• Tidak ada hasil yang ditemukan

studi analisis terhadap meningkatnya - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "studi analisis terhadap meningkatnya - etheses UIN Mataram"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

Apa faktor penyebab meningkatnya kasus talak dan cerai selama pandemi Covid-19 di Pengadilan Agama Praja. Upaya hakim dalam menangani kasus perceraian dan perceraian yang terus meningkat di masa pandemi Covid-19 di Pengadilan Agama Praja.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan dan Manfaat
  • Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
  • Telaah Pustaka
  • Kerangka Teori
  • Metode Penelitian
  • Sistematika Pembahasan

Bagian ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting. Sedangkan pada bagian terakhir ini peneliti mencantumkan daftar pustaka dan lampiran berupa izin penelitian dan CV.

PAPARAN DAN TEMUAN LAPANGAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Sejarah Pengadilan Agama Praya
  • Visi dan Misi
  • Kedudukan dan Wilayah Hukum
  • Tugas Pokok dan Fungsi PA. Praya
  • Struktur Organisasi Pengadilan Agama Praya
  • Pimpinan PA. Praya Dari Masa Ke Masa

Kedudukan teknis organisasi, administrasi, keuangan dan yudisial Pengadilan Agama Praya berada di bawah pimpinan Mahkamah Agung dan Pengadilan Tinggi Agama Mataram yang berkedudukan di kota Mataram (ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat). Selain tugas pokok tersebut di atas, fungsi Pengadilan Agama Praya antara lain sebagai berikut: 42. Saat ini Pengadilan Agama Praya dipimpin oleh Syafruddin S.Ag., MSI dan Wakil Ketua Dra.

Kepaniteraan Peradilan Agama adalah perangkat penyelenggara negara yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah tanggung jawab Ketua Pengadilan Agama Praya. Sejak berdirinya Pengadilan Agama Praya selama kurang lebih 45 tahun, kepemimpinan Pengadilan Agama Praya telah melihat sebanyak 14 kali ketua pengadilan dari tahun 1976 sejak berdiri hingga sekarang di tahun 2021. Jumlah Perkara Perceraian Sebelum Pandemi dan Selama Covid -19 pandemi di pengadilan agama Praya49.

Praktik Cerai Talak di Pengadilan Agama Praya

  • Pendaftaran Perkara
  • Pemanggilan Para Pihak
  • Upaya Mediasi
  • Persidangan
  • Putusan

51 Mardhatillah, (pengacara Pengadilan Agama Praya), wawancara, Praya, Selasa 19 Oktober 2021. . penyelesaian agar pemohon dan termohon dapat berdamai atau tidak berpisah; Setelah melalui beberapa tahapan penyalinan rangkap dan pemeriksaan saksi, majelis hakim akan mempertimbangkan untuk mengambil keputusan. H). Setelah putusan mempunyai kekuatan hukum tetap (BHT), masih ada sidang lanjutan sidang untuk membuat janji cerai, kedua belah pihak akan dipanggil kembali ke alamatnya untuk menghadiri sidang.

Hasil putusan perkara di setiap persidangan dibacakan oleh ketua majelis langsung kepada para pihak. Jurusita/Arbiter Pengganti diperintahkan untuk memberitahukan kepada pemohon dan tergugat untuk hadir di depan sidang perceraian;

