• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Studi Kasus Pada Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(Studi Kasus Pada Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi PSAK No. 45 Pada Organisasi Nirlaba

(Studi Kasus Pada Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang)

Afifah Machfiana, Neny Tri Indrianasari, Moh. Hudi Setyobakti STIE Widya Gama Lumajang

Email: afifah.machfiana@gmail.com

Abstrak

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan standar akuntansi keuangan yang digunakan untuk organisasi nirlaba. Standar tersebut adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 45) tentang pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Penelitian dilakukan pada Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang yang merupakan salah satu dari jenis organisasi nirlaba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK No. 45 pada Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang sifatnya menguraikan, membandingkan, dan menggambarkan suatu data.

Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah laporan keuangan yang ada di Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang belum menerapkan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK No. 45. Maka peneliti mengimplementasikan laporan keuangan Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang yang sesuai dengan PSAK No. 45 meliputi laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan posisi keuangan berupa aset, liabilitas, dan aset neto. laporan aktivitas menyajikan kenaikan aset neto tidak terikat dan penurunan aset neto terikat temporer. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang mengakibatkan penurunan aset dalam kas dan setara kas. Catatan atas laporan keuangan memberikan informasi tambahan dalam laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas. Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang perlu mengadakan pelatihan dalam implementasi PSAK No. 45 supaya informasi mengenai pelaporan keuangan lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding tinggi.

Kata Kunci: PSAK No. 45, pelaporan keuangan organisasi nirlaba, organisasi nirlaba.

Abstract

The Indonesian Institute of Accountants has issued financial accounting standards that are used for non-profit organizations. The standard is Statement of Financial Accounting Standards (PSAK No. 45) concerning financial reporting of non-profit organizations. The study was conducted at Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang which is one of a kind of non-profit organization. This study aims to determine how the implementation of PSAK No.

45 at Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang. The method used is descriptive quantitative whose nature describes, compares, and describes a data. Data collection uses documentation techniques. The results and conclusions of this study are the financial statements available at Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang has not implemented the preparation of financial statements in accordance with PSAK No. 45. So the researcher implements the financial statements of Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang in accordance with PSAK No. 45 includes financial position reports, activity reports, cash flow statements, and notes to financial statements. Report on financial position in the form of assets, liabilities and net assets. the activity report presents an increase in unrestricted net assets and a temporary

(2)

decrease in net assets. The cash flow report presents cash receipts and expenditures which result in a decrease in assets in cash and cash equivalents. Notes to financial statements provide additional information in financial position reports, activity reports, and cash flow statements. Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang needs to conduct training in the implementation of PSAK No. 45 so that information about financial reporting is easier to understand, has relevance, and has a high appeal.

Keywords: PSAK No. 45, financial reporting of non-profit organizations, non-profit organizations.

PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan pesatnya pertumbuhan organisasi profit maupun nonprofit (nirlaba). Terdapat adanya perbedaan diantara organisasi nirlaba dengan organisasi profit. Perbedaan yang mendasar tersebut terdapat pada cara organisasi nirlaba dalam mendapatkan sumberdaya yang dibutuhkannya agar dapat melakukan berbagai aktivitas dalam operasi organisasinya.

Organisasi nirlaba perlu memberikan informasi keuangan kepada penyedia sumberdaya agar mampu menilai kinerja organisasi tersebut. Informasi keuangan yang dibutuhkan dapat berupa laporan keuangan didalam organisasi nirlaba tersebut. Dan organisasi nirlaba membutuhkan penyusunan laporan keuangan yang akuntabilitas agar memberikan informasi yang relevan, dapat dipahami, dan memiliki daya banding yang tinggi.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba.(IAI, 2016: 45.2) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan standar akuntansi keuangan yang digunakan atas laporan keuangan organisasi nirlaba. Standar tersebut adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Laporan keuangan organisasi nirlaba berdasarkan PSAK nomor 45 revisi tahun 2011 meliputi laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan pada akhir periode laporan. Dengan menerapkan PSAK nomor 45 didalam laporan keuangan organisasi nirlaba, laporan keuangan menjadi lebih relevan dalam memenuhi kepentingan untuk para penyumbang, kreditur, anggota organisasi, ataupun pihak lain yang memberikan sumberdaya bagi organisasi nirlaba.

