Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/
PROTEKSI ISI LAPORAN AKHIR PENELITIAN
Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi laporan ini dalam bentuk apapun kecuali oleh peneliti dan pengelola administrasi penelitian
LAPORAN AKHIR PENELITIAN MULTI TAHUN
ID Proposal: 767b226e-52cf-40ac-8f06-d95d821f4f24 Laporan Akhir Penelitian: tahun ke-2 dari 2 tahun
1. IDENTITAS PENELITIAN A. JUDUL PENELITIAN
OPTIMALISASI PENERAPAN FINANCIAL TECHNOLOGY MELALUI REGULASI, KOLABORASI, DAN LITERASI KEUANGAN PADA USAHA KECIL MENENGAH DI JAWA TIMUR
B. BIDANG, TEMA, TOPIK, DAN RUMPUN BIDANG ILMU Bidang Fokus RIRN / Bidang
Unggulan Perguruan Tinggi Tema Topik (jika ada) Rumpun Bidang Ilmu Pengembangan Keilmuan dan
Penerapan Manajemen dan Kewirausahaan
- Manajemen Keuangan Manajemen
C. KATEGORI, SKEMA, SBK, TARGET TKT DAN LAMA PENELITIAN Kategori (Kompetitif
Nasional/
Desentralisasi/
Penugasan)
Skema Penelitian
Strata (Dasar/
Terapan/
Pengembangan)
SBK (Dasar, Terapan, Pengembangan)
Target Akhir TKT
Lama Penelitian
(Tahun)
Penelitian Desentralisasi
Penelitian Terapan Unggulan Perguruan
Tinggi
SBK Riset Terapan
SBK Riset
Terapan 5 2
2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, Peran
Perguruan Tinggi/
Institusi
Program Studi/
Bagian Bidang Tugas ID Sinta H-Index
CHRISTIAN HERDINATA Ketua Pengusul
Universitas Ciputra Surabaya
Manajemen 5980822 0
CLIFF KOHARDINATA
M.M., S.E.
Anggota Pengusul 1
Universitas Ciputra Surabaya
Manajemen 6656650 0
FRANSISCA DESIANA PRANATASARI,
SE.,MM S.E.,
Universitas Ciputra Surabaya
Manajemen 6653219 0
M.M.
Anggota Pengusul 2
3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)
Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra
Mitra Calon Pengguna Alexander Wahyudi
4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN Luaran Wajib
Tahun
Luaran Jenis Luaran
Status target capaian ( accepted, published, terdaftar
atau granted, atau status lainnya)
Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten, keterangan sejenis lainnya)
2 Dokumentasi hasil uji coba
produk Ada
Luaran Tambahan Tahun
Luaran Jenis Luaran
Status target capaian (accepted, published, terdaftar atau granted,
atau status lainnya)
Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten, keterangan
sejenis lainnya)
2 Hak Cipta granted -
2
Publikasi Ilmiah Jurnal
Internasional
accepted/published
Journal Investment Management and Financial Innovations
(Terindeks)
2
Prosiding dalam pertemuan ilmiah Internasional
sudah terbit/sudah dilaksanakan
International Conference on Social Science and Economics (ICSSE)
5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya penelitian mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi 12.
Total RAB 2 Tahun Rp. 217,390,000 Tahun 1 Total Rp. 0
Tahun 2 Total Rp. 217,390,000
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Biaya
Satuan Total
Analisis Data HR Pengolah Data P
(penelitian) 1 1,540,000 1,540,000 Analisis Data Biaya analisis sampel Unit 1 1,500,000 1,500,000
Analisis Data HR Sekretariat/Administrasi
Peneliti OB 10 300,000 3,000,000
Analisis Data Biaya konsumsi rapat OH 10 67,000 670,000
Bahan ATK Paket 3 2,280,000 6,840,000
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Biaya
Satuan Total Bahan Bahan Penelitian (Habis
Pakai) Unit 12000 250 3,000,000
Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Biaya pembuatan dokumen
uji produk Paket 1 12,750,000 12,750,000
Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Publikasi artikel di Jurnal
Internasional Paket 2 12,250,000 24,500,000
Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Biaya penyusunan buku
termasuk book chapter Paket 2 18,725,000 37,450,000
Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Biaya seminar internasional Paket 3 12,850,000 38,550,000
Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Luaran KI (paten, hak cipta
dll) Paket 4 200,000 800,000
Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Biaya seminar nasional Paket 6 4,200,000 25,200,000
Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
HR Sekretariat/Administrasi
Peneliti OB 10 300,000 3,000,000
Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Biaya konsumsi rapat OH 10 67,000 670,000
Pengumpulan Data HR Sekretariat/Administrasi
Peneliti OB 10 300,000 3,000,000
Pengumpulan Data Biaya konsumsi OH 10 67,000 670,000
Pengumpulan Data HR Pembantu Lapangan OH 200 80,000 16,000,000
Pengumpulan Data HR Petugas Survei OH/OR 250 8,000 2,000,000
Pengumpulan Data HR Pembantu Peneliti OJ 1450 25,000 36,250,000
6. HASIL PENELITIAN
A. RINGKASAN: Tuliskan secara ringkas latar belakang penelitian, tujuan dan tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian.
