• Tidak ada hasil yang ditemukan

TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PASANGAN MENIKAH DIUSIA MUDA DI NAGARI KAJAI KECAMATAN

TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI)

YOMI HENDRA NIM. 12030195

Pembimbing I Pembimbing II

ROZANA EKA PUTRI, S.Pd, M.Si ELSA, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

(2)

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PASANGAN MENIKAH DIUSIA MUDA DI NAGARI KAJAI KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN

BARAT By :

Yomi Hendra* Rozana Eka Putri S.Pd.,M.Si **Elsa, M.Pd * Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat * Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**

ABSTRAK

Berdasarkan data dari Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, dari tahun 2014-2016 masyarakat Nagari Kajai banyak melaksankan pernikahan usia muda yang terjadi antara umur 16-21 tahun sebanyak 290 pasangan. Berdasarkan realita yang didapat bahwa masyarakat Nagari Kajai kurang pemahaman terhadap pernikahan diusia muda, perlu ditelusuri lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kehidupan sosial ekonomi pasangan menikah di usia muda dari segi pendidikan, sosial budaya, kesehatan, dan serta ekonominya.Jenis penelitian ini adalah Deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasangan yang menikah pada usia muda (umur 16-21 tahun) didaerah nagari kajai kecamatan talamau kabupaten Pasaman Barat.

Sampel responden diambil berdasarkan Proportional Random Sampling yaitu 30% Pasangan Usia menikah diusia muda sehingga responden berjumlah 87 pasangan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa : 1) Pendidikan Pasangan menikah diusia muda di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, yaitu dapat dilihat dengan jumlah rata-rata persentasenya sebesar 69,19%

tergolong “Cukup Baik”. 2) Sosial Dan Budaya Pasangan menikah diusia muda di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, yaitu dapat dilihat dengan jumlah rata-rata persentasenya sebesar 71,15% tergolong “Baik”. 3) kesehatan Pasangan menikah diusia muda di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, yaitu dapat dilihat dengan jumlah rata- rata persentasenya sebesar 75,75% tergolong “Baik.” 4) ekonomi Pasangan menikah diusia muda di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat termasuk kurang baik karena tingkat pendapatan responden dikatogorikan rendah yaitu berada dibawah upah minimum propinsi Rp 1.490.000,00 per bulan.

Kata Kunci : Pendidikan, sosial dan budaya, kesehatan, Ekonomi

(3)

ECONOMIC SOCIAL LIFE MARRIED COUPLE AT YOUNG AGE AT NAGARI KAJAI KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN

BARAT By:

Yomi Hendra* Rozana Eka S.Pd. **Elsa, M. Pd *

Geography education college student of STKIP PGRI western sumatera*

Geography education lecturers of STKIP PGRI western sumatera**

ABSTRACTEDLY

Base data of Religion Business Office (KUA) at Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman West, of year 2014 2016 Nagari Kajai's societies there are many perform young age nuptialses that happening among age 16 21 years as much 290 couples. Base realita that is gotten that Nagari Kajai society less grasp to nuptials at young age, need more been researched. To the effect of observational it is know economic social life married couple at young age of education facet, cultural social, health, and and its economy. This observational type is Descriptive. This observational population is all couple that gets married on young age (age 16 21 years) at Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman West. Respondent sample to be taken bases Proportional Random is Sampling which is 30% Age Couple get married at young age so respondent total 87 couples. Result observationaling to word that: 1 ) Married Couple Education at young age at Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman West, which is gets to be seen by total its percentage average as big as 69,19% ranks “ Just Fine ”. 2 ) Social And Married Couple Culture at young age at Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman West, which is gets to be seen by total its percentage average as big as 71,15% ranks “ Good ”. 3 ) Married Couple health at young age at Nagari Kajai Talamau's district Pasaman's Regency West, which is gets to be seen by total its percentage average as big as 75,75% ranks “ Good.” 4 ) Married Couple economy at young age at Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman West comprises adverse because respondent income zoom dikatogorikan contemns which is lie under province minimum wage RP 1.490.000,00 about moon.

