• Tidak ada hasil yang ditemukan

(STUDI PADA PT.BPRS AMAN SYARIAH SEKAMPUNG)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(STUDI PADA PT.BPRS AMAN SYARIAH SEKAMPUNG) "

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

(STUDI PADA PT.BPRS AMAN SYARIAH SEKAMPUNG)

Oleh:

BAHRUMI SUGANDA NPM. 141280610

JURUSAN : S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1440H/2018M

(2)

ii

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

BAHRUMI SUGANDA NPM. 14120957

Pembimbing I : Drs. H.M. Saleh, MA Pembimbing II : Selvia Nuriasari, M.E.I

Jurusan : S1 Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1440 H/2018M

(3)
(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

(STUDI PADA PT.BPRS AMAN SYARIAH SEKAMPUNG) OLEH:

BAHRUMI SUGANDA

Perbankan syariah berkembang pesat terutama sejak ditetapkannya dasar - dasar hukum operasional tentang perbankan melalui Undang - Undang No. 7 tahun 1992, yang kemudian dirubah menjadi Undang - Undang No. 10 tahun 1998, bank syariah dan lembaga keuangan non-bank secara kuantitatif tumbuh dengan pesat. Keberhasilan mengembangkan dan menumbuhkan bank syariah tentunya tidak terlepas dari peran pemimpin pada bank syariah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran pemimpin dalam meningkatkan kinerja karyawan pada PT. BPRS Aman Syariah Sekampung dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pimpinan.

Metode dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif.

Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (field research) dan sifat penelitian yang peneliti gunakan adalah deskriptif kualitatif. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder. Metode dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa yang peneliti gunakan metode analisis deskriptif.

Metode analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan cara berfikir induktif yaitu mengemukakan teori - teori yang ada dengan fakta - fakta nyata di lapangan.

Hasil dalam penelitian ini tentang peran pemimpin dalam meningkatkan kinerja karyawan di PT. BPRS Aman Syariah Sekampung adalah dengan menjalankan peran dan fungsinya sebagai pimpinan dalam meningkatkan kinerja para karyawan yaitu mulai dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), pengarahan (leading), memotivasi (motivating), pengendalian (controlling), dan pengawasan (evaluating). Kinerja karyawan pada PT. BPRS Aman Syariah Sekampung pada Rapor Karyawan menunjukkan mengalami peningkatan yaitu 78% dibandingkan pada bulan sebelumnya yaitu 70%, meskipun mengalami peningkatan kinerja namun belum mencapai target yang diharapkan yaitu sebesar 85% khususnya dalam segi efisiensi dan produktivitas menunjukkan masih belum mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan perlu menjadi perhatian khusus dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan sehingga diharapkan mampu mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan. Adapun beberapa karyawan merasa kurang nyaman dengan adanya rolling kerja sehingga karyawan harus beradaptasi dan mempelajari tugas - tugas baru yang diberikan oleh perusahaan.

(7)

vii

(8)

viii

َرَكَذَو َرِخلآا َمْوَ يْلاَو َهَّللا وُجْرَ ي َناَك ْنَمِل ٌةَنَسَح ٌةَوْسُأ ِهَّللا ِلوُسَر ِفِ ْمُكَل َناَك ْدَقَل ريِثَك َهَّللا

ا

Artinya :

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah”. (QS. Al - Ahzab: 21)1

1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemah, (Jakarta: CV. Pustaka Agung Harapan, 2006), h.595.

(9)

ix

Alhamdulillahirobbil’alamin. Rasa bahagia saya persembahkan skripsi ini sebagai ungkapan rasa hormat dan cinta kasih yang tulus kepada:

1. Kedua orang tua saya yaitu Bapak Bahren dan Ibu Siti Suryati yang telah memberikan kasih sayang, mendoakan, memotivasi, dan berkorban yang tiada hentinya serta menanti dengan sabar keberhasilan studiku.

2. Saudara sekandung Kakak Muhammad Bram Suananda, S.Pd.I yang selalu mendoakan, memotivasi dan senantiasa memberi semangat untuk menyelesaikan studi.

3. Dosen pembimbing I Bapak Drs. H.M. Saleh, MA dan Pembimbing II Ibu Selvia Nuriasari, M.E.I yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan para dosen beserta staff karyawan IAIN Metro yang membimbing serta senantiasa memberi arahan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan studi.

4. Rekan - rekan seangkatan S1 Perbankan Syariah khususnya kelas E Tahun 2014 yang selalu memberikan support dalam menyelesaikan studi.

5. Almamater IAIN Metro.

(10)

x

dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal skripsi ini.

Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan Pendidikan Program Perbankan Syariah Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Metro guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E).

Dalam upaya penyelesaian skripsi ini penulis telah menerima banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Bahren dan Ibu Siti Suryati selaku orang tua penulis, 2. Ibu Prof. Dr. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro,

3. Ibu Dr. Widhiya Ninsiana, M.Hum, selaku Dekan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,

4. Ibu Liberty, S.E., MA, selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan Syariah (S1 PBS),

5. Bapak Drs. H.M. Saleh, M.A dan Ibu Selvia Nuriasari, M.E.I selaku pembimbing yang telah memberi bimbingan yang sangat berharga dalam mengarahkan dan memberikan motivasi,

6. Bapak Sugianto Selaku Pimpinan Bank Aman Syariah Sekampung yang telah membantu penulis dalam memberikan informasi dan bersedia sebagai narasumber dalam menyelesaikan skripsi,

(11)

xi

(12)

xii

HALAMAN JUDUL ... ii

NOTA DINAS ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN ABSTRAK ... vi

HALAMAN ORISINILITAS PENELITIAN ... vii

HALAMAN MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN... ix

HALAMAN KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pertanyaan Penelitian ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Penelitian Relevan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Kepemimpinan 1. Pengertian Kepemimpinan dan Pemimpin ... 9

(13)

xiii

B. Kinerja Karyawan ... 21

1. Pengertian Kinerja Karyawan ... 21

2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan ... 22

3. Penilaian Kinerja Karyawan ... 23

4. Hubungan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 27

1. Jenis Penelitian ... 27

2. Sifat Penelitian ... 27

B. Sumber Data ... 28

1. Sumber Data Primer ... 28

2. Sumber Data Sekunder ... 28

C. Teknik Pengumpulan Data ... 29

1. Wawancara ... 29

2. Dokumentasi ... 30

D. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV PEMBAHASAN A. Profil PT. BPRS Aman Syariah Sekampung ... 32

1. Sejarah Singkat PT. BPRS Aman Syariah Sekampung ... 32

2. Visi dan Misi PT. BPRS Aman Syariah Sekampung ... 35

(14)

xiv

C. Kinerja Karyawan di PT. BPRS Aman Syariah Sekampung ... 52 D. Peran Pemimpin Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan di PT

BPRS Aman Syariah Sekampung ... 58 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 63 B. Saran ... 64 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(15)

xv

Gambar 4.2 Struktur Organisasi BPRS Aman Syariah Sekampung ... 37

(16)

xvi 2. Alat Pengumpul Data (APD) 3. Surat Keterangan Bebas Pustaka 4. Surat Pra Survey

5. Surat Izin Research 6. Surat Izin Tugas

7. Surat Balasan Research 8. Dokumentasi Research 9. SK Bimbingan Skripsi

10. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi 11. Riwayat Hidup

(17)

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan syariah berkembang pesat terutama sejak ditetapkannya dasar - dasar hukum operasional tentang perbankan melalui Undang - Undang No. 7 tahun 1992, yang kemudian dirubah menjadi Undang - Undang No. 10 tahun 1998, bank syariah dan lembaga keuangan non-bank secara kuantitatif tumbuh dengan pesat.2 Undang - undang ini merupakan bentuk penegasan dari Bank Indonesia sebagai otoritas moneter untuk menjamin kelegalan bank syariah, dan memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi bank syariah dalam menjalankan operasionalnya.3

Keberhasilan mengembangkan dan menumbuhkan peran bank syariah tidak terlepas dari peran pemimpin pada bank syariah tersebut.