Layanan keuangan digital dapat memberikan akses kepada masyarakat yang tidak memiliki rekening bank untuk masuk ke sektor usaha formal. Hal yang secara khusus perlu dicermati yaitu layanan keuangan fintech. Layanan ini memberikan lapangan kerja baru dan dapat mendorong PDB negara-negara berkembang meningkat. Oleh karena itu, pemanfaatan fintech terbukti mampu membuka akses yang lebih besar terhadap layanan jasa keuangan formal, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta pembangunan inklusif dan berkelanjutan. Tantangannya bagi Indonesia adalah menjadikan proses pembangunan dan pelayanan publik adaptif terhadap perkembangan fintech. Hanya saja perkembangannya tidak secara cepat di beberapa sektor ekonomi Indonesia. Padahal dengan berkebangnya fintech banyak pihak yang diuntungkan seperti pelaku usaha, UMKM, konsumen,
pemerintah, dan lain sebagainya. Untuk mendukung pertumbuhan fintech di Indonesia, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan financial technology (fintech) melalui regulasi, kolaborasi, dan financial literasi bagi usaha kecil dan menengah di Jawa Timur. Penelitian pada tahun pertama dan kedua dilakukan dengan metode kuantitatif dengan tahapan yang digunakan meliputi: 1) pencarian data dan kajian literatur; 2) pengumpulan dan pengolahan data; 3) analisis data dan pembahasan 4) perumusan model.
Selanjutnya tahun kedua, penelitian dilakukan dengan mengkaji model yang ada menggunakan penelitian eksperimen melalui kelompok pembanding (control group). Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh regulasi, kolaborasi, dan literasi keuangan terhadap adopsi financial technology pada UMKM. Luaran yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah model kebijakan dalam optimalisasi penerapan financial technology (fintech) melalui regulasi, kolaborasi, literasi keuangan sehingga usaha mikro kecil dan menengah dapat berjalan dengan baik. Luaran utama dari penelitian ini berupa produk kebijakan pada tahun pertama dan dokumen feasibility study pada tahun kedua. Luaran tambahan yang ditargetkan peneliti adalah publikasi ilmiah jurnal internasional, hak cipta, prosiding internasional, dan bahan ajar. TKT yang ditargetkan peneliti adalah 5. Penelitian ini dapat menjadi pedoman dan tolak ukur bagi pengusaha skala kecil dan menengah dalam penerapan financial technology berkaitan dengan regulasi, kolaborasi, dan literasi keuangan yang tepat dan benar. Penelitian ini dapat membantu secara praktis dan memberikan langkah konkrit bagi pengusaha skala kecil dan menengah di Jawa Timur dalam penerapan penerapan financial technology (fintech) melalui regulasi, kolaborasi, literasi keuangan tepat dan benar.
B. KATA KUNCI: Tuliskan maksimal 5 kata kunci.
financial technology; regulasi; kolaborasi; literasi keuangan
Pengisian poin C sampai dengan poin H mengikuti template berikut dan tidak dibatasi jumlah kata atau halaman namun disarankan seringkas mungkin. Dilarang menghapus/memodifikasi template ataupun menghapus penjelasan di setiap poin.
C. HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN: Tuliskan secara ringkas hasil pelaksanaan penelitian yang telah dicapai sesuai tahun pelaksanaan penelitian. Penyajian dapat berupa data, hasil analisis, dan capaian luaran (wajib dan atau tambahan). Seluruh hasil atau capaian yang dilaporkan harus berkaitan dengan tahapan pelaksanaan penelitian sebagaimana direncanakan pada proposal. Penyajian data dapat berupa gambar, tabel, grafik, dan sejenisnya, serta analisis didukung dengan sumber pustaka primer yang relevan dan terkini.
1
Pengisian poin C sampai dengan poin H mengikuti template berikut dan tidak dibatasi jumlah kata atau halaman namun disarankan seringkas mungkin. Dilarang menghapus/memodifikasi template ataupun menghapus penjelasan di setiap poin.
HASIL UJI VALIDASI
Para pakar yang telah ditentukan diminta menyampaikan expert judgement mengacu pada item-item pernyataan/pertanyaan yang telah dikembangkan sebagaimana hasilnya pada Tabel 1. Mengacu mean yang benilai 4.0 ke atas dan simpangan baku yang relatif kecil (relatif homogen), hasil expert judgement dapat diinterpretasikan bahwa model adalah layak dan berfungsi.
Tabel 1 Hasil Validasi Model
No. Item-Item Pernyataan/Pertanyaan Mean Std. Dev.
1. Model menyediakan representasi akurat dari dunia nyata (bersifat operasional untuk diimplementasikan).
4,33 0,577
2. Komponen-komponen utama model mudah untuk dipahami. 4.33 0,577
3. Keterkaitan antara komponen utama model masuk akal; alur yang menghubungkan komponen-komponen utama model adalah benar.
