Judul Pengabdian: Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di masa pandemi Covid-19 untuk pemenuhan hak pendidikan di Kec. Apa saja kendala pemenuhan hak pendidikan di Kabupaten Tuntang dalam pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di masa pandemi Covid-19. Bagaimana solusi pemenuhan hak atas pendidikan dalam pelaksanaan kegiatan masyarakat yang bersifat membatasi (PPKM) pada masa pandemi covid-19 di kabupaten Tuntang?
Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
Pelaksanaan kegiatan masyarakat yang bersifat membatasi berjalan seiring dengan instruksi Bupati Semarang Nomor: 3 Tahun 2020 tentang Pedoman Masyarakat dalam Persiapan Pemulihan Covid 19 di Kabupaten Semarang. Surat Edaran Mendikbud 4/2020 ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Sekjen Kemdikbud 15/2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah (BDR) di Masa Darurat Pendidikan penyebaran Covid -19 pada 18 Mei 2020. 7 Surat Edaran Mendikbud 4/2020 ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Sekjen Kemdikbud 15/2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembelajaran from home (BDR) di masa darurat penyebaran Covid-19.
Pengertian Pandemi Covid 19
Dia menegaskan, home study dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol penanganan Covid-19. Pada manusia, biasanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan, mulai dari flu biasa hingga penyakit serius seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). Jenis baru coronavirus yang terdeteksi pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan, China, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2) dan menyebabkan penyakit Coronavirus -2019 (COVID-19) .
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia dalam pengertian umum adalah hak dasar yang dimiliki setiap manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir. Artinya hak asasi manusia sebagai anugerah Tuhan kepada makhluknya tidak dapat dipisahkan dari keberadaan manusia itu sendiri. Hak asasi manusia meliputi hak untuk hidup, hak kemerdekaan/kebebasan dan hak untuk memiliki sesuatu 11 Ditinjau dari berbagai bidang, hak asasi manusia meliputi.
Landasan Teori
Teori Pembangunan
Moetar Kusumaatmadja juga dengan gemilang mengubah pengertian hukum sebagai instrumen menjadi hukum sebagai sarana. Lebih lanjut Moetar berpendapat bahwa konsep hukum sebagai sarana lebih luas dari pada hukum sebagai instrumen, karena jika konsep hukum sebagai instrumen (pengatur) atau sarana pembangunan dalam arti menyalurkan arah kegiatan manusia ke arah yang dikehendaki melalui pengembangan dan inovasi.
Pendidikan
Pada bagian lain, Mochtar Kusumaatmadja juga menyatakan bahwa “hukum yang tepat tidak boleh memandang hukum hanya sebagai seperangkat kaidah dan asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tetapi juga harus mencakup pranata dan proses yang diperlukan bagi terwujudnya hukum dalam kenyataan”. Keempat komponen hukum (asas, kaidah, pranata, proses) bekerja sama untuk menjadikan kaidah itu nyata dalam arti bahwa pembangunan hukum yang pertama dilakukan melalui hukum tertulis dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Sedangkan keempat komponen hukum yang diperlukan bagi aktualisasi hukum itu pada hakikatnya berarti bahwa perkembangan hukum setelah pembaharuan hukum tertulis berlanjut pada hukum tidak tertulis, terutama melalui mekanisme praktek peradilan.
Pengertian Hak Pendidikan
Menurut Pasal 31 Ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi: Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan. Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 31 Ayat 1 dan Ayat 2, semua warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah juga wajib membiayai penyelenggaraannya. Hak atas pendidikan merupakan kewenangan setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan wajib dibiayai oleh Pemerintah untuk penyelenggaraannya.
Orisinalitas
Kesamaan tesis ini dengan tesis penulis menyangkut hak pendidikan mahasiswa yang diperoleh selama pandemi. Kemiripan dengan tesis penulis adalah bahwa keduanya berhubungan dengan hak atas pendidikan yang diterima setiap warga negara. Perbedaan tesis penulis dengan tesis di atas adalah waktu penelitian dimana tesis dibuat sebelum wabah Covid dan tesis ini mengacu pada hak atas pendidikan yang diperoleh selama PSBB Pandemi COVID-19.
Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)pada masa pandemi Covid-19 terhadap pemenuhan hak pendidikan di
Salah satu model pembelajaran yang digunakan pada masa pandemi Covid 19 yang dapat diterapkan dengan menggunakan media berbasis teknologi adalah model blended learning. Menurut Driscoll (2002), blended learning adalah pembelajaran yang menggabungkan atau mengintegrasikan berbagai teknologi online untuk mencapai tujuan pendidikan. Penggunaan model pembelajaran blended learning dalam kegiatan pembelajaran di sekolah menunjukkan peningkatan hasil belajar yang positif.
Di SMP 2 Surakarta, penerapan model blended learning menggunakan media Moodle dalam pembelajaran IPA terpadu dengan tema Pelestarian Lingkungan menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif siswa (Budiharti et al. Blended Learning: Let's Get beyond the Hype. Heinze A dan Procter C, (2010) menyatakan bahwa blended learning merupakan perpaduan berbagai strategi pembelajaran dan metode penyampaian yang akan mengoptimalkan pengalaman belajar bagi penggunanya.Dengan penerapan blended learning, pembelajaran berlangsung lebih bermakna karena keragaman sumber belajar yang dimiliki. dapat diakses menjadi
Sementara itu, Driscoll (2002) menyebutkan empat konsep yang berkaitan dengan blended learning, yaitu: .. a) Blended learning adalah pembelajaran yang menggabungkan atau mengintegrasikan berbagai teknologi online untuk mencapai tujuan pendidikan. Blended learning merupakan kombinasi dari berbagai pendekatan pembelajaran (seperti behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme) untuk mencapai hasil belajar yang optimal dengan atau tanpa teknologi pembelajaran. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa blended learning adalah pembelajaran yang memadukan pembelajaran tatap muka (pembelajaran konvensional: melalui ceramah, penugasan, tanya jawab, dan metode demonstrasi) dan pembelajaran daring dengan menggunakan berbagai jenis media dan teknologi pendukung. belajar mandiri dan memberikan pengalaman belajar kepada siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Blended Learning memiliki tiga komponen penting yaitu.
Kendala-kendala dalam Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat pada masa pandemi Covid-19 terhadap pemenuhan hak
Kendala pelaksanaan kegiatan masyarakat yang bersifat membatasi di masa pandemi Covid-19 terhadap pemenuhan hak. mengambil hasil belajar yang diberikan tadi. Pada umumnya siswa khususnya siswa SD dan SMP tidak memiliki handphone sehingga hanya bergantung pada handphone orang tua yang menjadi kendala karena sistem pembelajaran harus menggunakan handphone. Ada juga pelajar yang sudah punya HP tapi masih jadul (dulu) alias belum bisa support aplikasi berbasis jaringan... Bukan Android, hanya SMS atau Nelpon.
Sering harus mendaki ke puncak bukit di belakang rumah, itupun hasilnya tidak maksimal karena belum ada 4G. 5. Penguasaan teknologi informasi yang terbatas oleh guru dan siswa. Juga dengan siswa yang kondisinya hampir sama dengan guru, apa artinya memahami penggunaan teknologi. Di antara para guru juga sudah tua, kami kesulitan mengoreksi jawaban siswa, jadi ini juga kendala yang kami alami (S diwawancarai pada 2 Februari 2021).
Q diwawancarai pada tanggal 3 Februari 2021) Bagi mahasiswa pada pemaparan pertama, mengenai kesulitan yang dihadapi mahasiswa pada masa PJJ masa PKM pandemi COVID 19, penulis memaparkan beberapa hasil wawancara sebagai berikut. Kendala yang saya alami adalah guru tidak menjelaskan materi, mereka hanya memberikan banyak tugas tetapi memiliki dateline setiap hari, sehingga saya merasa terlalu terbebani, apalagi masalah kuota internet dan jaringan yang tidak stabil menghambat tugas (W telah diwawancarai pada 6 Februari 2021). kesulitan yang saya alami adalah dalam memahami materi yang diberikan oleh guru karena hanya diberikan tanpa penjelasan. Kesulitan yang saya alami adalah sulit mengikuti pelajaran karena materinya banyak dan guru tidak bisa menjelaskan dengan singkat dan mudah dipahami, hanya menjatuhkan soal dan banyak berlatih.
Solusi kendala yang dihadapi dalam membatasi aktivitas masyarakat selama pandemi covid-19 dalam hal pemenuhan hak.
