• Tidak ada hasil yang ditemukan

TADISI MEMALING CALON PENGANTIN ADAT SUKU SASAK DESA PANSOR KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "TADISI MEMALING CALON PENGANTIN ADAT SUKU SASAK DESA PANSOR KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

Alhamdulillahirabil Alamin, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, yang telah memberikan hidayah kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis ini. Selawat dan Salam Tidak lupa kami persembahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang berjuang menegakkan syariat Islam di muka bumi ini. Keluarga besar penulis (Salwa Al-Husna) yang telah menyokong dan sentiasa mendoakan beliau terutama ibu bapa, isteri dan anak-anak tersayang.

Alhamdulillahirabbil 'Alamin puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan hidayahnya kepada penulis sehingga skripsi ini berjudul “Meningkatkan Potensi Calon Pengantin Suku Sasak Desa Pansor Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara ( Kajian komunikasi antar agama dan budaya) dapat disimpulkan Shalawat dan salam kami panjatkan kepada Tuhan kita Nabi besar Muhammad SAG yang telah banyak berjuang demi tegaknya agama islam di muka bumi ini Skripsi: Menjauhi Calon Pengantin dari Suku Sasak Desa Pansor Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara (Studi Komunikasi Lintas Agama dan Budaya).

Lombok merupakan daerah yang dikenal luas baik secara nasional maupun internasional karena memiliki sederet tradisi yang menarik dan unik, khususnya dalam tradisi pernikahan.2 Pernikahan merupakan sebuah proses yang... Tradisi ini mempunyai ciri khas tersendiri dimana dikatakan proses tersebut bisa sangat berbeda dengan proses pernikahan yang umumnya kita kenal. Masyarakat Sasak di wilayah Lombok mayoritas beragama Islam, sehingga segala macam tradisi harus ditinjau ulang dan direvisi agar sesuai dengan ajaran syariat Islam dengan harapan tradisi dan agama dapat berjalan beriringan dan harapannya, agar akan dilakukan upaya untuk melestarikan kekayaan adat yang telah ditetapkan.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................10
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................10

Rumusan Masalah

Syarat dan persyaratan lain sebagai persyaratan selanjutnya adalah; Adat istiadat tersebut tidak berpotensi merugikan tatanan sosial suatu bangsa atau negara dimana adat istiadat tersebut berada.7. Tradisi mencuri calon pengantin menimbulkan pandangan yang berbeda-beda, dimana ada yang setuju dan tetap menjalankan tradisi ini dan ada pula kelompok yang menolak dalam artian tidak lagi memanfaatkan atau melestarikannya karena dianggap melanggar. aturan. khususnya hukum Islam dan syariah.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Mencuri adalah melarikan diri dari bakal pengantin dan membawa bakal pengantin lelaki ke tempat persembunyian. Rumah perlindungan ini adalah rumah keluarga pengantin lelaki, di mana gadis pertama mempunyai temu janji untuk bertemu di tempat yang selamat. 8Hilman Syahrial Haq, Hamdi “Perkahwinan Adat Istiadat Suku Sasak” Temubual Ahmad Baihaqi, Pegawai Daerah Kua Daerah Gunung Sari pada 18 Jun 2016, Jurnal (Fakulti Undang-undang Universiti Muhammadiah Mataram), 2016.

Kebudayaan merupakan suatu praktek atau kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat untuk menunjukkan suatu kegiatan sekaligus menjadi lambang suatu bangsa atau bahkan lambang suatu negara.

Penelitian Terdahulu 1. 1

Penelitian terdahulu hanya mengkaji bagaimana perkawinan dilakukan pada masyarakat bangsawan dan rakyat jelata, sedangkan tesis peneliti lebih fokus pada pandangan agama dan budaya terhadap praktik pencurian calon pengantin.9. 9 Ahmad Khaerul Kholidi, Tradisi Menarik Umat Mulia dan Biasa, Skripsi (Yogyakarta, Jurusan Perbandingan Agama, Fakultas Ushulhuddin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2006). Kategori Skripsi/Bidang S-1 / Al-Akhwal Askahsihyah Fakultas Syariah Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang Tahun 2017.