4,67 0,577
4. Model memberikan rubrik asesmen yang jelas dan akurat. 4,67 0,577
5. All in all, sejauhmana kelayakan model (model menjalankan fungsinya sebagai model kebijakan).
4.33 0,577
Sumber:
level agreement dalam rentangan “sangat tidak setuju (skor = 1)” hingga “sangat setuju (skor = 5)” untuk item #1 hingga item #4, sedangkan untuk item #5 dalam rentangan “sangat tidak layak (skor = 1)” hingga
“sangat layak (skor = 5)”. Kuisioner diisi oleh pakar yang telah ditentukan dan peryataan atau pertanyaan dikembangkan mengacu pada Wesiak et al., 2012 dan Grandon & Pearson, 2004
Model yang dimaksud adalah “MODEL KEBIJAKAN PENERAPAN FINANCIAL TECHNOLOGY MELALUI REGULASI, KOLABORASI, DAN LITERASI KEUANGAN BAGI UMKM”.
C. HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN: Tuliskan secara ringkas hasil pelaksanaan penelitian yang telah dicapai sesuai tahun pelaksanaan penelitian. Penyajian dapat berupa data, hasil analisis, dan capaian luaran (wajib dan atau tambahan). Seluruh hasil atau capaian yang dilaporkan harus berkaitan dengan tahapan pelaksanaan penelitian sebagaimana direncanakan pada proposal. Penyajian data dapat berupa gambar, tabel, grafik, dan sejenisnya, serta analisis didukung dengan sumber pustaka primer yang relevan dan terkini.
2 PROSEDUR DAN SUBJEK UJICOBA PRODUK/MODEL 1. Experimental Group
Kelompok ekperimen diberikan materi pelatihan berbasis Fintech untuk mendukung organisasi. Pelatihan disusun dengan pembagian sesi 1 selama 60 menit penyampaian materi (seperti pada tabel 1), kemudian dilanjutkan selama 60 menit dengan diskusi kelompok sesuai topik yang telah ditetapkan, selanjutnya 60 menit membahas tentang rekomendasi dan implikasi praktis yang dilakukan untuk mendukung organisasi masing-masing, antara lain: (1) reduce costs of business operations; (2) Improve customer service; (3) Improve distribution channels; (4) Reap operational benefits; (5) Provide effective support role to operations; (6) Increase ability to compete. Pola ini digunakan dalam setiap pelatihan yang dilakukan dengan total 9 kali pertemuan pelatihan berbasis Fintech.
2. Control Group
Kelompok kontrol tidak diberikan secara khusus materi pelatihan berbasis Fintech untuk mendukung organisasi.
Selain itu kelompok kontrol menjalankan usaha sesuai pemahaman masing-masing dalam menjalankan usaha pada masa sebelum dan pada masa pandemi Covid-19.
OUTCOME VARIABLE DALAM UJICOBA PRODUK/MODEL
Data treatment penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dan data dianalisis menggunakan t – test untuk mengevaluasi efek dari pelatihan dan diskusi yang berbeda model dan didilakukan analisis faktor multivariat. Organizational support yang diamati dalam konteks sebelum dan pada masa Covid-19 serta peran pelatihan berbasis Fintech yang dilakukan secara detail dengan langkah, sebagai berikut:
Step 1: melakukan uji beda yang dilakukan pada satu kelompok sampel yang mengalami dua kondisi yang berbeda. Paired Sample t – test dilakukan untuk menemukan apakah terdapat perbedaan signifikan antara dalam satu kelompok yang sama dengan kondisi yang berbeda (Chu & Choi, 2000) yaitu situasi sebelum pandemi Covid dan setelah masa pandemi Covid – 19 serta juga ketika diberikan pelatihan berbasis fintech maupun tidak.
Step 2: melakukan analisis faktor multivariat untuk mengetahui prioritas dalam organizational support diberbagai kondisi yaitu sebelum dan sesudah terjadi pandemi Covid - 19 dan atau sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan berbasis fintech. Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi atau mengkonfirmasi sejumlah kecil faktor atau konstruksi laten dari sejumlah besar variabel yang diamati atau item (Hair et al., 2018; Worthington
& Whittaker, 2006). Normalitas multivariat data mendasari asumsi untuk malekukan analisis faktor (Ryan & Tipu, 2013). Pengujian normalitas dilakukan dengan pemeriksaan probabilitas-probabilitas (P – P) dan kuantil-kuantil Plot (Q – Q) untuk data dalam studi saat ini menunjukkan plot P – P dan Q – Q untuk semua variabel mengikuti formasi linier yang pas sugestif dari univariat normalitas (Park, 2008; Ryan & Tipu, 2013). Proses ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan pengelompokan tertentu yang secara teoritis sebetulnya memiliki ukuran dampak dan jenis dampak yang terpisah namun menunjukkan banyak kesamaan. (Björklund, 2011; Hair et al., 2018)
