REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SURAT PENCATATAN
CIPTAAN
Dalam rangka pelindungan ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dengan ini menerangkan:
Nomor dan tanggal permohonan : EC00201950100, 10 Agustus 2019 Pencipta
Nama : Dwi Prasetyanto
Alamat : Jl. Semarang No 1 Antapani , Bandung, Jawa Barat, 40294
Kewarganegaraan : Indonesia
Pemegang Hak Cipta
Nama : LPPM ITENAS
Alamat : Jl. PHH.Mustofa No 23, Bandung, Jawa Barat, 40132
Kewarganegaraan : Indonesia
Jenis Ciptaan : Poster
Judul Ciptaan : Model Pendekatan Kebijakan Penanganan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Berkelanjutan
Tanggal dan tempat diumumkan untuk pertama kali di wilayah Indonesia atau di luar wilayah Indonesia
: 10 Agustus 2019, di Bandung
Jangka waktu pelindungan : Berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak Ciptaan tersebut pertama kali dilakukan Pengumuman.
Nomor pencatatan : 000150128
adalah benar berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Pemohon.
Surat Pencatatan Hak Cipta atau produk Hak terkait ini sesuai dengan Pasal 72 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
a.n. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL
Dr. Freddy Harris, S.H., LL.M., ACCS.
NIP. 196611181994031001
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Pelatihan dan pengujian pengemudi Umpan Balik
Kelembagaan Kebijakan Pengawasan Koordinasi
Peraturan Perundangan Alokasi Sumber Daya Pembiayaan
Penggalakan dan Penggalangan Legitimasi Publik
Evaluasi Dampak
Penelitian dan Pengembangan Transfer Pengetahuan Prioritas Penanganan
Strategi dan Program Keselamatan Jalan
Kelaikan dan standar keselamatan
kendaraan bermotor Sistem data
kecelakaan lalu lintas
Penanganan lokasi rawan kecelakaan Perencangan
dan perencanaan keselamatan jalan
Riset keselamatan jalan
Pendidikan keselamatan jalan
untuk anak
Peraturan lalulintas
Polisi lalulintas dan penegakan
hukum Biaya
kecelakaan lalulintas
Kampanye dan sosialisasi keselamatan jalan
Koordinasi dan manajemen keselamatan jalan
Pendanaan keselamatan jalan
dan peranan jasa asuransi Partnershipdan
kolaborasi
Pertolongan pertama, pemulihan &
rehabilitasi bagi korban kecelakaan
lalulintas
Manusia Jalan
Kendaraan Lingkungan
Data kecelakaan/
Korban dan Biaya Sosial Indikator Kinerja
Keselamatan Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi
Kecelakaan/
Korban Kondisi Operasional Lalulintas Jalan
Penerapan
Engineering Education Law enforcement Encouragement Emergency preparedness & response
Kebijakan penanganan keselamatan lalu lintas digambarkan dengan sebuah model logika. Model tersebut merupakan gambaran hubungan antara aktivitas dan hasil, baik ketika proses perancangan, perencanaan, formulasi dan penyusunan kebijakan, manajemen pelaksanaan program dan bahkan dalam kegiatan koordinasi.
Model pendekatan kebijakan merupakan sebuah proses dinamis dan akan selalu berulang, diawali oleh adanya startegi dan program penanganan keselamatan jalan yang didasarkan adanya umpan balik serta beberapa sektor yang dapat diintervensi untuk meningkatkan keselamatan lalulintas. Intervensi dilakukan dalam lima belas sektor dan dikelompokkan dalam lima prinsip pendekatan, yaitu pendekatan teknik ( ), pendidikan ( ), penggalakan dan penggalangan ( ), penegakan hukum ( ), serta tanggap darurat
dan respon ( ).
Langkah berikutnya adalah penerapan dari program keselamatan dan dalam proses ini dilakukan pengawasan baik itu berupa audit keselamatan jalan maupun inspeksi keselamatan jalan.