Hasil Penelitian Mereka mampu mengetahui bagaimana proses pisuke, atau negosiasi jaminan antar wali, berlangsung dalam praktiknya. Kategori Skripsi/Jurusan Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar 2019. 10 Sri Suci Haryanti, Pisuke dalam Perspektif Adat Pernikahan Maslahah Murlah, Skripsi (Malang. Jurusan Al- Ahwal Al-Syakhsiyyah, Fakultas Syariah, Maulana Malik Ibrahim Malang, 2017).

Keduanya meneliti pandangan agama terhadap praktik pernikahan tradisional atau yang dilakukan sesuai tradisi. Peneliti sebelumnya lebih fokus pada aktivitas atau praktik pisuke atau acara tawar-menawar antar laki-laki. Hasil Penelitian : Untuk mengetahui pola komunikasi apa saja yang dilakukan pasangan suami istri jarak jauh, terdapat beberapa cara, berdasarkan hasil yang penulis dapatkan terdapat beberapa cara antara lain transparansi atau keterbukaan.

Berdasarkan hasil penelitian, perbedaan penulis skripsi berpusat pada persoalan pola komunikasi dan cara pandang agama terhadap pernikahan. Adapun persamaannya, jika melihat hasil penelitiannya sama-sama mengkaji pola komunikasi perkawinan atau perkawinan, khususnya komunikasi jarak jauh. Jika melihat dari penelitian yang penulis lakukan, terdapat keterkaitan antara komunikasi dengan budaya dan agama.

Landasan Teori 1.Memaling 1.Memaling

Dalam penjelasan Kamus Antropologi, perkawinan adalah suatu bentuk hubungan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang telah matang sehingga dapat melaksanakan suatu ikatan berdasarkan hukum adat atau ikatan hukum atau norma agama untuk memelihara hubungan jangka panjang. 14 Asal usul hukum perkawinan adalah mubahah, artinya tidak wajib atau haram. Artinya: Dan nikahilah orang-orang yang seorang diri di antara kamu dan orang-orang yang layak (menikah) dengan hamba perempuan, jika mereka miskin, maka Allah akan memberi kemudahan kepada mereka dengan karunia-Nya, dan Allah lebih luas (dalam pemberian-Nya). 13 Abd Shomar, “Hukum Islam Merangkul Prinsip Syariah dalam Hukum Indonesia” (Jakarta Prenada Media Group, 2010), hal.

Syeikh Yasin Isa al-Fadani menukilkan Al-Suyuthi Urf, yang dijelaskan dalam ayat tersebut sebagai adat yang dilakukan sekiranya adat yang tidak bercanggah dengan hukum syarak yang dimaksudkan. Dan barangsiapa yang menentang Rasul yang telah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan dia tanpa kesesatan yang dikuasainya, dan Kami masukkan dia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempatnya. of return"19. Kita tidak mendapati adat ini dalam kewujudan hujah, tetapi tidak bercanggah dengan kewujudan hujah umum, contohnya: rasa.

Kebiasaan-kebiasaan secara umum yang didasarkan pada kenyataan tidak berbeda waktu, tempat dan keadaan serta tidak bertentangan dengan pendapat para ulama fiqih, misalnya: makan dan minum. Kata adat dan urf digabungkan menjadi sebuah kalimat seperti: “hukum itu berdasarkan adat dan urf, kedua kata ini tidak mempunyai arti yang berbeda, walaupun keduanya berkaitan. Arafa ya'rifu berasal dari kata Urf yang artinya Ma'ruf yang artinya sesuatu yang diketahui atau bisa dikatakan lebih diketahui dari orang lain. 22 Urf merupakan adat masyarakat yang dilakukan secara terus menerus atau berulang-ulang sepanjang waktu. , meskipun itu suatu hal yang buruk atau baik, termasuk hal yang berupa perkataan dan hal yang berupa perbuatan. 23.

Perbedaan antara dua kata urf dan adat, kebiasaan hanya dilihat dari segi perbuatannya saja tetapi tidak dinilai dari segi baik atau buruknya. Kata adat mempunyai konotasi yang netral, digunakan sebagaimana dirumuskan oleh Muhammad Abu Zahrah lebih banyak. Kebiasaan adalah suatu kebiasaan, dimana orang terbiasa bersosialisasi dan tegas dalam urusannya. Adah biasanya dapat dilakukan secara umum atau perseorangan, sedangkan Urf dilakukan oleh banyak orang, namun jika dilakukan secara perseorangan maka tidak dikatakan urf.