Data yang telah dinormalisasi kemudian diolah dengan PCA, yang menilai dampak perubahan nilai variabel yang dipilih pada hasil akhir. PCA adalah teknik standar untuk menyederhanakan kumpulan data dengan mengekstrak data untuk fitur tersembunyi dan hubungan, dan menghapus data dengan informasi yang berlebihan (Le, Chuc, & Taghizadeh-Hesary, 2019). PCA memberikan bobot untuk setiap variabel input yang disertakan pembangunan indeks dengan komponen utama pertama ditentukan sebagai nilai indeks baru yang dianggap sebagai perwakilan terbaik dari nilai-nilai yang dipilih variabel masukan (Radovanović, Filipović, & Golušin, 2018). Tes Bartlett tentang kebulatan dan Kaiser-Uji Meyer-Olkin (KMO) dilakukan di awal dari PCA untuk memeriksa kesesuaian data ini analisis faktor. Uji kebulatan dari Bartlett menguji apakah matriks korelasi yang digunakan dalam PCA merupakan identitas matriks. Itu harus signifikan (p <0,05) untuk analisis faktor cocok (Tabachnick, B. G., Fidell, L. S., & Ullman, 1996). Faktor pertama, atau komponen pertama, menjelaskan persentase terbesar dari variasi total. Setelah itu, faktor kedua diekstraksi, yang menjelaskan bagian terbesar dari varian yang tidak dapat dijelaskan yang tersisa tetapi dengan tidak ada korelasi dengan faktor pertama (Radovanović, Filipović, & Golušin, 2018) Proses ekstraksi ini berlanjut hingga jumlah yang teridentifikasi komponen sama dengan jumlah variabel asli. Setelah itu, kita dapat mengekstrak komponen yang menjelaskan porsi varian di atas ambang tertentu, dinyatakan dalam hal jumlah varians dalam variabel asli dijelaskan oleh masing-masing komponen (atau nilai eigen) (Radovanović, Filipović, & Golušin, 2018)
3 HASIL UJICOBA PRODUK/MODEL
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah motor penggerak ekonomi sebuah negara terutama negara berkembang (Kartiwi & MacGregor, 2011; Mittal et al., 2018). Beberapa literatur menyadari bahwa usaha berfokus pada strategi "digitalisasi" sebagai kuncinya untuk mencapai kapabilitas Industri 4.0. UKM yang berhasil mengelola transisi digitalisasi ini akan berhasil di masa depan. Oleh karena itu bisnis berbasis fintech pun semakin berkembang di Indonesia dengan adanya integrasi digitalisasi secara vertikal dan horizontal pada rantai nilai (Ahmedova, 2015; Mittal et al., 2018). Usaha kecil dan menengah (UKM), memiliki potensi luar biasa untuk adaptasi yang fleksibel keadaan ekonomi di negara itu dan menanggapi pasar yang berubah (Ahmedova, 2015).
Seperti halnya ketika terjadi pandemi Covid-19 beberapa waktu ini. Usaha kecil dan menengah (UKM) dituntut untuk bertahan dengan mempertahankan karakter fleksibilitasnya yang tinggi. Karena kebutuhan dan permintaan konsumen pun berubah ketika terjadi pandemi Covid – 19. Perilaku konsumen pada masa ini memperkuat posisi digitalisasi juga termasuk sektor fintech.
A. Hasil uji Paired Sample t – test
Analsis statistik sebelum melakukan uji beda dan analisis data, peneliti melakukan uji normalitas dengan melihat dan kuantil-kuantil Plot (Q – Q). Pemeriksaan visual dari Plot Q-Q menunjukkan bahwa nilai-nilai tersebut berada disepanjang diagonal dan tidak ada penyimpangan substansial (Hair et al., 2018) maka keseluruhan Gambar 1. menunjukkan bahwa data terdistribusi normal. Peneliti melakukan uji beda atas 6 kelompok sampel yang telah ditentukan sebelumnya sehingga mendapatkan 5 kelompok berpasangan. Hasil uji Paired Sample t – test pada Tabel 2.
Hasil uji untuk pasangan 1 mendapatkan hasil t hitung ≤ t tabel (-10,495 < - 1,98422) dan signifikansi (0,000 < 0,05), artinya terdapat perbedaan organizational support pada usaha berbasis Fintech di kondisi sebelum pandemi Covid – 19 dan pada masa pandemi Covid – 19. Hasil uji untuk pasangan 2 mendapatkan hasil t hitung
≤ t tabel (24,024 > 1,98422) dan signifikansi (0,000 < 0,05), artinya terdapat perbedaan organizational support pada usaha fintech di kondisi masa pandemi Covid – 19 dengan pelatihan berbasis fintech dan pada masa pandemi Covid – 19 tanpa pelatihan berbasis fintech. Hasil uji untuk pasangan 3 mendapatkan hasil t hitung ≤ t tabel (8,480 > 1,98422) dan signifikansi (0,000 < 0,05), artinya terdapat perbedaan organizational support pada usaha fintech di kondisi sebelum pandemi Covid – 19 dengan pelatihan berbasis fintech dan sebelum pandemi Covid – 19 tanpa pelatihan berbasis fintech. Hasil uji untuk pasangan 4 mendapatkan hasil t hitung ≤ t tabel (15,820 >
1,98422) dan signifikansi (0,000 < 0,05), artinya terdapat perbedaan organizational support pada usaha fintech di kondisi pada masa pandemi Covid – 19 dengan pelatihan berbasis fintech dan sebelum pandemi Covid – 19 dengan pelatihan berbasis fintech. Hasil uji untuk pasangan 5 mendapatkan hasil t hitung ≤ t tabel (4,446 > 1,98422) dan signifikansi (0,000 < 0,05), artinya terdapat perbedaan organizational support pada usaha fintech di kondisi pada masa pandemi Covid – 19 tanpa pelatihan berbasis fintech dan sebelum pandemi Covid – 19 tanpa pelatihan berbasis fintech.