Praktik Cerai Talak Di Pengadilan Agama Praya Pada

Proses pemanggilan para pihak pada masa pandemi Covid-19 dan sebelum pandemi Covid-19 tetap sama yaitu pemanggilan langsung oleh juru sita dengan mendatangi alamat rumah masing-masing pihak dalam perkara, hanya saja pada masa pandemi Covid -19 baik pihak berperkara maupun pegawai pengadilan terkait harus mematuhi protokol kesehatan dengan selalu memakai masker saat memasuki area pengadilan dan mencuci tangan sebelum masuk. Memang pada masa pandemi Covid-19 ini semua proses persidangan tidak berubah, semuanya tetap berjalan seperti biasa, untuk masalah pemanggilan para pihak untuk menggelar sidang perkara perceraian juga tidak ada perubahan, hanya saja pada masa Pandemi Covid-19, kami tetap hadir untuk memenuhi apa yang disebut protokol kesehatan.57 3. Upaya mediasi pada masa pandemi Covid-19 tetap dilakukan secara langsung seperti biasa yaitu antara kedua pihak pemohon dan termohon di bawah bimbingan dari hakim mediator dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Proses persidangan sebelum dan selama pandemi Covid-19 tidak mengalami perubahan, hanya pada masa Covid-19 ini lebih mematuhi protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker bagi semua pihak yang hadir dalam proses persidangan. Proses uji coba juga tetap sama sebelum dan selama pandemi Covid-19 tidak ada yang berubah sama sekali, hanya saja selama pandemi Covid-19 semua aktivitas yang dilakukan disini harus selalu mematuhi protokol Covid-19 dengan selalu menggunakan masker selama sidang 59. Sebelum membacakan hasil putusan perkara dalam masa pandemi Covid-19 di Pengadilan Agama Praya pada setiap akhir sidang, ketua majelis selalu membacakannya langsung kepada para pihak yang berperkara.

Faktor Penyebab Meningkatnya Kasus Cerai Talak

  • Faktor Ekonomi
  • Faktor Tidak Menghormati Suami dan Keluarga
  • Faktor Perselingkuhan

Jadi faktor utama pendorong meningkatnya angka perceraian dan perceraian adalah karena faktor ekonomi, dampak dari Covid-19 itu sendiri yang menyebabkan sulitnya mencari nafkah. Dan juga istri saya yang tidak mau mengerti keadaan ekonomi keluarga, uang yang susah dicari untuk pekerjaan yang tidak ada makanya saya menceraikan istri saya). Selain faktor ekonomi, ada juga faktor lain yang menyebabkan meningkatnya kasus perceraian dan perceraian di Pengadilan Agama Praya, yaitu faktor tidak menghormati keluarga suami. adalah banyak istri yang tidak menghormati keluarga suaminya.

Faktor lain yang menyebabkan meningkatnya perceraian dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Praya adalah faktor zina, seorang istri berselingkuh di belakang suami. 66 Solatiah, (Hakim Pengadilan Agama Praya), wawancara, Praya, Senin, 13 September 2021. cerai, bahwa salah satu alasan saudara Arbain menceraikan istrinya adalah karena istrinya berselingkuh dengan pria lain. Upaya para hakim dalam menangani kasus perceraian yang meningkat di masa pandemi Covid-19 di Pengadilan Agama Praya.

Upaya Hakim Dalam Menangani Meningkatnya

  • Upaya Pencegahan Perceraian Melalui Mediasi
  • Upaya Pencegahan Perceraian Melalui Pertim

Proses mediasi dilakukan dengan memperkenalkan kedua belah pihak terkait permasalahan tersebut. Melalui proses mediasi ini, para pihak yang berperkara dapat mengurungkan niatnya untuk bercerai. Seperti disebutkan sebelumnya, dalam mediasi ini, hakim tidak henti-hentinya berusaha mengingatkan para pihak untuk mengurungkan niatnya untuk bercerai. Demikian pula selain upaya mediasi, hakim terus mencari solusi atau upaya bagi para pihak yang mengajukan gugatan cerai.

Tujuannya adalah agar para pihak mengurungkan niatnya untuk bercerai, sehingga apabila melalui upaya mediasi kedua belah pihak tetap tidak mau mengurungkan niatnya untuk bercerai, maka hakim dalam setiap persidangan selalu mengingatkan untuk rujuk kembali. Unsur-unsur sebagaimana diuraikan sebelumnya di atas sebenarnya dapat diselesaikan melalui proses mediasi, namun sering terjadi pada tahap proses mediasi ini para pihak masih bersikeras untuk bercerai, sehingga hakim mediator tidak dapat berdamai melalui proses mediasi. Sebenarnya unsur-unsur tersebut dapat diselesaikan dalam tahap mediasi, namun seringkali para pihak ditentukan atau tidak mau berdamai dan seterusnya dalam tahap mediasi itu sendiri.

