• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kasus Operasi Teknik Kimia III: Distilasi dan Pabrik Gliserol Monostearat

N/A
N/A
MARIA NATASIA ANDANI KRISTIA MUKTI

Academic year: 2025

Membagikan "Studi Kasus Operasi Teknik Kimia III: Distilasi dan Pabrik Gliserol Monostearat"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH STUDI KASUS OPERASI TEKNIK KIMIA III

DISTILASI

Dosen Pengampu:

Dr. Heny Dewajani, S.T., M.T.

NIP. 19700105 199702 2 001

Disusun oleh:

Maria Natasia A. K. M. (2241420092)

KELAS 3B

D-IV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

TA. GANJIL 2024/2025

(2)

BAB 1

DESKRIPSI PROSES

1.1 Latar Belakang

Pendirian pabrik gliserol monostearat sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia karena sampai saat ini belum ada pabrik gliserol monostearat yang didirikan di Indonesia, serta ketersediaan bahan baku dalam jumlah yang besar karena Indonesia merupakan negara terbesar penghasil CPO di dunia, yang secara tidak langsung meningkatkan nilai ekonomi dari hasil produk samping pengolahan CPO menjadi biodiesel.

Tangki penyimpanan adalah salah satu komponen penting dalam perindustrian di Indonesia, baik itu industri proses maupun industri distribusi. Penggunaan tangka penyimpanan sebagai media penampung bahan baku dan hasil produksi dirasa menjadi poin yang krusial keberadaannya dalam suatu industri. Tidak hanya menjadi tempat penyimpanan bagi produk dan bahan baku, melainkan juga dapat menjaga produk atau bahan baku dari kontaminan yang dapat menurunkan kualitas produk atau bahan baku. Pada dasarnya tangki dipakai sebagai tempat penyimpanan material baik berupa benda padat, cair, maupun gas. Salah satu tangki yang dibutuhkan pada pra rancangan pabrik gliserol monostearat adalah tangki penyimpanan gliserol.

Gliserol adalah trihidroksi alkohol yang terdiri dari tiga atom karbon dengan rumus molekul C3H8O3. Gliserol cenderung tidak mudah teroksidasi pada kondisi penyimpanan biasa, namun dapat terdekomposisi saat terjadi pemanasan. Pada produksi gliserol monostearat (GMS) ini, digunakan gliserol dari PT Wilmar II-6 dengan kandungan gliserol sebesar 99,7%

berat dan air sebesar 0,3%.

Penulisan ini bertujuan untuk merancang tangki penyimpanan gliserol agar sesuai spesifikasi yang diperlukan kapasitas produksi gliserol monostearate sebesar 1000 kg/jam.

1.2 Uraian proses yang terjadi pada tangki gliserol

Pada glycerol storage tank, gliserol dipanaskan terlebih dahulu dari ± 25 ºC hingga 135 ºC untuk menurunkan viskositas gliserol agar mudah dialirkan menuju mixing point. Tangki dilengkapi dengan coil pemanas dengan sumber panas dari high pressure steam dimana suhu glycerol dalam tangki diatur oleh thermostatic control valve. Kemudian gliserol dari tangki gliserol dipompa menuju mixing point menggunakan pompa.

(3)

1.3 Diagram blok proses

Tangki yang akan di desain adalah tangki penyimpanan Gliserol, tangki ini berfungsi untuk menampung gliserol 99,7% yang kemudian akan dinaikkan suhu nya menjadi 135oC.

Tangki ini tidak terdapat pengadukan atau reaksi.

Input serta output dari tangki gliserol yaitu sama yang berisi gliserol dan H2O.

F1

F5

F3

F12

F4 F2

F7 F6

F11

F10

F9

F8

F13

F14

F15

F16 F18

F17

Distilasi

Tangki Gliserol

Tangki As. Stearat

(4)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Neraca massa tangki gliserol

Tabel Perbandingan komposisi bahan baku (mol)

Tabel Komponen gliserol dan BM

BM (g/mol) 284,48 256,43 BM (g/mol)

92,094 18,015 BM (g/mol)

39,99 18,015 BM (g/mol)

97,99 18,015 Komponen Asam Stearat

Komponen NaOH NaOH

Asam Stearat 92%

Asam Palmitat 8%

Komponen Gliserol

Water 0,3%

Gliserol 99,7%

48%

Water 52%

Komponen Asam Fosfat

Asam Fosfat 85%

Water 15%

Tabel Massa komponen (g) Massa Komponen (g)

