• Tidak ada hasil yang ditemukan

tafsir ayat-ayat tentang rempah - repository iiq - IIQ Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "tafsir ayat-ayat tentang rempah - repository iiq - IIQ Jakarta"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

Skripsi berjudul “Ayat Tafsir Tentang Rempah-Rempah (Studi Banding Tafsir Ilmiah)” karya Ulfa Nur Aziza dengan NIM 13210556 ditinjau pada sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta pada 9 Agustus 2017. Juga untuk calon pasangan hidupku, terima kasih atas segala kebaikanmu, terima kasih selalu membantu dan selalu ada dalam suka maupun duka. Terlepas dari segala kekurangan dan keterbatasan yang penulis miliki, Alhamdulillah, berkat pertolongan dan kasih sayang Allah SWT, penulis akhirnya dapat menuangkan gagasannya selama penyusunan tugas ini.

Sebagai penutup skripsi ini, penulis harus bekerjasama antara sabar dan semangat serta selalu menjaga keduanya agar tetap stabil selama masa berkarya. Allah SWT yang selalu memberikan kemudahan dalam setiap kesulitan, apalah makna skripsi ini jika tidak ada campur tangan-Nya. Khuzaemah Tahido Yanggo, LC, MA, ibu semua, Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta.

Penulis tidak lupa menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun penyusunan skripsi ini.

Konsonan Huruf

Kata Sandang

Peraturan ini berlaku secara umum sama ada tasydîd berada di tengah-tengah kata, di akhir kata, atau selepas kata sandang diikuti dengan huruf syamsiyyah. Sedangkan ini adalah mabuthah yang mengikuti atau disambungkan (di-washal) kepada kata nama (isim), kemudian ditransliterasi menjadi huruf “t”. Terdapat ayat-ayat al-Quran yang bersifat kauniyah atau juga dikenali sebagai ayat-ayat ilmu.

Salah satunya adalah Allah SWT menyebutkan sejumlah jenis tanaman rempah-rempah dalam Al-Qur'an, tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran manusia akan pentingnya mengapa rempah-rempah tersebut disebutkan oleh Allah SWT. Padahal, segala sesuatu yang diciptakan Allah mempunyai hikmah dan manfaat yang sangat besar bagi kelangsungan makhluknya, termasuk rempah-rempah yang disebutkan dalam Al-Qur'an, termasuk jahe dalam QS. Al-Baqarah [2]: 61, dan masih banyak lainnya. Dari sinilah penulis terdorong untuk meneliti ayat-ayat yang berbicara tentang rempah-rempah berdasarkan tafsir ilmiah.

Sumber data utama yang penulis gunakan adalah Tafsir Jawahir, Tafsir Mafatihul Ghaib dan Tafsir al-Manar. Sedangkan data sekunder yang digunakan penulis adalah Tafsir al-Misbah, Tafsir Kementerian Agama Indonesia, buku-buku ilmiah, buku Ensiklopedia Al-Qur'an, Tafsir Tematik Kementerian Agama Indonesia, serta buku-buku terkait dengan diskusi tersebut. Dari hasil penelitian penulis terlihat bahwa jahe yang disebutkan dalam Al-Qur'an bukanlah jahe yang sama dengan jahe yang ada di dunia.

Thanthawi menjelaskan dalam tafsirnya bahwa jahe merupakan salah satu khasiat mata air di surga yang disebut salsabil. Sedangkan dalam tafsir al-Misbah dan Kementerian Agama RI, zanjabil adalah mata air di surga yang memiliki khasiat salsabil. Rempah-rempah tersebut (jahe, bawang merah dan bawang putih) mempunyai nilai gizi yang cukup baik, salah satunya kaya akan potasium.

Latar Belakang

Pentafsiran saintifik adalah berdasarkan penjelasan dan penjelasan melalui tanda-tanda daripada al-Quran itu sendiri yang menunjukkan kebesaran ciptaan Tuhan. Jadi, tafsiran ini tidak dianggap sebagai fitnah yang hanya cuba membenarkan setiap penemuan sains semasa sebagai sesuatu yang telah ditemui dalam al-Quran. 3 Badan Klasifikasi Naskah Al-Qur'an, Badan Penelitian dan Latihan Kementerian Agama Indonesia, Dewan Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tumbuhan dalam Perspektif Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan (Pentafsiran Ilmiah), (Jakarta: Al-Qur ) 'an Papan Klasifikasi Manuskrip ) `an, 2011), hlm.