PEMBAHASAN

Analisis Praktik Cerai Talak di Pengadilan Agama

Proses pemanggilan sebelum pandemi Covid-19 di Pengadilan Agama Praya dilakukan oleh sheriff atau juru sita pengganti dengan mendatangi alamat rumah masing-masing pihak yang berperkara. Pemanggilan para pihak merupakan perintah untuk menghadiri sidang yang akan diselenggarakan pada hari yang ditentukan oleh majelis hakim. Proses mediasi dilakukan dengan menghadirkan kedua belah pihak yang berperkara, melalui proses mediasi ini dimungkinkan para pihak yang berperkara mengurungkan niatnya untuk bercerai (berdamai).

Tahap pelaksanaan mediasi adalah tahap dimana para pihak yang berselisih bertemu dan berunding dalam suatu forum. Para pihak melaksanakan hasil kesepakatan berdasarkan komitmen yang telah mereka tunjukkan selama proses mediasi. Setelah hakim mediator memperkenalkan dirinya dan seterusnya, barulah hakim mediator mendengarkan pengaduan para pihak dalam perkara pemohon dan termohon serta menyelidiki apa permasalahan antara kedua belah pihak.

Analisis Praktik Cerai Talak di Pengadilan Agama

Proses pemanggilan para pihak ke Pengadilan Agama Praya di masa pandemi Covid-19 ini tetap sesuai prosedur yang diatur oleh Pengadilan dan Undang-Undang, itu saja. Selain itu, jika kedua belah pihak hadir dalam persidangan, dilanjutkan dengan PERMA mediasi No. 1 Tahun 2008, dan kedua belah pihak bebas memilih mediator yang tersedia di Pengadilan Agama tanpa dipungut biaya. Dan selanjutnya, jika kedua belah pihak hadir dalam persidangan, maka akan dilanjutkan dengan mediasi PERMA no. 1 Tahun 2008, kedua belah pihak bebas memilih mediator, yang ada di pengadilan agama tanpa dipungut biaya.

Pada dasarnya dari pengamatan peneliti bahwa pada tahap mediasi di Pengadilan Agama Praya pada masa pandemi Covid-19 dilakukan secara tatap muka atau tatap muka, hanya saja perbedaannya terletak pada mediator pada masa pandemi Covid-19. . hakim dan juga kedua belah pihak dalam proses tersebut harus tetap menghormati protokol kesehatan yang telah diatur dalam rangka pencegahan penularan Covid-19 dengan tetap menggunakan masker. Sedangkan pada masa pandemi Covid-19, praktik talak dan cerai di PA.Praya berada pada tahap pendaftaran jika ditelusuri oleh pengacara kemudian menggunakan pengadilan elektronik atau pendaftaran online, namun pada tahap lain seperti pemanggilan para pihak terhadap putusan hakim. Pentas dilakukan langsung di Pengadilan Agama Praya sendiri. Analisis faktor penyebab meningkatnya kasus perceraian di masa pandemi Covid-19 di Pengadilan Agama Praya.

Analisis Faktor Penyebab Meningkatnya Kasus Cerai

Seperti yang ditemukan peneliti di Pengadilan Agama Praya, faktor ekonomi menjadi faktor paling dominan penyebab meningkatnya kasus perceraian di masa pandemi Covid-19, terhitung dari jumlah kasus yang diselesaikan sebanyak 260 kasus perceraian di tahun 2020. faktor penyebab utama atau faktor dominan terjadinya perceraian di Pengadilan Agama Praya tahun 2020, jumlah perkara yang turun karena faktor ekonomi sebanyak 182 perkara atau Pengadilan Agama di Praja menyatakan bahwa dari 260 kasus perceraian yang diajukan pada tahun 2020, 15% atau 39 kasus yang putus karena perselingkuhan.