Gliserol 97,32678108

Massa Total 381,6194788

Asam Stearat 261,7216

Asam Palmitat 20,5144

NaOH 1,343664

Water (NaOH tank) 0,655746

Water (glycerol tank) 0,0572877

Basis Produksi : 1000 kg/jam Perbandingan Komposisi Bahan Baku (mol)

1 1,06 0,07

Asam Stearat Gliserol NaOH

(5)

Tangki Asam Stearat

(6)

Tangki Gliserol

Input

Gliserol = 25,507 %

100 % x 1000 kg/jam = 255,0361983 kg/jam H2O = 0,015 %

100 % x 1000 kg/jam = 0,150117337 kg/jam Output

Gliserol = 25,507 %

100 % x 1000 kg/jam = 255,0361983 kg/jam H2O = 0,015 %

100 % x 1000 kg/jam = 0,150117337 kg/jam Tabel Neraca massa tangki gliserol

Komponen Input(kg/jam) Output(kg/jam) Gliserol 255,0361983 255,0361983 H2O 0,150117337 0,150117337 Total 255,1863157 255,1863157

Komponen

Gliserol 25,5036198 % 255,036198 kg/jam 1260 kg/m3 0,2024097 m3

H2O 0,01501173 % 0,15011734 kg/jam 1000 kg/m3 0,0001501 m3

255,186316 kg/jam 0,2025598 m3

Density Volume

% Komponen Neraca Massa

Total

(7)

2.2 Kolom Distilasi

Kolom distilasi adalah alat industri yang digunakan untuk memisahkan campuran cair atau uap yang mengandung dua atau lebih komponen berdasarkan perbedaan volatilitas masing-masing komponen. Proses ini meliputi pemanasan campuran sehingga komponen dengan titik didih lebih rendah diuapkan terlebih dahulu, kemudian uap tersebut dikirimkan kembali menjadi cairan. Kolom distilasi terdiri dari beberapa bagian penting, termasuk reboiler di bagian bawah, kondensor di bagian atas, dan berbagai piringan atau packing di sepanjang kolom yang memungkinkan terjadinya pertukaran panas dan massa antara fase uap dan cair. Dengan demikian, kolom distilasi berfungsi sebagai unit operasi yang efisien dalam industri kimia untuk mencampur dan menyebarkan produk berdasarkan sifat fisik dari komponen campuran.

(8)

BAB 3

DESAIN TANGKI

3.1 Desain tangki gliserol

Desain tangki gliserol dilakukan dengan menghitung volume desain, diameter tangki, design pressure, vessel thickness, design nozzle dan manhole. Perhitungan dilakukan menggunakan Microsoft excel.

Pada desain tangki gliserol ini diasumsikan waktu tinggal (τ) adalah 250 jam sehingga volume liquid yang didapatkan adalah 1519198,499 liter.

Tabel data untuk perhitungan desain tangki

Komponen Massa (kg/jam) Densitas (kg/m3) Flow rate

(m3/jam) Flow rate

(L/jam) Fraksi Massa viskositas Viskositas campuran Densitas Campuran

gliserol 7651,086 1260 6,072290476 6072,29048 0,999411734 1,49 1,489123484 1259,258785

H2O 4,50352 1000 0,00450352 4,50352 0,000588266 0,8007 0,000471024 0,588265605

total 7655,58952 6,076793996 6076,794 1 1,489594509 1259,847051

Setelah didapatkan volume total dihitung volume liquid dengan rumus:

Volume total=volume liquid 70 %

Sehingga didapatkan volume total sebesar 2170283,57 liter dari volume total tersebut didapatkan volume desain dengan rumus:

Volume desain=1,1x Vtotal

Sehingga Vdesain didapatkan sebesar 2387311,927 liter. Kemudian dilakukan perhitungan untuk diameter tangki dengan rumus:

D L=2

3

Sehingga L=3/2L dan dihitung L serta D nya dan didapatkan L sebesar 62,27577034 ft yang sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada buku Brownell, 1959 yaitu L yang baik berada pada rentan 6 – 64 ft. Kemudian untuk nilai D yang didapatkan sebesar 41,51718022 ft sudah sesuai juga dengan ketentuan yaitu berada pada rentan 10 – 220 ft.

Dihitung design pressure dengan Poperasi 1 atm dan over design pressure sebesar 0,05. Pdesign dihitung dengan rumus:

P design=Poperasi+5−10 %

Didapatkan Pdesign sebesar 15,4307 psi. Dilanjutkan denga menghitung vessel thickness untuk vertical, tipe tangka vertical berpondasi beton hal ini dikarenakan volume desain diatas 10000 gal, sehingga digunakan rumus:

t= PiDi 2SE−1,2Pi

(9)

Sehingga didapatkan t sebessar 0,3349 inch dengan corrosion allowance 2 mm, hal ini dikarenakan bahan gliserol tidak terlalu korosi, sehingga:

t total= t + corrosion allowance

Didapatkan t total sebesar 0,413 inch. Untuk material yang digunakan yaitu stainless steel 316 dengan suhu 135oC.

