• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT PENCATATAN - Repository UNISBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SURAT PENCATATAN - Repository UNISBA"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Bagian ini menyajikan hasil penelitian yang tercermin dalam Model Penilaian Kinerja Organisasi menggunakan Balanced Scorecard dengan pendekatan faktor-faktor yang mempengaruhi. Penilaian terhadap kinerja organisasi pengelola zakat merupakan faktor penting dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat, khususnya dalam mempercayakan dana zakat. Sesuai dengan hasil penelitian tim, penilaian kinerja dengan model Balanced Scorecard akan lebih efektif jika pelaksanaannya didukung oleh 3 pilar yaitu penerapan pengendalian internal, penerapan budaya organisasi dan penerapan total quality management.

Oleh karena itu, dalam melaksanakan penilaian kinerja dengan menggunakan model Balanced Scorecard, perlu disiapkan suatu manual yang dapat menjadi pedoman bagi para manajer atau administrator. Nilai-nilai integritas dan etika kemudian juga tercermin dalam struktur organisasi, dimulai dari struktur organisasi yang sederhana. Apapun struktur organisasi OPZ, intinya adalah menguraikan tanggung jawab dan wewenang yang tercermin dalam uraian tugas seluruh komponen SDM di OPZ.

Seluruh OPZ yang diteliti memiliki DPS yang tercermin dari struktur organisasi dan fungsi DPS dinilai sudah optimal, karena lembaga pelaksana sangat patuh terhadap ketentuan DPS. Hal ini terlihat dari peraturan yang berlaku, kebijakan organisasi yang berkembang sesuai dengan perkembangan manajemen, dan tuntutan masyarakat. Model sistem pemberian izin khusus terhadap kegiatan keuangan OPZ ada dua, yaitu (1) sentralisasi keuangan OPZ dengan keuangan yayasan yang membawahi OPZ, sehingga dalam sistem pemberian izin tersebut akan melibatkan pejabat dalam struktur organisasi yayasan, misalnya LAZ Ummat Pusat Zakat dan Rumah Amal LAZ Salman ITB. 2) desentralisasi keuangan dari pendanaan yayasan, artinya keuangan LAZ bersifat mandiri.

Di sini, sistem otorisasi hanya mencakup pejabat yang berwenang dalam struktur organisasi LAZ, seperti LAZ Muhammadiyah dan LAZ DPU-DT.

Tabel 1. Komponen Dimensi Lingkungan Pengendalian
Tabel 1. Komponen Dimensi Lingkungan Pengendalian

Implementasi Budaya Organisasi

Tugas yang dipercayakan kepada DPS bukanlah tugas yang mudah, dimana DPS harus mengawasi dan menjamin bahwa kegiatan dan pengelolaan lembaga OPZ benar-benar dikembangkan dalam koridor syariah. Kemudian, ketika DPS menyatakan OPZ yang diawasi beroperasi sesuai nilai dan batasan syariah, maka segala pelanggaran yang terjadi menjadi tanggung jawab DPS. Begitu pula ketika DPS menyatakan ZPZ yang diawasinya telah menghormati batasan dan nilai-nilai syariah, padahal kenyataannya sebaliknya maka tingkat kepercayaan masyarakat terhadap OPZ akan menurun.

Kesadaran tersebut dituangkan dalam norma dan nilai yang berlaku dalam kegiatan manajemen atau internal organisasi. Norma dan nilai tersebut dapat tercermin dalam aturan dan kebijakan yang mengikat seluruh komponen organisasi. Visi dan misi tersebut menjadi arah dan tujuan yang ingin dicapai oleh seluruh komponen OPZ.

Selain itu, kedua, nilai-nilai dan norma-norma dalam OPZ tercermin dalam kebijakan dan prosedur standar OPZ yang dilaksanakan dalam bentuk standar operasional prosedur (SOP). SOP merupakan kerangka dasar OPZ yang harus diikuti oleh seluruh komponen OPZ dalam pelaksanaan seluruh kegiatan dan prosedur OPZ, baik finansial maupun non finansial. Ketiga, norma dan nilai yang terlihat dari perilaku amil dalam menjalankan aktivitas yang mengabdi kepada muzaqi dan mustahiq yang diamalkan dalam kode etik zakat amil.

