• Tidak ada hasil yang ditemukan

Syariah dan Akhlak ISLAM[1]

N/A
N/A
RACHMAD KURNIAWAN

Academic year: 2023

Membagikan "Syariah dan Akhlak ISLAM[1]"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENYEBAB ISU KRISIS AKHLAK

SISWA MELONJAK AKHIR-AKHIR INI DI INDONESIA

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam Dosen Pengampu: Drs. Rahmatullah, M.Ag.

OLEH

RACHMAD KURNIAWAN NIM F1081221002

AUGUSTI RAHMADAYANSAH NIM F1081221026

MUHAMMAD AGUNG JANUAR NIM F1081221052

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK 2023

(2)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada ke hadirat Allah SWT atas rahmat, nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan., serta tidak lupa penulis ucapkan terimakasih sebanyak- banyaknya kepada Bapak Drs. Rahmatullah, M.Ag yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini kami sajikan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam dengan judul "Apa Penyebab Isu Krisis Akhlak Siswa Melonjak Akhir-akhir Ini di Indonesia?".

Melalui makalah ini, kami akan mencoba untuk mengidentifikasi akar permasalahan yang menyebabkan peningkatan isu krisis akhlak di kalangan siswa Indonesia. Kami juga akan mengulas faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku siswa dalam aspek akhlak, serta mencari solusi yang mungkin dapat mengatasi permasalahan ini.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya, dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk serta hidayah-Nya kepada kita semua.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pontianak, 16 September 2023

Penulis

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Pengertian Mualamalah dan Akhlak dalam Perspektif Islam ... 1

C. Tujuan Makalah ... 2

D. Manfaat Makalah ... 2

BAB 2 ISI ... 3

A. Pengaruh Lingkungan Sosial ... 3

B. Pendidikan ... 4

BAB 3 PENUTUP ... 5

A. KESIMPULAN ... 5

B. SARAN ... 5

DAFTAR PUSTAKA ... 6

(4)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di tengah dinamika perkembangan masyarakat Indonesia yang semakin kompleks, isu-isu terkait dengan krisis akhlak siswa menjadi semakin meruncing. Fenomena-fenomena kekerasan terhadap guru, seperti kasus seorang guru olahraga di Bengkulu yang mengalami kebutaan permanen karena ditapel oleh orang tua siswa yang ditegur karena merokok, pemukulan guru di salah satu SMP Mamuju Utara karena siswa tidak menerima teguran atas ketidakdisiplinan mereka, dan kematian tragis seorang siswa di Madura yang menganiaya guru kesenian hingga tewas karena merusak karya seni temannya, semakin menunjukkan urgensi permasalahan ini.

Isu krisis akhlak siswa bukanlah hal baru dalam konteks pendidikan di Indonesia. Namun, akhir-akhir ini, perhatian publik semakin terfokus pada kasus-kasus serupa yang semakin kasar dan berdampak serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami akar masalah ini, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memicu meningkatnya isu krisis akhlak siswa di Indonesia.

B. Pengertian Mualamalah dan Akhlak dalam Perspektif Islam

Dalam perspektif Islam, mualamalah adalah istilah yang merujuk pada interaksi atau hubungan antara individu dengan individu lainnya dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam konteks pendidikan. Mualamalah melibatkan tindakan dan perilaku individu yang mencerminkan nilai-nilai etika, moral, serta norma-norma yang diakui dalam masyarakat. Pendidikan dalam Islam tidak hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga sangat menekankan aspek akhlak, atau tata nilai moral dan etika.

Akhlak dalam perspektif Islam mengacu pada perilaku yang baik, benar, dan sesuai dengan ajaran agama. Akhlak mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, toleransi, kasih sayang, disiplin, dan menghormati otoritas. Pentingnya akhlak dalam Islam tercermin dalam hadis-hadis dan ajaran-ajaran Nabi Muhammad

(5)

2 SAW yang mendorong umatnya untuk mengembangkan karakter yang baik dan menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat.