Pemimpin berkewajiban untuk membina, menggerakkan, dan mengarahkan semua potensi organisasi yang dipimpinnya sehingga keberhasilan organisasi dalam mencapai suatu tujuan sangat tergantung dari peran pemimpinnya.4

Sumber daya manusia (SDM) di era modern harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, karena SDM yang dibutuhkan di suatu organisasi perusahaan maupun instansi adalah SDM

2 Dwi Suwikyo, Jasa- Jasa Perbankan Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h.1.

3 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, (Indonesia: Pustaka Utama Grafiti, 1999). Dikutip oleh Muslimin,“Reformasi Kebijakan Perbankan Islam di Indonesia”, (Makasar: MIQOT, Volume 32 Nomor 2, 2008), h.217.

4 Lucky Nugroho, Kepemimpinan dan Eksistensi Bank Syariah, Artikel tahun 2016, h.1.

(18)

yang mempunyai keterampilan, kemampuan, pengetahuan, dan sikap yang baik. Peran kepemimpinan disuatu perusahaan memegang peran yang sangat penting karena pemimpin itulah yang akan merencanakan, mengarahkan, serta mengawasi kinerja perusahaan dalam mencapai visi dan misi perusahaan.5

Kepemimpinan di era globalisasi akan menghadapi tuntutan yang semakin kompleks. Kondisi demikian menuntut kapabilitas dan keterampilan pemimpin dalam mengelola perubahan. Pemimpin pada era mendatang harus bersedia menerima lima tantangan fundamental, yaitu:6 1. Pemimpin harus mau menjadi lebih peka dan memahami semua

perbedaan etnis, budaya dan gender.

2. Pemimpin harus memiliki visi untuk tempat kerjanya.

3. Pemimpin harus bersedia merancang dan mengimplementasikan proses - proses komunikasi yang baru dan berbeda.

4. Pemimpin harus bersedia membawa komitmen penuh dalam upaya mendayagunakan pengikut yang beragam dan secara efektif.

5. Pemimpin harus menjadi pasak antara organisasi dan masyarakat luas.

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi mencapai tujuan, karyawan merupakan unsur yang sangat penting dalam organisasi. Dalam melakukan suatu pekerjaan setiap karyawan membutuhkan motivasi yang ada pada dirinya agar timbul suatu semangat atau kegairahan dalam

5 Edy Sutrisno, Manajemen Sumberdaya Manusia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h.213.

6 Suwatno, Donny Juni Priansa, Manajemen SDM, (Bandung: ALFABETA, 2014), h.139.

(19)

bekerja. Karyawan yang diberdayakan dengan baik akan memberikan kinerja terbaiknya, selama hal tersebut diiringi dengan kompensasi yang memadai. Pemberdayaan yang tepat akan memberikan kontribusi bagi optimalisasi kinerja organisasi maupun perusahaan.7

Pemimpin adalah contoh bagi setiap karyawan, karena sikap, ucapan, dan perbuatan pemimpin mampu memberikan pengaruh besar bagi semangat dikalangan internal perusahaan. Keputusan meningkatkan kinerja harus dilakukan dengan cara yang sungguh - sungguh, penuh dengan kedisiplinan dan tekad yang kuat. Cara yang paling efektif agar pegawai menghasilkan kinerja yang baik melalui proses rekrutmen yang ketat dan menggunakan standar tes berbasis kompetensi.8

Kepemimpinan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kinerja karyawan, karena keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu di dalam menciptakan semangat didalam diri setiap orang bawahan, kolega maupun atasan pemimpin itu sendiri. Kurang adanya peranan kepemimpinan dalam menciptakan komunikasi yang harmonis serta memberikan pembinaan pegawai, akan menyebabkan tingkat kinerja pegawai rendah. Demikian halnya dengan kurangnya semangat pegawai seperti tidak disiplin masuk kerja, malas-malasan dalam bekerja akan menyebabkan kinerja pegawai rendah.

7 Suwatno, Donny Juni Priansa, Manajemen SDM., h.170.

8 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.230.

(20)

Peran pemimpin dalam meningkatkan kinerja karyawan di PT.

BPRS Aman Syariah berjalan cukup baik. Hal ini terlihat dengan adanya pemberian insentif kepada karyawan. Pemberian insentif merupakan cara atau usaha perusahaan untuk meningkatkan kualitas kerja personil atau karyawan. Personil atau karyawan suatu perusahaan akan bekerja lebih giat dan semangat sesuai dengan harapan perusahaan, jika perusahaan memperhatikan dan memenuhi kebutuhan para personilnya atau karyawannya, baik kebutuhan yang bersifat materi maupun yang bersifat non materi.9

Di sisi lain, pimpinan Bank Aman Syariah tidak hanya mempertimbangkan adanya pemberian insentif kepada karyawan yang mempunyai prestasi maupun menyelesaikan tugasnya dengan baik, akan tetapi pimpinan Bank Aman Syariah juga menerapkan adanya hukuman bagi karyawan yang melakukan kesalahan ataupun melanggar aturan bank.

Hukuman yang diberikan sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh karwayan baik itu berupa nasehat, kritik, teguran hingga surat pemberitahuan.10

Namun, berdasarkan survei yang dilakukan oleh peniliti pada Bank Aman Syariah Sekampung masih terdapat karyawan yang belum maksimal dalam melaksanakan tugasnya, hal tersebut terlihat dari karyawan yang terlambat hadir pada briefing pagi dan doa bersama sebelum jam kerja dimulai, adanya karyawan yang bermain smartphone tanpa ada kaitannya

9 Ibid, h.234.

10 Bapak Sugianto, Pimpinan Bank Aman Syari’ah Sekampung, wawancara pada tanggal 20 April 2018.

(21)

dengan kepentingan kerja serta kurangnya produktivitas karyawan dalam mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan. 11

Berdasarkan latar belakang masalah dan realita yang diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang “Peran Pemimpin Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan ( Studi Pada PT.

