IMPLEMENTASI PERDA NOMOR 6 TAHUN 2016 KABUPATEN JEMBER TENTANG BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN (Studi Tahun 2018 dan Tahun 2019). Fairus Nuzul Omega*) Anang Sulistiyono**) Afandi***). Pergerakan bantuan hukum di Indonesia tidak lepas dari sejarah lembaga bantuan hukum yang kemudian dikenal dengan nama LBH. Lembaga Bantuan Hukum berlogo pria kurus dengan kepala miring ke belakang sambil memegang timbangan yang melambangkan perjuangan melawan ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan.
Pemberian bantuan hukum merupakan bagian dari salah satu cara mewujudkan akses hukum dan keadilan bagi masyarakat miskin yang diberikan oleh negara melalui kewenangan. Bantuan hukum bagi masyarakat miskin telah lama diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Dalam pemberian bantuan hukum, pemerintah menyediakan anggaran dengan mengutamakan kasus pidana dan khususnya masyarakat miskin untuk mendapatkan haknya yaitu mendapatkan bantuan hukum dari penasehat hukum.
Dalam hal ini, pemerintah memberikan dana bantuan hukum melalui dua jalur, yaitu Peradilan Umum dan Badan Pembinaan Hukum Nasional. Dari uraian latar belakang permasalahan diatas mendorong penulis untuk meneliti, mencermati dan mengkaji lebih lanjut tentang “IMPLEMENTASI PERDA KABUPATEN JEMBER NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN (Studi Tahun 2018 dan Tahun 2019)”. Pada saat pengumpulan data primer (penelitian lapangan), penulis melakukan wawancara yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan informan yaitu koordinator LBH Kabupaten Jember sebagai pemberi bantuan hukum yang bekerjasama dengan pihak dinas hukum Kabupaten Jember dan petugas biro hukum kabupaten. jember sebagai penyelenggara dan pelaksana PERDA Kabupaten Jember No.6 Tahun 2016 dalam memberikan bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu yang difasilitasi oleh pemerintah kabupaten jember.
Dengan demikian berdasarkan pengertian diatas maka populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Bagian Bantuan Hukum Kabupaten JEMBER sebagai pelaksana Perda KABUPATEN JEMBER NO. 6 tahun 2016 tentang bantuan hukum bagi masyarakat miskin. Disertasi kedua berjudul “PERAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM MAKASSAR DALAM PEMBERIAN BANTUAN HUKUM BEBAS”. IMPLEMENTASI PEMBERIAN BANTUAN HUKUM KEPADA MASYARAKAT SELANJUTNYA (STUDI KASUS DI KANTOR HUKUM ABDI POLRI STIHPADA PALEMBANG) TERKAIT DENGAN HUKUM ISLAM.
Bagaimana pelaksanaan pemberian bantuan hukum kepada fakir miskin di kantor hukum Polres STIHPADA Palembang. 6 Tahun 2011 menjelaskan bahwa pemberian bantuan hukum dapat dilakukan oleh advokat, ahli hukum, dosen Fakultas Hukum dan mahasiswa Fakultas Hukum. Dalam hukum Islam, bantuan hukum memiliki latar belakang teori kemanusiaan yang menjadi landasan semua orang.
13 Irma riskayanti, “PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT DI DALAM PRIVASI (STUDI. KASUS PADA POLRI HUKUM ABDI PALEMBANG) DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM”, skripsi, Hukum Pidana Islam, Universitas Islam Negeri Raden Patah, Plembang, 2018. Faktor-faktor yang menghambat peran Rechtsbijstandinstituut Makassar dalam memberikan bantuan hukum cuma-cuma. Hal-hal inilah yang menjadi faktor penghambat pelaksanaan bantuan hukum bagi individu atau kelompok masyarakat miskin dalam suatu kasus.
14Nabila, “PERAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM MAKASSAR DALAM PEMBERIAN BANTUAN HUKUM BEBAS”, Program Studi Ilmu Hukum, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017 tilgået 26 januar 2020 kl. 23.26 WIB.
PENDAHULUAN
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
6 Tahun 2016 tentang Bantuan Hukum Bagi Orang Miskin merupakan peraturan turunan dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 yang salah satu pasalnya yaitu pada pasal 18 ayat 1 bahwa sumber pendanaan penyelenggaraan bantuan hukum ditanggung melalui APBN, namun dalam pasal 19 ayat 1 dijelaskan bahwa daerah juga dapat mengalokasikan anggaran untuk penyelenggaraan Bantuan Hukum dalam APBD, maka Pemkab Jember membuat Perda dengan tujuan memberikan pelayanan hukum yang baik kepada masyarakat Jember untuk memberikan. berdasarkan asas keadilan, persamaan di hadapan hukum, keterbukaan, efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas. Dalam pelaksanaan Perda tersebut mengacu pada Peraturan Bupati No. 2.3 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Bantuan Hukum Kepada Masyarakat Miskin. Konflik/sengketa tanah dengan objek hukum aset tanah milik Pemerintah Kabupaten Jember dan/atau properti milik Kabupaten Jember.
Keenam kasus tersebut tidak dapat dibantu oleh Pemerintah Kabupaten Jember, namun dengan memberikan pendampingan hukum, Pemerintah Kabupaten Jember bekerjasama dengan OBH yang terakreditasi, namun dalam pencapaian perda tersebut mengalami penurunan setiap tahunnya yang tentunya dipengaruhi oleh anggaran APBD tahunan. hal ini berdampak pada banyaknya kasus yang diproses, sehingga kendala yang mempengaruhi keefektifan peraturan tersebut muncul dari anggaran yang tidak mencukupi, penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan pelaksanaan peraturan tersebut tanpa anggaran dan sosialisasi yang tidak mencukupi, tujuan dari manfaat peraturan tersebut tidak dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Dalam pelaksanaan pemberian bantuan hukum, hasil yang dicapai tidak akan maksimal jika sarana dan fasilitas terutama dari segi anggaran tidak optimal, meskipun aturannya dirancang sedemikian rupa. Minimnya sosialisasi hukum terkait pemberian bantuan non litigasi menyebabkan banyak stigma buruk dari masyarakat terkait bantuan hukum.
Pemerintah Kabupaten Jember lebih memperhatikan penegakan hukum dengan mempertimbangkan besaran anggaran agar pemberi bantuan hukum dapat memberikan bantuan hukum dan mencakup lebih banyak kasus. Alokasi bantuan hukum Pemkab Jember diharapkan dapat memaksimalkan sosialisasi undang-undang tersebut kepada seluruh elemen masyarakat. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 43 Tahun 2013 tentang syarat dan tata cara pemberian bantuan hukum dan penyaluran dana bantuan hukum.
PERBUP NO 2.3 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Miskin, Masyarakat Tertinggal, dan Kelompok Rentan di Kabupaten Jember Buku. Diding Rahmat, IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN REGS BAGI MASYARAKAT TERTINGGAL KABUPATEN KUNINGAN, Jurnal Unifikasi, Vol.04Nomor01Januari2017, https://jurnal.unej.ac.id/index.php/eJLH/article5/download may20 .