4
Gambar 1. Hasil Uji Normalitas
Tabel 2
Hasil Paired Sample T Test
Group N Mean SD t df Sig
(2 tailed) Pair 1 Sebelum pandemi Covid – 19 100 3,4417 0,44215 -10,495 99 .000
Masa pandemi Covid – 19 100 3,9367 0,68730 Pair 2 Masa pandemi Covid – 19 dengan
pelatihan berbasis fintech
46 4,5616 0,32080 24,024 45 .000
Masa pandemi Covid – 19 tanpa pelatihan berbasis fintech
46 3,3188 0,28290 Pair 3 Sebelum pandemi Covid – 19
dengan pelatihan berbasis fintech
46 3,7319 0,40289 8,840 45 .000
Sebelum pandemi Covid – 19 tanpa pelatihan berbasis fintech
46 3,1413 0,20777 Pair 4 Masa pandemi Covid – 19 dengan
pelatihan berbasis fintech
46 4,5616 0,32080 15,820 45 .000
Sebelum pandemi Covid – 19 dengan pelatihan berbasis fintech
46 3,7319 0,40289 Pair 5 Masa pandemi Covid – 19 tanpa
pelatihan berbasis fintech
46 3,3188 0,28290 4,446 45 .000
Sebelum pandemi Covid – 19 tanpa pelatihan berbasis fintech
46 3,1413 0,20777
⁎ p < 0,05
Sumber: Data Diolah (2020)
B. Hasil Uji Factor Analysis
Uji kelayakan analisis faktor ketika memenuhi syarat nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO) > 0.5 dan nilai signifikansi Bartlett test < 0,05 (Hair et al., 2018). Tabel 3 menujukkan bahwa keseluruhan nilai KMO Organizational Support sebelum Covid – 19, Organizational Support masa Covid – 19, Organizational Support dengan pelatihan, Organizational Support tanpa Covid – 19 lebih besar dari 0,05 dan
5
signifikansi (0,000 < 0,05) maka dapat dinyatakan bahwa analisis faktor ini layak untuk dilakukan ke tahap selanjutnya.
Tabel 3
Results of Bartlett test of sphericity and Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequac
Bartlett test of sphericity Kaiser-Meyer-Olkin
Measure of
Sampling Adequacy.
Chi –
Square
df p-value
Organizational Support pada usaha fintech sebelum pandemi Covid – 19
355,230 15 .000 0,832
Organizational Support pada usaha fintech masa pandemi Covid – 19
558,904 15 .000 0,896
Organizational Support pada usaha fintech masa pandemi Covid – 19 dengan pelatihan berbasis fintech
83,614 15 .000 0,695
Organizational Support pada usaha fintech masa pandemi Covid – 19 tanpa pelatihan berbasis fintech
60,109 15 .000 0,566
⁎ p < 0,05.
Sumber: Data Diolah (2020)
Tahap selanjutnya adalah menentukan jumlah faktor melalui eigenvalue. Organizational support pada usaha fintech sebelum pandemi Covid – 19 menghasilkan 1 faktor dengan eigenvalue sebesar 3,960 varians kumulatif 65,996% artinya kontribusinya terhadap komunalitas 65,996%. Organizational support pada usaha fintech masa pandemi Covid – 19 menghasilkan 1 faktor dengan eigenvalue sebesar 4,705 varians kumulatif 78,409% artinya kontribusinya terhadap komunalitas 78,409%. Organizational support pada usaha fintech masa pandemi Covid – 19 dengan pelatihan berbasis fintech menghasilkan 2 faktor dengan eigenvalue faktor 1 sebesar 2,682 dan faktor 2 sebesar 1,431 dengan varians kumulatif 68,547% artinya kontribusinya terhadap komunalitas 68,547%. Organizational support masa pandemi Covid – 19 tanpa pelatihan berbasis fintech menghasilkan 2 faktor dengan eigenvalue faktor 1 sebesar 2,411 dan faktor 2 sebesar 1,177 dengan varians kumulatif 59,801%
artinya kontribusinya terhadap komunalitas 59,801%. Terakhir penentuan muatan faktor dilakukan dengan rotasi Varimax. Dalam kondisi pandemi Covid – 19 dengan pelatihan berbasis fintech, faktor yang berkolerasi erat dengan faktor 1 adalah improve customer service, improve distribution channels, reap operational benefits selanjutnya cocok untuk diberi nama market capitalizing reconfiguration (MCR) kemudian faktor yang berkorelasi dengan faktor 2 adalah reduce costs of business operations, provide effective support role to operations, dan increase ability to compete selanjutnya cocok untuk diberi nama operational adjustment reconfiguration (OAR). Dalam kondisi masa pandemi Covid – 19 tanpa pelatihan berbasis fintech faktor yang berkolerasi erat dengan faktor 1 adalah improve customer service, improve distribution channels, reap operational benefits, provide effective support role to operations, provide effective support role to operations, increase ability to compete, selanjutnya cocok untuk diberi nama strategic performance reconfiguration (SPR). Kemudian faktor yang berkorelasi dengan faktor 2 adalah reduce costs of business operations selanjutnya cocok untuk diberi nama financial performance reconfiguration (FPR)