Kemudian implementasi budaya organisasi di OPZ akan terungkap melalui jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner yang mencakup beberapa dimensi. 1 Apresiasi manajemen terhadap prestasi pegawai dihargai 2 Kebebasan pegawai mengemukakan gagasan secara bebas 3 Kesesuaian keputusan dengan wewenang Sesuai 4 Keberanian pegawai dalam bekerja Mendorong. 1 Perhatian karyawan terhadap pelanggan Memberi perhatian 2 Tanggung jawab karyawan terhadap kualitas kerja Bertanggung jawab 3 Dukungan karyawan terhadap pencapaian target Mendukung 4 Upaya karyawan terhadap produktivitas Baik.

2 Organisasi menghormati perbedaan pendapat Menghormati 3 Dukungan manajer terhadap kerja fleksibel Dukungan 4 Upaya manajer untuk mendukung dukungan karyawan. Isi komponen dimensi stabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 12 Dimensi stabilitas. 2 Upaya pimpinan untuk menjaga kesehatan keuangan Pemeliharaan 3 Pengawasan manajemen terhadap kinerja pegawai Diawasi 4 Upaya pimpinan untuk mendorong loyalitas pegawai Mendorong.

Tabel 6 Dimensi Inovation and Risk Taking
Tabel 6 Dimensi Inovation and Risk Taking

Implementasi Total Quality Management

OPZ telah berusaha dan berupaya semaksimal mungkin untuk menciptakan pelayanan yang maksimal dan memberikan kepuasan kepada muzaki dan mustahik. Kemudian untuk menciptakan pelayanan yang fokus pada kepuasan pelanggan didukung oleh amil zakat yang memiliki kompetensi dan kapasitas tinggi. Artinya seluruh amil zakat dilibatkan dalam seluruh kegiatan OPZ sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Dalam konteks ini, OPZ memberikan kebebasan kepada amil zakat untuk berinovasi dan berkreasi untuk menciptakan program-program yang ditawarkan OPZ. OPZ melakukan banyak hal untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan amil zakat, seperti pelatihan dengan studi tambahan dari program sarjana dan magister. Selain itu, penting untuk memberikan pelatihan kepada para penerima zakat, terutama untuk meningkatkan keterampilan.

FoZ biasanya menyelenggarakan pelatihan bagi para penerima zakat mengenai aturan, kebijakan dan hal-hal lain yang mengikat seluruh anggota FoZ terkait pengelolaan zakat. Manajemen OPZ menyadari bahwa kepercayaan yang utuh akan meningkatkan kepercayaan diri penerima zakat untuk berkreasi, berinovasi dan berprestasi. Terbukti banyak OPZ yang mampu merancang program yang ditawarkan dengan sangat beragam dan menjadi keunggulan komparatif dan kompetitif setiap OPZ.

Agar kita dapat menciptakan suatu program yang ditawarkan, tidak hanya harus baik dan bernilai tinggi khususnya bagi para mustahik, tetapi juga harus benar (sesuai Kode Syariah). Hal yang harus dilakukan OPZ: (1) mengidentifikasi kebutuhan mustahik; (2) Proses perancangan dan pembuatan program yang ditawarkan, dengan mempertimbangkan: manfaat bagi muzak, instansi terkait, siapa yang bertanggung jawab, berapa biayanya, waktu pelaksanaan program dan faktor lainnya; (3) Rancangan program yang akan ditawarkan oleh OPZ selanjutnya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan DPS untuk menentukan kesesuaian dan kelayakannya dari sudut pandang syariah. Upaya yang dilakukan antara lain tingkat pemahaman yang tinggi dalam perancangan program yang ditawarkan, ketelitian organisasi dalam memahami kebutuhan konsumen, dan penggunaan berbagai mekanisme komunikasi terutama mendengarkan keinginan dan keluhan konsumen.

Isi komponen dimensi pemberdayaan dan keterlibatan pegawai dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Amil zakat merupakan salah satu kunci keberhasilan OPZ, oleh karena itu OPZ memberdayakan dan mengikutsertakan amil zakat dalam seluruh kegiatan OPZ dalam pengabdian kepada masyarakat. No Prinsip Penerapan Kriteria 2 Proses pemberian layanan terdokumentasi Terdokumentasi 3. Kinerja diukur berdasarkan kepuasan pelanggan Matang.