BPRS Aman Syariah Sekampung)”.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi pertanyaan penelitian adalah bagaimana peran pemimpin dalam meningkatkan kinerja karyawan di PT. BPRS Aman Syariah Sekampung?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pemimpin dalam meningkatkan kinerja karyawan di PT. BPRS Aman Syariah Sekampung.

2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kepemimpinan dan ekonomi Islam khususnya pada peran pemimpin dalam meningkatkan kinerja karyawan di bank.

b. Secara Praktis

11 Survei pada Bank Aman Syariah Sekampung, pada tanggal 28 Mei 2018.

(22)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan, masukan atau saran bagi PT. BPRS Aman Syariah Sekampung. Sebagai masukan bagi pemimpin dan karyawan agar lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja bank dan mencapai prestasi kerja sesuai target.

D. Penelitian Relevan

Penelitian relevan berisi tentang uraian mengenai hasil penelitian terdahulu tentang persoalan yang akan dikaji. Dalam melakukan tinjauan terdapat judul yang mengangkat tentang peran pemimpin dalam memotivasi karyawan yaitu:

Hasil penelitian Annisa Octaviani yang berjudul (Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Majenang. Kesimpulan dalam tugas akhir ini adalah pemberian insentif dan bonus mempengaruhi kinerja dan semangat karyawan untuk memacu motivasi dalam bekerja dan seorang pemimpin harus mampu memberikan kenyamanan dan dapat menjadi contoh bagi karyawannya serta selalu memotivasi karyawan dengan gaya kepemimpinannya agar bisa mencapai prestasi kerja.12

Berdasarkan penelitian Ajeng Retno Kusumawati yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan pada Bank Muamalat Indonesia dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini disebabkan oleh pola

12 Annisa Octaviani, Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Majenang, (Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2016), h.68.

(23)

kepemimpinan demokratis yang diterapkan oleh pimpinan Bank Muamalat Indonesia Cabang Ciledug. Kepemimpinan memiliki hubungan yang positif terhadap peningkatan kinerja karyawan hal ini ditunjukkan bahwa hasil penelitian tersebut sebesar 0,920 dimana kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Kinerja disini meliputi tiga aspek penilaian yaitu, pencapaian target sasaran kerja, cara kerja dan kepribadian karyawan.13

Hasil penelitian Nanok Hadi Pramono dkk yang berjudul Peranan Pemimpin Dalam Memotivasi Karyawan pada CV. TIGI Cyber Computer Malang dapat disimpulkan bahwa peranan pemimpin dalam memotivasi karyawannya menemui beberapa kendala yang dihadapi diantaranya adalah setiap karyawan mempunyai tipe dan karakter yang berbeda - beda dari setiap orang. Dalam hal ini, pemimpin lebih meningkatkan hubungan personal dengan para karyawan sehingga akan terjalin sebuah hubungan yang berkesinambungan antara semua karyawan.14

Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan di atas, dapat diketahui bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini memiliki kajian yang berbeda, walaupun memiliki fokus kajian yang sama pada tema-tema tertentu. Akan tetapi, dalam penelitian yang dikaji oleh peneliti lebih ditekankan pada Peran Pemimpin Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada PT. BPRS Aman Syariah Sekampung.

13 Ajeng Retno Kusumawati, Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan di Bank Muamalat Indonesia Cabang Ciledug, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2015), h.78.

14 Nanok Hadi Pramono dkk, “Peranan Pemimpin Dalam Memotivasi Karyawan”, (Malang: Jurnal Administrasi Bisnis, Volume 6 Nomor 2, 2013), h.9.

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan dan Pemimpin

Kepemimpinan merupakan suatu ilmu yang mengkaji secara komprehensif tentang bagaimana mengarahkan, mempengaruhi, dan mengawasi orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang direncanakan. Ilmu kepemimpinan telah semakin berkembang seiring dengan dinamika perkembangan hidup manusia.15

Untuk memahami definisi kepemimpinan secara lebih dalam, ada beberapa definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:16

a. Stephen P. Robbins mengatakan, kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan.

b. Ricky W. Griffin mengatakan, pemimpin adalah individu yang mampu mempengaruhi perilaku orang lain tanpa harus mengandalkan kekerasan.

c. Tzu dan Cleary berpendapat bahwa kepemimpinan adalah sebuah persoalan kecerdasan, kelayakan untuk dipercaya, kelembutan, keberanian, dan ketegasan.17

15 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.15.

16 Ibid, h.16

(25)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah cara seseorang untuk mempengaruhi individu maupun kelompok untuk mencapai suatu tujuan.

Pemimpin berasal dari kata asing “leader” dan kepemimpinan

“leadership”.18 Pemimpin dan kepemimpinan adalah ibarat sekeping mata uang logam yang tidak bisa dipisahkan, dalam artian bisa dikaji secara terpisah namun harus dilihat sebagai satu kesatuan. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan, dan jiwa kepemimpinan yang dimiliki seorang pemimpin terbentuk dari waktu ke waktu hingga mengkristal dalam sebuah karakteristik.19

Pemimpin adalah seorang yang memiliki bawahan atau pengikut untuk suatu tujuan dan keberhasilan sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan yang dimilikinya. 20 Keberhasilan ataupun kegagalan dalam mencapai tujuan organisasi banyak ditentukan oleh gaya kepemimpinan seseorang dalam mengelola sumber daya yang ada.

Definisi pemimpin menurut para ahli, yaitu:21

a. Kartono menyatakan pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia memiliki

17 Suwatno, Donny Juni Priansa, Manajemen SDM, (Bandung: ALFABETA, 2014), h.140.

18 Suwatno, Donny Juni Priansa, Manajemen SDM., h.140.

19 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan., h.16.

20 Yohny Anwar dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: Alfabeta, 2016), h.89.

21 Suwatno, Donny Juni Priansa, Manajemen SDM., h.140.

(26)

kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama guna mencapai sasaran tertentu.

b. Kouzes menyatakan bahwa pemimpin adalah pionir sebagai orang yang bersedia melangkah kedalam situasi yang tidak diketahui.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan atau kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi individu lain maupun kelompok untuk bersama - sama mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Ciri - Ciri Kepemimpinan

Untuk mewujudkan seseorang menjadi pemimpin yang ideal dibutuhkan syarat - syarat yang tergambarkan dalam bentuk ciri - ciri yang dimiliki. Adapun ciri - ciri untuk menjadi seorang pemimpin diantaranya:22

a. Memiliki kompetensi yang sesuai dengan zamannya. Artinya kompetensi yang dimiliki sangat berguna untuk diterapkan pada saat itu, dan kompetensi tersebut diakui oleh banyak pihak serta pakar khususnya.

b. Memahami setiap permasalahan secara lebih dalam dibandingkan dengan orang lain, serta mampu memberikan keputusan terhadap permasalahan tersebut.

22 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan., h.19.

(27)

c. Mampu menerapkan konsep “ The Right Man and The Right Place”

secara tepat dan baik. Seorang pemimpin harus mampu menempatkan karyawannya sesuai dengan tempatnya dan kemampuan atau kompetensi yang dimilikinya.