6 Tabel 4
Exploratory Factor Analysis
Scale and Item
Organizational Support pada usaha fintech sebelum pandemi Covid – 19
Organizational Support pada usaha fintech masa pandemi Covid – 19
Organizational Support pada usaha fintech masa pandemi Covid –
19 dengan
pelatihan berbasis fintech
Organizational Support pada usaha fintech masa pandemi Covid – 19 tanpa pelatihan berbasis fintech
Faktor Faktor Faktor Faktor
1 2 1 2 1 2 1 2
OS1:Reduce costs of business operations
0,663 - 0,799 - 0,019 0,497 0,025 0,951
OS2:Improve customer service
0,773 - 0,863 - 0,713 0,124 0,504 0,164
OS3:Improve distribution channels
0,763 - 0,004 - 0,905 0,135 0,719 0,006
OS4:Reap operational benefits
0,803 - 0,918 - 0,775 0,156 0,825 -0,076
OS5:Provide effective support role to operations
0,790 - 0,824 - 0,203 0,501 0,289 0,230
OS6:Increase ability to compete
0,821 - 0,876 - 0,144 0,844 0,542 0,199
Eigenvalue 3,960 - 4,705 - 2,682 1,431 2,411 1,177
Percentage of variance
explained
65,996 - 78.409 - 44,704 23,844 40,187 19,614
Cumulative percentage of variance
explained
65,996 - 78,409 - 44,704 68,547 40,187 59,801
Sumber: Data Diolah (2020)
Dampak ekonomi dan sosial yang sangat besar dari pandemi COVID-19 telah menjadi peristiwa berskala besar yang memberi konsekuensi ekonomi terutama bagi UMKM (Goodell, 2020; International Trade Centre, 2020). Segala aspek dalam dunia bisnis mengalaminya. Hal ini mengganggu organisasi sehingga perlu solusi dalam mempertahankan kesuksesan organisasi ditengah pandemi Covid-19. Organizational support dikenal mampu menjadi alat untuk mempertahankan kinerja organisasi. (Chang & Chen, 2015; DiLiello, Houghton, &
Dawley, 2011; Grandon & Pearson, 2004; Ibrahim et al., 2016). Hasil stastik menujukkan bahwa terdapat perbedaan organizational support pada usaha fintech sebelum dan sesudah masa pandemi Covid - 19. Oleh karena itu pemilik UMKM perlu fokus mengupayakan perubahan dalam desain organizational support pada usaha fintech mampu menghadapi kondisi yang tidak pasti ini. Hal ini bisa disesuaikan juga dengan perilaku konsumen yang
7
lebih banyak memanfaatkan alat pembayaran elektronik sehingga hal ini memberikan kesempatan bagi UMKM berbasis fintech untuk lebih berkembang.
UMKM berbasis fintech dituntut untuk mampu menjalakan organisasinya dengan baik ditengah banyaknya permintaan penggunaan fintech kala pandemi Covid-19 ini (Sahay, R., von Allmen, U. E., Lahreche, A., Khera, P., Ogawa, S., Bazarbash, M., & Beaton, 2020; Tut, 2020). Namun tidak dipungkiri bahwa UMKM memiliki kendala terkait beberapa pengetahuan keuangan (Sahay, R., von Allmen, U. E., Lahreche, A., Khera, P., Ogawa, S., Bazarbash, M., & Beaton, 2020) juga mengenai organizational support (Zhou, 2016). Oleh karena itu, pemilik UMKM perlu mendapatkan pelatihan berbasis fintech yang baik karena hasil statistik menunjukkan ada perbedaan yang baik ketika seseorang mendapatkan pelatihan. Sesuai dengan hasil analisis faktor, sebaiknya fokus pelatihan dirancang dengan memperhatikan prioritas faktor yaitu market capitalizing reconfiguration (MCR) dan operational adjustment reconfiguration (OAR) dimana dalam pelatihan berbasis digital tersebut juga memperdalam literasi keuangan, regulasi fintech, dan kolaborasi dalam ekosistem fintech. Hasil ini sejalan dengan rekomendasi yang diberikan penelitian sebelumnya bahwa penting bagi UMKM mendapatkan bekal mengenai inklusi keuangan digital sehingga akan mereka dapat meperluas akses keuangan rumah tangga berpenghasilan rendah dan usaha kecil juga dapat mendukung pemulihan yang lebih inklusif (Sahay, R., von Allmen, U. E., Lahreche, A., Khera, P., Ogawa, S., Bazarbash, M., & Beaton, 2020).
Harapannya, organisasi dapat melewati masa sulit pandemi Covid 19 ini dengan smooth karena kemudahan yang mereka adopsi dalam fintech. Hal ini menjadi masuk akal karena layanan keuangan digital lebih cepat, murah, dan lebih efisien sehingga dapat semakin menjangkau rumah tangga berpenghasilan rendah dan usaha kecil dan menengah (UKM). Selama krisis kesehatan pandemi Covid-19, layanan keuangan digital dapat dan memungkinkan transaksi tanpa kontak dan tanpa uang tunai. Harapannya dengan inklusi keuangan digital dimajukan, UMKM membantu memfasilitasi penerapan langkah-langkah dukungan pemerintah yang efisien dan cepat, termasuk kepada orang-orang dan perusahaan yang terkena dampak pandemi (Sahay, R., von Allmen, U.
