• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KELAYAKAN BISNIS kl.2

N/A
N/A
Aeri

Academic year: 2023

Membagikan "STUDI KELAYAKAN BISNIS kl.2"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PORTERS FIVE FORCES DAN ANALISIS AMDAL PADA UMKM PENJAHIT UPIK

DI PEKANBARU

Dosen Pengampu :

Fitri Ayu Nofirda, S.E., BBA (Hons), M.Sc

Disusun oleh :

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2022

Rizka Indryani (200304003) Lidya Julian Cintani (200304081)

Fitria Aini (200304051)

Paramita (200304068)

Cindy Apriliya Faiza (200304029) Wanda Hamida Nst (200304050)

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah studi kelayakan bisnis yang berjudul “Analisis Porters Five Forces Dan Analisis Amdal Pada Umkm Penjahit Upik”.

Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari ada kekurangan pada penulisan makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya tulis ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini mampu memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas.

Pekanbaru, 18 Desember 2022

Penulis

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...1 1.2 Rumusan Masalah ...2 1.3 Tujuan Penelitian ...2 BAB II PEMBAHASAN

2.1 Analisis Porter's Five Forces dan Solusinya ...3 2.2 Analisis AMDAL ...5 BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...7 3.2 Dokumentasi……….………7

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau disingkat dengan UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Pada dasarnya, UMKM adalah usaha atau bisnis yang dilakukan oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah tangga. Dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat UMKM memiliki kontribusi yang besar khususnya di negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia. Dampak yang berpengaruh positif dapat menggerakkan roda perekonomian bangsa dan mengurangi jumlah pengangguran.

Dampak positif yang ditimbulkan pelaku UMKM yang membuat perkembangannya menjadi pesat di Indonesia terutama pada bidang fashion, hampir setiap daerah di Indonesia khususnya di Pekanbaru banyak dijumpai para penjahit baju laki-laki atau tailor dan penjahit baju perempuan atau modiste, baik yang mempunyai toko atau usaha menjahit rumahan. Penjahit rumahan merupakan usaha yang paling diminati oleh kebanyakan orang yang memiliki bakat pada bidang fashion namun memiliki modal yang terbatas. Untuk memulai sebuah usaha penjahit rumahan tidak terlalu membutuhkan modal yang besar dibanding harus menyewa sebuah toko.

Salah satu contoh UMKM dalam bidang jasa penjahit rumahan di Pekanbaru yaitu penjahit upik. Pada penjahit ini ia hanya menerima konsumen dari kalangan wanita saja baik anak perempuan dan wanita dewasa. Beliau tidak hanya menerima konsumen yang membuat baju, tetapi juga menerima konsumen yang ingin memperbaiki atau permak baju. Selain membuat baju, beliau juga memanfaatkan sisa-sisa dari kain pemotongan untuk dijadikan beberapa kerajinan.

Dari penjelasan diatas, penulis akan menganalisis permasalahan yang ada di UMKM tersebut dengan menggunakan teori porter's five forces atau analisis persaingan dalam bisnis dan analisis dampak lingkungan atau AMDAL.

(5)

2 1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana analisis Porter's Five Forces dan solusinya pada UMKM penjahit upik?

2. Bagaimana aspek AMDAL pada UMKM penjahit upik?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui analisis Porter's Five Forces dan solusinya pada UMKM penjahit upik.

2. Untuk mengetahui aspek AMDAL pada UMKM penjahit upik.

(6)

3 BAB II PEMBAHASAN

2.1 Analisis Porter's Five Forces dan Solusinya

Porter's five forces merupakan suatu metode yang digunakan untuk melakukan identifikasi dan analisis kekuatan kompetitif di dalam suatu industri yang mana mampu membantu menentukan kelemahan dan kekuatan dari industri tersebut.