Sebelum pandemi Covid-19 faktor penyebab perceraian di PA.Praya adalah perselingkuhan, ekonomi, istri keras kepala dan sebagainya. Namun faktor ekonomi paling mendominasi, dengan prevalensi mencapai 70% menjadi alasan pelaku mengajukan gugatan cerai PA.Pray di masa pandemi Covid-19. Analisis upaya hakim dalam menangani kasus perceraian yang meningkat di masa pandemi Covid-19 di Pengadilan Agama.

Analisis Upaya Hakim Dalam Menangani Meningkat

Bagaimana tahapan yang harus dilakukan dalam proses pendaftaran perkara perceraian di Pengadilan Agama Praya di masa pandemi Covid-19 ini. Bagaimana tahapan proses perceraian di Pengadilan Agama Praya di masa pandemi Covid-19.

Bagaimana langkah majelis hakim memutus perkara perceraian di Pengadilan Agama Praya di masa pandemi covid-19? Apa saja faktor penyebab meningkatnya permintaan cerai di masa pandemi Covid-19 di Pengadilan Agama Praya. Apa saja upaya yang dilakukan para hakim dalam menangani perkara perceraian di Pengadilan Agama Praya selama pandemi Covid-19?

PENUTUP

Kesimpulan

Praya di masa pandemi Covid-19 ini dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya pertama pendaftaran perkara, pada tahap ini pihak yang berperkara datang ke PA. Namun secara teknis praktik talak dan cerai dilakukan sesuai dengan PERMA No. 1 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Setiap perkara yang masuk ke Pengadilan Agama dimanapun berada tentunya selalu ada proses mediasi, mediasi diartikan sebagai turut sertanya pihak ketiga dalam penyelesaian sengketa sebagai penasehat, pihak ketiga tersebut adalah 'hakim mediator'.

Upaya selanjutnya adalah mempertimbangkan putusan hakim, dalam proses persidangan sebelum hakim memutuskan mengabulkan permohonan pemohon tentunya terlebih dahulu berkonsultasi dengan majelis hakim para hakim di PA. Praya tidak serta merta mengabulkan permohonan pemohon dengan menyebut prinsip kebebasan hakim atau prinsip kehati-hatian dalam pemeriksaan, peradilan, atau putusan suatu perkara.

Saran

Kepada Pengadilan Agama Praya agar tetap mematuhi peraturan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Dalam Masa Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan juga Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Pelayanan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dengan tetap menggunakan masker dan selalu mencuci tangan selama beraktivitas di lingkungan Mahkamah Agung Pengadilan dan Badan Kehakiman di bawah ini. Mutmainatun Ulfaniatri Magfiroh, Angka Perceraian Pada Masa Pandemi Covid-19 di Pengadilan Agama Salatiga, Disertasi: IAIN Salatiga Tahun 2020. Pembuktian Zina Dalam Perceraian Menurut Al Quran dan KUHAP, Jurnal Hukum Islam dan Perundingan, Vol .

Benarkah alasan Anda mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Praya karena kesulitan keuangan dengan istri yang tidak mau menerima kondisi keuangan yang sulit dicapai. Benarkah alasan Anda mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Praya karena istri Anda tidak menghormati keluarga dan ayah Anda. Apakah benar karena istri anda berselingkuh dengan laki-laki lain (selingkuh) yang menjadi alasan untuk mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Praya.

Gambar 1: Kantor Pengadilan Agama Praya
Gambar 1: Kantor Pengadilan Agama Praya

Gambar

Gambar 1: Kantor Pengadilan Agama Praya
Gambar  3:  Wawancara  dengan  bapak  Salman,  S.H.  selaku  Panitera  Muda  Hukum Pengadilan Agama Praya

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Penerapan Ultra Petitum Partium dan Hak Ex Officio Hakim di Pengadilan Agama dalam Penyelesaian Perkara Cerai Talak Perspektif Hakim Hakim di dalam memeriksa perkara