E., Lahreche, A., Khera, P., Ogawa, S., Bazarbash, M., & Beaton, 2020; Tut, 2020). Akhirnya dengan organizational support UMKM mampu mendapatkan kemampuan pertahanan ekonomi mereka kembali dalam masa pandemi Covid -19.
D. STATUS LUARAN: Tuliskan jenis, identitas dan status ketercapaian setiap luaran wajib dan luaran tambahan (jika ada) yang dijanjikan pada tahun pelaksanaan penelitian. Jenis luaran dapat berupa publikasi, perolehan kekayaan intelektual, hasil pengujian atau luaran lainnya yang telah dijanjikan pada proposal. Uraian status luaran harus didukung dengan bukti kemajuan ketercapaian luaran sesuai dengan luaran yang dijanjikan. Lengkapi isian jenis luaran yang dijanjikan serta mengunggah bukti dokumen ketercapaian luaran wajib dan luaran tambahan melalui Simlitabmas mengikuti format sebagaimana terlihat pada bagian isian luaran
Capaian Luaran Penelitian
Capaian luaran penelitian tahun 2 (kedua), yaitu (1) Dokumentasi hasil uji coba produk telah ada dan telah mempeoleh kekayaan intelektual berupa hak cipta; (2) Publikasi ilmiah jurnal internasional pada Expert Journal of Business and Management (terindeks) telah terbit (publish); (3) Prosiding dalam pertemuan ilmiah Internasional: International Conference on Sustainable Innovation - ICoSI 2020 sudah dilaksanakan; (4) hak cipta berupa kekayaan intelektual telah terbit, (5) Bahan ajar: Buku Panduan Penerapan Financial Technology Melalui Regulasi, Kolaborasi, dan Literasi Keuangan Pada Usaha Kecil Menengah di Jawa Timur sudah terbit dan telah memperoleh kekayaan intelektual berupa hak cipta.
Selain luaran diatas yang telah diselesaikan pada peneltian tahun ke-2 ini, ada tambahan lagi luaran yang telah berhasil dihasilkan berupa 3 (tiga) buah buku yaitu:
(1) Buku dengan judul: Literasi Keuangan Berbasis Fintech Bagi UMKM;
(2) Buku dengan judul Aplikasi Literasi Keuangan Bagi Pelaku Bisnis;
(3) Buku dengan judul Kajian dan Solusi Manajemen Berbasis Riset Bagi UMKM.
Selanjutnya, ada luaran tambahan yang juga dihasilkan yaitu 3 buah Hak Cipta Buku berupa Kekayaan Intelektual dan 7 buah Hak Cipta Karya Rekamana Video berupa Kekayaan Intelektual.
E. PERAN MITRA: Tuliskan realisasi kerjasama dan kontribusi Mitra baik in-kind maupun in-cash (jika ada). Bukti pendukung realisasi kerjasama dan realisasi kontribusi mitra dilaporkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Bukti dokumen realisasi kerjasama dengan Mitra diunggah melalui Simlitabmas mengikuti format sebagaimana terlihat pada bagian isian mitra
8 Peran Kontribusi Mitra
Mitra memiliki kontribusi dalam penelitian ini dengan menjadi pakar yang menyampaikan expert judgement mengacu pada item-item pernyataan/pertanyaan yang telah dikembangkan untuk memberikan penilaian berkaitan dengan model kebijakan yang dikembangkan, yaitu: (1) Model menyediakan representasi akurat dari dunia nyata (bersifat operasional untuk diimplementasi); (2) Komponen-komponen utama model nudah untuk dipahami; (3) Keterkaitan antara komponen utama model masuk akal; alur yang menghubungkan komponen-komponen utama model adalah benar; (4) Model memberikan rubrik asesmen yang jelas dan akurat; (5) Sejauhmana kelayakan model (Model menjalankan fungsinya sebagai model kebijakan).
F. KENDALA PELAKSANAAN PENELITIAN: Tuliskan kesulitan atau hambatan yang dihadapi selama melakukan penelitian dan mencapai luaran yang dijanjikan, termasuk penjelasan jika pelaksanaan penelitian dan luaran penelitian tidak sesuai dengan yang direncanakan atau dijanjikan.
Kendala Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan beberapa penyesuaian yaitu penyebaran kuesioner yang dijalankan secara daring atau online karena pandemi Covid-19 yang terjadi. Hal lain yang juga mengalami kendala adalah dalam pelaksanaan seminar internasional yang seharusnya dilakukan secara luring atau offline tetapi akhirnya dilaksanakan secara secara daring atau online.
9
G. RENCANA TINDAK LANJUT PENELITIAN: Tuliskan dan uraikan rencana tindaklanjut penelitian selanjutnya dengan melihat hasil penelitian yang telah diperoleh. Jika ada target yang belum diselesaikan pada akhir tahun pelaksanaan penelitian, pada bagian ini dapat dituliskan rencana penyelesaian target yang belum tercapai tersebut.
Rencana Tahapan Selanjutnya
Pada penelitian tahun kedua ini merupakan tahun terakhir. Peneliti akan mengajukan usulan baru dalam hibah berikutnya.