Penelitian terdahulu Pontoh (2013), Gereja Bukit Zaitun Luwuk (Gereja BZL) belum menerapkan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan format PSAK No. 45. Dan penelitian Repi (2015), STIKES Muhammadiyah Manado belum menerapkan penyusunan format laporan keuangan sesuai PSAK No. 45. Tetapi berdasarkan penelitian Nurlaela (2014), Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta telah menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK No. 45 dan Ketentuan yang Berlaku bagi Badan Layanan Umum yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum.

Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang merupakan salah satu organisasi nirlaba karena mendapatkan sumber daya atau dana dari BPJS Kesehatan dalam melakukan berbagai aktivitas dalam operasi organisasinya. Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang adalah klinik atau jasa pelayanan kesehatan TNI-AD dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dibawah naungan Detasemen Kesehatan Wilayah Malang. Sebagai salah satu organisasi

(3)

nirlaba, sudah seharusnya pelaporan keuangan disusun sesuai standar yang berlaku yakni PSAK No. 45. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK No. 45 pada Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

Jenis dan sumber data menggunakan data sekunder dan data internal. Variabel dalam penelitian ini adalah Penyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45. Metode pengumpulan data yang dapat dilakukan terhadap penelitian ini adalah menggunakan teknik dokumentasi. Data yang diperoleh dari teknik dokumentasi yakni data yang telah dikelola oleh Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang yaitu laporan keuangan tahun 2018 dan data lain yang diperlukan. Analisis data menggunakan suatu metode permasalahan dengan mengumpulkan, menganalisis, mengimplementasikan, mengambil kesimpulan dan saran.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaporan keuangan Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang

Dasar penyusunan laporan keuangan Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengelolaan Dana Kapitasi Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia. Peraturan tersebut dalam pasal 44 mengemukakan bahwa laporan penerimaan dan penggunaan dana kapitasi dicatat dan dilaporkan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang, urutan pelaporan penerimaan dan penggunaan dana kapitasi tersebut dari FKTP sampai pada Menteri adalah sebagai berikut:

1. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP);

2. Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah;

3. Kepala Kesehatan Komandan Utama;

4. Panglima Komandan Utama;

5. Kepala Staf Angkatan Darat;

6. Menteri.

Penyajian laporan keuangan yang ada pada Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang berbentuk format laporan penerimaan dan pengeluaran bulanan yang pada akhir tahunnya di buat rincian penerimaan dan pengeluaran oleh Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang.

Pengeluaran dana kapitasi dalam Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang mempunyai pembatasan dalam penggunaan setiap programnya yakni:

Tabel 1. Pembatasan penggunaan dana kapitasi

Program Rincian Kegiatan Persentase

Operasional Bekal Kesehatan Makan pasien LTGA

ATK

Administrasi

40-60%

Harbang Pengadaan/pemeliharaan Alkes Pengadaan/pemeliharaan Bangunan

20-30%

Jasa Jasa Medis

Jasa Paramedis Jasa Non Medis Jasa Pengelola

20-30%

(4)

Sumber: Polkes Lumajang 2019

Laporan keuangan Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2018, penerimaan Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang berupa:

1. Kapitasi: Rp 340.920.000 2. Non kapitasi: Rp 2.990.750

3. Non BPJS Kesehatan: Rp 1.068.022

Sedangkan pengeluaran yang dikeluarkan oleh Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang selama tahun 2018 beserta persentase penggunaan nya adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Pengeluaran Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang Pengeluaran Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang

Tahun 2018

Keterangan Pengeluaran Persentase

Program Operasional:

Belanja bekal kesehatan Rp 47.311.745 13,9%

Makan Pasien Rp - 0%

LTGA Rp 9.747.935 2,9%

ATK Rp 5.675.950 1,7%

Administrasi Rp 103.751.547 30,4%

Total Program Operasional Rp 166.487.177 48,9%

Program harbang:

Pengadaan/pemeliharaan alkes Rp 988.000 0,3%

Pengadaan/pemeliharaan bangunan Rp 18.325.000 5,5%

Total program harbang Rp 19.313.760 5,8%

Program jasa:

Jasa medis Rp 94.890.000 27,8%

Jasa paramedis Rp 11.000.000 3,2%

Jasa non paramedis Rp 4.700.000 1,4%

Jasa pengelola Rp 61.600.000 18,1%

Total program jasa Rp 172.190.000 50,5%

Total pengeluaran Rp 357.990.937 105,2%

Sumber: Hasil Olah Data 2019

Semua pengeluaran Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang merupakan pembiayaan program dana kapitasi yang terdapat dalam pembatasan penggunaan dana kapitasi. Untuk mengetahui pengeluaran Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang telah sesuai atau tidak dengan pembatasan penggunaan dana kapitasi, maka dilakukan perhitungan persentase pengeluaran tersebut.