Tabel 13 Dimensi Berorientasi Pada Kepuasan Pelanggan
Tabel 13 Dimensi Berorientasi Pada Kepuasan Pelanggan

Pengukuran Kinerja Lembaga Amil Zakat Dengan Balanced Scorecard a. Dimensi Perspektif Customers and Stakeholder

Kinerja OPZ yang diukur dari imbal hasil muzaki dalam menyalurkan dana zakat dari tahun ke tahun menunjukkan tren yang meningkat. Secara umum program yang ditawarkan hampir sama yaitu ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan dan pelayanan kebencanaan, namun ragam program (program turunan) yang ditawarkan sangat luar biasa. Agar kegiatan organisasi dan pembiayaan program yang ditawarkan dapat berjalan secara optimal, OPZ harus mampu memaksimalkan upaya penggalangan dana dan hal ini harus diimbangi dengan upaya optimalisasi pemberdayaan dana zakat.

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar OPZ yang diteliti memiliki keseimbangan yang baik antara dana yang dihimpun dan dana yang diberdayakan, yang berarti kinerjanya baik. Klasifikasi tersebut didasarkan pada: (1) pengalaman OPZ; (2) keamanan dana zakat akan tersedia; (3) terkait kesinambungan program aksidental dan (4) untuk keberlanjutan program OPZ pada periode berikutnya. 2 Penggunaan SIA dalam operasional OPZ 3 Penggunaan SIA dalam perancangan program Penggunaan 4 Adaptasi program yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan.

OPZ memanfaatkan sumber daya yang dimiliki khususnya sumber daya manusia untuk mampu berinovasi dan berkreasi khususnya dalam perancangan dan penciptaan program-program yang ditawarkan OPZ, baik untuk penghimpunan produk maupun pemberdayaan dana zakat. Dari perspektif proses bisnis internal, OPZ akan mengidentifikasi proses-proses utama yang harus dikelola dengan baik untuk mengembangkan kondisi keuangan OPZ yang baik. Faktor yang dinilai dari perspektif proses bisnis internal OPZ dapat dilihat dari Inovasi Produk.

Faktanya, banyak OPZ yang membayar konsultan mahal untuk merancang program yang menarik, orisinal, dan memiliki efek pengganda yang luas. Untuk dapat menciptakan variasi program yang benar dan baik, OPZ tentunya memerlukan berbagai informasi pendukung. Berdasarkan penelitian, hampir seluruh OPZ yang diteliti memiliki sistem informasi manajemen, dengan berbagai kondisi, yaitu: (1) full otomatisasi; (2) dengan kombinasi otomasi dan manual; dan (3) masih sepenuhnya manual.

OPZ memahami bahwa kompetensi dan kemampuan amil zakat adalah hal yang utama, sehingga OPZ menciptakan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, kompetensi dan kemampuan. Selain itu, OPZ juga telah merancang berbagai kebijakan yang pada akhirnya akan memberikan kesejahteraan dan kepuasan kepada penerima zakat. Iman merupakan sikap moral yang harus dimiliki oleh pengelola zakat dalam menjalankan tugas lembaganya dengan benar, jujur, dan sesuai ketentuan.

Semakin profesional seorang penerima zakat, maka semakin tinggi pula pendapatan dan kesejahteraan yang seharusnya diterima oleh penerima zakat. Aspek-aspek yang diperhatikan dalam menentukan gaji bagi penerima Zakat adalah: etos kerja, masa kerja, pengalaman, keterampilan dan kemampuan penerima Zakat.

Tabel 17 Dimensi Perpektif Financial
Tabel 17 Dimensi Perpektif Financial

Penutup

Gambar

Tabel 1. Komponen Dimensi Lingkungan Pengendalian
Tabel 2. Komponen Dimensi  Penaksiran Risiko  Nomor  Pokok Pokok Implementasi  Kriteria
Tabel 3. Komponen Dimensi Aktivitas Pengendalian
Tabel 4. Komponen Dimensi Informasi dan Komunikasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Muara Enim Nomor Telp./Handphone : 081271760582 yang dapat dihubungi Dengan ini mengajukan permohonan untuk dapat mengikuti ujian Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja PPPK