• Tidak ada hasil yang ditemukan

The data in this study is the imagery in Triyanto Triwikromo's collection of Summer Triumphant poems

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "The data in this study is the imagery in Triyanto Triwikromo's collection of Summer Triumphant poems"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEHIDUPAN PEREMPUAN DALAM KUMPULAN PUISI SELIR MUSIM PANAS KARYA TRIYANTO TRIWIKROMO:

ANALISIS CITRAAN

Zulis Tia Fadhila1, Aruna Laila2, Wahyudi Rahmat2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

This research is motivated by the number of images contained in Triyanto Triwikromo's collection of Summer Triumphant poems. The poems utilize images in conveying the message. However, the image has not been clearly identified. So it is necessary to do research. The purpose of this study is to describe the life of women and describe the image in the collection of Summer Triumphant poems by Triyanto Triwikromo. This research is a qualitative research by using descriptive analysis method. The data in this study is the imagery in Triyanto Triwikromo's collection of Summer Triumphant poems. The step of this research is done several stages. First, the reading step is, read carefully the poems in Triyanto Triwikromo's Summer Triumphant poetry collection. Second, mark the data relating to use images in poetry collection of poetrySilir Summer Triyanto Triwikromo. Third, Inventory stage is inventory data found on the use of images in the collection of Summer Triumphant poems by Triyanto Triwikromo. The results of this study conclude that this research, the first is woman's life that fights for justice, is on poems titled Summer Letter, Dead Waiting, Sweet Bandit, Dead Village Teka Teki, Rotten News, Sun Physician Recipes of Pao-tien and Potre Dewi Kuan-yin, and the second to fight for equal rights of women to be equal to men is found in poems entitled Akrobat, Kabar Busuk, Potret Dewi Kuan-yin, Teka Teki Desa Mati, Para Selir di Depan Cermin, and Bandit Manis. The imagery in the collection of Summer Concubine poems relating to women's lives has four kinds of imagery: visual imagery, auditory imagery, olfactory imagery, and palpable imagery. The image the author often raises in his poems is a visual image. Triyanto Triwikromo's collection of Summer Triumphant poems often use visual images because they tend to portray the lives of women on their trips to China and tell the history there.

Keywords: Women’s Life, Poetry, Image

PENDAHULUAN

Puisi mengungkapkan emosi atau perasaan seorang penyair. Menulis puisi, seorang penyair dapat mengungkapkan perasaannya ke dalam bentuk kata-kata yang dirangkai menjadi baris dan bait.

Membaca puisi, seseorang juga dapat memahami apa yang sedang dirasakan penyair dalam puisi. Seorang penyair

melalui karyanya mengosentrasikan segala kekuatan bahasa dan gagasan dalam melahirkan puisi agar bermakna, dapat menggugah perasaan, pikiran dan imajinasi pembaca sehingga puisi dapat dikatakan puitis.

Kepuitisan puisi tidak terletak pada salah satu unsur pembangunnya, tetapi keterkaitan unsur-unsur itu secara total.

(2)

Kata-kata dalam puisi bersifat konotatif, artinya memiliki kemungkinan makna yang lebih dari satu. Oleh sebab itu, citraan merupakan salah satu cara untuk menemukan makna dari kata-kata konotatif, dengan menggunakan daya bayang pembaca dapat mengetahui apa yang sedang di alami penyair dalam puisi.

Citraan adalah gambaran angan yang ada dalam pikiran pengarang kemudian ditulis ke dalam kata-kata.

Citraan sering digunakan penyair untuk membangun sarana kepuitisan dalam puisi,seperti citraan penglihatan, pendengaran, penciuman, rabaan, rasaan dan gerak. Uraian tentang citraan di atas dapat menghadirkan semua yang membuat pembaca seolah-olah ikut melihat, mendengar, mencium dan merasakan semua yang diungkapkan penyair dalam puisinya. Penyair menggunakan citraan untuk memunculkan adanya daya tarik terhadap puisi. Dalam penulisan puisi, tidak ada dua orang penyair yang menggunakan diksi yang sama. Maka penggunaan citraan pun tidak terdapat pada penyair yang sama. Citraan dalam puisi dapat mengungkapkan apa yang sedang dilihat, didengar, dicium, dirasakan, diraba dan gerak. Penyair mengharapkan agar pembaca serasa mengalami sendiri yang telah penyair alami. Pengimajian dimanfaatkan untuk mengetahui pengalaman dalam bentuk

puisi, sedangkan dari sisi pembaca citraan digunakan untuk menjemput pengalaman pembaca yang sesuai dengan pengalaman penyair.