Masalah yang saya alami adalah sulit mengikuti pelajaran karena materinya banyak dan guru tidak bisa menjelaskannya dengan singkat dan mudah dipahami, hanya meloncati soal dan banyak mengerjakan soal. RY diwawancarai pada 6 Februari 2021). Namun seperti hasil penelitian lapangan, solusi untuk mengatasi masalah pemenuhan hak pendidikan di Kabupaten Semarang pada masa PPKM tidak diharapkan. Pemberian bantuan kuota internet untuk pelajar selama satu tahun di masa pandemi hanya tiga kali. Pemerintah memberikan kuota internet dengan kartu tertentu juga kurang efektif karena tidak semua siswa menggunakan kartu tersebut. Perwujudan hak atas pendidikan di masa pandemi Covid-19 tidak lepas dari penggunaan media online.
Bagi pemerintah, pemenuhan hak atas pendidikan merupakan tanggung jawab yang dilaksanakan berdasarkan Pasal 8 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia: Perlindungan, pemajuan, pelaksanaan dan pemenuhan hak asasi manusia terutama menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pemenuhan hak atas pendidikan dapat berhasil bila ditekankan pada perlindungan, pemajuan, pelaksanaan dan pemenuhan hak atas pendidikan itu sendiri. Dalam kaitan ini, pemenuhan pendidikan harus melibatkan 5 (lima) pihak, yaitu pemerintah, penyelenggara pendidikan, tenaga pendidik, orang tua/masyarakat dan peserta didik.
55 Hernadi Affandi, “Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Pemenuhan Hak Pendidikan Menurut UUD 1945,” Jurnal Positum Hukum 1, no. Yang pasti selalu berdialog dengan wali atau orang tua siswa tentang kesulitan belajar, masalah yang dihadapi atau pertanyaan tentang sekolah. Saya juga harus sekreatif mungkin agar siswa tidak bosan ketika mendapatkan materi yang saya berikan (K diwawancarai 2 Februari 2021).
Hasil wawancara dengan siswa, penulis dapat mengambil kesimpulan diluar solusi PPKM di Kecamatan Tuntang untuk memenuhi hak atas pendidikan yang tidak sejalan dengan konsep hak asasi manusia, seperti yang penulis uraikan dari masalah pada Pada awalnya ternyata masih jauh dari harapan siswa dalam melaksanakan haknya untuk memperoleh pendidikan.
PENUTUP
Saran
G1: Jadi materi yang diberikan mengacu pada kurikulum khusus yang ada, jadi guru hanya memulai dari apa yang ada di kurikulum, mulai dari KD, yang pasti banyak berubah dan menurun. Maka, kami juga mengadakan pertemuan KKG di tingkat kecamatan, yaitu materi apa yang harus ada dan apa yang harus ditinggalkan dalam pembelajaran. Selain itu, kami (guru) memotret materi yang kami tulis dan mengirimkannya ke siswa.
G1 : Menurut saya siswa sangat kurang memahami pembelajaran atau kompetensi, jadi mungkin tidak 50% materi yang diterima siswa, padahal guru sudah menjelaskan dan memberikan materi. Karena ada beberapa subtopik pembelajaran yang direduksi dalam KD, maka guru juga dituntut untuk kreatif dalam memberikan materi kepada siswa, agar siswa juga lebih mudah memahami materi yang diberikan guru. G2: Masalahnya gurunya, jadi kita harus ekstra jaga kesehatan kita supaya kita juga bisa jaga kesehatan santri di pesantren.
Jadi kita tidak seperti sekolah negeri lain yang bermasalah seperti handphone, kuota dan jaringan internet karena siswanya di asrama Islam. G2 : siswa cukup paham, karena dengan sistem duduk bergiliran yang terpisah dan tidak berdekatan, siswa tenang dan memahami materi yang diajarkan. G2: yang pasti memberikan materi sebanyak-banyaknya, karena materi yang disampaikan direduksi menjadi sub-bab, maka guru harus lebih siap dalam menyampaikan materi.
Saya juga harus sekreatif mungkin agar siswa tidak bosan saat menerima materi yang saya berikan. G3: Pembelajaran disini menggunakan sistem online, kegiatan pembelajaran juga kami lakukan secara offline karena banyak siswa yang tidak memiliki handphone, jadi kami melakukannya. Q: Pelajaran apa yang kamu lewatkan selama belajar di era pandemi dan PKM ini?