Dan terdapat 8 perilaku karakter yang tidak muncul secara alami pada diri siswa ketika pembelajaran fisika yaitu cinta tanah air, semangat kebangsaan, peduli lingkungan, kemandirian, menghargai prestasi, kreativitas dan agama. Tesis ini berjudul “Identifikasi Karakteristik Perilaku Siswa dalam Pembelajaran Fisika di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar”. Hasil Identifikasi Perilaku Karakter Siswa dalam Pembelajaran Fisika Kelas X IPA SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar……….
Hasil Identifikasi Perilaku Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Fisika Kelas X IPA SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar...... Khusus pada pendidikan formal diusahakan untuk mewujudkan identifikasi perilaku karakter siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian diharapkan proses pembelajaran fisika pada satuan pendidikan menengah atas mampu menciptakan perilaku karakter yang baik pada siswa.
Visi dan Misi inilah yang menjadi landasan bagi penulis untuk mendalami perilaku tokoh-tokoh Kelas. Berdasarkan uraian di atas maka penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian dengan judul “Identifikasi Perilaku Karakter Peserta Pembelajaran Fisika” pada kelas X IPA SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar”.
Rumusan Masalah
Penentuan mata pelajaran IPA kelas X didasarkan pada kurikulum 2013 yang digunakan untuk kelas XI dan
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Pembelajaran Fisika di SMA
Pembelajaran fisika dengan demikian dapat diartikan sebagai proses interaksi antara guru dan siswa dengan mengoptimalkan sumber belajar fisika yang berbeda dalam menyelidiki konsep, fakta dan prinsip yang berkaitan dengan fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari. Artinya proses pembelajaran harus mampu meningkatkan berbagai jenis karakter, pengetahuan dan keterampilan siswa dalam bidang fisika. Berdasarkan Perpres tersebut, untuk menjadi seorang guru khususnya mata pelajaran fisika yang mempunyai kapasitas yang baik, maka guru harus memiliki keterampilan untuk mengidentifikasi karakteristik perilaku siswa dalam pembelajaran fisika.
Guru terutama diharapkan memiliki karakter yang baik sehingga mudah dalam menetapkan indikator kinerja: perilaku karakter yang ada pada diri siswa ingin dikenali dari kinerja siswa dalam melaksanakan praktikum fisika ayunan sederhana. Jadi sebelum mereka melakukan praktikum, mereka membaca manual praktiknya. Di sini guru sampai pada kesimpulan bahwa siswa. Setelah membaca, siswa mengajukan pertanyaan, guru kembali menyimpulkan bahwa ia memperlihatkan perilaku yang bercirikan rasa ingin tahu, dan seterusnya.
Dengan kata lain, ciri-ciri tingkah laku yang wajar muncul pada diri siswa ketika melakukan latihan mengayun sederhana inilah yang menjadi acuan pendidik untuk menyimpulkan bahwa siswa tersebut mempunyai ciri tingkah laku yang baik sebagai hasil identifikasi ciri-ciri tingkah laku pada siswa fisika. Dengan demikian, kegiatan praktik ini dilaksanakan berdasarkan unjuk kerja siswa dalam melakukan latihan ayunan sederhana untuk memperoleh hasil identifikasi perilaku karakter pada diri siswa.
Perilaku Berkarakter Dalam Pembelajaran Fisika
Dimana perilaku yang berkarakter religius hanya dapat ditanamkan dalam bentuk kerjasama antar pendidik atau sesama peserta didik. Contoh perilaku jujur ilmiah dalam pembelajaran fisika adalah jika siswa mengukur benda sesuai keberadaannya pada saat mengerjakan latihan, dengan kata lain hasil latihan siswa tidak menyimpang. Contohnya dalam pembelajaran fisika jika siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai.
Salah satu contoh perilaku yang bersifat demokratis pada umumnya akan terjadi dalam proses pembelajaran jika siswa memberikan suaranya dalam pemilihan ketua kelas atau dalam pemilihan ketua kelompok. Salah satu contoh yang menggambarkan perilaku berkarakter tersebut adalah siswa antusias mengikuti upacara pengibaran bendera pada hari Senin untuk menghormati perjuangan para pahlawan di masa lalu. Dimana penulis menggambarkan perilaku khas tersebut terjadi ketika siswa menjadikan dirinya pribadi yang penuh manfaat bagi orang-orang disekitarnya.
