23 Tahun 2018 tentang Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus UMKM yang Terdaftar di KPP Pratama Sidoarjo Selatan). Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pemahaman dan persepsi wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 diterbitkan dengan tujuan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak UMKM.
Apakah pemahaman dan persepsi Wajib Pajak terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 berpengaruh secara bersamaan terhadap kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Sidoarjo Selatan? Apakah pemahaman dan persepsi Wajib Pajak terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 berpengaruh secara parsial terhadap kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Sidoarjo Selatan? Diantaranya variabel pemahaman dan persepsi Wajib Pajak terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Sidoarjo Selatan.
Untuk menganalisis dan mengetahui apakah pemahaman dan persepsi Wajib Pajak terhadap Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 secara simultan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Sidoarjo Selatan. Untuk menganalisis dan mengetahui apakah pemahaman Wajib Pajak dan persepsi Wajib Pajak telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 berpengaruh secara parsial terhadap kepatuhan wajib pajak pada KPP Pratama Sidoarjo Selatan.
PENDAHULUAN
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Sistematika penulisan
Sebagai informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kesetaraan dan persepsi wajib pajak terhadap PP 23 Tahun 2018 tentang kepatuhan wajib pajak.
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
- Perpajakan
- Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
- PP 23 Tahun 2018
- Kepatuhan Wajib Pajak
- Pemahaman Wajib Pajak
- Presepsi Wajib Pajak
Pajak subyektif adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan keadaan pribadi wajib pajak, atau pengenaan pajak yang memperhatikan keadaan subjeknya, misalnya Pajak Penghasilan (PPh). Sistem pemungutan pajak yang memberikan kewenangan kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak yang terutang kepada Wajib Pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Menurut Suandy, keadilan horizontal berarti apabila wajib pajak mempunyai kemampuan membayar yang sama, maka seharusnya mereka dikenai pajak yang sama. Menurut Suandy, keadilan vertikal berarti apabila wajib pajak mempunyai kemampuan membayar yang tidak sama, maka harus dikenakan pajak yang tidak sama pula. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 pada Pasal 2 mengatur bahwa tarif pajak penghasilan final atas penghasilan dari kegiatan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri yang mempunyai peredaran bruto tertentu adalah sebesar 0,5% dalam jangka waktu tertentu.
Untuk penghasilan usaha yang diterima atau diterima pada tahun-tahun pajak berikutnya oleh Wajib Pajak. Wajib Pajak yang dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan Peraturan Pemerintah ini bertransaksi dengan Pemungut Pajak atau Pemungut Pajak. Direktur Jenderal Pajak menerbitkan surat pernyataan yang menyatakan bahwa Wajib Pajak yang bersangkutan dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan PP nomor 23 Tahun 2018, dan berdasarkan permintaan Wajib Pajak.
Wajib Pajak yang memenuhi kepatuhan material adalah Wajib Pajak yang mengisi Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak dengan jujur, lengkap dan benar sesuai peraturan dan menyampaikan kepada KPP sebelum batas waktu Rahayu (2017:139). Menurut Siti Kurnia Rahayu, kajian tentang pentingnya aspek pengetahuan perpajakan bagi wajib pajak sangat mempengaruhi sikap wajib pajak. Wajib Pajak memahami cara menghitung, menghitung, membayar dan melaporkan jumlah pajak yang terutang berdasarkan PP no.
Penelitian ini mengacu pada persepsi Wajib Pajak berdasarkan pendapat Siti Kurnia Rahayu terhadap kebijakan PP No. Persepsi Wajib Pajak terhadap kesederhanaan atau kemudahan pelaksanaan perpajakan dan tata cara pembayaran yang dialami Wajib Pajak dalam PP No. Persepsi Wajib Pajak terhadap prinsip keadilan yang dialami oleh Wajib Pajak sehubungan dengan diterbitkannya PP No.
Kerangka Konseptual
Persepsi Wajib Pajak bahwa kebutuhan Wajib Pajak telah terpenuhi, dalam hal ini tarif dan masa berlaku tarif seperti yang dipersepsikan Wajib Pajak pada PP No.
Hipotesis
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
Lokasi dan Waktu penelitian
Prosedur Pengumpulan Data
Pengujian Data
Teknik Analisis Data
Diskripsi Obyek Penelitian
- Histori Kantor
- Lokasi Kantor
- Wilayah Kerja
- Tugas Kantor Pelayanan Pajak Preatama Sidoarjo Selatan
- Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo Selatan
- Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Sidoarjo Selatan
- Visi Misi
Deskripsi Hasil Penelitian
- Deskripsi Responden
- Statistik Deskriptif
- Deskripsi Variabel Pemahaman Wajib Pajak
- Deskripsi Variabel Presepsi Wajib Pajak
- Dskripsi Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
Analisis Hasil Penelitian
- Pengujian Validitas dan Reabilitas
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Normalitas
- Uji Multikolinearitas
- Uji Heteroskedastisitas
- Hasil Analisis Linear Berganda
Hasil Pengujian Hipotesis
- Pengujuan Hipotesis Pertama
- Pengujian Hipotesis Kedua
- Pengujian Hipotesis Ketiga
- Koefisien Determinasi (R 2 )
Pembahasan
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Dari hasil penelitian pemahaman dan persepsi wajib pajak secara simultan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, oleh karena itu disarankan agar KPP menjaga pemahaman dan persepsi wajib pajak untuk terus menjaga kepatuhan wajib pajak. Dari hasil penelitian, pemahaman dan persepsi Wajib Pajak orang pribadi harus menjaga indikator-indikator yang mendukungnya sehingga dapat memberi makna atau berkontribusi terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Dari hasil penelitian yang dominan adalah pemahaman wajib pajak, sedangkan yang tidak dominan adalah persepsi wajib pajak perlu diperhatikan dan ditingkatkan agar sejajar dengan pemahaman wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.
Jika dilihat dari persepsi wajib pajak, hal-hal terkait tarif dan masa berlaku PP no. Dari sisi kepatuhan wajib pajak, hal yang masih perlu diperhatikan adalah terkait ketepatan waktu penyampaian PPV. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kualitas Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Kondisi Keuangan Wajib Pajak Dan Preferensi Risiko Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Semarang).
Pemahaman Mekanisme Pembayaran Pajak, Persepsi Tarif Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Studi Pada Wajib Pajak Yang Terdaftar Di KPP Pratama Batu. 46 Tahun 2013, Pengertian Perpajakan Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Di Bidangnya Kota Yogyakarta, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 544/KMK.04/2000 tentang Kriteria Wajib Pajak yang dapat diberikan pengembalian uang muka kelebihan pajak Mardiasmo.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 192/PMK.03/2007 tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak Menurut Kriteria Tertentu Dalam Rangka Pengembalian Sementara Kelebihan Pajak. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang mempunyai peredaran bruto tertentu. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dengan peredaran bruto tertentu.
Persepsi Wajib Pajak terhadap Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 dan Pengaruhnya Terhadap Kepatuhan Pajak (Studi Kasus UMKM di Kota Denpasar). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Secara Gratis (Studi Kasus Pada KPP Pratama Gambir Tiga). PERATURAN NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG KEPATUHAN WAJIB PAJAK (STUDI KASUS UMKM YANG TERDAFTAR DI KPP MADYA SIDOARJO).