Persentase pengeluaran= jumlah pengeluaran : jumlah penerimaan kapitasi tahun 2018 X 100%

Total penggunaan program operasional, program harbang, dan program jasa adalah sebesar Rp 357.990.937 yaitu melebihi 5,2% atau Rp 17.070.937 dari sumber daya terikat temporer atau penerimaan kapitasi, maka kekurangan pembiayaan dalam penggunaannya menggunakan penerimaan diluar kapitasi.

(5)

Berdasarkan laporan keuangan Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang, penerimaan non kapitasi, non BPJS Kesehatan, dan sisa saldo tahun sebelumnya (saldo awal tahun) digunakan jika dana kapitasi tidak mencukupi pembiayaan/penggunaan yang ada.

Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang mempunyai data inventaris yang menyajikan nilai buku perlengkapan dan peralatan yang ada. Jumlah nilai buku perlengkapan adalah senilai Rp 46.006.000. Sedangkan jumlah nilai buku peralatan adalah senilai Rp 88.970.575.

Implementasi PSAK No. 45 pada laporan keuangan Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang

Laporan posisi keuangan a. Aset

Aset disajikan dalam laporan posisi keuangan Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang berupa kas dan setara kas, perlengkapan, dan aset tetap peralatan. Kas dan setara kas merupakan total atau jumlah penerimaan dikurangi oleh total beban/pengeluaran selama satu tahun. Kas dan setara kas juga dijelaskan pada laporan arus kas Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang. Poliklinik Kesehatan tidak memiliki piutang dan tidak mencatat persediaan yang ada. Perlengkapan dalam data inventaris memiliki nilai buku sebesar Rp 46.006.000. Aset tetap peralatan dalam data inventaris mempunyai nilai buku sebesar Rp 88.970.575.

Bangunan bernilai nol karena Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang tidak memiliki nilai buku bangunan.

b. Liabilitas dan Aset Neto

Liabilitas bernilai nol karena Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang tidak memiliki kewajiban atau saldo hutang yang harus di bayar. Laporan posisi keuangan Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang meliputi aset neto tidak terikat dan terikat temporer. Aset neto dapat dilihat dalam laporan aktivitas Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang yang menyajikan perubahan aset neto. Aset neto tidak terikat yaitu hasil penjumlahan penerimaan selain kapitasi atau yang tidak memiliki pembatasan dalam penggunaan dengan aset neto awal tahun (kas dan setara kas, nilai buku perlengkapan, dan nilai buku peralatan. Aset neto terikat temporer merupakan perhitungan jumlah aset yang memiliki pembatasan dalam penggunaannya pada tahun berjalan dikurangi oleh beban atau pengeluaran yang memiliki pembatasan temporer.

Implementasi laporan posisi keuangan pada Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3. Laporan Posisi Keuangan Poliklinik Kesehatan POLIKLINIK KESEHATAN 05.09.02 LUMAJANG

Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2018 (dalam rupiah)

2018 ASET

Aset Lancar Kas dan Setara Kas Perlengkapan

5,647,342 46,006,000 Aset Tidak Lancar

Bangunan (Catatan B) Peralatan

- 88,970,575

Jumlah Aset 140,623,917

LIABILITAS -

ASET NETO

(6)

Tidak Terikat (Catatan C) 157,694,854

Terikat Temporer (Catatan E) (17,070,937)

Terikat Permanen -

Jumlah Aset Neto 140,623,917

Jumlah Liabilitas dan Aset neto 140,623,917

Sumber: Hasil Olah Data 2019 Laporan aktivitas

Laporan aktivitas Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang menyajikan saldo aset neto pada akhir tahun yang merupakan hasil dari penjumlahan penurunan aset neto dan saldo aset neto awal tahun (penjumlahan antara kas dan setara kas dengan nilai buku peralatan dan perlengkapan).

a. Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat

Pendapatan berupa jasa layanan (hasil jasa dari aktivitas operasi atau penerimaan non kapitasi dan non BPJS Kesehatan) dan aset bersih yang dibebaskan dari pembatasan.

b. Aset yang Dibebaskan dari Pembatasannya

Aset bersih yang terbebaskan dari pembatasan adalah total pengeluaran aset yang telah dikeluarkan untuk program pembatasan atau jumlah aset yang pembatasannya telah berakhir karena pemenuhan program yang dibatasi telah terpenuhi. Perhitungan aset bersih yang terbebaskan dari pembatasan terdapat pada Catatan E dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.

c. Beban

Beban atau pengeluaran adalah seluruh penggunaan dana dalam membiayai setiap program yang ada. Beban dikelompokkan menjadi tiga bagian program yaitu program operasional, program jasa, dan program harbang.

d. Kenaikan Aset Neto Tidak Terikat

Perubahan aset neto tidak terikat menyajikan perhitungan pendapatan yakni jasa layanan dan aset neto yang berakhir pembatasannya kemudian mengurangi dengan seluruh beban atau penggunaan terhadap dana yang ada untuk membiayai setiap program.

e. Perubahan Aset Neto Terikat Temporer

Perubahan aset neto terikat temporer menyajikan pendapatan dari sumbangan atau dana kapitasi yang dikurangi dengan aset bersih terbebaskan dari pembatasan.

Implementasi laporan aktivitas pada Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4. Laporan Aktivitas Poliklinik Kesehatan POLIKLINIK KESEHATAN 05.09.02 LUMAJANG Laporan Aktivitas untuk tahun berakhir pada 31 Desember 2018

(dalam rupiah) PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT Pendapatan

Jasa Layanan atau pendapatan (Catatan C) 4,058,772

Aset Neto yang berakhir Pembatasannya (Catatan E) 357,990,937

Jumlah Pendapatan 362,049,709

Beban -

Program Operasional (166,487,177)

Program Jasa (172,190,000)

Program Harbang (19,313,760)

Jumlah beban (357,990,937)

Kenaikan aset neto tidak terikat 4,058,772

(7)

PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER

sumbangan 340,920,000

Aset neto terbebaskan dari pembatasan (Catatan E) (357,990,937)

Penurunan aset neto terikat temporer (17,070,937)

PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERMANEN -

PENURUNAN ASET NETO (13,012,165)

ASET NETO AWAL TAHUN 153,636,082

ASET NETO AKHIR TAHUN 140,623,917

Sumber: Hasil Olah Data 2019 Laporan arus kas

a. Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi menyajikan kas dari pendapatan jasa yakni hasil pendapatan dari pelayanan jasa kesehatan yang diberikan (penerimaan non kapitasi dan non BPJS Kesehatan).

b. Aktivitas Investasi

Selama tahun 2018, tidak terjadi penerimaan dan pengeluaran kas pada aktivitas investasi Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang.

c. Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan menyajikan penerimaan sumbangan atau dana kapitasi dari BPJS Kesehatan yang penggunaannya dibatasi yang dikurangi dengan aktivitas pendanaan lain atau pengeluaran program pembatasan dari sumbangan.

Implementasi laporan arus kas pada Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5. Laporan Arus Kas Poliklinik Kesehatan POLIKLINIK KESEHATAN 05.09.02 LUMAJANG

Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 (dalam rupiah)

AKTIVITAS OPERASI

Kas dari Pendapatan jasa(catatan C) 4,058,772

Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi 4,058,772

AKTIVITAS INVESTASI -

AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan dari kontribusi berbatas dari:

Dana kapitasi 340,920,000

Aktivitas Pendanaan Lain:

Program Operasional (166,487,177

)

Program harbang (19,313,760)

Program Jasa (172,190,000

) Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan (17,070,937) PENURUNAN NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS (13,012,165) KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 18,659,507 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 5,647,342 Sumber: Hasil Olah Data 2019

Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan berupa:

1. Catatan A menjelaskan kebijakan akuntansi dalam laporan keuangan.

(8)