Analisis porter's five forces berfungsi untuk menganalisa lingkungan eksternal perusahaan ancaman masuk pendatang baru, persaingan sesama perusahaan dalam industri, ancaman dari produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, dan kekuatan tawar menawar pemasok. Berikut jabaran analisis porter's five forces dalam UMKM bidang jasa penjahit rumahan di Pekanbaru:

1. Ancaman bagi pendatang baru

Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah masalah bagi perusahaan yang ada. Misalnya perebutan pangsa pasar. Seiring perkembangan zaman, UMKM yang bergerak dibidang jasa penjahit baju sudah banyak tersebar di berbagai daerah di Pekanbaru. Hal tersebut menjadi ancaman yang patut diwaspadai oleh penjahit roslaili ini. Tidak jarang pula mereka yang memasuki bisnis ini sudah memiliki jaringan yang luas sehingga dapat dengan cepat memasuki pangsa pasar.

Dari permasalahan diatas, solusi yang dapat penulis berikan adalah dengan memperkuat kualitas produk yang dihasilkan dan memperbanyak promosi di sosial media. Hal ini bertujuan agar pelanggan lama tidak mudah lari ke penjahit yang lain, dan juga dengan memperkuat kualitas hasil jahitan pelanggan lama juga dapat mempromosikan hasilnya kepada kerabat dekat, dan disini terjadilah promosi dari mulut ke mulut atau word to mouth. Tujuan dari mempromosikan produk lebih banyak ke sosial media agar dapat menarik pelanggan baru yang jangkauan nya lebih luas.

2. Kekuatan daya tawar pemasok

(7)

4

Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pemasok, semakin tinggi pula keuntungan perusahaan.

Dalam hal ini, pemasok utama dari penjahit upik yakni beberapa toko bahan kain yang berada di kawasan sukaramai trade center yang bertepatan di jalan jend. Sudirman. Beberapa pemasok kain tersebut tentu akan menjadi faktor yang dapat mempengaruhi besarnya keuntungan yang akan di dapat. Tidak sedikit toko pemasok memainkan harga bahan baku terutama pada situasi tertentu seperti mendekati hari raya.

Dalam kasus ini, permasalahan di atas tidak terlalu jadi pengaruh besar terhadap umkm ini, dikarenakan sebagian konsumen dari penjahit upik ini telah membeli atau membawa bahan kain sendiri, sehingga kenaikan bahan baku pada hari-hari tertentu bukanlah suatu masalah besar yang dihadapi oleh umkm ini.

3. Kekuatan daya tawar pembeli

Pembeli dalam hal ini adalah seseorang yang membeli atau membayar jasa untuk membuat pakaian. Pembeli biasanya lebih cenderung peka terhadap harga, bagi kebanyakan pembeli kualitas bukan lah hal yang penting. Dalam UMKM ini penjual lumayan sering mendapati pelanggan yang menawar dengan harga yang murah, sedangkan pihak penjual atau penjahit sudah memberikan kualitas yang bagus dan dibanding penjahit lain harga di UMKM ini termasuk relatif murah. Pada permasalahn ini, penulis memberikan saran kepada penjahit agar lebih menekankan beberapa point yaitu:

● Harga yang diberikan relatif murah daripada pesaing.

● Menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan cukup berkualitas tinggi.

(8)

5 4. Ancaman bagi produk pengganti

Adanya jasa yang dapat menggantikan jasa sejenis. Pada posisi ini, penjahit upik memang sedang dikelilingi beberapa penjahit lain dalam 1 wilayah, namun UMKM ini tidak gentar walaupun banyak pesaing yang berada berdekatan. Hal tersebut sempat berdampak kepada omset dari UMKM ini, hal ini juga dikarenakan posisi tempat usaha yang berada di dalam gang sehingga hanya pelanggan tetaplah yang tahu posisi tempat ini.

Dalam permasalahan ini, penulis menyarankan agar UMKM ini lebih memperketat promosi pada media sosial seperti instagram, facebook dll, penulis menyarankan agar pada saat melakukan promosi mencantumkan alamat lengkap atau lokasi tempat usaha berada, dan penulis juga menyarankan agar penjahit meminta testimoni kepada pelanggan dan menandai akun penjahit agar promosi yang dilakukan dapat tersebar lebih luas lagi.