Permasalahan yang digambarkan dalam kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo adalah melihat bagaimana kehidupan perempuan yang ada dalam kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo dan melihat bagaimana citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka akan dilakukan penelitian terhadap kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo, karena kumpulan ini menceritakan tentang kehidupan perempuan yang ada di Tiongkok. Oleh sebab itu, peneliti menganalisis masalah kehidupan perempuan dalam kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kehidupan perempuan dan citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini:

pertama, bagaimanakah kehidupan perempuan dalam Kumpulan Puisi Selir Musim Panas Karya Triyanto Triwikromo Kedua, bagaimanakah citraan yang

(3)

terdapat dalam Kumpulan Puisi Selir Musim Panas Karya Triyanto Triwikromo.

Menurut Hasanuddin WS (2002:110), permasalahan citraan atau pengimajinasian masih berkaitan dengan permasalahan diksi. Artinya pemilihan terhadap kata tertentu akan menyebabkan timbulnya daya saran yang menyebabkan daya bayang pembaca terhadap sesuatu hal. Daya bayang pembaca tersentuh, karena beberapa indera pembaca terpancing untuk segera membayangkan sesuatu.

Menurut Abbas (2011:26), feminisme adalah gerakan perempuan yang memperjuangkan keadilan dan persamaan hak kaum perempuan agar sederajat dengan kedudukan laki-laki diberbagai kehidupan. Feminisme sangat berkaitan dengan gender yaitu gerakkan moral dan politik yang memperjuangkan hak-hak dan kepentingan perempuan untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi atas diri kaum perempuan dalam rangka pencapaian hak-hak perempuan dan pembebasan perempuan agar sederajat dengan laki-laki.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Semi (dalam Endraswara, 2013:5), penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak mengutamakan angka-angka, tetapi mengutamakan

kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris. Penelitian ini dikatakan penelitian kualitatif karena hasil penelitian ini nantinya berupa kalimat yang menjelaskan hasil penelitian bukan berupa angka.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Metode deskriptif adalah penelitian yang berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut (Moleong, 2010:11). Metode deskriptif dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.

Data dalam penelitian ini adalah citraan yang berkaitan dengan kehidupan perempuan yang terdapat dalam kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo. Sedangkan sumber datanya adalah kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo. Instrumen data penelitian yang digunakan peneliti yaitu dibantu dengan format inventarisasi data. Menurut Arikunto (2014:203), instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen pada penelitian

(4)

ini adalah peneliti dibantu dengan format inventarisasi data.

Data dikumpulkan dengan teknik sebagai berikut: (1) Tahap pembacaan, yaitu membaca dan memahami kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo secara keseluruhan. (2) Tahap inventarisasi, yaitu tahap menggarisbawahi dan mencatat isi puisi berkaitan dengan citraan yang berhubungan dengan kehidupan perempuan dalam kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo.(3) Tahap klasifikasi, yaitu tahap mengelompokkan data yang sudah diinventarisasikan.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data adalah sebagai berikut: (1) Mengelompokan data yang berkaitan dengan penggunaan citraan dalam kumpulan puisi Selir Musim Panas yang berkaitan dengan kehidupan perempuan karya Triyanto Triwikromo.

(2) Melakukan analisis terhadap penggunaan citraan dalam kumpulan puisi Selir Musim Panas berkaitan dengan kehidupan perempuan karya Triyanto Triwikromo yang telah dikelompokkan sesuai batasan masalah dan tujuan penelitian. (3) Membuat laporan penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dalam kumpulan puisi Selir Musim Panas karya

Triyanto Triwikromo dapat ditemukan kehidupan perempuan yaitu mencari keadilan dan memperjuangkan hak kaum perempuan agar sederajat dengan laki-laki (Abbas, 2011:26). Dilihat dari citraan yang berkaitan dengan kehidupan perempuan terdapat 4 citraan yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan penciuman dan citraan rabaan (Hasanuddin WS, 2002:117:129).

