• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK) KONSULTANSI KONSTRUKSI PENGAWASAN/ MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

N/A
N/A
Azis Miftakhul Putra

Academic year: 2023

Membagikan "RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK) KONSULTANSI KONSTRUKSI PENGAWASAN/ MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

Diisi oleh Pengguna Jasa setelah mendapat persetujuan pada rapat pra konstruksi. Meliputi Lembar Pakta Keselamatan Konstruksi yang ditandatangani oleh Kepala Pengawas Konstruksi dan Pengguna Jasa. Diisi oleh Pengguna Jasa setelah mendapat persetujuan pada saat rapat pra konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Berisi tabel identifikasi bahaya dan manajemen risiko untuk kegiatan pengendalian konstruksi berdasarkan tahap konstruksi, yang disiapkan oleh penanggung jawab keselamatan konstruksi (konsultan penyedia jasa pengendalian konstruksi/konsultasi konstruksi MK) dan disetujui oleh manajer pengendalian konstruksi. /Konsultan MK. Identifikasi peraturan hukum dan persyaratan lainnya dijelaskan dalam hal identifikasi bahaya dan manajemen risiko untuk kegiatan pengendalian konstruksi berdasarkan tahapan pekerjaan konstruksi.*. Berisi tabel tujuan dan program berdasarkan identifikasi bahaya dan manajemen risiko untuk kegiatan pengendalian konstruksi berdasarkan tahap konstruksi.

Menyertakan sertifikat bagi personel yang ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada Tabel 5. Contoh daftar personel yang mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Berisi tata cara dan/atau petunjuk kerja pengawasan proses pelaksanaan konstruksi yang ditandatangani oleh Pengawas Pekerjaan Konstruksi dan Pengguna Jasa yang akan dilaksanakan.

Tabel 3 Contoh Format Peraturan Perundang-undangan dan Standar
Tabel 3 Contoh Format Peraturan Perundang-undangan dan Standar

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

A KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI

Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu Eksternal dan Internal 1. Daftar Identifikasi Isu Internal dan Eksternal

Memuat prosedur dan/atau instruksi kerja yang menggambarkan hubungan kerja antara Kontraktor dengan Kantor Pusat Penyedia Jasa. Jadwal pelaporan pelaksanaan pekerjaan khususnya yang berkaitan dengan Keselamatan Konstruksi kepada pimpinan puncak Penyedia Jasa di Kantor Pusat; Kendala yang ditemui terkait dengan pelaksanaan pekerjaan khususnya terkait masalah keselamatan konstruksi dan alternatif solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga memerlukan bantuan dan dukungan dari para manajer senior Service Provider di Kantor Pusat.

Tabel A-1. Contoh Identifikasi dan Penetapan Isu Eksternal dan Internal  DAFTAR IDENTIFIKASI ISU EKSTERNAL DAN INTERNAL
Tabel A-1. Contoh Identifikasi dan Penetapan Isu Eksternal dan Internal DAFTAR IDENTIFIKASI ISU EKSTERNAL DAN INTERNAL

Tabel Tugas dan Tanggung Jawab UKK

Komitmen Keselamatan Konstruksi

  • Lembar Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi
  • Lembar Kebijakan Keselamatan Konstruksi
  • Tinjauan Pelaksanaan Komitmen
  • Konsultasi dan Partisipasi Pekerja

Apabila Penyedia Layanan belum memiliki Lembar Kebijakan Keamanan Bangunan, Anda dapat mengikuti contoh Lembar Kebijakan di bawah ini. Melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap kinerja dan sistem manajemen keselamatan konstruksi untuk meningkatkan budaya keselamatan konstruksi yang baik di tempat kerja. Membangun tempat kerja dan bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan Keselamatan Konstruksi.