Peneliti menyampaikan banyak terima kasih kepada DRPM Risbang Ristek BRIN yang sudah mendukung peneliti pada tahap penelitian yang dilakukan selama ini.
H. DAFTAR PUSTAKA: Penyusunan Daftar Pustaka berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada laporan akhir yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
1. Ahmedova, S. (2015). Factors for Increasing the Competitiveness of Small and Medium- Sized Enterprises (SMEs) in Bulgaria. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 195, 1104–1112.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.06.155.
2. Björklund, M. (2011). Influence from the business environment on environmental purchasing - Drivers and hinders of purchasing green transportation services. Journal of Purchasing and Supply Management, 17(1), 11–22.
https://doi.org/10.1016/j.pursup.2010.04.002.
3. Chu, R. K. S., & Choi, T. (2000). An importance-performance analysis of hotel selection factors in the Hong Kong hotel industry: A comparison of business and leisure travellers. Tourism Management, 21(4), 363–377.
https://doi.org/10.1016/S0261-5177(99)00070-9.
4. Grandon, E. E., & Pearson, J. M. (2004). Electronic commerce adoption: An empirical study of small and medium US businesses. Information and Management. https://doi.org/10.1016/j.im.2003.12.010.
5. Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E., Black, W. C., & Anderson, R. E. (2018). Multivariate Data Analysis. https://doi.org/10.1002/9781119409137.ch4.
6. Kartiwi, M., & MacGregor, R. C. (2011). Electronic Commerce Adoption Barriers in Small to Medium-Sized Enterprises (SMEs) in Developed and Developing Countries. Journal of Electronic Commerce in Organizations, 5(3), 35–51. https://doi.org/10.4018/jeco.2007070103.
7. Le, T. H., Chuc, A. T., & Taghizadeh-Hesary, F. (2019). Financial inclusion and its impact on financial efficiency and sustainability: Empirical evidence from Asia. Borsa Istanbul Review, 19(4), 310–322.
https://doi.org/10.1016/j.bir.2019.07.002.
8. Mittal, S., Khan, M. A., Romero, D., & Wuest, T. (2018). A critical review of smart manufacturing & Industry 4.0 maturity models: Implications for small and medium-sized enterprises (SMEs). Journal of Manufacturing Systems, 49(June), 194–214. https://doi.org/10.1016/j.jmsy.2018.10.005.
9. Park, H. M. (2008). Univariate analysis and normality test using SAS, Stata, and SPSS. Working paper. Indiana
University Information Technology Services, 1–41. Retrieved from
http://www.indiana.edu/~statmath/stat/all/normality/index.html.
10. Radovanović, M., Filipović, S., & Golušin, V. (2018). Geo-economic approach to energy security measurement – principal component analysis. Renewable and Sustainable Energy Reviews.
https://doi.org/10.1016/j.rser.2017.06.072.
11. Ryan, J. C., & Tipu, S. A. A. (2013). Leadership effects on innovation propensity: A two-factor full range leadership model. Journal of Business Research, 66(10), 2116–2129. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2013.02.038.
12. Tabachnick, B. G., Fidell, L. S., & Ullman, J. B. (1996). Using Multivariate Statistics. Singular Spectrum Analysis, 29–35. https://doi.org/10.1007/978-1-4757-2514-8_3.
10
13. Wesiak, G., Al-Smadi, M., & Gutl, C. (2012). Towards an integrated assessment model for complex learning ressources: Findings from an expert validation. 2012 15th International Conference on Interactive Collaborative Learning, ICL 2012. https://doi.org/10.1109/ICL.2012.6402093.
14. Worthington, R. L., & Whittaker, T. A. (2006). Scale Development Research: A Content Analysis and Recommendations for Best Practices. The Counseling Psychologist, 34(6), 806–838.
https://doi.org/10.1177/0011000006288127.
15. Goodell, J. W. (2020). COVID-19 and finance: Agendas for future research. Finance Research Letters, 35(March).
https://doi.org/10.1016/j.frl.2020.101512.
16. International Trade Centre. (2020). SME Competitiveness Outlook 2020: COVID-19: The Great Lockdown and its Impact on Small Business.
17. Chang, W. L., & Chen, S. T. (2015). The impact of World Café on entrepreneurial strategic planning capability.
Journal of Business Research, 68(6), 1283–1290. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2014.11.020.
18. DiLiello, T. C., Houghton, J. D., & Dawley, D. (2011). Narrowing the creativity gap: The moderating effects of perceived support for creativity. Journal of Psychology: Interdisciplinary and Applied, 145(3), 151–172.
https://doi.org/10.1080/00223980.2010.548412.
19. Ibrahim, H. I., Isa, A., & Shahbudin, A. S. M. (2016). Organizational Support and Creativity: The Role of Developmental Experiences as a Moderator. Procedia Economics and Finance, 35(October 2015), 509–514.
https://doi.org/10.1016/s2212-5671(16)00063-0.
20. Sahay, R., von Allmen, U. E., Lahreche, A., Khera, P., Ogawa, S., Bazarbash, M., & Beaton, K. (2020). The promise of fintech : financial inclusion in the post COVID-19 era. International Monetary Fund.
21. Tut, D. (2020). FinTech and the Covid-19 Pandemic : Evidence from Electronic Payment Systems. 1–55.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.3660987.