundang komunitas yang ada di Bandung. Komunitas yang diundang sesuai event yang diselenggarakan di hotel tersebut. Selain menjalin hubungan yang baik dengan komunitas, komunitas

(26)

memberikan penghargaan kepada hotel berbasis syariah, sebagai tanda sudah menjadi yang terbaik dalam saling menguntungkan satu sama lainnya.

Saran

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk Public Relations hotel noor serta masyarakat yang ingin mengetahui kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh Public Relations di hotel noor dalam tujuannya untuk membangun brand image berbasis Syariah. Program kerja yang dilakukan sudah sangat baik dan sudah dapat direalisasikan dalam bentuk kegiatan.

Alangkah lebih baiknya jika kegiatan- kegiatan tersebut ditambah lagi atau agar lebih inovatif dan unsur keagamaannya semakin diperkuat. Dengan adanya program - program yang lebih bervariasi dan sisi keislamannya di tambah lagi diharapkan bisa memajukan Hotel noor dan meningkatkan kepercayaan masyakarakat Bandung dan sekitarnya terhadap hotel syariah karena

hotel ini sudah mendapatkan nominator hotel syariah terbaik di kota Bandung dan pelayanan yang ramah.

REFERENSI

Universitas Padjajaran. 2007. “Jurnal Komunikasi dan Informasi”. Jurnal.

Bandung : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran.

Maryam.2017. Jurnal STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN JUMLAH TAMU HOTEL PANTAI MARINA BENGKALIS. Riau: Jurusan Ilmu Pemerintahan – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas.

Sinaga, Inggrid. 2014. Jurnal Akuntansi, Ekonomi Dan Manajemen Bisnis The Effect of Marketing Public Relations on Brand Image. Batam: State Polytechnics Business Administration Study Program Parkway Street.

Wahyu Pril Ranto, Dwi. 2013. Jurnal Menciptakan Islamic Branding Sebagai

(27)

Strategi Menarik Minat Beli Konsumen.

Yogyakarta: Akademi Manajemen Administrasi.

WIDAYAWATI. 2016. Jurnal Ilmu Komunikasi STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS SWISS BELL HOTEL BORNEO SAMARINDA DALAM

MENINGKATKAN JUMLAH

PELANGGAN. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Universitas Mulawarman.

Oktaviani, Femi. 2016. Jurnal

MARKETING PUBLIC

RELATIONSHOTEL SYARIAH DALAM

MEMBANGUN LIFESTYLEISLAMI

KOTA BANDUNG. Fakultas Ilmu Komunikasi: Universitas BSI Bandung.

Sari, A.Anditha. 2017). Dasar- dasar Public Relations. Deepublish.

Ruslan, rosady. (2010). Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Agus, Sriyanto. (2015). Media Relations.

Kartasura: Efude Press.

Ardianto, dr elvinaro. (2010). Metodologi Penelitian untuk Public Relations kuantitatif dan kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Effendi, Sofian. (2012). Metode Penelitian.

Jakarta: Penerbit LP3ES.

Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Kasali Wasesa, Silih. 2005. Strategi Public Relations. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

BIODATA PENULIS

Penelitian ini ditulis oleh Shara Eka Carina Peneliti lahir di tasikmalaya pada tanggal 16 feb 1993. Peneliti sudah menempuh pendidikan tingkat SD di SDN 2 margahayu

(28)

utara 2, SMP di SMPN 1 cileunyi, SMA di karya budi dan sekarang sedang menempuh pendidikan di tingkat Universitas di Universitas BSI Bandung.

(29)

Referensi

Dokumen terkait

2022 which states that digital leadership affects employee performance The role of knowledge sharing on performance Based on the results of data processing, a p value of 0.000 < 0.050

Broadly defined as a collaboration of medical services with the tourism industry, healthcare tourism offers cost effective medical services for individuals who cannot afford these