Memberikan pendidikan atau pelatihan keselamatan konstruksi kepada karyawan untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi perusahaan. Pekerjaan konstruksi yang terhenti karena adanya perintah penghentian pekerjaan hanya akan dilanjutkan apabila seluruh aspek keselamatan konstruksi telah dipenuhi sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Pimpinan tertinggi penyedia jasa memberikan wewenang kepada kepala unit keselamatan konstruksi untuk memverifikasi penghentian pekerjaan.

Berisi jadwal kunjungan pengelola penyedia jasa pekerja konstruksi (setingkat direktur hingga tingkat 1 di bawah direktur) untuk proyek tersebut. Manajemen Pemasok Jasa Konstruksi mengunjungi proyek minimal 3 bulan sekali selama masa pelaksanaan proyek.

Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Risiko yang dimaksud adalah Risiko Keselamatan Konstruksi untuk menentukan kebutuhan tenaga ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi, bukan untuk menentukan kompleksitas atau segmentasi pasar Jasa Konstruksi. IBPRP memuat syarat-syarat yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh penanggung jawab keselamatan konstruksi dan disetujui oleh pimpinan pekerjaan konstruksi. Tahapan kegiatan dalam IBPRP meliputi pekerjaan rutin (sesuai Struktur Rincian Kerja) dan pekerjaan non-rutin (pekerjaan tidak termasuk dalam Struktur Rincian Kerja).

Dampak Bahaya: Paparan/konsekuensi akibat kondisi berbahaya dan tindakan berbahaya Frekuensi: Tingkat frekuensi kejadian keselamatan dalam konstruksi (Skala 1 – 5) Tingkat Keparahan: Tingkat keparahan/kerugian/dampak kerusakan yang diakibatkan oleh bahaya. Skala prioritas: urutan pelaksanaan pengendalian prioritas berdasarkan tingkat risiko (besar, menengah dan kecil). Peluang terjadinya kecelakaan lebih dari dua kali dalam 1 tahun. 4 Kemungkinan besar hal ini akan terjadi • Kemungkinan terjadinya kecelakaan pada saat melaksanakan pekerjaan.

Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali dalam 1 tahun terakhir 3 Kemungkinan terjadinya kecelakaan • Kemungkinan terjadinya kecelakaan pada saat melaksanakan pekerjaan. Kemungkinan terjadinya kecelakaan sebanyak 2 kali dalam kurun waktu 3 tahun terakhir 2 Kecil kemungkinannya • Kecil kemungkinan terjadinya kecelakaan pada saat melaksanakan pekerjaan. Terdapat lebih dari satu peralatan besar yang rusak total dan mengakibatkan pekerjaan terhenti selama lebih dari 1 minggu.

Menyebabkan pencemaran udara/air/tanah/kebisingan sehingga menimbulkan keluhan masyarakat atau kerusakan lingkungan terhadap taman. Menyebabkan pencemaran udara/air/tanah/suara yang mempengaruhi lingkungan kerja, atau kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan tumbuhan di lingkungan kerja, atau. Terdapat peralatan yang rusak sehingga memerlukan perbaikan dan berhenti bekerja kurang dari 1 hari.

Risiko yang dimaksud adalah Risiko Keselamatan Konstruksi untuk menentukan kebutuhan tenaga ahli dan/atau petugas keselamatan C3 Konstruksi.

Tabel B-2 Contoh Format Tabel IBPRP*
Tabel B-2 Contoh Format Tabel IBPRP*
  • Sasaran Khusus dan Program Khusus

Standar dan Peraturan Perundang-undangan

Di dalamnya terdapat Surat Izin Kemampuan Operasional (SILO) untuk mengangkat dan mengangkut pesawat udara (alat berat) yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi. Berisi daftar peralatan utama yang akan digunakan dalam pekerjaan konstruksi, yang memuat sekurang-kurangnya jenis peralatan, merek dan tipe peralatan, kapasitas peralatan, jumlah peralatan, kondisi peralatan, lokasi peralatan dan status kepemilikan peralatan, yang dibuktikan dengan pernyataan kepemilikan atau pernyataan persetujuan. Berisi daftar bahan impor yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, paling sedikit memuat jenis bahan, jumlah bahan, negara asal, dan jadwal penyerahan.