Poses monitoring dan evaluasi menjadi sangat penting dalam pengawasan maupun umpan balik. Kondisi operasional lalu lintas setelah adanya penerapan atau rencana aksi diperlihatkan dengan indikator kinerja. Salah satu ukuran yang menggambarkan baik buruknya kondisi lalu lintas dinyatakan dengan Indikator Kinerja Keselamatan (IKK).
Indikator kinerja keselamatan salah satunya menggambarkan seberapa besar tingkat kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan data kecelakaan lalulintas selanjutnya dapat dirinci berdasarkan faktor penyebab kecelakaan, yaitu faktor manusia, kendaraan, jalan, dan lingkungan. Keempat faktor penyebab kecelakaan ini saling terintegrasi satu sama lain, sehingga dapat dievaluasi berdasarkan mata rantai keselamatan lalu lintas. Mata rantai keselamatan diuraikan berdasarkan eksposur, risiko, dan konsekwensi. Hasil mata rantai keselamatan lalu lintas digabungkan dengan faktor lain untuk mendapatkan umpan balik yang menyeluruh dan berkelanjutan. Faktor lain yang menjadi pertimbangan utama adalah faktor:
engineering education encouragement law enforcement
emergency preparedness and response
Kelembagaan Kebijakan Pengawasan Koordinasi
Peraturan Perundangan Alokasi Sumber Daya Pembiayaan
Penggalakan dan Penggalangan Legimitasi Publik
Evaluasi Dampak
Penelitian & Pengambangan Transfer Pengetahuan Prioritas Penanganan
Model Pendekatan Kebijakan Penanganan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Berkelanjutan
Faktor Penyebab Kecelakaan
Model Pendekatan Kebijakan
Penanganan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Berkelanjutan
Deskripsi:
Kebijakan penanganan keselamatan lalu lintas digambarkan dengan sebuah model logika. Model tersebut merupakan gambaran hubungan antara aktivitas dan hasil, baik ketika proses perancangan, perencanaan, formulasi dan penyusunan kebijakan, manajemen pelaksanaan program dan bahkan dalam kegiatan koordinasi. Gambar 1 memperlihatkan model pendekatan kebijakan penanganan keselamatan lalu lintas jalan raya berkelanjutan.
Model tersebut merupakan sebuah proses dinamis dan akan selalu berulang, diawali oleh adanya startegi dan program penanganan keselamatan jalan yang didasarkan adanya umpan balik serta beberapa sektor yang dapat diintervensi untuk meningkatkan keselamatan lalulintas. Intervensi dilakukan dalam lima belas sektor dan dikelompokkan dalam lima prinsip pendekatan, yaitu pendekatan teknik (engineering), pendidikan (education), penggalakan dan penggalangan (encouragement), penegakan hukum (law enforcement), serta tanggap darurat dan respon (emergency preparedness and response).
Model pendekatan kebijakan penanganan keselamatan lalu lintas jalan raya Pendekatan Teknik:
1. Perancangan dan Desain Keselamatan Jalan
2. Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas 3. Kelaikan dan Standar Keselamatan Kendaraan Bermotor 4. Sistem Data Kecelakaan Lalu Lintas
5. Riset Keselamatan Jalan 6. Biaya Kecelakaan Lalu Lintas
Pendidikan:
1. Pendidikan Keselamatan jalan untuk Anak 2. Pelatihan dan Pengujian Pengemudi
3. Kampanye dan Sosialisasi Keselamatan Jalan
Penegakan Hukum
1. Polisi Lalu Lintas dan Penegakan Hukum 2. Peraturan Lalu Lintas
Penggalakan dan Penggalangan
1. Koordinasi dan Manajemen Keselamatan Jalan 2. Partnership dan Kolaborasi
3. Pendanaan Keselamatan jalan dan Peran Jasa Asuransi
Tanggap Darurat dan Respon
1. Pertolongan Pertama Bagi Korban Kecelakaan Lalu Lintas 2. Pemulihan dan Rehabilitasi Korban Kecelakaan Lalu Lintas Indikator Kinerja Keselamatan
Langkah berikutnya adalah penerapan dari program keselamatan dan dalam proses ini dilakukan pengawasan baik itu berupa audit keselamatan jalan maupun inspeksi keselamatan jalan. Poses monitoring dan evaluasi menjadi sangat penting dalam pengawasan maupun umpan balik.