C. Tujuan Makalah

Makalah ini dibuat bertujuan untuk:

1. Menganalisis Faktor Penyebab Krisis Akhlak

Untuk memahami akar masalah krisis akhlak di lingkungan persekolahan, termasuk faktor internal dan eksternal yang berkontribusi.

2. Mengidentifikasi Solusi yang Tepat

Mencari solusi-solusi konkret untuk mengatasi krisis akhlak, terutama dalam konteks mata pelajaran agama Islam.

3. Mengedukasi dan Meningkatkan Kesadaran

Menyebarkan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya muamalah dan akhlak dalam pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas moral di kalangan pelajar.

D. Manfaat Makalah

Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang krisis akhlak di lingkungan persekolahan, termasuk faktor- faktor yang mendorongnya. Diskusi yang didasarkan pada makalah ini akan membantu audiens untuk menggali akar masalah dengan lebih baik.

Makalah ini tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga menyajikan solusi-solusi konkret yang dapat diterapkan. Diskusi yang melibatkan makalah ini akan memungkinkan peserta untuk membahas dan mengevaluasi solusi-solusi ini secara lebih rinci.

(6)

3

BAB II ISI

A. Pengaruh Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial yang meliputi keluarga, teman sebaya, dan masyarakat sekitar memiliki peran penting dalam membentuk akhlak seseorang.

Di Indonesia, terdapat beberapa faktor dalam lingkungan sosial yang berpotensi mempengaruhi peningkatan isu krisis akhlak siswa:

1. Keluarga

Keluarga merupakan tempat pertama di mana seseorang belajar tentang nilai-nilai dan norma-norma moral. Namun, semakin banyak keluarga yang menghadapi tekanan ekonomi, perubahan pola kerja, dan dinamika keluarga yang kompleks, semakin sulit bagi mereka untuk memberikan pendidikan moral yang kuat kepada anak-anak mereka.

Terlebih lagi, jika orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka, anak- anak bisa kurang mendapatkan perhatian dan bimbingan yang mereka butuhkan.

2. Teman Sebaya

Pengaruh teman sebaya juga menjadi faktor penting dalam isu ini.

Terutama dengan adanya perkembangan teknologi dan media sosial, anak- anak dan remaja mudah terpapar kepada berbagai pengaruh negatif dari teman-teman mereka. Kesenjangan antara nilai-nilai yang mereka pelajari di rumah dan nilai-nilai yang mereka terima dari teman-teman bisa menciptakan konflik internal yang mengarah pada krisis akhlak.

3. Media Massa dan Konten Digital

Media massa, televisi, internet, dan media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan modern. Namun, banyak konten yang tersedia di media ini tidak selalu mendukung pembentukan akhlak yang baik. Konten yang mengandung kekerasan, pornografi, atau nilai-nilai yang

(7)

4 tidak etis bisa mempengaruhi cara berpikir dan bertindak siswa secara negatif.

B. Pendidikan

Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk akhlak siswa.

Namun, ada beberapa tantangan dalam sistem pendidikan di Indonesia yang bisa menjadi penyebab krisis akhlak:

1. Kurikulum dan Materi Pelajaran

Kurikulum dan materi pelajaran yang tidak memadai dalam mengajarkan nilai-nilai moral dan etika dapat menghasilkan siswa yang kurang memiliki pemahaman yang cukup tentang pentingnya akhlak.

Pendidikan karakter yang kuat perlu menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan.

2. Kualitas Guru dan Pengajar

Kualitas guru dalam memahami, mendukung, dan mengajarkan nilai-nilai moral juga merupakan faktor kunci. Guru yang mampu menjadi teladan akhlak yang baik dapat memberikan dampak positif pada siswa.

3. Budaya dan Nilai-Nilai Masyarakat

Budaya dan nilai-nilai masyarakat juga berkontribusi pada isu krisis akhlak siswa. Pergeseran nilai-nilai tradisional yang lebih kuat ke nilai-nilai materialistik dan individualistik dapat mengaburkan batasan moral yang jelas. Selain itu, terkadang budaya yang mendukung perilaku negatif seperti korupsi, diskriminasi, dan kekerasan juga menjadi bagian dari isu ini.