Adapun pendapat yang dikemukakan oleh Veithzal Rivai mengatakan bahwa ciri - ciri pemimpin diantaranya:23

a. Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri berhubungan secara positif dengan efektivitas dan kemajuan diri sendiri.

b. Integritas

Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

c. Berorientasi Pada Keberhasilan

Orientasi terhadap keberhasilan termasuk sejumlah sikap yang saling berhubungan, nilai-nilai serta kebutuhan - kebutuhan akan keberhasilan, keinginan untuk unggul, dorongan untuk berhasil, kesediaan untuk memikul tanggung jawab dan perhatian terhadap sasaran tugas.

23 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Edisi Tiga, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012) dikutip oleh Danang Setya Ramadhani, Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Di Balai Pengembangan Kegiatan Belajar DIY, (Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta, 2016), h.20.

(28)

d. Keterampilan Teknis dan Konseptual

Keterampilan ini adalah pengetahuan mengenai metode - metode, proses - proses, prosedur serta teknik- teknik untuk melakukan kegiatan khusus dari unit organisasi serta menguasai kemampuan secara konseptual seperti analitis, berpikiran logis dan mempunyai konsep tertentu yang berguna bagi perusahaan maupun organisasi.

3. Fungsi Kepemimpinan

Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu mengelola atau mengatur organisasi secara efektif dan mampu melaksanakan kempemimpinan secara efektif pula. Untuk itu pemimpin harus betul - betul menjalankan fungsinya sebagai seorang pemimpin.24

Klasifikasi fungsi - fungsi organik manajemen terdiri dari planning, organizing, actuating, motivating, controlling, dan evaluating. Berikut ini adalah penjelasan fungsi kepemimpinan dari beberapa ahli, yaitu:25

a. Planning

Perencanaan (planning) dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses dan penentuan secara matang daripada hal - hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.26

24 Suwatno, Donny Juni Priansa, Manajemen SDM., h.219.

25 Sondang P. Siagian, Fungsi - Fungsi Manajerial , (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), h.33.

26 Susilo Martoyo, Pengetahuan Dasar Manajemen dan Kepemimpinan, (Yogyakarta:

BPFE, 1988), h.59.

(29)

b. Organizing

Pengorganisasian (organizing) adalah keseluruhan proses pengelompokan orang - orang, alat - alat, tugas - tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa, sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.27

c. Actuating

Penggerakan (actuating) adalah segala tindakan untuk menggerakkan orang - orang dalam suatu organisasi, agar dengan kemauan penuh berusaha mencapai tujuan organisasi dengan berlandaskan pada perencanaan dan pengorganisasian yang telah ada.28

d. Motivating

Memotivasi (motivating) adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan kerja.29

e. Controlling

Pengendalian (controlling) adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar sesuai dengan rencana - rencana

27 Susilo Martoyo, Pengetahuan Dasar., h.87.

28 Ibid, h.116.

29 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h.219

(30)

yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan dapat terselenggara.30

f. Evaluating

Penilaian (evaluating) adalah pengukuran dan perbandingan hasil - hasil pekerjaan yang nyatanya dicapai dengan hasil - hasil yang seharusnya dicapai.31

Adair mengemukakan bahwa terdapat beberapa fungsi pokok dalam kepemimpinan yaitu:32

a. Perencanaan yaitu mencari semua informasi yang tersedia, mendefinisikan tugas, maksud dan tujuan kelompok serta membuat rencana sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

b. Pemrakarsaan yaitu memberikan pengarahan pada kelompok mengenai sasaran, membagi tugas pada anggota kelompok, dan menetapkan standa kelompok.

c. Pengendalian yaitu memelihara antara kelompok, mempengaruhi tempo, memastikan semua tindakan diambil dalam upaya meraih tujuan, dan mendorong kelompok mengambil tindakan.

d. Pendukung yaitu mengungkapkan pengakuan terhadap karyawan atas kontribusi mereka, memberi semangat kepada kelompoknya, meredakan ketegangan dengan humor, dan merukunkan perselisihan yang terjadi di perusahaan.

30 Malayu S.P. Hasibuan, Organisasi dan Motivasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), h.21.

31 Sondang P. Siagian, Fungsi – Fungsi Manajerial., h.152.

32 Suwatno, Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2014), h.148.

(31)

e. Pengevaluasian yaitu mengevaluasi kelayakan tugas, menguji konsekuensi solusi yang diusulkan, mengevaluasi prestasi kelompok, dan membantu kelompok mengevaluasi kinerjanya sendiri berdasarkan standar yang ada.

Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin yang mampu menampilkan kedua fungsi kepemimpinan yaitu:33

a. Fungsi Tugas

1) Menciptakan kegiatan : tugas pemimpin adalah menetapkan deskripsi pekerjaan secara jelas untuk karyawannya.

2) Menjelaskan (leading) : tugas pemimpin yang lain adalah menjelaskan apa saja yang dirasa belum jelas oleh karyawannya, misalnya tentang tugas, kewajiban dan hak karyawan.

3) Mengkoordinasikan : tugas ini penting karena tanpa adanya koordinasi yang baik yang dilakukan pemimpin maka organisasi tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya.

4) Menguji Kelayakan : jika organisasi berencana untuk melaksanakan berbagai program, terlebih dahulu pemimpin harus menguji layak atau tidaknya program tersebut.

5) Mengevaluasi : tugas pemimpin yang lain adalah mengevaluasi kinerja karyawannya dengan harapan semua kegiatan dalam

33 Suwatno, Manajemen SDM., h.149.

(32)

organisasi bergerak ke tujuan yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan dan dapat ditanggulangi jika ada penyimpangan.

b. Fungsi Pemeliharaan

1) Mendorong Semangat : memotivasi karyawan agar selalu bergairah dan bersemangat dalam bekerja.

2) Menetapkan Standar : standar kinerja harus ditetapkan dari awal dan hal ini merupakan tugas pemimpin, tanpa standar kinerja yang jelas, karyawan tidak akan tahu apakah ia sudah bekerja dengan baik atau tidak.

3) Mengikuti : pemimpin tidak boleh lepas tangan begitu saja setelah mendistribusikan tugas kepada karyawannya, dia tetap harus memantau kinerja para karyawannya.

4) Mengekspresikan Perasaan : perasaan senang ataupun tidak senang terhadap kinerja para karyawan harus diekspresikan oleh pemimpin sehingga bawahan bisa menangkap maksud dan keinginan pimpinannya dengan baik.

5) Menciptakan Keharmonisan : pemimpin harus menciptakan suasana yang harmonis terhadap para karyawannya agar lingkungan kerja dapat menunjang produktivitas kinerja karyawan ditempat kerjanya.

4. Kepemimpinan Dalam Islam

Pada hakekatnya manusia diciptakan oleh Allah di bumi ini adalah sebagai pemimpin (khalifah), oleh karena itu manusia sebagai pemimpin

(33)

mempunyai peran penting dalam kehidupan khususnya dalam segi kepemimpinan dalam suatu organisasi maupun perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan sukses tidaknya suatu organisasi ditentukan oleh pemimpin yang mengelola organisasi tersebut.