Adat Sahih ialah adat yang dilakukan secara berulang-ulang, tidak ada percanggahan dengan agama atau dengan budaya yang mulia dan budi pekerti yang baik seperti memberi hadiah pada hari raya. Adat fasid ialah adat yang berlaku di mana-mana, tetapi bertentangan dengan agama, peraturan adat dan undang-undang negara, dan adab yang baik.

Teori Komunikasi Antar Agama Dan Budaya Dalam Adat Tradisi Mencuri Calon Penganti (Memulang) Mencuri Calon Penganti (Memulang)

Kerangka Pemikiran

METODELOGI METODELOGI

  • Model Pendekatan
  • Waktu dan Tempat Kajian Ilmiah 1. Tempat Kajian
  • Subyek Kajian Ilmiah
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Sumber Data

Tempat penelitian ilmiah ini terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Lombok Utara, Desa Pansor, Kecamatan Kayangan, daerah Lombok yang terkenal dengan sebagian besar suku Sasak asli yang berasosiasi dengan tempat penelitian, salah satu warganya Desa Pansor, sebagai orang yang lahir dan tinggal di Lombok, tepatnya di Desa Pansor Kecamatan Kayangan. Kabupaten Lombok Utara memungkinkan peneliti untuk mempelajari langsung tradisi Memaling yang masih dilestarikan dan diamalkan sesuai hukum adat yang ada. Kajian ilmiah ini dilakukan di Desa Pansor, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada bulan Februari hingga September 2021. Subyek penelitian ini adalah data praktik penyembelihan masyarakat suku Sasak di Desa Pansor, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kajian ilmiah di lapangan (Field Research) menggunakan prinsip deskriptif kualitatif, peneliti dengan menggunakan prinsip kualitatif berharap memperoleh data tertulis dan tidak tertulis dari tokoh masyarakat, dalam kajian ilmiah ini data dapat dikumpulkan dengan menggunakan. Peninjau menggunakan teknik observasi, atau disebut juga observasi bebas, tanpa harus ikut serta dalam objek yang diamati atau terlibat dalam objek yang diteliti.Dalam pengamat bebas, ia tidak termasuk dalam kelompok, tetapi jika pengamatnya adalah terlibat, reviewer juga berfungsi sebagai anggota penelitian 29 Kami tidak hanya menjadi pengamat namun juga berperan dalam kegiatan adat Memaling yang dilakukan masyarakat. Dalam melakukan observasi bebas, kami juga mengumpulkan data dengan harapan dapat menghasilkan informasi yang relevan sebanyak-banyaknya mengenai aktivitas atau fenomena yang berkaitan dengan penelitian.30.

Wawancara merupakan aturan untuk menghasilkan informasi yang lebih jelas mengenai tradisi mencuri. Wawancara menyasar tokoh adat di desa Pansor seperti Penghulu, Kiyai Toak Lokak dan Pembekel. Teknik observasi dan wawancara berkaitan dengan pengarsipan data yang ada, dalam prinsip ini reviewer menggunakan teknik dokumentasi dalam pengarsipan antara lain dokumen, data dan foto. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan atau objek yang diselidiki. Dalam penelitian ilmiah ini, data primer diperoleh melalui wawancara dengan informan terkait.

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui jalur pengumpulan data teknis untuk menunjang data primer yang sudah ada, data sekunder ini merupakan data tambahan (opsional) yang diperoleh melalui cara tidak langsung dari bidang kajiannya, melainkan dari sumber yang dibuat oleh orang lain. Data sekunder ini juga dapat digunakan dalam kajian ilmiah sebagai data penguat atau komponen pelengkap atau dapat juga digunakan sebagai data primer apabila sumbernya tidak bersedia dijadikan data primer. Analisis data adalah proses pencarian dan pengumpulan data secara sistematis yang diperoleh melalui berbagai model pengumpulan data seperti wawancara, angket, observasi dan dokumentasi seperti rekaman video atau audio dengan kaidah pengorganisasian data dan pilihan mana yang penting dan dipelajari, analisis menggunakan aturan analitis yang berbeda.

Secara sederhana, analisis data juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengubah data yang diperoleh dari kajian ilmiah menjadi informasi baru yang dapat diperoleh.

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................10

Referensi

Dokumen terkait

Bendikson KA, Neri OV , Takeuchi T, Tosch M, Schlegel PN, Rosenwacks Z, Palermo GD 2008, The outcome of intracytoplasmic sperm injection using occasional spermatozoa in the ejaculate