Kompetensi a. Daftar Personil

Tenaga medis diperlukan untuk pekerjaan konstruksi yang mempunyai risiko tinggi dan terbatasnya akses terhadap fasilitas kesehatan. Setiap melakukan pekerjaan pengangkatan atau pekerjaan yang berkaitan dengan lalu lintas, wajib memberi isyarat (flagman) kepada 1 orang. Cantumkan sertifikat personel yang ikut serta dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada tabel 12. Contoh daftar personel yang melakukan pekerjaan konstruksi.

Tabel C-1 Contoh Daftar Personil Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
Tabel C-1 Contoh Daftar Personil Pelaksana Pekerjaan Konstruksi

Kepedulian

Komunikasi

Berisi tata cara dan/atau petunjuk kerja pelaksanaan informasi bahaya sesuai dengan tingkat risiko pekerjaan yang dilaksanakan, ditandatangani oleh penanggung jawab keselamatan konstruksi dan pengelola kontraktor konstruksi.

Informasi Terdokumentasi

Dalam struktur organisasi, kontraktor konstruksi harus mempunyai unit keselamatan konstruksi yang bertanggung jawab langsung kepada manajer kontraktor konstruksi. Unit keselamatan konstruksi paling sedikit terdiri atas unit tanggap darurat, pengawas kerja alat berat, tim keselamatan, dan hubungan masyarakat terkait dampak sosial dan lingkungan. Berisi prosedur dan/atau instruksi kerja untuk setiap tahapan pekerjaan konstruksi, yang ditandatangani oleh penanggung jawab teknik.

Berisi Analisa Keselamatan Kerja (AKP/JSA) yang ditandatangani oleh tenaga ahli teknik terkait dan penanggung jawab keselamatan konstruksi. Memuat tata cara dan/atau petunjuk kerja sistem permohonan Izin Kerja/PTW berdasarkan persyaratan keselamatan konstruksi sesuai tahapan pekerjaan konstruksi, ditandatangani oleh penanggung jawab keselamatan konstruksi dan penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Analisis Keselamatan Kerja (AKP)/Analisis Keselamatan Kerja (JSA) ditandatangani oleh ahli teknis terkait dan penanggung jawab keselamatan konstruksi.

Tata cara dan/atau petunjuk kerja pekerjaan sistem keselamatan berdasarkan Persyaratan Keselamatan Konstruksi sesuai lingkup pekerjaan pada tahapan pekerjaan yang ditandatangani oleh Insinyur yang bertanggung jawab. Memuat tata cara dan/atau petunjuk kerja pelaksanaan manajemen keselamatan lalu lintas (traffic management) di tempat kerja yang berdampak pada kelancaran lalu lintas pengguna jalan, ditandatangani oleh penanggung jawab keselamatan konstruksi dan pengelola pelaksanaan. Ada Pekerjaan Konstruksi. Memuat tata cara dan/atau petunjuk kerja sistem permohonan izin pemasukan/keluaran barang yang ditandatangani oleh Tenaga Ahli Teknis terkait dan Manajer Fasilitas/Deputi.

Berisi formulir Izin Keluar/Masuk Barang yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Manajer Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Seluruh alat dan perkakas berat yang akan digunakan di area pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus lulus tahap pemeriksaan yang dilakukan oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan mempunyai stiker “Kesesuaian Operasional”. Memuat tata cara dan/atau petunjuk kerja suatu sistem keselamatan kerja berdasarkan program kerja yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab keselamatan konstruksi.