Dalam Islam kepemimpinan disebut sebagai khalifah. Definisi yang populer mengenai khalifah adalah pemimpin tertinggi dalam urusan agama dan dunia menggantikan Rasulullah Saw, dari kepemimpinan tertinggi ini kemudian berkembang ke seluruh aspek kehidupan manusia, sampai ke kelompok yang paling kecil, keluarga dan individunya.34

Suri tauladan dalam kepemimpinan Islam terdapat pada Nabi Muhammad Saw, seorang yang mempunyai sifat - sifat yang selalu terjaga dan dijaga oleh Allah Swt. Sifat yang dimaksud dikenal dengan sifat wajib Rasul yang merupakan pencerminan karakter Nabi Muhammad Saw dalam tugasnya memimpin umat. Secara rinci sifat - sifat tersebut sebagai berikut:35

a. Shiddiq

Shiddiq berari jujur dalam perkataan maupun perbuatan, Rasulullah saw dalam kepemimpinannya berarti semua keputusan, perintah dan larangan beliau agar orang lain menjauhi larangannya sudah pasti benar karena Nabi bermaksud mewujudkan kebenaran dari Allah Swt. Beliau selalu memperlakukan orang dengan adil dan jujur,

34 Umar Shidiq, Kepemimpinan Dalam Islam, (Jurnal Jurusan Tarbiyah STAIN Ponorogo, Volume 12 No.1, 2014), h.128.

35 Sakdiah, Karakteristik Kepemimpinan Dalam Islam , (Jurnal Al-Bayan, Volume 22

No.33, 2016), h.138.

(34)

tidak hanya perkataan tetapi juga dengan perbuatan dan keteladanan yang dicontohkan kepada umatnya.

b. Amanah

Karakter yang seharusnya dimiliki oleh manajer sebagaimana karakter yang dimili Rasul yaitu sifat dapat dipercaya dan bertanggung jawab. Pemimpin yang amanah yakni pemimpin yang benar - benar bertanggung jawab pada amanah, tugas dan kepercayaan yang diberikan Allah Swt. Yang dimaksud amanah dalam hal ini adalah apapun yang dipercayakan kepada Rasulullah Saw meliputi segala aspek kehidupan, baik politik, ekonomi maupun agama.

c. Tabligh

Satu istilah yang disandang oleh Nabi Muhammad Saw pemberian dari Allah Swt adalah mundhir (pemberi peringatan).

Diutusnya Rasulullah Saw sebagai orang yang memberikan peringatan yakni untuk membimbing umat, memperbaiki serta membimbing manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat.

Predikat mundhir yang disandang menuntut beliau untuk menguasai informasi agar dapat memimpin umatnya serta bertugas untuk menyampaikan (tabligh) risalah kepada manusia.

Sifat ini adalah sebuah sifat Rasul untuk tidak menyembunyikan informasi yang benar apalagi untuk kepentingan umat dan agama. Beliau tidak pernah sekalipun menyimpan informasi berharga hanya untuk dirinya sendiri. Beliau sering memberikan

(35)

berita gembira mengenai kemenangan dan keberhasilan yang akan diraih oleh pengikutnya di kemudian hari. Akuntabilitas berkaitan dengan sikap keterbukaan (transparansi) dalam kaitannya dengan cara kita mempertanggung jawabkan sesuatu di hadapan orang lain. Salah satu ciri kekuatan komunikasi seorang pemimpin adalah keberaniannya menyatakan kebenaran meskipun konsekuensinya berat.

d. Fathanah

Nabi Muhammad yang mendapat karunia dari Allah dengan memiliki kecakapan luar biasa (genius abqariyah) dan kepemimpinan yang agung (genius leadership qiyadah abqariyah). Beliau adalah seorang manajer yang sangat cerdas dan pandai melihat peluang.

Dalam pola kepemimpinan Rasulullah Saw yang dikembangkan bersifat friendship system, yaitu sistem perkawanan dan sistem kapabilitas. Hal ini dapat dilihat dari penunjukan para sahabat untuk menduduki pos jabatan tertentu, tanpa melupakan pertimbangan kompetensi masing-masing sahabat, sehingga mereka dapat membuktikan kemampuanya sesuai dengan kompetensi masing- masing.

Fathanah merupakan sifat Rasul yang keempat, yaitu akalnya panjang sangat cerdas sebagai pemimpin yang selalu berwibawa.

Selain itu, seorang pemimpin juga harus memiliki emosi yang stabil, tidak gampang berubah dalam dua keadaan, baik itu dimasa keemasan

(36)

dan dalam keadaan terpuruk sekalipun. Menyelesaikan masalah dengan tangkas dan bijaksana. Sifat pemimpin adalah cerdas dan mengetahui dengan jelas apa akar permasalahan yang dia hadapi serta tindakan apa yang harus dia ambil untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada umat.

Kepemimpinan dalam Islam dijelaskan dalam firman Allah Swt surat As-Sajdah (32) Ayat 24.

اوُرَ بَص اَّمَل اَنِرْمَأِب َنوُدْهَ ي رةَّمِئَأ ْمُهْ نِم اَنْلَعَجَو نوُنِقوُي اَنِتاَيآِب اوُناَكَو ۖ

ََ

Artinya :

“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami".36

B. Kinerja Karyawan 1. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bergerak dibidang profit oriented maupun non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu.37 Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Tujuan organisasi tentunya tidak akan tercapai jika kinerja pegawainya tidak maksimal.

36 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemah, (Jakarta: CV.

Pustaka Agung Harapan, 2006), h.589.

37 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan., h.226.

(37)

Moh. Pabandu Tika mendefinisikan kinerja sebagai hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau sekelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode tertentu.38

Dari pemaparan para ahli diatas tentang definisi kinerja dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja individu selama satu periode dalam suatu organisasi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.

2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Sebuah kinerja bisa mengalami fluktuatif berdasarkan kondisi dan situasi yang turut mempengaruhinya. Ketika kinerja suatu perusahaan mengalami kenaikan maka pengaruh pada profit suatu perusahaan juga akan terjadi peningkatan, dan begitu juga sebaliknya pada saat kinerja suatu perusahaan mengalami penurunan maka profit yang didapat oleh suatu perusahaan akan menurun. Kondisi kinerja yang fluktuatif tersebut sangat memungkinkan dipengaruhi oleh berbagai kejadian dari sisi internal dan eksternal perusahaan.39

Anwar Prabu Mangkunegara mengemukakan bahwa kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu:40

38 Moh. Pabandu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.121.

39 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan., h.228.

40 Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014) dikutip oleh Maria Ulfa, Analisis Pengukuran Kinerja Karyawan Dengan Metode Human Resources Scorecard, (Kudus: Jurnal Ekonomi Syariah Volume 3 Nomor 2, 2015), h.314.

(38)

a. Faktor personal, yaitu meliputi pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki setiap individu.

b. Faktor kepemimpinan, yaitu meliputi kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer.

c. Faktor tim, yaitu meliputi kualitas dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan sesama anggota tim, dan kekompakan tim.

d. Faktor sistem, yaitu meliputi sistem kerja, fasilitas kerja yang diberikan organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi.

e. Faktor situasional, yaitu meliputi tekanan dan perubahan lingkuangan internal dan eksternal.