Kedua, kerapuhannya secara teologis, al-Quran diturunkan sebagai panduan yang membawa mesej etika dan agama. 4 Lajnah Pentasihan Mushaf Al-Qur`an, Badan Penelitian dan Pendidikan Kementerian Agama Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tumbuhan dalam Perspektif Al-Qur`an dan Sains (Pentafsiran Ilmiah), hlm Menurut Jamaluddin Husein Mahran ada menyebutkannya dalam 112 ayat yang tersebar di 47 surah, terdapat 16 jenis tumbuhan yang disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an.

Banyaknya ayat-ayat Al-Quran yang berbicara tentang tumbuhan, mendorong para ulama Islam di masa lalu untuk melakukan kajian sebagai bagian dari upaya menekuni ayat-ayat tersebut. 5 Jamaluddin Husein Mahran, an-Nabat fî Al-Qur`an al-Karîm, (Kairo: Kementerian Wakaf Mesir, 2000), hal. 6 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia, Tafsir Tematik Al-Qur'an, (Jakarta: Kamil Pustaka, 2014), cet.

7 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Penelitian dan Pengembangan serta Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tumbuhan Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan (Tafsir Ilmi) , P . 8 Mochtar Na'im, Ringkasan Ayat Al-Qur'an Berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Tumbuhan dan Hewan, (Jakarta: Hasanah, 2001), cet. 9 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, Badan Penelitian dan Pengembangan serta Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Makanan dan Minuman Dalam Perspektif Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan (Tafsir Ilmi) , P.

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Al-Baqarah [2]: 61), dengan menggunakan metode tafsir keilmuan komparatif, antara lain Tafsir al-Jawâhir karya Thanthawiajauhari (w. 1358 H), Tafsir Mafâtih al-Ghaib karya Fakhruddin ar-Razi (w. 606 al AH), Tafsir - Manâr karya Muhammad Abduh (wafat)

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Tinjauan Pustaka

  • Sumber Data Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data
  • Teknik dan Sistematika Penulisan

Tesis yang ditulis oleh Nurhidayah, Fakultas Ushuluddin, Program Studi Tafsir Hadits Tahun 2010, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Urgensi Tumbuhan Bagi Kehidupan Dalam Perspektif Al-Qur'an. 12 Nurhidayah, “ Urgensi Tumbuhan Bagi Kehidupan Dalam Perspektif Al-Qur’an”, Skripsi, Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, 2010, (n.d.). Tesis yang ditulis oleh Ismatul Maula, Fakultas Ushuluddin, Program Studi Hadits tahun 2010, Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, Buah kurma dan kurma dalam perspektif Al-Qur'an (Kajian Tematik Analisis Tafsir). Dalam skripsi ini penulis Ismatul Maula mengkaji tentang sejarah kurma, bagian-bagian kurma, manfaat dan jenis kurma.

Tesis yang ditulis oleh Ayuna Faizatun Fiqriyah, Fakulti Ushuluddin, Program Pengajian Tafsir Hadis Tahun 2015, Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, Ats-Tsimâr dalam Perspektif Al-Qur'an (Pengajian Tematik Tafsir). Dalam tesis ini, penulis Ayuna Faizatun Fiqriyah mengkaji pelbagai jenis buah-buahan yang disebut dalam al-Quran, berserta huraian, penjelasan kandungan khasiat dan penyebutan khasiat yang terdapat pada buah tersebut. 13 Ismatul Maula, “Pohon Kurma dan Buah dari Sudut Al-Qur’an (Kajian Analisis Tafsiran Tematik)”, Tesis, Jakarta, Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, 2010, (t.d).

14 Ayuna Faizatun Fiqriyah, “Ats-Tsimâr dalam Perspektif Al-Qur'an (Studi Interpretasi Tematik)”, Skripsi, Jakarta, Lembaga Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, 2015, (n.d.). Penulis menggunakan jenis penelitian ini karena fokus penelitian ini adalah mencari pendapat para ahli tafsir yang berbeda terhadap ayat-ayat tentang rempah-rempah dan membandingkan pendapat-pendapat tersebut. Analisis ini akan sangat memudahkan penulis dalam menggunakan jenis penelitian kepustakaan ini. yaitu dengan mengkaji sumber data yang membahas topik rempah-rempah khususnya dalam hal tafsir Al-Qur'an. Selanjutnya penulis menggunakan sumber data sekunder yaitu sumber referensi tambahan untuk menunjang sumber data primer seperti ensiklopedia Al-Qur'an, buku-buku ilmiah dan artikel ilmiah yang berhubungan dengan tema disertasi dan penelitian ini.