Kondisi operasional lalu lintas setelah adanya penerapan atau rencana aksi diperlihatkan dengan indikator kinerja. Salah satu ukuran yang menggambarkan baik buruknya kondisi lalu lintas dinyatakan dengan Indikator Kinerja Keselamatan (IKK).
Indikator kinerja keselamatan salah satunya menggambarkan seberapa besar tingkat kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan data kecelakaan lalulintas selanjutnya dapat dirinci berdasarkan faktor penyebab kecelakaan, yaitu faktor manusia, kendaraan, jalan, dan lingkungan. Keempat faktor penyebab kecelakaan ini saling terintegrasi satu sama lain, sehingga dapat dievaluasi berdasarkan mata rantai keselamatan lalu lintas. Mata rantai keselamatan diuraikan berdasarkan eksposur, risiko, dan konsekwensi. Hasil mata rantai keselamatan lalu lintas digabungkan dengan faktor lain untuk mendapatkan umpan balik yang menyeluruh dan berkelanjutan. Faktor lain yang menjadi pertimbangan utama adalah faktor:
Kelembagaan
Kebijakan
Pengawasan
Koordinasi
Peraturan Perundangan
Alokasi Sumber Daya
Pembiayaan
Penggalakan dan Penggalangan
Legitimasi Publik
Evaluasi Dampak
Penelitian & Pengembangan
Transfer pengetahuan
Prioritas Penanganan
Umpan balik ini merupakan masukan bagi strategi dan program keselamatan lalu lintas selain lima belas sektor yang lain. Proses ini akan merupakan proses yang berulang, sehingga akan dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas dan berkelanjutan.
`
Gambar 1 Model Pendekatan Kebijakan Penanganan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Berkelanjutan
Pelatihan dan pengujian pengemudi
Strategi dan Program Keselamatan Jalan
Perancangan dan perencanaan keselamatan jalan
Kelaikan dan standar keselamatan
kendaraan bermotor Sistem data
kecelakaan lalulintas
Riset keselamatan jalan Biaya kecelakaan
lalulintas
Pendidikan keselamatan jalan
untuk anak Kampanye dan
sosialisasi keselamatan jalan
Partnership dan kolaborasi
Koordinasi dan manajemen keselamatan jalan Penanganan
lokasi rawan kecelakaan
Pendanaan keselamatan jalan
dan peranan jasa asuransi Penerapan
Kondisi Operasional Lalulintas Jalan Indikator Kinerja
Keselamatan
Kecelakaan/
Korban Data
kecelakaan/
Korban dan Biaya Sosial
Peraturan
lalulintas Polisi lalulintas dan penegakan
hukum
Pertolongan pertama, pemulihan &
rehabilitasi bagi korban kecelakaan
lalulintas Pengawasan,
Monitoring Dan Evaluasi Umpan Balik
Kelembagaan
Kebijakan
Pengawasan
Koordinasi
Peraturan Perundangan
Alokasi Sumber Daya
Pembiayaan
Penggalakan dan Penggalangan
Legitimasi Publik
Evaluasi Dampak
Penelitian & Pengembangan
Transfer pengetahuan
Prioritas Penanganan
Faktor Penyebab Kecelakaan
Manusia Kendaraan
Jalan Lingkungan
Mata Rantai Kesematan Lalu Lintas