3. Penilaian Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja sangat penting bagi perusahaan ataupun organisasi. Pada saat bersamaan karyawan juga membutuhkan feedback untuk perbaikan - perbaikan dan peningkatan kinerja yang lebih baik. Tak kalah penting, perusahaan pun perlu menganalisis sistem penilaian yang ada, apakah masih relavan atau masih terdapat kekurangan yang perlu diubah. Bagaimanapun juga, sistem penilaian kinerja bertujuan memberikan gambaran dan memacu yang dinilai untuk tujuan dan kemajuan perusahaan.41

41 Yohny Anwar dkk, Manajemen SDM., h.196.

(39)

Penilaian kinerja berfungsi sebagai alat komunikasi bagi karyawan dalam melihat hasil kinerjanya, apakah targetnya tercapai atau tidak sehingga memengaruhi kesuksesan karirnya. Informasi penilaian kinerja bagi pihak manajemen berfungsi untuk membuat keputusan terkait promosi, mutasi, kompensasi, insentif, dan program pelatihan dalam karir seorang karyawan.42

Setiap indikator kinerja diukur berdasarkan kriteria standar tertentu.

Dalam mengukur kinerja, terdapat kriteria atau indikator yaitu:43 a. Kuantitatif (seberapa banyak)

Ukuran kuantitatif merupakan ukuran paling mudah untuk disusun dan diukurnya, yaitu hanya dengan menghitung seberapa banyak unit keluaran kinerja harus dicapai dalam kurun waktu tertentu.

b. Kualitatif (seberapa baik)

Melukiskan seberapa baik atau seberapa lengkap hasil harus dicapai. Kriteria ini antara lain mengemukakan akurasi, presisi, penampilan (kerapihan), kemanfaatan dan efektivitas.

c. Ketepatan waktu

Kriteria yang menentukan keterbatasan waktu untuk memproduksi suatu produk, membuat sesuatu atau melayani sesuatu.

42 Febina Aulia Prasasti, Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Karyawan Bagian Pemasaran Melalui Faktor Pendorong Motivasi, (Bekasi: Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, Volume 2 Nomor 3, 2016), h.249.

43 Dedi Rianto Rahadi, Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia, (Malang: Tunggal Mandiri Publishing, 2010), h.26.

(40)

Kriteria ini menjawab pertanyaan, seperti kapan, seberapa cepat, atau dalam periode apa.

Sedangkan Moeheriono berpendapat bahwa kinerja karyawan dalam suatu perusahaan atau organisasi dipengaruhi memiliki beberapa indikator penilaian yaitu :44

a. Efektif

Indikator ini mengukur derajat kesesuaian yang dihasilkan dalam mencapai sesuatu yang diinginkan. Indikator efektivitas ini menjawab pertanyaan mengenai apakah kita melakukan sesuatu yang sudah benar.

b. Efisien

Indikator ini mengukur derajat kesesuaian proses menghasilkan output dengan menggunakan biaya serendah mungkin. Indikator efektivitas ini menjawab pertanyaan mengenai apakah kita melakukan sesuatu yang sudah benar.

c. Produktivitas

Indikator ini mengukur tingkat seberapa besar efektivitas suatu organisasi tersebut.

4. Hubungan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

Untuk mewujudkan tujuan suatu perusahaan agar bisa menerapkan konsep manajemen kinerja yang berkualitas dan profesional seorang pemimpin harus mempergunakan ilmu dan seni untuk mengerahkan orang

44 Moehariono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), dikutip dalam buku M. Ma’ruf Abdullah, Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014), h.152.

(41)

- orang agar mau bekerjasama untuk mewujudkan suatu goal. Itu artinya pimpinan harus paham serta mengerti dengan baik setiap fungsi - fungsi dalam ilmi manajemen.45

Peningkatan manajemen kinerja bukan hanya berpengaruh kepada perusahaan saja, namun lebih jauh dari itu yaitu mampu menjadi nilai tambah bagi para karyawan. Seorang karyawan pada saat diterapkannya konsep manajemen kinerja maka kemampuan dan kualitas dalam bekerja juga menjadi lebih baik, karena ia terbiasa bekerja sesuai dengan konsep tujuan dan elemen manajemen kinerja yang tentunya akan memberikan rasa bangga kepada pihak pimpinan.46

45 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan., h.230.

46 Ibid, h.231.

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis, dan berencana untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis data, serta menyimpulkan dengan menggunakan metode, atau teknik tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan.47

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian jenis lapangan (field research).

Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian yang bertujuan mempelajari secara intensif, terperinci, dan mendalam terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajari sebagai suatu kasus.48 Objek dari penelitian ini adalah Peran Pemimpin Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan di PT. BPRS Aman Syariah Sekampung.

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian dalam skripsi ini bersifat deskriptif kualitatif.

Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat dari suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat ini.49

47 Suryana, Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), h.14.

48 Ibid, h.18

49 Suryana, Metodologi Penelitian., h.14.

(43)

Adapun penulisannya adalah deskriptif kualitatif, yaitu hanya memberikan gambaran dan keterangan - keterangan yang berkaitan dengan “Peran Pemimpin Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. BPRS Aman Syariah Sekampung)”.

B. Sumber Data

Sumber data merupakan salah satu hal yang sangat penting karena menentukan keberhasilan atau tidaknya suatu penelitian. Sumber data dalam penelitian ini diteliti guna memperoleh data mengenai “Peran Pemimpin Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. BPRS Aman Syariah Sekampung)”. Sumber data penelitian dibagi menjadi dua, yaitu:50

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya. Sumber data primer yang peneliti temui di lapangan adalah Pimpinan PT. BPRS Aman Syariah Sekampung, Customer service (CS), Accounting Officer (AO), Legal Officer, Security, Cleaning Service serta seluruh karyawan yang bekerja di PT. BPRS Aman Syariah Sekampung.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder, yaitu sumber data yang telah tersusun dalam bentuk dokumen - dokumen. Sumber data sekunder diharapkan dapat menunjang peneliti dalam mengungkap data yang dibutuhkan

50 Sumadi Suryabata, Metodologi Penelitian Edisi 2, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 39.

(44)

dalam penelitian ini, sehingga sumber data primer menjadi lengkap.

Adapun yang menjadi acuan sumber data sekunder data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan dokumentasi PT. BPRS Aman Syariah Sekampung.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Peneliti mengumpulkan data dengan bantuan buku-buku, dokumen- dokumen dan lain-lain yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Dalam penelitian lapangan, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:51

1. Wawancara/interview

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Cara yang digunakan peneliti adalah interview bebas terpimpin, untuk membatasi pembicaraan yang keluar dari topik permasalahan yang akan diteliti.