5. Persaingan industri yang sama

Persaingan ini merupakan persaingan antara industri yang sejenis atau mirip.

Pada kasus ini penjahit upik termasuk kedalam usaha yang khawatir akan persaingan ini. Dikarenakan dalam 1 wilayah yang sama terdapat beberapa penjahit. Penjahit upik ini sudah memulai usaha nya sejak tahun 2004 di tempat yang sama sampai saat ini. Sedangkan beberapa pesaing, baru memulai usaha menjahit pada sekitar tahun 2019 yang dimana penjahit upik lah yang terlebih dahulu memulai usaha menjahit ditempat ini.

Dalam permasalahan ini, penulis menyarankan agar penjahit upik lebih meningkatkan kualitas dalam setiap hasil jahitan nya , menunjukkan keunikan atau perbedaan yang belum ada di tempat pesaing, dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

2.2 Analisis AMDAL

Analisis dampak lingkungan atau analisis mengenai dampak lingkungan adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan suatu usaha atau kegiatan.

(9)

6

Amdal merupakan salah satu instrumen pengelolaan lingkungan hidup. AMDAL memiliki peranan dan fungsi yang strategis dalam upaya pencegahan dan pengendalian kerusakan lingkungan. Melalui amdal suatu rencana usaha atau kegiatan telah menuangkan komitmen pengelolaan lingkungan yang akan dilakukannya. Dalam aspek AMDAL ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pelaku UMKM dapat menjaga lingkungan sekitarnya agar tetap hidup bersih dan terjaga.

Penjahit upik sangat menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat usahanya. Setiap harinya, setelah tutup ia akan membersihkan dan mengumpulkan sisa-sisa kain perca hasil dari guntingan baju pelanggan. Bagi sebagian penjahit, kain perca ini akan mereka buang begitu saja tanpa memikirkan dampak buruk apa yang akan ditimbulkan dari kain sisa ini.

Jika kain perca dibuang ke tanah, sifat kain perca yang sulit terurai akan berdampak buruk pada ekosistem tanah. Jika kain ini dibakar, maka asap yang ditimbulkan dapat menyebabkan polusi udara dan membuat udara yang dihirup menjadi tidak sehat.

Lain hal nya dengan penjahit upik ini. Beliau selalu mengumpulkan dan menyisihkan kain kain perca yang berukuran besar ataupun kecil dari sisa-sisa pemotongan baju konsumen untuk dijadikan berbagai macam produk lainnya. Untuk kain perca yang berukuran besar, beliau mendaur ulang menjadi baju anak, sarung bantal dan guling, taplak meja,alas kasur, dsb. Sedangkan untuk kain perca yang kecil beliau mendaur ulang menjadi hiasan toples, sarung kotak tisu, bros baju, dsb. Dari beberapa kerajinan yang dihasilkan dari kain perca ini, penjahit upik dapat membantu meminimalisir tercemarnya lingkungan sekitar akibat limbah yang dihasilkan dari usahanya.

(10)

7 BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada UMKM penjahit upik ini dapat disimpulkan bahwa penjahit upik lebih harus meningkat kualitas agar para pesaing tidak mendapatkan kesempatan untuk mengambil konsumen yang dimiliki penjahit upik.

Penjahit upik juga harus lebih aktif mempromosikan hasil jahitan nya di media sosial hal ini diperlukan untuk menarik pelanggan baru yang jangkauan nya lebih luas.

Dalam analisis amdal penjahit upik sangat membantu dalam menjaga lingkungan sekitar tempat usaha, dengan meminimalisir sampah yang dihasilkan dari hasil pemotongan baju konsumen. Sampah-sampah tersebut beliau manfaatkan menjadi sebuah hasil karya lainnya seperti sarung bantal dan guling, alas kasur, kotak tisu, bros baju, alas meja,dsb.

3.2 Dokumentasi

(11)

8

NB: Salah satu anggota kelompok tidak ikut dokumentasi (Paramita 200304068) dikarenakan sakit

Referensi

Dokumen terkait