• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kita tidak akan pernah tahu sejauh mana keberanian kita jikalau kita tidak pernah mencoba untuk salah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kita tidak akan pernah tahu sejauh mana keberanian kita jikalau kita tidak pernah mencoba untuk salah. "

Copied!
85
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

RumusanMasalah

Sedangkan syarat ruang kelas yang baik adalah (a) rapi, bersih, sehat, tidak lembab, (b) cukup penerangan, (c) sirkulasi udara cukup, (d) perabot dalam kondisi baik, cukup jumlahnya, dan tersusun rapi, dan (e) jumlah peserta didik tidak lebih dari 40 orang. Azis 2011:5), mengartikan manajemen kelas sebagai. Sudirman (Azis, 2011:9), menyatakan bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah untuk menyediakan fasilitas berbagai jenis kegiatan belajar bagi siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual di dalam kelas. Penerapan pengelolaan kelas di sekolah dasar merupakan upaya untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa betah mengikuti proses pembelajaran.

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa yang telah mengikuti proses belajar mengajar. Dengan adanya penilaian akan diperoleh informasi mengenai tingkat kinerja kompetensi peserta didik (lengkap atau belum lengkap). Pengelolaan kelas merupakan tugas guru yang berkaitan dengan efektivitas iklim di kelas yang diajarnya agar siswa dapat belajar secara maksimal.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Hakikat Manajemen Kelas

  • Pengertian Manajemen
  • Pengertian Kelas
  • Pengertian Manajemen Kelas
  • Tujuan Manajemen Kelas
  • Ruang Lingkup Manajemen Kelas
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Kelas
  • Pengelolaan Kelas yang Efektif
  • Manajemen Kelas dan Proses Pembelajaran

Nawawi (Euis dan Donni memandang kelas dari dua sudut pandang, (a) Ruang kelas dalam arti sempit, yaitu suatu ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tempat berkumpulnya beberapa siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar. Hamiseno (Azis, 2011: 5) mengatakan bahwa kelas adalah suatu ruang yang digunakan untuk proses belajar mengajar yang efektif dan menguntungkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuannya.Kelas merupakan tempat di mana siswa tumbuh dan mengembangkan potensi intelektual dan emosionalnya.

Promosi dan bimbingan peserta didik sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya dan karakteristik individu. Oleh karena itu pengelolaan siswa merupakan suatu proses kegiatan yang sengaja direncanakan dan dilaksanakan serta pembinaan yang teratur. Pengelolaan kelas fisik yang menitikberatkan pada hal-hal fisik meliputi penataan siswa dalam pembelajaran dan perabotan kelas.

Mempromosikan hubungan baik antara guru dan siswa dalam bidang pengelolaan kelas sangatlah penting. Sedangkan yang baru lebih fokus pada kebutuhan siswa dalam menjaga hubungan dan peluang pengaturan diri. Perancangan ruang belajar hendaknya mempertimbangkan aspek kebebasan belajar siswa, dimana guru dapat dengan mudah mengawasinya.

Dalam menata ruang belajar ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: (1) ukuran dan bentuk ruang kelas, (2) bentuk dan ukuran bangku dan meja yang akan digunakan siswa, (3) jumlah siswa. di dalam. Ada siswa yang bisa belajar sendiri dan ada pula siswa yang bisa belajar berkelompok. Pastikan ada jarak pandang yang jelas dari meja Anda, ruang kelas, meja siswa, dan semua siswa.

Untuk melihat seberapa baik siswa dapat melihat di mana mereka berada, duduklah di kursi mereka. Pengaturan ini membatasi kontak pribadi siswa dan guru bebas bergerak kemana saja. Dengan pengaturan ini, gangguan dari siswa lain akan lebih besar dibandingkan dengan pengaturan pendengaran.