Guna memperoleh data yang ada kaitannya dengan penelitian ini, maka peneliti mencari informasi yang diperlukan tentang peran pemimpin dalam meningkatkan kinerja karyawan pada PT. BPRS Aman Syariah Sekampung dengan melakukan wawancara kepada Bapak Sugianto selaku Pimpinan PT. BPRS Aman Syariah

51 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.308.

(45)

Sekampung dan Karyawan yang bekerja di PT. BPRS Aman Syariah Sekampung pada bagian umum, operasional, funding dan lending.

2. Dokumentasi

Dokumen merupakan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya - karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel jika di dukung oleh dokumentasi terkait penelitian yang diteliti.52

Dalam penelitian ini data yang dicari dan dikumpulkan oleh peneliti dari Pimpinan PT. BPRS Aman Syariah Sekampung dan seluruh Karyawan yang bekerja di PT. BPRS Aman Syariah Sekampung adalah data mengenai sejarah berdirinya BPRS Aman Syariah Sekampung, visi dan misi, struktur organisasi, dan produk pada PT. BPRS Aman Syariah Sekampung.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan dalam unit - unit lalu membuat kesimpulan sehingga mudah di interprestasikan. 53 Data yang diperoleh dari wawancara dan dokumentasi dari PT. BPRS Aman Syariah Sekampung akan diolah dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif.

52 Suryana, Metodologi Penelitian., h.329.

53 Suryana, Metodologi Penelitian., h.335.

(46)

Metode deskriptif kualitatif maksudnya yaitu metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena.

Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan menginterprestasikannya. Metode deskriptif dalam pelaksanaannya dilakukan melalui survei, studi kasus, studi komparatif, studi tentang waktu dan gerak, analisis tingkah laku, dan analisis dokumenter.54

Data hasil dokumen digunakan untuk menunjang hasil wawancara.

Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan dengan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis.55

Dengan cara berfikir induktif, peneliti dapat mengetahui apakah dengan adanya peran pemimpin dalam meningkatkan kinerja karyawan pada PT. BPRS Aman Syariah Sekampung sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan atau tidak.

]

54 Suryana, Metodologi Penelitian., h.20.

55 Sugiyono, Metode Penelitian., h.335.

(47)

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Profil PT. BPRS Aman Syariah Sekampung

1. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Aman Syariah Sekampung

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia didorong oleh 4 (empat) alasan utama yaitu : pertama adanya kehendak sebagian masyarakat untuk melaksanakan transaksi perbankan atau kegiatan ekonomi secara umum yang sejalan dengan nilai dan prinsip syariah, khususnya bebas riba sesuai dengan fatwa MUI. Dan kedua adanya keunggulan system operasional dan produk perbankan syariah yang antara lain mengutamakan pentingnya moralitas, keadilan dan transparansi dalam kegiatan operasional perbankan syariah. Ketiga adanya Pengawasan dan Pembinaan dari Bank Indonesia sehingga kelangsungan Perbankan Syariah tetap terjaga. Keempat adanya Lembaga Penjamin Simpanan.56

Keempat alasan tersebut berlaku pula di wilayah Kabupaten Lampung Timur, maka beberapa tokoh praktisi Lembaga Keuangan Mikro Syariah (BMT) di Sekampung bercita-cita mendirikan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dengan nama PT. BPRS Aman Syariah. Di mana BPRS sebagai Community bank yaitu bank yang fokus melayani masyarakat di wilayah cakupannya layanannya, dengan menerapkan

56Dokumen PT BPRS Aman Syariah Sekampung Lampung Timur, Dikutip pada tanggal 8 September 2018.

(48)

strategi bersaing yang memanfaatkan potensi muatan lokal (local content) dengan berbagai dimensi. Maka Pendirian PT.BPRS Aman Syariah dengan dengan potensi muatan lokal yaitu Permodalan, Penghimpunan Dana, Penyaluran Dana, Pengurus, Pegawai adalah berasal dari masyarakat Lampung Timur khususnya yang berdomisili di Kecamatan Sekampung.57

Dengan berlandaskan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan PBI No.11/23/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Bank Pembiayaan Rakyat Syariah serta SE BI No. 11/34/DPbS tanggal 23 Desember 2009 perihal Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, maka di Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur direncanakan mendirikan PT. BPRS AMAN SYARIAH sebagai community bank.Dan sesuai dengan PBI No.11/23/PBI/2009 BPRS hanya dapat didirikan dengan izin Bank Indonesia yaitu izin prinsip dan izin usaha. Untuk izin prinsip salah satunya adanya studi kelayakan menegenai peluang pasar dan potensi ekonomi. 58

PT. BPRS Aman Syariah Lampung Timur didirikan berdasarkan Rapat Calon Pemegang Saham pada tanggal 17 Maret 2012 oleh 17 orang calaon pemegang saham PT BPRS Aman Syariah Lampung Timur.

Mendapatkan badan hukum PT berdasarkan Akta Pendirian PT BPRS Aman Syariah Lampung Timur No. 15 tanggal 11 Pebruari 2014 oleh Notaris Abadi Riyantini, Sarjana Hukum dan pengesahan Badan Hukum

57 Dokumentasi PT BPRS Aman Syariah Sekampung Lampung Timur, Dikutip Pada Tanggal 8 September 2018..

58Ibid.

(49)

PT dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkumham) Nomor : AHU-10.01982.PENDIRIAN-PT.2014 tanggal 13 Pebruari 2014 serta Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor : S-2/PB.1/2014 tentang Pemberian Izin Prinsip Pendirian PT BPRS Aman Syariah pada tanggal 28 Januari 2014 dan Mulai beroperasi pada tanggal 30 Desember 2014 berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor : S-237/PB.131/2014 tentang Pemberian Izin Usaha pada tanggal 30 Desember 2014. Dalam operasioanalnya PT.BPRS Aman Syariah Lampung Timur dikelelola oleh Direksi dan jajaran karyawan dan diawasi oleh Dewan Komisaris.

Hasil pengelolaan yang dilakukan oleh Direksi dan pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris serta pengawasan secara syariah oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).59

Dalam hal ini penulis dapat mengemukakan bahwa PT BPRS Aman Syariah merupakan badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) dan BPRS merupakan singakatan dari Bank Pembiayaan Rakyat Syariah sedangkan Aman Syariah merupakan nama dari badan usaha tersebut. PT BPRS Aman Syariah merupakan badan usaha dalam bidang perbankan syariah yaitu mengenai pembiayaan dan simpanan pola syariah.

59Dokumentasi, Anggaran Dasar PT BPRS Aman Syariah, dikutip pada tanggal 8 September 2018, Pukul 15.00 WIB.

(50)

2. Visi dan Misi PT BPRS Aman Syariah Lampung.

Tujuan Pendirian PT. BPRS Aman Syariah Lampung yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di wilayah Lampung Timur dan sekitarnya melalui :

a. Pemberian pelayanan jasa perbankan bagi pengusaha kecil di pedesaan yang mudah, aman, Islami dengan prinsip bank yang sehat dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b. Membuka dan memperluas lapangan dan kesempatan kerja bagi masyarakat.

c. Berpartisipasi dalam upaya memberantas para pelepas uang (rentenir).

d. Terciptanya ukhuwah Islamiyah yang semakin berkualitas baik antara nasabah dengan BPR Syariah sebagai pelaksana amaliah, maupun di antara nasabah BPR Syariah.

e. Mendidik masyarakat untuk selalu memikirkan masa depan dan tidak hanya menguntungkan kepada nasib, namun lebih menekankan kepada usaha.60

60Suwitarjo, Komisaris PT BPRS Aman Syariah Lampung Timur, Wawancara, 8 September 2018, Pukul 15.00 WIB.

