• Tidak ada hasil yang ditemukan

Surat Pengesahan Penyerahan Tugas Akhir Mahasiswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Surat Pengesahan Penyerahan Tugas Akhir Mahasiswa"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Konteks Penelitian

Fokus Penelitian

Bagaimana hukum penggunaan video promosi orang lain pada sistem Afiliasi Shopee ditinjau dari Hukum Ekonomi Syariah.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi peluang bisnis dan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai internet marketing menurut syariat Islam. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tolak ukur dalam berwirausaha dan tetap berpedoman pada hukum Allah dan hukum Indonesia.

Definisi Istilah

Hukum Ekonomi Syariah adalah hukum yang mengatur kegiatan perekonomian manusia berdasarkan hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur’an, hadis dan ijma para ulama. Gharar adalah suatu kegiatan jual beli yang barangnya belum ada dan belum diketahui mutu barangnya oleh pembeli.

Sistematika Pembahasan

Fatwa MUI merupakan nasehat terkait kehidupan umat Islam di bawah naungan Majelis Ulama Indonesia. Penelitian terdahulu terkait penggunaan video produk orang lain pada Afiliasi Shopee berdasarkan Hukum Ekonomi Syariah.

PEMBAHASAN

Penelitian Terdahulu

Terhadap Konsumen yang Dirugikan Pasar dalam Transaksi E-commerce oleh Roy Putra Anggien, 2021 Universitas Bhayangkara Surabaya. 8 Roy Putra Anggien, “Penerapan Hukum Perlindungan Konsumen Terhadap Konsumen Yang Dirugikan Pasar Dalam Transaksi Perdagangan Elektronik”, (Skripsi, UNIVERSITAS BHAYANGKARA Surabaya, 2021), 71.

Kajian Teori

Menurut Imam Malik, gharar ialah aktiviti jual beli yang objeknya tidak wujud dan pembeli belum mengetahui kualiti barang tersebut. Gharar dalam syarak termasuk jual beli yang haram, penjelasannya terdapat dalam sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yang bermaksud Di sini dijelaskan bahawa Allah tidak menyukai orang yang mengambil riba dan orang yang menjauhi riba akan diberi petunjuk. daripada Allah.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”. Allah dan tinggalkan sisa riba (yang tidak dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Dalam undang-undang Islam, perlindungan hak cipta dianggap sebagai salah satu huquq maliyyah (hak milik) yang dilindungi oleh undang-undang (mashun) sebagai mal (kekayaan).

Hak Cipta yang dilindungi hukum Islam sebagaimana dimaksud pada angka 1 adalah hak cipta atas ciptaan yang tidak bertentangan dengan hukum Islam. Seperti halnya mal, hak cipta dapat dijadikan sebagai objek akad (al-ma'qud .'alaih), baik akad mu'awadha (pertukaran, komersial) maupun akad tabarru'at (nonkomersial), sebagaimana diwariskan dan diwariskan. Afiliasi sendiri adalah seseorang yang berperan sebagai perantara dalam jual beli online yang nantinya akan mempromosikan produk milik penjual kepada pembeli dan nantinya akan mendapat komisi.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada penelitian ini peneliti memperhatikan bahwa seseorang yang mempunyai akun berisi video pemasaran produk mengambil video promosi orang lain. Selama ini, ketika ia mengambil video promosi orang lain untuk di-repost di akunnya, terkadang ia mendapat izin terlebih dahulu dan terkadang tidak. Terkadang dia juga meniru akun lain tanpa izin sebelumnya saat mengambil video promosi.

Banyak pembuat konten seperti dia juga tidak menggunakan sumber video promosi ini. Namun, jika dia memposting video promosi orang lain, terkadang tidak mencantumkan sumbernya. Alasannya adalah dia terlalu malas untuk mengedit. Kak Dira juga menjelaskan bahwa dia menggunakan video promosi orang lain untuk barang yang dia butuhkan sendiri.