Contoh sederhana perilaku bertanggung jawab saat belajar fisika. Apabila siswa dipinjamkan suatu barang maka wajib menjaganya, tidak merusaknya dan mengembalikan barang tersebut dalam keadaan aman. Perintah Allah Subhanahu Wa Ta'Ala kepada hamba-Nya, termasuk guru, untuk menanamkan akhlak yang baik pada diri siswa tercermin dalam sabdanya.
Kerangka berpikir
Menurut teori nativisme, anak dilahirkan ke dunia sebagai sebuah kertas putih bersih (tabularasa) dan lingkungan yang mencoret-coret atau menulis di atasnya. (1) Tiga pusat pendidikan dalam hal ini lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat disebut tiga pusat pendidikan. Penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian fenomenologis karena peneliti menafsirkan, menafsirkan dan menafsirkan fenomena-fenomena yang terjadi secara alami tanpa memberikan perlakuan apapun kepada peneliti.
Subjek Penelitian
Variabel Penelitian
Definisi Operasional Variabel
Prosedur Penelitian
Pada tahap ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan peneliti yaitu; (1) Peneliti merekam dalam bentuk video dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan yang diberikan peneliti lain untuk mengetahui kinerja kelas (2) Membuat instrumen nilai, uraian dan indikator pencapaian ciri-ciri perilaku yang dapat secara alami terlihat pada siswa; (3) Menganalisis rekaman video hasil praktikum dengan mencocokkan nilai, uraian dan indikator pencapaian perilaku karakter dengan rubrik penilaian.
Instrumen Penelitian
Teknik Analisis Data
Secara khusus ciri-ciri perilaku yang muncul pada setiap siswa ketika melakukan praktik dapat digambarkan seperti pada diagram berikut.
Pembahasan
Ketiga perilaku tersebut bercirikan disiplin, berdasarkan hasil analisis rekaman video dengan mengacu pada nilai instrumen, uraian dan indikator perilaku karakter dalam pembelajaran fisika yaitu siswa dikatakan disiplin jika menaati aturan yang ditetapkan, indikator disiplin Keberhasilannya adalah jika siswa datang tepat waktu sebelum praktikum dimulai. . Dimana seluruh siswa mempunyai perilaku yang khas tersebut, terlihat dimana 5 siswa baik pada pertemuan pertama maupun kedua selalu datang sebelum praktikum dimulai. Keempat ciri perilaku kerja keras, berdasarkan hasil analisis rekaman video dengan mengacu pada instrumen nilai, uraian dan indikator perilaku karakter dalam pembelajaran fisika yaitu jika siswa pantang menyerah dalam melaksanakan tugas yang diberikan dimana siswa jangan selesai. praktikum yang diberikan pada waktu yang ditentukan.
Kelima perilaku yang bercirikan keinginan tersebut berdasarkan hasil analisis rekaman video dengan mengacu pada instrumen nilai, uraian dan indikator ciri-ciri perilaku dalam pembelajaran fisika yaitu ketika siswa menemukan hal-hal yang belum diketahuinya. Hal ini tercermin ketika siswa mengajukan pertanyaan kepada guru atau sesamanya. Keenam perilaku karakter ramah/komunikatif berdasarkan hasil analisis rekaman video dengan mengacu pada instrumen nilai, uraian dan indikator perilaku karakter dalam pendidikan fisika adalah ketika menunjukkan rasa senang berbicara dan bekerja dengan orang lain, yaitu diwujudkan ketika siswa berbicara dengan orang lain. Berdasarkan indikator tersebut, terdapat 4 orang siswa yang memenuhi indikator tersebut dengan perasaan senang ketika berbicara dengan orang lain. Ketujuh perilaku yang bercirikan cinta damai, berdasarkan hasil analisis rekaman video dengan mengacu pada instrumen nilai, uraian dan indikator ciri-ciri perilaku dalam pembelajaran fisika adalah ketika membuat orang lain merasa senang dengan kehadirannya, dimana hal tersebut adalah dicontohkan ketika siswa melindungi temannya dari ancaman fisik (tanpa mengganggu teman sekelasnya), hal ini berupa tidak berdebat.
Dari indikator tersebut diketahui bahwa 3 orang siswa konsisten baik pada pertemuan pertama maupun kedua tanpa berdebat, dan 2 orang siswa lainnya tidak konsisten dalam melakukan ciri-ciri perilaku tersebut pada pertemuan pertama dengan siswa. Sepuluh pola perilaku bertanggung jawab, berdasarkan hasil analisis rekaman video dengan mengacu pada instrumen nilai, uraian dan indikator perilaku berkarakter dalam pembelajaran fisika yaitu dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban yang diberikan, hal ini terlihat jika siswa tidak merusak peralatan yang mereka pinjamkan. 1 siswa menyimpan alat pinjaman dan 1 siswa memecahkan busur derajat plastik yang disediakan.