Pertama, kehidupan perempuan yaitu: (1) mencari keadilan terdapat pada kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo yang berjudul Turquise, Menunggu Mati, Kabar Busuk ,Potret Dewi Kuan-yin, Resep Tabib Sun Pao-tien, Bandit Manis dan Teka Teki Desa Mati. (2) memperjuangkan hak kaum perempuan agar sederajat dengan laki-laki terdapat pada kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo yang berjudul Akrobat, Para Selir di Depan Cermin, Potret Dewi Kuan-yin, Surat Musim Panas, Bandit Manis dan Teka Teki Desa Mati.

Kedua, citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo yaitu: (1) citraan penglihatan terdapat pada kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo yang berjudul Turquiose, Akrobat, Surat Musim Panas, Menunggu Mati, Kabar Busuk, Potret Dewi Kuan-yin, dan Teka Teki Desa Mati. (2) citraan

(5)

pendengaran terdapat dalam kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo yang berjudul Surat Musim Panas, Candu Kaisar, Para Selir di Depan Cermin, Potret Dewi Kuan-yin, dan Bandit Manis. (3) citraan penciuman terdapat pada kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo yang berjudul Kabar Busuk. (4) Citraan rabaan terdapat pada kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo yang terdapat pada puisi Resep Tabib Sun Pao-tien.

Puisi yang menggambarkan

kehidupan perempuan yang

memperjuangkan keadilan, terdapat pada puisi yang berjudul Muslihat Membunuh Hikayat Hujan (Turquiose), yang mana kutipannya adalah Perempuan hanya akan terbunuh Oleh perempuan. Hujan Terbunuh oleh hujan, Perempuan hanya akan terbunuh Oleh perempuan. Bulan Terbunuh oleh bulan. Dalam puisi ini pengarang menggambarkan tentang kehidupan perempuan yang akan terbunuh oleh perempuan atau perempuan akan mati dengan alasan yang jelas. Bahwa sebab kematian sesuai dengan apa yang dilakukan perempuan tersebut. Tidaklah kematian seorang perempuan disebabkan dengan alasan yang tidak jelas. Perempuan yang baik akan mendapatkan alasan yang baik pula. Kematian seorang perempuan yang baik-baik pun akan terlihat dengan sendirinya betapa baik perempuan tersebut

bisa dikatakan sesuai dengan perbuatannya. Perempuan pun akan tetap menjaga kehormatannya dengan baik.

Bukan sebaliknya yang tidak menjaganya dengan baik. Begitu juga dengan hujan.

Hujan pun akan terbunuh oleh hujan.

Maksudnya hujan yang turun pun karena ada sebab yang jelas. Tidak akan hujan turun dengan sendirinya tanpa adanya sebab. Begitu pun dengan bulan. Bulan juga akan terbunuh oleh bulan. Dengan terbunuhnya bulan akan terjadilah kegelapan bukan lagi menerangi kegelapan. Dapat disimpulkan bahwa perempuan pun berhak mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki, bukan berarti harus sama, cuma disamakan haknya atau laki-laki juga harus menjaga perempuan.

Terlihat pada lirik tersebut yang artinya kita akan terbunuh oleh sebab kita sendiri, bukan dari orang lain tetapi dari diri kita sendiri.

Puisi yang menggambarkan memperjuangkan hak kaum perempuan agar sederajat dengan laki-laki, terdapat pada puisi yang berjudul Gadis-gadis ramping menari di atas sepeda. Sepeda meniti tali di antara kelenteng. kelenteng- kelenteng dibakar oleh tentara. tentara tak mau bersembahyang di keheningan semesta. Persoalan gadis-gadis ramping yang menari-nari di atas sepeda.

Bagaimana gadis-gadis tersebut memberanikan diri untuk melakukannya.

(6)

Tidak mudah bagi seorang gadis melakukan hal seperti itu. Ditambahkan lagi dengan aksi-aksi yang dilakukan para badut yang seolah-olah para gadis harus bisa melakukan atraksi tersebut, padahal tidaklah pekerjaan yang mudah tetapi sangatlah sulit. Dilirik tersebut sangat menjelaskan bahwa perempuan juga ingin disamakan hak nya dengan laki-laki, kalau perempuan pun bisa untuk bekerja dan menghasilkan uang.

Citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo yaitu (1) citraan penglihatan terdapat dalam puisi yang berjudul Surat Musim Panas yang mana kutipannya adalah Baiklah kuajari kau mengenal selir perkasa. Selir Pelahir dan penurun kaisar-kaisar penguasa langit Penguasa danau-danau lotus paling segar.

Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui bahwa pengarang berusaha menyampaikan kepada pembaca bahwa pengarang melihat bagaimana mereka mengenalkan kepada selir yang perkasa.

Selir pelahir yang menjadi penguasa danau-danau lotus paling segar. Pengarang menggambarkannya dengan melihatkan bahwa para selir juga ada yang perkasa, supaya para kaisar tidak terlalu semena- mena dengan para selir. Di atara selir tersebut akan ada yang bisa membela hak para selir yang ada di sana supaya bisa dihargai sesuai aturannya. Dengan begitu

akan terlihat sangat jelas bahwa pengarang menggunakan citraan penglihatan. (2) citraan pendengaran terdapat dalam puisi yang berjudul Para Selir di depan cermin yang mana kutipannya adalah Aku Ingin jadi sepertimu, Bunda Ratu. Tinggal di kota Terlarang, bergaun serbaemas, dilayani ribuan kasim, Memiliki Putra Surga, dan tentu kebahagiaan.

Berdasarkan kutipan di atas pembaca dapat menangkap adanya perkataan yang sekaligus bisa didengar oleh pembaca bahwa selir berkata di depan cermin bahwa ia ingin menjadi bunda Ratu, tinggal di kota terlarang, bergaun serbaemas, dilayani ribuan kasim, memiliki putra Surga dan tentu kebahagiaan. Yang mana setiap perempuan pun ingin merasakan kebahagiaan, begitu juga dengan perkataan selir tersebut, ia juga ingin seperti bunda Ratu. Semua perkataan selir tersebutlah

seolah-olah pembaca bisa

mendengarkannya. (3) citraan penciuman terdapat dalam puisi yang berjudul Kabar Busuk yang mana kutipannya adalah Bau Air kencing Tzu Hsi menyebar di tubuh Guang-hsu Dan dinding-dinding kamar.

Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui bahwa pengarang seolah-olah dapat mencium bau air kencing Tzu Hsi yang telah menyebar di tubuh Guang-hsu dan di dinding-dinding kamar. Di dalam kutipan di atas dijelaskan bahwa selir juga ingin mencari keadilan sehingga selir juga

(7)

bisa menusukkan pedang kedubur kaisar.

Seolah-olah pembaca bisa merasakan bau yang busuk tersebut. dengan demikian kutipan di atas menggunakan citraan penciuman. (4) citraan rabaan terdapat pada puisi yang berjudul Resep Tabib Sun Pao-tien yang mana kutipannya adalah Telah 3000 kali kuoleskan bao fu ling itu Ke tangan kaisar yang suka bermain api.

Berdasarkan lirik tersebut pengarang mengatakan telah 3000 kali kuoleskan bao fu ling yang rasanya dingin itu ke tangan kaisar yang suka bermain api. Sehingga kita merasakan ada yang dioleskan bao fu ling itu ke tangan kaisar. Seakan terasa diraba ketika dioleskan bao fu ling itu. Hal tersebut berhubungan langsung dengan indera rabaan kita dimana pembaca merasakan dengan kulitnya ada yang melingkar di pergelangan tangan. Dengan demikian kutipan puisi di atas menggunakan citraan rabaan.

KESIMPULAN

Berdasarkan kumpulan puisi Selir Musim Panas karya Triyanto Triwikromo terdapat tentang kehidupan perempuan yang mana bagiannya ada dua yaitu

mencari keadilan dan memperjuangkan hak kaum perempuan agar sederajat dengan laki-laki dan citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Selir Musim Panas yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan penciuman dan citraan rabaan.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas. 2011. Jender Dalam Sastra.

Makassar:Universitas Hasanuddin Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur

Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra; Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi.

Yogyakarta: PT Buku Seru.

Hasanuddin WS. 2002. Membaca dan Menilai Sajak. Bandung:Angkasa Bandung

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung:Remaja Rosda

Referensi

Dokumen terkait

Our methodology includes transformation of RGB image to a gray scale image, filtration of image using low pass and high pass band discrete filters of third order, application of soft