4. Teknologi dan Akses Informasi

Perkembangan teknologi dan akses mudah ke informasi melalui internet juga memiliki peran dalam isu ini. Siswa sekarang lebih rentan terhadap konten negatif dan bahkan ekstremisme yang dapat ditemukan dengan mudah di dunia maya. Teknologi juga dapat menjadi distraksi serius yang mengganggu pendidikan dan pembentukan akhlak.

(8)

5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Penyebab utama krisis akhlak siswa meliputi faktor lingkungan sosial, pendidikan, budaya, dan teknologi. Keluarga, teman sebaya, media massa, dan konten digital memainkan peran penting dalam membentuk perilaku akhlak siswa. Selain itu, kurikulum pendidikan yang tidak memadai, kualitas guru, budaya, dan nilai-nilai masyarakat, serta dampak teknologi juga menjadi faktor kontributor.

2. Faktor internal seperti kurangnya pemahaman tentang nilai-nilai moral dan etika serta kurangnya penghargaan terhadap akhlak yang baik juga berkontribusi pada krisis akhlak siswa.

B. Saran

1. Sekolah harus mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum mereka. Materi pelajaran yang mendidik tentang nilai-nilai moral dan etika harus diberikan secara konsisten sepanjang tingkat pendidikan.

2. Guru perlu menerima pelatihan yang memadai dalam memahami, mendukung, dan mengajarkan nilai-nilai moral kepada siswa. Mereka juga harus berperan sebagai teladan akhlak yang baik.

3. Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk akhlak anak-anak mereka. Mereka perlu memberikan perhatian, bimbingan, dan pengajaran nilai-nilai moral yang kuat kepada anak-anak mereka.

Dengan mengambil langkah-langkah konkret ini, kita dapat berharap mengatasi krisis akhlak siswa dan membentuk generasi muda yang memiliki akhlak yang baik, bermanfaat bagi masyarakat, dan berkontribusi positif pada pembangunan Indonesia.

(9)

6

DAFTAR PUSTAKA

Aisyul, Jajang, dan Muzakki Abstrak. MODEL PEMBERIAN HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM.

“Guru Dikatapel Ortu Murid hingga Buta, PGRI Minta Kemendikbud Turun Tangan.” https://news.detik.com/berita/d-6868258/guru-dikatapel-ortu- murid-hingga-buta-pgri-minta-kemendikbud-turun-tangan (September 16, 2023).

“Kronologi Siswa Aniaya Guru Sampai Tewas di Sampang, Kelas Seni Lukis yang

Berujung Tragis! - TribunNews.com.”

https://www.tribunnews.com/nasional/2018/02/02/kronologi-siswa-aniaya- guru-sampai-tewas-di-sampang-kelas-seni-lukis-yang-berujung-tragis (September 16, 2023).

Nurhidayah, Aris, Rido Kurnianto, dan Ayok Ariyanto. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KRISIS AKHLAK DALAM KELUARGA(STUDI KASUS DI DESA GALAK KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO).

Qurun, Khoirotu Alkahfi. 2023. “ANALISIS KRITIS PENDIDIKAN AKHLAK BAGI PESERTA DIDIK (Bangun Rancang Pemikiran Hamka).” Al Wildan: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 1(2): 87–98.

“Siswa SMP Pemukul Guru dengan Kayu Dilepas Polisi, tapi... - Regional Liputan6.com.” https://www.liputan6.com/regional/read/3051979/siswa- smp-pemukul-guru-dengan-kayu-dilepas-polisi-tapi (September 16, 2023).

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dikarenakan dalam mata pelajaran PPKn mengandung pembelajaran tentang nilai-nilai, budi pekerti dan moral, sebagaimana disebutkan oleh Zuriah dalam kurikulum

Materi pelajaran sejarah lebih padat dari kurikulum 2013 dan disertai dengan materi pengembangan nilai sikap untuk peserta didik Pada struktur penulisan dokumen, standar isi