Berisi prosedur dan/atau instruksi kerja penggunaan alat pelindung diri (APD) yang ditandatangani oleh penanggung jawab keselamatan konstruksi. Tata cara pengelolaan lingkungan kerja dan/atau petunjuk kerja Memuat tata cara pengelolaan lingkungan kerja dan/atau petunjuk kerja yang berkaitan dengan pencegahan pencemaran (air, tanah, dan udara), yang ditandatangani oleh penanggung jawab keselamatan konstruksi dan pimpinan/wakil pimpinan konstruksi. . Memuat tata cara dan/atau petunjuk kerja tata graha yang berkaitan dengan program 5R (Ringkas, Rapi, Bersih, Cermat, Rajin) yang ditandatangani oleh Petugas Keselamatan Konstruksi dan Manajer Pelaksana Konstruksi/Wakil Manajer.

Gambar  2  Contoh  Struktur  Organisasi  Pelaksana  Pekerjaan  Konstruksi*
Gambar 2 Contoh Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi*

Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat Daftar Induk Prosedur dan/atau Instruksi Kerja

Tata cara dan/atau petunjuk kerja pengelolaan sampah/limbah Memuat tata cara dan/atau petunjuk kerja pengelolaan sampah/limbah yang ditandatangani oleh penanggung jawab keselamatan konstruksi dan paling sedikit memuat:. Prosedur dan/atau instruksi kerja yang menggambarkan hubungan kerja antara Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan Penyedia Jasa Kantor Pusat. Tata cara dan/atau petunjuk kerja dalam keadaan darurat sesuai dengan sifat dan klasifikasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap darurat sesuai dengan sifat dan klasifikasi pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan, ditandatangani oleh ahli teknis terkait dan penanggung jawab keselamatan konstruksi. Berisi prosedur dan/atau instruksi kerja untuk menyelidiki kejadian (kecelakaan, kejadian berbahaya dan penyakit akibat kerja) yang ditandatangani oleh penanggung jawab keselamatan dan konstruksi, kepala pekerjaan konstruksi. Menyertakan prosedur inspeksi dan/atau instruksi kerja yang ditandatangani oleh ahli teknis terkait atau perwakilan dari penanggung jawab keselamatan dan manajemen konstruksi.

Pesawat pengangkat dan pengangkut (alat berat) ditandatangani oleh ahli teknis terkait, penanggung jawab keselamatan konstruksi. Bahan/bahan ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung jawab keselamatan konstruksi dan disetujui oleh pengawas pekerjaan. Pimpinan puncak penyedia jasa memberikan kewenangan kepada Pimpinan Unit Keselamatan Konstruksi dan/atau Pimpinan Senior Pekerjaan Konstruksi dan/atau Ahli Konstruksi K3 dan/atau Pejabat Keselamatan Konstruksi untuk melakukan verifikasi atas penyelesaian pekerjaan.

Memuat tata cara Patroli Keselamatan Konstruksi dan/atau instruksi kerja yang dibuat oleh Penyedia Jasa, ditandatangani oleh tenaga ahli terkait atau Penanggung Jawab Perwakilan Keselamatan dan Pengelolaan Konstruksi. Berisi prosedur dan/atau instruksi kerja audit internal yang ditandatangani oleh ahli terkait atau penanggung jawab keselamatan. Audit internal dilakukan minimal 1 kali dalam 1 pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan/atau untuk pekerjaan konstruksi tahun jamak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tabel 16 Contoh Daftar Induk Prosedur dan/atau Instruksi Kerja
Tabel 16 Contoh Daftar Induk Prosedur dan/atau Instruksi Kerja

Tinjauan Manajemen

Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi

Gambar

Tabel 3 Contoh Format Peraturan Perundang-undangan dan Standar
Tabel  6  Contoh  Tugas  dan  Tanggung  Jawab  Terhadap  Keselamatan  Konstruksi
Gambar 1 Contoh Struktur Organisasi Pengawas Pekerjaan Konstruksi
Tabel A-1. Contoh Identifikasi dan Penetapan Isu Eksternal dan Internal  DAFTAR IDENTIFIKASI ISU EKSTERNAL DAN INTERNAL
+7

Referensi

Dokumen terkait