Pemilik akun yang menggunakan video promosi orang lain membagikan video tersebut dengan link produk yang sama, namun tidak melihat kualitas dan merek produk tersebut. Seperti yang dibahas dalam penelitian ini, beberapa informan pemilik akun mengunggah video promosi milik orang lain tanpa menggunakan sumber video tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan video di mana pembuat konten memposting video promosi orang lain tanpa mencantumkan sumbernya.

Sumber Data

Tahap-Tahap Penelitian

Untuk mengetahui penjelasan dari pemilik video pemasaran/promosi tentang alasan mereka menggunakan video promosi. Saat itu ia tertarik dengan akun yang memposting video promosi orang lain, sehingga ia mencobanya dan ketagihan hingga sekarang. Saat memposting video promosi tersebut, ia menyertakan sumber video tersebut jika ia terlalu malas untuk mengeditnya.

Dalam mempromosikan suatu barang, ia terkadang mendapatkan endorsement dan terkadang memposting video promosi milik teman-temannya saat endorsement rendah. Ia pun berusaha mencari artikel yang sesuai dengan link dan video promosinya karena tidak ingin mengecewakan para pengikutnya. Pendapat Kak Dira terhadap akun yang tidak punya izin menerima video promosi orang lain adalah “Iya, itu kesalahan besar.

Kesimpulan dari hasil wawancara ketiga informan diatas mengenai alasan mereka mengambil video promosi orang lain adalah pertama, mereka tidak mempunyai barang yang akan dipromosikan/tidak mendapat endorsement terhadap barang tersebut. Penyebabnya karena mereka mengunggah video promosi yang barang dan barang yang ada di link tersebut belum tentu memiliki kualitas dan merek yang sama. Dalam penelitian ini, kasus yang ditemui adalah seseorang sebagai pembuat konten memposting video promosi tanpa izin atau tanpa menyebutkan sumber video tersebut.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

Gambaran Objek Penelitian

Kemudian seorang pembeli menonton video promosi barang tersebut, karena tertarik akhirnya membeli barang tersebut melalui link yang telah disediakan. Ia juga menjelaskan bahwa beberapa produk di link yang dibagikannya dan produk di video promosi memiliki merek dan kualitas yang sama. Bukan hal yang aneh jika barang dagangan tidak sesuai dengan merek dan kualitas barang dagangan antara tautan dan iklan. video. Pendapat Kak Annisa terhadap para konten kreator yang mengutamakan pendapatan komisi tanpa benar-benar melihat produk/item yang ada di video promo dan linknya, yang terpenting dia tidak seperti itu.

Pendapat Kak Annis mengenai akun yang tidak mempunyai ijin untuk menerima video promosi orang lain, “Mungkin saya lupa karena sering melakukannya, tapi kalau lupa sebaiknya segera minta ijin. Saat menerima video promosi milik teman-temannya biasanya dia izin terlebih dahulu, dia tidak akan mempostingnya kecuali jika pemilik video promosi tersebut memberikan izin kepada adik Dira, dengan tidak mengirimkan barangnya maka akan memudahkan mereka untuk menggunakan video promosi orang lain, karena mereka tidak perlu membuat video promosi, tidak perlu mengedit, tidak perlu memikirkan konsep video, dan lain-lain.

Terkadang mereka juga menekan izin untuk mendapatkan video promo tersebut namun tidak diberikan izin untuk mengunggahnya. Hal ini berdampak besar bagi pembeli yang membeli karena tergiur dengan video promosi tersebut. Alasan afiliasi menggunakan video promosi orang lain di sistem Afiliasi Shopee karena sebagian besar afiliasi tidak memiliki contoh barang yang dipromosikan, dan mudah bagi afiliasi untuk menggunakan video promosi orang lain tanpa harus membuat video promosi untuk barangnya sendiri. .milik mereka. .

Hukum Penggunaan Video Promosi Orang Lain di Sistem Afiliasi Shopee Dari sudut pandang hukum ekonomi syariah, haram jika afiliasi menggunakan video promosi orang lain tanpa izin dari pemilik video, jika barang yang diiklankan tidak sesuai dengan deskripsi di video, baik jenis maupun bentuk barangnya. Bagi seluruh affiliasi, sebaiknya sebelum mengupload video promosi/pemasaran suatu produk, terlebih dahulu meminta izin kepada pemilik video promosi tersebut agar tidak melanggar ketentuan Hukum Ekonomi Syariah dan Fatwa MUI no. 1 Tahun 2003 tentang Hak Cipta.