3.2 Desain Nozzle

Tabel data untuk perhitungan desain nozzle

Pada desain nozzle ini dilakukan perhitungan kecepatan fluida namun sebelum itu dilakukan perhitungan untuk luas penampang terlebih dahulu. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan kecepatan fluida sebesar 0,0003302 ft/s. Selanjutnya dilakukan perhitungan NRE dengan rumus:

Nilai NRE yang didapatkan sebesar 3835,433 dimana aliran tersebut adalah aliran turbulent, hal ini dikarenakan viskositas dari gliserol yang cukup besar. Kemudian dilakukan perhitungan nozzle dan didapatkan:

dnozzle = 0,683943911 inch

Apabila dilihat dari grafik maka diameter optimum nozzle sebesar 1 inch. Penentuan manhole dengan ketinggian tangki yaitu sebesar 62,3069 ft. Maka manhole dipilih dengan ukuran sebesar 20 inch sehingga didapatkan didapatkan equivalent pressure yaitu 23,4 psi, ketebalan cover plate untuk 20 inch manhole yaitu 1/2 inch, dan ketebalan bolting flange manhole yaitu 1/8 inch.

Pada desain nozzle ini terdapat dua nozzle aliran input dan output, namun memiliki ukuran yang sama dikarenakan bahan yang masuk dan keluar sama serta densitas dan viskositas yang sama pula.

Data Simbol Ukuran Satuan

tekanan tangki Pi 15,43074621 psi

suhu T 135 ˚F

massa m 16880,57489 lb

waktu tinggal 250 h

densitas ρ 78,65195723 lbm/ft3

viskositas μ 1,489594509 Cp

faktor korosi C 0,0787402 in

faktor pengelasan E 0,8

allowable stress S 14356 psi

Diameter Di 41,51718022 ft

N=ρDv

μ =380ρ qfm Diμ

(10)

GAMBAR HASIL DESAIN

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Wahyudi, N. T., Ilham, F. F., Kurniawan, I., & Sanjaya, A. S. (2017). DISTILATION DESIGN TO PRODUCE A CODENSATE BY ONE STAGE METHOD. Jurnal Chemurgy1(2).

Muzwar, H. S., Pamososuryo, A. K., & Ekawati, E. (2015). Pemodelan Kolom Distilasi Pabrik Petrokimia dengan Menggunakan Distributed Control System. Jurnal Otomasi, Kontrol &

Instrumentasi6(2), 85.

Arman, M., & Prasetya, A. (2014). DESAIN SISTEM INSTRUMENTASI PROSES DISTILASI FRAKSINASI BATCH BERBASIS KENDALI SUHU. ASEAN Journal of Systems Engineering2(2).

Referensi

Dokumen terkait

Judul “PENGARUH ENVIRONMENTAL DISCLOSURE TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT ( ERC) (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Kimia dan Perusahaan

Alfitri Meliana dan An Nisaa Ul Afaafa, 2015, “Pembuatan Permen Jelly Alami dari Buah Pepaya (Carica papaya, L.)”, Program Studi DIII Teknik Kimia, Jurusan Teknik

‘izzati atas cinta dan kasih sayangNya penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul STUDI KARAKTERISTIK KIMIA PAPARAN PARTIKULAT TERESPIRASI (Studi Kasus: Kota Bandung)

Abstrak : Analisis Peran Pemerintah dalam Mengatasi Limbah Industri Pabrik Gula Tjoekir (Studi pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang). PG Tjoekir merupakan anak

Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh. Pengendalian limbah cair industri pabrik shampoo : studi kasus. Pengendalian pencemaran industri bermakna suatu kegiatan

Wahyudin, S.T., M.Sc., I.P.M : Program Studi Teknik Kimia : Judul Prarancangan Pabrik Propilen Glikol Kapasitas 32.000 : Ton/Tahun Perkembangan industri di Indonesia mengalami

2 STUDI KASUS TEKNIK RADIOGRAFI ARCUS ZYGOMATICUM PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN KASUS FRAKTUR Abdhani Kholiq1, Widya Mufida2, Muhammad Za’im3 Email : [email protected]

Studi kasus ini membahas penerapan konsep Jidoka di pabrik sepeda listrik United untuk meningkatkan kualitas produk dan efisiensi