Tafsir maudhu'i (tematik) adalah metode yang membahas ayat-ayat Al-Qur'an menurut tema atau judul yang telah ditentukan.16. 16 Nasrudin Baidan, Metode Penulisan Kajian Kritis Al-Qur'an Ayat dengan Redaksi Sejenis, (Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa, 2011), cet. Teknik penulisan proposal skripsi ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Tesis, Tesis dan Disertasi di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta (Edisi Revisi) terbitan IIQ Press, cetakan ke-2 Mei 2011.

Kesimpulan

Menurut kelima ahli tafsir tersebut, jenis makanan yang dibutuhkan Bani Israil yaitu sayur-sayuran, timun, bawang putih, adas, buncis, dan bawang bombay, lebih rendah atau buruk dibandingkan dengan makanan yang diberikan Allah yaitu manna dan salwa. Mengenai kata fum, terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli tafsir tersebut, ada yang mengatakan fum berarti bawang putih, ada pula yang mengatakan fum berarti gandum. Dilihat dari kandungan gizi rempah-rempah, khususnya yang penulis pilih untuk diteliti dalam skripsi ini antara lain jahe, bawang merah, dan bawang putih, terlihat jelas bahwa rempah-rempah tersebut mempunyai kandungan gizi yang sangat baik bagi tubuh manusia bila dikonsumsi. Dapat juga digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa jahe, bawang merah dan bawang putih per 100 grnya mempunyai kandungan nutrisi yang sama, masing-masing bumbu ini tidak mengandung lemak dan kolesterol serta kaya akan potasium, dimana potasium ini sangat bermanfaat bagi tubuh, seperti yang sudah penulis bahas pada bab sebelumnya.

Saran

Penelitian mengenai rempah-rempah dalam Al-Qur’an merupakan salah satu penelitian yang masih mempunyai banyak ruang untuk diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini bukanlah hasil akhir, melainkan hanya mengkaji bumbu-bumbu Al-Qur'an secara global, sehingga masih ada ruang terbuka untuk diteliti oleh akademisi lain khususnya para sarjana Al-Qur'an. Baidan, Nasrudin, Metode Penulisan Kajian Kritis Al-Qur'an Ayat dengan Redaktur Sejenis, Yogyakarta: Studenterbibliotek, 2011.

Fiqriyah, Ayuna Faizatun, “Ats-Tsimar dalam Perspektif Al-Qur’an (Kajian Tafsir Tematik)”, Skripsi, Jakarta: Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, 2015. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an 'an, Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pelatihan Kementerian Agama Republik Indonesia dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Air dalam Perspektif Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Lajnah Pentashihan Al-Qur'an, 2011 .Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pelatihan Kementerian Agama Republik Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Makanan dan Minuman Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan, (Tafsir Ilmi), Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, 2013.

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia, Tafsir Al-Qur'an Tematik, Jakarta: Kamil Pustaka, 2014. Maula, Ismatul, “Pohon Kurma dan Buahnya tanggal Menurut Perspektif Al-Qur'an (Studi Analisis Tafsir Tematik)", Skripsi, Jakarta: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, 2010. Mustaqim, Abdul, "Kontroversi Seputar Ilmu Tafsir", dalam Jurnal Kajian Ilmu Al-Qur'an dan Hadits, VII, Oktober 2006.

Mustaqim, Abdul, Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur'an, Kajian Mazhab Tafsir Zaman Klasik, Tengah, Hingga Modern-Kontemporer, Yogyakarta: Adab Press, 2014. Nurhidayah, “Urgensi Tumbuhan Bagi Kehidupan dalam Al-Qur'an 'Perspektif Anic”, Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010. Purwanto, Agus, Menalar ayat-ayat alam semesta, Menjadikan Al-Qur'an Sebagai Landasan Konstruksi Ilmu Pengetahuan, Bandung: Mizan, 2012, cet.

Referensi

Dokumen terkait