(51)

3. Denah Lokasi PT. BPRS Aman Syariah

Denah Lokasi kantorPT. BPRS Aman Syariah Kabupaten Lampung Timur Tahun 2016

Dilihat dari denah lokasi dapat kita simpulkan bahwa letak kantor PT BPRS Aman Syariah sangat startegis, karena terletak dipinggir jalan raya Sumbergede yang merupakan jalan utama Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur.61

61Observasi, 8 September 2018, Pukul 10.00 WIB

U

Lapangan Pasar Sekampung

Puskesmas Sekampung

Masjid Jami

Polsek Sekampung Pasar

Kantor Camat

PT BPRS Aman Syariah

(52)

4. Struktur Organisasi PT BPRS Aman Syariah SUSUNAN ORGANISASI PT BPRS AMAN SYARIAH

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 2016.62

62 Dokumentasi PT BPRS Aman Syariah, Struktur Organisasi, dikutip pada tanggal 8 September 2018, Pukul 10.00 WIB.

DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama Hi. Mahfud, S.Ag M.H

Komisaris Hi.Suwitarjo, S.Pd

DEWAN DIREKSI Direktur Utama

Sugiyanto

DEWAN PENGAWAS SYARIAH Ketua DPS

Agus Wibowo, S.Pd,I M.M Anggota DPS

Hi. Mohamad Taufik Hidayat, M.Si

Internal Audit Rena Prasesti

Umum 1. Sudibyo 2. Muhsinin 3. Suharyadi 4. Yuli Pembiayaan & Dana

1. Alvin Novianto 2. Miftahul Fajar 3. Ikhwan Nur Ayudin 4. Dedi Wahyudi 5. Rifki Safrizal 6. Gesang 7. Rosita 8. Eka 9. Kurni 10.Adit 11.Dimas

Operasional 1. Linda Kusneri 2. Ukhtiya Nur Aifah 3. Dian Puspitasari 4. Rahmat

RUPS PSP :H. Mahfud, S.Ag M.H PS Lain

(53)

Bagan struktur organisasi PT BPRS Aman Syariah di atas dapat diketahui bahwa struktur organisasi tertinggi PT BPRS Aman Syariah adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang membawahi Dewan Komisaris H. Mahfud, S.Ag,MH dan H. Suwitarjo, S.Pd.I. Dewan Direksi Tonny Utomo dan Sugiyanto dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) H. Agus Wibowo, S.Pd.I, M.M dan H. Mohamad Taufik Hidayat, M.Si.Dalam pengelolaannya Dewan Direksi membawahi Bagian Operasional, Bagian Umum dan SDM serta Bagian Marketing Penyaluran dan Pendanaan, selain itu membawahi Internal Audit.63

5. Produk dan Jasa PT BPRS Aman Syariah

Aspek ini merupakan jenis-jenis produk yang akan diperkenalkan kepada masyarakat pengguna jasa PT. BPRS Aman Syariah Lampung Timur.64

a. Produk Funding di BPRS Aman Syariah 1) Tabungan Wadiah

2) Tabungan Mudharabah 3) Deposito Mudharabah

b. Produk Financing di BPRS Aman Syariah 1) Murabahah (Jual Beli)

2) Mudharabah (Bagi Hasil) 3) Musyarakah (Bagi Hasil) 4) Al - Ijarah

63Observasi, 8 September 2018, Pukul 10.00 WIB

64 Brosur produk PT BPRS Aman Syariah Sekampung, Dikutip pada Tanggal 8 September 2018.

(54)

5) Hiwalah65

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa PT. BPRS Aman Syariah Sekampung memiliki 3 Produk Funding yaitu: tabungan wadiah, tabungan mudharabah, dan deposito mudharabah. Sedangkan dalam Produk Financing PT. BPRS Aman Syariah Sekampung memiliki 5 produk yaitu: murabahah, mudharabah, musyarakah, al - ijarah, dan hiwalah.

B. Peran Pemimpin Pada PT. BPRS Aman Syariah Sekampung

Pemimpin merupakan seseorang yang memiliki peran penting dalam suatu perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya karena pemimpin bertanggung jawab untuk merencanakan, membina, menggerakkan dan mengerahkan seluruh potensi yang ada disuatu perusahaan untuk dapat mencapai suatu tujuan. Pemimpin dalam perusahaan juga bertanggung jawab atas pengelolaan dan meningkatkan sumber daya manusia yang ada diperusahaan tersebut sehingga untuk mencapai tujuan suatu perusahaan bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.

Peneliti mengadakan wawancara terkait peran dan fungsi pemimpin dengan Bapak Sugianto, E.Sy selaku Pimpinan PT. BPRS Aman Syariah Sekampung sebagai berikut:

65 Brosur produk PT BPRS Aman Syariah Sekampung, Dikutip pada Tanggal 8 September 2018.

(55)

1. Perencanaan (planning)

Perencanaan (planning) adalah suatu proses daripada hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka mencapai suatu tujuan.66

Perencanaan (planning) yang dilakukan Bapak Sugianto E.Sy selaku pimpinan di PT. BPRS Aman Syariah Sekampung yaitu merencanakan terkait hal-hal operasional perusahaan setiap harinya dan disampaikan pada saat briefing pagi sebelum jam operasional meliputi kegiatan - kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan briefing sore setelah jam operasional selesai meliputi sekilas info tentang kegiatan yang akan dilakakukan esok hari. Dalam menjalankan fungsinya sebagai Pimpinan di PT. BPRS Aman Syariah Sekampung Bapak Sugianto membuat beberapa rencana (planning) yaitu:67

a) Pelatihan dan Pengembangan Karir

Pimpinan PT. BPRS Aman Syariah Sekampung mengadakan pelatihan dan pengembangan karir para karyawan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM dan profesionalitas kerja karyawan dalam perusahaan. Pelatihan dan pengembangan karir dilakukan dua bulan sekali dengan mengikutsertakan para karyawan untuk mengikuti pelatihan yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

66 Susilo Martoyo, Pengetahuan Dasar Manajemen dan Kepemimpinan, (Yogyakarta:

BPFE, 1988), h.59.

67 Bapak Sugianto, Selaku Pimpinan BPRS Aman Syariah Sekampung,Wawancara, Pada Tanggal 12 Desember 2018 Pukul 08.30 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai masalah yang diteliti tentang Pengruh Inflasi, Jakarta Islamic Index, dan Bagi Hasil Bank Syariah

This study aims to compare impact of working capital and leverage on profitability, based on different restrictions regulated by Indonesia Ulama Council’s fatwa and