Gambar 2.1 Gaya Auditorium
Gambar 2.1 Gaya Auditorium

Hakikat Hasil Belajar

  • Belajar
  • Hasil Belajar

Istilah hasil belajar berasal dari bahasa Belanda “prestatie” yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai hasil yang berarti hasil usaha. Hasil belajar merupakan hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan tersebut diwujudkan dalam perubahan yang dapat diamati dan diukur. Sukmadinata dalam Euis dan Donni menyatakan bahwa hasil atau prestasi belajar adalah perwujudan atau perluasan potensi keterampilan atau kemampuan yang dimiliki seseorang.

Benyamin S, Bloom dkk dalam Ruswandi mengatakan bahwa hasil belajar dapat diklasifikasikan ke dalam tiga klasifikasi atau tiga domain (disebut juga wilayah, aspek, domain atau dimensi). Nawawi dalam Susanto (2013:5), menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah, yang dinyatakan dalam nilai yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran tertentu. Mengevaluasi hasil belajar siswa untuk membantu siswa memahami dirinya, mengambil keputusan tentang langkah selanjutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk jurusan (sebagai pedoman).

Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan hasil yang mungkin dikembangkan siswa dan sebagai alat diagnostik untuk membantu guru menentukan apakah siswa perlu mengikuti kursus remedial atau pengayaan. Melalui penilaian, guru juga dapat mengidentifikasi kelebihan atau kelebihan siswa kemudian diberikan tugas atau proyek untuk diselesaikan siswa tersebut guna mengembangkan minat dan potensinya. Dengan menilai hasil belajar, guru dan sekolah dapat mengontrol tingkat kemajuan hasil belajar siswa, yaitu berapa persentase yang berada pada tingkat tinggi, berapa persentase yang berada pada tingkat sedang, dan berapa persentase yang berada pada tingkat rendah.

Dengan memetakan tingkat kemajuan hasil belajar siswa, guru dan sekolah dapat menyusun program untuk meningkatkan kemajuan hasil belajar siswa. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan keadaan mental seseorang. Hal-hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar siswa di sekolah antara lain adalah metode pengajaran, kurikulum, hubungan guru-siswa, hubungan siswa-siswa, pelajaran, waktu sekolah, peraturan atau disiplin yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan.

Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar seseorang dan dapat menghindarkan siswa dari timbulnya hambatan dalam belajar.

Kerangka Pikir

Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga mempengaruhi belajar siswa karena keberadaannya di masyarakat. Keberhasilan pembelajaran meliputi lembaga pendidikan nonformal seperti kursus bahasa asing, bimbingan belajar, pendidikan remaja, dan lain-lain. Dengan menyadari faktor-faktor tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar seseorang dan dapat mencegah siswa menimbulkan hambatan dalam belajar. proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Indikator kegagalan antara lain rendahnya hasil belajar siswa, tidak terpenuhinya standar atau tolok ukur yang ditentukan, oleh karena itu pengelolaan kelas merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai guru dalam proses pembelajaran.

Hipotesis Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Variabel dan Desain Penelitian
    • Variabel Penelitian
    • Desain Penelitian
  • Definisi Operasional Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengelolaan kelas (X) dengan hasil belajar siswa. Y) Berdasarkan hipotesis penelitian maka model perancangannya adalah sebagai berikut. Metode ini digunakan untuk memperoleh data pengelolaan kelas III di SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara. Analisis data merupakan suatu metode menganalisis data yang diperoleh untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa.

Teknik analisis data yang dimaksud penulis berupaya memberikan gambaran hasil penelitian ada atau tidaknya hubungan antara pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa. Gunakan rumus untuk mencari nilai rata-rata pengelolaan kelas yang dilakukan guru di SD Negeri 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara. Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai rata-rata (mean) pengelolaan kelas sebesar 70,20.

Untuk mengetahui kualifikasi hasil angket pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru di SD Negeri 003 Pompaniki kecamatan Sabbang kabupaten Luwu Utara, penulis mengumpulkan total hasil angket siswa yang meliputi nilai tertinggi 89 dan nilai terendah sebesar 56. Untuk mengetahui koefisien korelasi antara pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa digunakan analisis kuantitatif melalui teknik analisis korelasi dengan rumus product moment. Dengan perhitungan tersebut terlihat korelasi (korelasi) antara pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa sebesar 0,711 dan berada pada interpretasi kuat atau tinggi.