2. Catatan B menjelaskan aset tidak lancar bangunan.

3. Catatan C menjelaskan total pendapatan dan aset neto tidak terikat.

4. Catatan D menjelaskan aset neto terikat temporer.

5. Catatan E menjelaskan aset neto yang terbebaskan dari pembatasan.

Implementasi catatan atas laporan keuangan pada Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang disajikan sebagai berikut:

Tabel 6. Catatan Atas Laporan Keuangan Poliklinik Kesehatan

POLIKLINIK KESEHATAN 05.09.02 LUMAJANG Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2018 CATATAN A

Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang menyajikan aset neto tidak terikat dan aset neto terikat temporer. Aset neto tidak terikat disajikan dengan menambah aset neto awal tahun (kas dan setara kas, perlengkapan, dan peralatan) dengan pendapatan dari dana non kapitasi dan non BPJS Kesehatan. Aset neto terikat temporer menyajikan saldo dana kapitasi tahun berjalan. Aset neto terikat temporer disajikan dalam 3 program pembatasan yaitu untuk program operasional 50% dari total dana kapitasi, program harbang 20% dari dana kapitasi, dan program Jasa 30% dari dana kapitasi. Apabila kebutuhan tersebut telah terpenuhi maka dana tersebut dapat dipergunakan untuk kebutuhan lainnya. Dan jika kebutuhan tersebut masih belum terpenuhi maka kebutuhan tersebut akan dipenuhi dengan pendapatan atau penerimaan lainnya.

CATATAN B

Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang tidak menyajikan aset tidak lancar bangunan karena bangunan yang dipakai oleh Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang sudah didirikan oleh pemerintah ketika akan digunakan untuk aktivitas operasinya. Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang belum mendirikan bangunan baru selama aktivitas operasinya dan hanya melaksanakan kegiatan pemeliharaan bangunan dalam program harbang.

CATATAN C

Aset neto tidak terikat tahun 2018:

Saldo awal tahun Perlengkapan Peralatan

Rp 18.659.507 Rp46.006.000 Rp 88.970.575 Pendapatan:

Non kapitasi Rp 2.990.750

Non BPJS Kesehatan Rp 1.068.022

Total pendapatan Rp 4.059.772

Aset neto tidak terikat Rp 157.694.854

CATATAN D

Aset Neto terikat temporer tahun 2018

Dana kapitasi Rp 340.920.000

Aset neto terikat temporer dibatasi untuk:

Program operasional:

Dana kapitasi Rp 170.460.000

Belanja bekal kesehatan (Rp 47.311.745)

LTGA (Rp 9.747.935)

ATK (Rp 5.675.950)

Administrasi (Rp 103.751.547)

Total Program Operasional

(Rp 166.487.177)

Rp 3.972.823

Program harbang: Rp 68.184.000

(9)

Dana kapitasi

Pengadaan/pemelihara an alkes

(Rp 988.000) Pengadaan/pemelihara

an bangunan

(Rp 18.325.000)

Total program harbang (Rp 19.313.760)

Rp 48.870.240 Program Jasa

Dana kapitasi Rp 102.276.000

Jasa medis (Rp 94.890.000)

Jasa Paramedis (Rp 11.000.000) Jasa non paramedis (Rp 4.700.000) Jasa pengelola (Rp 61.600.000)

Total program jasa (Rp 172.190.000)

(Rp 69.914.000)

Jumlah aset neto terikat temporer (Rp 17.070.937)

CATATAN E

Aset neto yang dibebaskan dari pembatasan penyumbang melalui terjadinya beban tertentu atau terjadinya kondisi yang diisyaratkan oleh penyumbang.

Tujuan pembatasan yang dicapai:

Program operasional Rp 166.487.177

Program harbang Program jasa

Rp 19.313.760 Rp 172.190.000

Pembatasan yang telah terpenuhi Rp 357.990.937

Sumber: Hasil Olah Data 2019 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan, Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang belum menerapkan penyusunan laporan keuangan yang sesuai format laporan keuangan organisasi nirlaba yang ada pada PSAK No. 45, namun secara umum tujuan penyusunan laporan keuangan pada Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang telah tercapai, karena dalam penyusunan laporan keuangan telah diatur tersendiri dalam Peraturan Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2017. Peneliti melakukan implementasi PSAK No. 45 pada laporan keuangan Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang dengan mengimplementasikan laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan posisi keuangan Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang menyajikan aset, liabilitas, dan aset neto. Aset meliputi kas dan setara kas, perlengkapan, dan aset tetap peralatan. Liabilitas bernilai nol karena tidak adanya kewajiban yang harus di bayar. Sedangkan aset neto berupa aset neto terikat temporer dan aset neto tidak terikat. Laporan aktivitas Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang menyajikan perubahan aset neto yaitu adanya perubahan penurunan pada aset neto terikat temporer dan kenaikan pada aset neto tidak terikat. Laporan aktivitas Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang menyajikan informasi pemberian jasa atau program pembatasan dalam beban yakni program operasional, program jasa, dan program harbang.

Laporan arus kas Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang menyajikan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang meliputi aktivitas operasi dan aktivitas pendanaan yang mengakibatkan adanya penurunan neto dalam kas dan setara kas pada tahun 2018. Catatan atas laporan keuangan Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang memberikan informasi tambahan dalam laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas. Saran yang dapat diberikan kepada Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang yaitu sebaiknya Poliklinik Kesehatan

(10)

05.09.02 Lumajang melakukan pelatihan dan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan terhadap organisasi nirlaba yakni PSAK No. 45 setiap akhir tahunnya, karena Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang mendapatkan sumber daya dari penyumbang dan tergolong kedalam organisasi nirlaba. Dan sebaiknya Poliklinik Kesehatan 05.09.02 Lumajang melakukan pengeluaran aset terikat temporer sesuai dengan adanya pembatasan yang diberikan untuk setiap programnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, I. (2010). Akuntansi sektor publik suatu pengantar (3rd ed.). Jakarta: Penerbit Airlangga.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2016). Standar Akuntansi Keuangan Efektif Per 1 Januari 2017.

Jakarta: DSAK IAI.

Indrawan, R., & Yuniawati, P. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Campuran Untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama.

Mahsun, M., Sulistiyowati, F., & Purwanugraha, H, A. (2011). Akuntansi Sektor Publik (3rd ed.). Yogyakarta: BPFE.

Mamesah, M. (2011). Penerapan PSAK No. 45 pada GMIM Efrata Setrum Sonder kaitannya dengan kualitas informasi laporan keuangan. Jurnal EMBA, 1(4), 1717–1728.

Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.

Nordiawan, D. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Nurlaela, S., & mutmainah. (2014). Implementasi psak no. 45 dalam pelaporan keuangan entitas nirlaba berstatus badan layanan umum. Jurnal Paradigma, 12(01), 76–92.

Paramita, R. W. D. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif (1st ed.). Lumajang: STIE WIDYA GAMA LUMAJANG.

Peraturan Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan. 2017. Peraturan Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Pengelolaan Dana Kapitasi Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional.

Pontoh, C. R. S. (2013). Penerapan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Berdasarkan PSAK No. 45 pada Gereja BZL. Jurnal EMBA, 1(3), 129–139.

Repi, W., Mogi-nangoi, G. B., & Wokas, H. (2015). Analisis Penerapan PSAK No. 45 Tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba pada STIKES Muhammadiyah Manado.

Jurnal Berkala Ilmiah Efesiensi, 15(03), 168–181. Sanusi, A. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

ndrianasari, N. T. (2018). Implementasi Perpajakan Dalam Penggunaan Dana Desa Tahun 2016. ASSETS: Jurnal Ilmiah Ilmu Akuntansi, Keuangan dan Pajak, 2(2), 21-28.

Sutarti, & Prayitno, D. (2007). Analisis PSAK No. 45 dalam penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba studi kasus pada Rumah Sakit “ X .” Jurnal Ranggagading, 7(1), 30–

36.

Suwardjono. (2003). akuntansi pengantar (3rd ed.). Yogyakarta: BPFE.

Tinungki, A, N, M., & Pusung, R, J. (2014). Penerapan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba berdasarkan PSAK No. 45 pada Panti Sosial Tresna Werdha Hana. Jurnal EMBA, 2(45), 809–820.

Referensi

Dokumen terkait

teqgpntung dari mereka yang mer{adi aktor perusa}nan, yaitu komisaris, .direksi dan pemegang saham mayoritas Dalam.usaha menilai kinerja keuangan perusahaarq yang meqiadi salah satu