Siswa A, pada pertemuan pertama perilaku yang muncul adalah disiplin, peduli sosial dan tanggung jawab. Siswa B pada pertemuan pertama memaknai perilaku yang muncul adalah kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, ramah/komunikatif, gemar membaca, peduli sosial dan tanggung jawab, sedangkan pada pertemuan kedua ciri perilaku yang muncul muncul toleransi. disiplin, rasa ingin tahu, ramah/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, cinta damai dan tanggung jawab. Siswa C pada pertemuan dan pertemuan kedua dimaknai perilaku karakter yang secara konsisten dimiliki oleh siswa tersebut antara lain jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, persahabatan/kemampuan komunikatif, cinta damai, gemar membaca, perilaku sosial. perhatian dan tanggung jawab...
Siswa D pada pertemuan pertama perilaku yang dimaknai terjadi adalah kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, ramah/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan tanggung jawab, sedangkan karakter pada pertemuan kedua perilaku yang muncul adalah jujur, toleran, disiplin, kerja keras, ramah/komunikatif, cinta damai,. Siswa E pada pertemuan pertama dimaknai perilaku yang muncul adalah jujur, toleran, disiplin, pekerja keras, ramah/komunikatif, cinta damai, membaca, peduli sosial dan bertanggung jawab, sedangkan perilaku karakter yang muncul pada pertemuan kedua adalah jujur, toleran, disiplin, pekerja keras, ramah/komunikatif, cinta damai dan peduli sosial. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat 10 perilaku karakter yang muncul secara alami pada diri siswa, antara lain jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, ramah/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli, sosial dan bertanggung jawab.
Saran
Kerja Keras Peserta didik dikatakan Bekerja keras apabila peserta didik pantang menyerah
Kreatif Peserta didik dikatakan Kreatif apabila mampu memecahkan masalah yang
Mandiri Peserta didik dikatakan Mandiri apabila memilih tidak bergantung pada orang
Demokratis Peserta didik dikatakan Demokratis apabila menyadari kewajiban dirinya
Rasa Ingin Tahu Peserta didik dikatakan memiliki Rasa ingin tahu apabila mencari tahu hal yang
Cinta Tanah Air Peserta didik dikatakan Cinta Tanah Air Apabila menunjukkan kesetiaan,
Cinta Damai Peserta didik dikatakan Cinta Damai Apabila membuat oranglain merasa
Peduli lingkungan Siswa dikatakan peduli terhadap lingkungan apabila mencegah kerusakan sebelum terjadi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi disekitarnya.
Peduli Sosial Peserta didik dikatakan Peduli Sosial apabila memberi bantuan pada orang
Tanggung-jawab Peserta didik dikatakan Bertanggung Jawab apabila melaksanakan tugas dan
Kompetensi Dasar : 4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai untuk penelitian ilmiah. Siswa dapat memahami konsep gerak harmonis sederhana bandul sederhana melalui hasil pengukuran besaran fisis. Gerak harmonik sederhana adalah gerak maju mundur suatu benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu, dimana jumlah getaran benda dalam setiap detiknya selalu konstan.
Ayunan sederhana adalah suatu sistem yang terdiri dari suatu massa titik yang digantungkan pada tali yang tidak bermassa dan tidak dapat diperpanjang. Gerak beban tersebut akan berulang secara periodik, dengan kata lain beban diatasnya akan melakukan gerak harmonik sederhana. Benda yang bergerak harmonik sederhana dalam osilasi sederhana mempunyai periode (T), atau waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu kali gerak maju mundur.
Suatu benda akan bergetar sempurna jika benda tersebut mulai bergerak dari titik dimana benda tersebut dilepaskan dan kembali ke titik tersebut. Hitung dengan stopwatch waktu yang dibutuhkan beban untuk melakukan 10 getaran dan melakukan 3 kali pengukuran. Ukur panjang tali yang akan digunakan latihan dengan menggunakan penggaris (30 cm, 35 cm dan 40 cm).
Catatan: Indikator evaluasi didasarkan pada data referensi yang diperoleh peneliti sebelum mahasiswa memulai magang.
1. Ilham Malik
BIODATA PENULIS