Dari perhitungan di atas terlihat bahwa pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dapat mempengaruhi hasil belajar siswa sebesar 50,55% dan ini berarti 49,45% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. Pengelolaan kelas yang dilakukan dengan baik oleh guru dengan demikian juga akan menghasilkan hasil belajar siswa yang baik. Meskipun pengelolaan kelas bukan satu-satunya faktor penentu tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa.

Dari tanggapan siswa mengenai pengelolaan kelas guru, sebagian besar siswa berpendapat bahwa guru di SD Negeri 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara mempunyai kualifikasi yang kuat atau tinggi. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa di SD Negeri 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara. Pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Pedamaran Ogan Komering Ilir.

Tabel  3.1  Daftar  populasi  SDN  003  Pompaniki  Kecamatan  Sabbang  Kabupaten Luwu Utara
Tabel 3.1 Daftar populasi SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengujian Hipotesis dan Interpretasi Data

Jika hasil tersebut diartikan cukup dengan mencocokkan hasil perhitungan tersebut dengan angka indeks korelasi product moment ( ). Dari perhitungan di atas terlihat bahwa angka korelasi antara variabel x dan y bertanda positif dengan memperhatikan besaran yang diperoleh yaitu 0,711. Untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan di atas dilakukan dengan cara mengkonsultasikan besarnya “r” yang diperoleh dalam proses perhitungan atau dikenal dengan “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” yang tertera pada tabel “r” nilai momen produk (rt).

Untuk mengetahui (rt) terlebih dahulu harus diketahui derajat kebebasan (db) atau (df), rumusnya adalah sebagai berikut. Kemudian untuk mengetahui besar kecilnya kontribusi variabel x dalam menunjang keberhasilan variabel y, terlebih dahulu perlu diketahui koefisien yang disebut koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menaruh harapan dan memberikan beberapa saran, antara lain:

Meskipun hasil belajar siswa dapat tergolong sedang, namun siswa diharapkan dapat lebih meningkatkan hasil belajarnya baik secara konsep maupun praktik. Bagi kepala sekolah, diharapkan setelah dilaksanakannya penelitian ini, bimbingan dan supervisi pengelolaan kelas oleh guru dapat lebih ditingkatkan. Meskipun penelitian yang dilakukan penulis tidak menghasilkan kesimpulan negatif, namun penulis berpendapat perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan mutu sekolah yang bersangkutan untuk mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

Hasil jawaban anda merupakan informasi (data) yang penting bagi penulis sebagai bahan ringkasan, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya. Apakah guru anda memberikan acungan jempol atau salut kepada kelompok kerja siswa yang telah mengerjakan pekerjaan rumahnya dengan baik? Apakah guru Anda memerintahkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas sekolah?

Apakah guru anda memberikan sanksi/hukuman kepada siswa yang melanggar peraturan kelas atau tidak menyelesaikan tugas dengan cara yang menyakitkan?

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

  • Gaya Auditorium
  • Gaya Tatap Muka
  • Gaya Off-Set
  • Gaya Seminar
  • Gaya Klaster
  • Bagan Kerangka Pikir
  • Desain Penelitian

Dengan cara ini diharapkan dapat memberikan iklim pembelajaran yang harmonis dan berkualitas, baik secara akademik maupun non-akademik. Apakah guru Anda memberikan masukan, perhatian, nasehat, dan tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi siswa? Apakah guru anda memberikan reward, pujian/hadiah kepada siswa yang mematuhi peraturan dan ketentuan kelas?

Apakah guru Anda memberikan teguran langsung kepada anak yang melanggar peraturan kelas?

Gambar

Gambar 2.1 Gaya Auditorium
Gambar 2.2 Gaya Tatap Muka
Gambar 2.3 Gaya Off-Set
Gambar 2.4 Gaya Seminar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jika terjadi jeda dalam ijab kabul itu apakah boleh atau tidak ?.?. Martapura lama Desa Sungai Rangas