• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan dan pengembangan diri sebagai landasan membangun kreativitas

N/A
N/A
Imas NurAsiah

Academic year: 2023

Membagikan "Pendidikan dan pengembangan diri sebagai landasan membangun kreativitas"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillahilladzi wakafa washolatu wassalamu ala sayyidina muhammadinil mustofa, waala alihi waashhabihi ahli shidqi wal wafa.

Yang pertama, dan yang paling utama dan yang harus diutamakan, marilah kita panjatkan puji kehadirat Illahi rabbi, puja ke zat azzawajalla, syukur kehadirat yang maha ghofur. Sholawat bernafaskan salam, marilah kita curah limpahkan kepada junjunan kita, Revolusi islam dunia, Proklamator yang telah memproklamasi kan islam dan deklamator yang telah mendeklarasikan islam. Anaknya Abdullah dan jantungnya aminah, Mutiaranya kota mekkah dan permatanya kota madinah. Yakni habibana yang anti durhaka, wannabiyyana yang anti berdusta, wamaulana Muhammad SAW. Tak lupa kepada keluarganya, kepada para shohabat-shohabatnya, kepada para tabiin waltabiatnya dan mudah-mudahan sampai kepada kita semua selaku umatnya Aamin Aamiin YRA.

Yang terhormat pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Ar-riyadl

Yang saya hormati dewan asatidz/ah beserta jajaran kepungurusan nya Yang saya hormati Para Dewan Juri

Dan tak lupa kepada Rekan rekan santri seperjuangan yang di rahmati Allah Dewan juri yang arif dan bijaksana.. !!! Hadirin, calon penghuni syurga ... !!

Baiklah, pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan sebuah pidato yang bertema "Pendidikan dan pengembangan diri sebagai landasan membangun kreativitas"

Dalam catatan tinta emas sejarah, bangsa bangsa yang besar berawal dari besarnya perhatian mereka pada aspek

pendidikan. Lihat negara jepang, misalnya! pada tahun 1945, Negara jepang terutama kota hiroshima dan nagasaki hancur lebur di bombardir tentara sekutu. Tapi, tahukah hadirin, yang ditanyakan kaisar jepang, bukan berupa harta benda yang masih ada, bukan berapa orang konglomerat yang selamat, bukan berapa banyak tentara yang tersisa. Tapi hadirin, yang ditanyakan kaisar adalah berapa banyak guru yang masih hidup.

Luar biasa !!!!

Hasilnya, sekarang jepang termasuk negara yang terdepan di dunia, bahkan termasuk macan negara-negara asia. Baik dalam bidang industri, teknologi, bahkan pendidikan. Dalam catatan emas sejarah bangsa-bangsa yang besar berawal dari besarnya perhatian Pengembangan Diri Sebagar Landasan mereka pada aspek pendidikan.

Dewan Juri yang arif dan bijaksana .. !! Hadirin calon penghuni syurga .. !!

Kita berharap besar dapat bersaing secara sportif, berlomba secara ksatria dengan bangsa bangsa di dunia. Kita semua ingin mengangkat harkat dan martabat bangsa dimata dunia, Kita semus berharap menjadi aktor bukan pengekor, menjadi pemain bukan penonton, dan menjadi produsen bukan konsumen dalam peradaban dunia.

Pertanyaannya, apa yang mesti kita siapkan untuk keinginan ini?Jawabannya, hadirin adalah pendidikan. Pendidikan akan mengubah paradigma pribadi inverior dan introvert menjadi pribadi yang tampil kemuka dan penuh percaya diri.

Mengubah pribadi yang statis menjadi dinamis, kreatif dan inovatif. Pribadi yang mengutamakan keimanan dan pendidikan, akan mendapatkan derajat terhormat dari Allah SWT

Inilah yang dimaksud firman Allah dalem Surat Al-Mujadalah ayat 11 Dewan Juri yang arif dan bijaksana..!! Hadirin calon penghuni syurga ...

Mari kita bandingkan, bagaimana bedanya orang yang berpendidikan dengan orang yang tidak pernah mencicipi manisnya pendidikan. Seorang manajer di perusahaan konstruksi bangunan, kerjanya memimpin rapat, membuat perencanaan,

(2)

mengambil keputusan, menerima laporan, dan melakukan inspeksi kerja karyawannya. Seorang tukang kuli bangunan, kerjanya memikul besi beton, mengangkat semen dan batu, dan pekerjaan berat lainnya. Sang manajer dan si tukang kuli kerjanya sama-sama 30 hari, tapi apa yang terjadi. Gaji tukang kuli diakhir bulan hanya 250 ribu, sedangakan sang manajer menerima gaji 25 juta.

Inilah bukti perbedaan, baru di dunia, apalagi kelak di akhirat. Maka pantas Allah bertanya dengan redaksi

istifhaminkariy, yaitu sebuah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban, karena jawabannya sudah diketahui, walaupun tidak ditanyakan. Dengan lugas Allah bertanya, dalam Surat Az-Zumar ayat 9:

Hadirin..Dewan juri yang Allah Mulyakan

Saya dan kawan-kawan semua yang hadir sebagai pelajar, punya tanggung jawab besar dalan pendidikan. Kita harus memiliki keinginan kuat untuk ilmu seluhur-luhurnya, wawasan seluas-luasnya, dan keterampilan setinggi-tingginya. Jika tidak demikian, maka kita hanyalah akan menjadi bagian dari masalah yang mendera bangsa kita. Syaikh 'Umrithi dalam salah satu bait gubahannya pernah berkata:

idzil fataa hasba' tiqaadihi rufi' ## wa kullu man lam ya'ta qi lam yantanfi

maksudnya. harga seorang pemuda dalam masalah pendidikan terletak pada keyakinannya terhadap pendidikan itu sendiri.

kehidupan sangat ditentukan oleh derajat pendikan dan ketaqwaannya.Mengapa demikian

Karena pemuda adalah tulang punggung peradaban suatur bangsa. Dipundaknya terletak tanggung jawab, di tangannya tersimpan masa depan. Segala harapan besar ditangguhkan kepada pemuda.

Sungguh, ditangan pemudalah berbagai kompleksitas urusan umat Dan kehidupan tertumpu pada telapak kakinya.

Hadirin...!! Dewan Juri yang Allah Mulyakan..!!!!!!!!

Kita mesti sadar, bahwa semua orang-termasuk kita para pelajar-memiliki masa depan yang sesuai dengan minat, bakat, dan kapasitas masing-masing. Oleh karena itu, pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tepat berdasarkan kapasitas, minat, dan bakat.

Mengapa demikian? Karena tidak setiap orang mesti jadi guru, pedagang, presiden, kiai. Tetapi mereka mesti ditempa dan dibina, dididik dan dibimbing menurut kecerdasan yang dominan dalam dirinya.

Hadirin..!! Dewan Juri yang Allah Mulyakan...!!!!!!!

Akhirnya. waktu jualah yang memisahkan kita Simpulan apa yang saya sampaikan, bangsa yang besar adalah bangsa yang peduli akan pendidikan, karena pendidikan akan mengangkat derajat orang yang memilikinya. Pendidikan dimaksud adalah yang berpijak pada kebutuhan berdasarkan potensi masing-masing, yang akan menentukan hasil akhir dari proses yang dilaluinya.

Sekian dan demikian yang dapat saya sampaikan, terimakasih atas segala perhatian, mohon maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan.

Khudz maa shofaa wa da' maa kadar.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Referensi

Dokumen terkait