Penyajian Data dan Analisis

Pembahasan Temuan

Sebagaimana dijelaskan dalam pasal fatwa MUI no. 1 Tahun 2003, pelanggaran hak cipta khususnya pembajakan dinyatakan haram. Karena pembajakan adalah mengambil karya orang lain tanpa izin dan bila diposting tidak mencantumkan sumber aslinya. Hal ini tertuang dalam Fatwa MUI tentang Hak Cipta pada ayat 2 yaitu hak cipta yang dilindungi hukum Islam sebagaimana dimaksud pada angka 1 adalah hak cipta atas ciptaan yang tidak bertentangan dengan hukum Islam.

Hukum Islam akan melindungi hak cipta sesuai dengan hukum Islam, sedangkan pembajakan adalah sesuatu yang bertentangan dengan hukum Islam. Sesuai Fatwa MUI Nomor 1 Tahun 2003, menggunakan video orang lain tanpa mencantumkan sumbernya merupakan pembajakan dan pembajakan sangat dilarang dalam ajaran Islam. “Mayoritas ulama mazhab Maliki, Syafi’i, dan Hanbali berpendapat bahwa hak cipta atas ciptaan yang asli dan bermanfaat tergolong harta yang berharga, misalnya benda, jika dapat digunakan sesuai syariat (hukum Islam)” ( Dr. .

Berbagai peraturan perundang-undangan mengenai hak cipta, dan yang terbaru Undang-Undang Republik Indonesia nomor 19 tahun 2002 tentang hak cipta. Dalam hukum Islam, hak cipta dipandang sebagai salah satu huquq maliyyah (hak milik) yang mendapat perlindungan hukum (mashun) sekaligus mal (kekayaan). Hak Cipta yang dilindungi hukum Islam sebagaimana dimaksud pada angka 1 adalah hak cipta atas ciptaan yang tidak bertentangan dengan hukum Islam.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Adi, Arista Prasetyo dan Ridwan Sanjaya, "Menghasilkan Uang dari Bisnis Afiliasi Lokal", Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Larangan Jual Beli Gharar: Kajian Hadits Ekonomi Tematik Bisnis Era Digital, Kata Pengantar: Jurnal Kajian Islam, Vol. Firman Allah SWT tentang larangan memakan harta orang lain secara batil (tanpa hak) dan larangan merusak harta benda.

Janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dalam perniagaan yang berlaku di antara kamu untuk kesenangan bersama. Dan janganlah kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta orang lain itu dengan (cara melakukan) dosa, sedang kamu mengetahui” (QS. Dan janganlah kamu merampas hak manusia dan janganlah kamu merayau-rayau di muka bumi dengan menimbulkan bahaya” (QS. al-Shu’ara [26]: 183) .

Sesungguhnya aku telah mengharamkan kezaliman ke atas diriku sendiri, dan aku telah mengharamkan kezaliman itu di antara kamu; maka janganlah kamu menzalimi satu sama lain..." (H.R. Berdasarkan fakta (bahawa hak cipta adalah hak yang dilindungi oleh syar' [hukum Islam] berdasarkan hukum istishlah), mencetak semula atau menyalin buku (tanpa kebenaran yang sah) di - dilihat sebagai pelanggaran atau kejahatan terhadap hak pengarang; dalam arti perbuatan tersebut merupakan dosa yang menyebabkan dosa menurut syariat dan merupakan pencurian yang memerlukan ganti rugi terhadap hak pengarang atas manuskrip yang telah ditolak ke dalamnya. persengketaan dan kezaliman, sebagai Supaya setiap umat Islam dan pihak yang memerlukan dapat mengetahui, menyeru semua pihak untuk menyebarkan fatwa ini.

Referensi

Dokumen terkait