Key word: Education, social and culture, health, Economy

(4)

A. PENDAHULUAN

Pernikahan adalah melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seseorang laki-laki dan seorang perempuan untuk menghalalkan hubungan kelamin antara kedua belah pihak.

Seseorang yang ingin menikah hendaknya memiliki persiapan yang matang baik fisik maupun mental karena dengan persiapan itu akan dapat menekan timbulnya konflik atau masalah-masalah dalam rumah tangga. Departemen Agama (1992:10) memperjelaskan tentang orang-orang yang dipandang untuk mampu berumah tangga memiliki:

1. Kemampuan fisik atau jasmani yang ideal nya apabila wanita berusia berumur 22 tahun dan pria 25 tahun.

2. Kemampuan mental yaitu seseorang yang mencapai kedewasaan rohani dan kemampuan menghadapi suatu masalah.

3. Kemampuan ekonomi untuk memiliki sumber penghasilan, guna membiayai kehidupan keluarga.

Dalam istilah pernikahan dipandang sebagai salah satu solusi yang dapat menyelamatkan laki-laki dan perempuan dari kerusakan moral dan penyimpangan seksual. Hal itu dapat dimengerti apabila manusia tidak diikat dengan aturan-aturan kehidupan yang permanen. Aturan- aturan yang mengatur hubungan pernikahan tersebut dapat membuat hidup keluarga dalam rumah tangga menjadi sakinah, mawadah dan warohmah. Hubungan dalam pernikahan merupakan suatu jalan untuk menjalin suatu rumah tangga antara laki-laki dengan perempuan dengan tujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Pasal 1 UU Perkawinan No.1 tahun 1947). Menurut BKKBN batasan usia muda adalah 10-21 tahun, sedangkan perkawinan usia

muda adalah perkawinan yang dilakukan di bawah usia 20 tahun.

Pernikahan yang baik terjadi karena kebutuhan keluarga terpenuhi dari segi ekonomi, pendidikan anak, agama dan lain-lain. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga tersebut, maka setiap pasangan harus mempunyai mata pencarian yang tetap dan tempat tinggal yang nyaman. Contohnya pada masyarakat di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat bermata pencarian sebagian petani dan berkebun yang berpenghasilan yang masih tergolong relatif rendah. Oleh karena itu anak- anak mereka rata-rata hanya tamatan sekolah dasar (SD) dan sekolah tingkat menengah pertama (SMP).

Hal ini disebabkan karena faktor biaya dan pengaruh prilaku sosial, maka mereka mengambil jalan pintas dengan menikahkan anaknya pada usia muda. Ketika sudah menikah, kehidupan keluarganya tidak sesuai dengan harapan yaitu merwujudkan keluarga yang bahagia berdasarkan ketentuan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini terjadi karena pasangan tidak memiliki persiapan yang matang pada segi ekonomi, sosial, budaya, agama dan mental. Sehingga tujuan pernikahan mereka tidak tercapai menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah.

Nagari Kajai merupakan salah satu nagari di Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi Sumatera Barat. Nagari Kajai terdiri dari delapan jorong yaitu Jorong Timbo Abu, Tanjung Beruang, Rimbo Batu, Pasa Lamo, Kampuang Alang, Lubuak Sariak, Limpato dan Mudiak Simpang. Nagari Kajai memiliki jumlah penduduk 12.511 jiwa dengan 2958 KK, dimana 1256 merupakan keluarga miskin. (Kantor KUA Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat tahun 2014-2016).

Mayoritas masyarakat Nagari Kajai bekerja sebagai petani dan perkebunan. Jenis pertanian yang

(5)

dilakukan adalah pada sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan dan buah-buahan. Pada sektor pertanian tanaman pangan ada beberapa jenis yaitu padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, bawang merah, cabe, sawi lobak, buncis dan terong. Pada sektor perkebunan ada beberapa jenis yaitu kelapa, kelapa sawit, cengkeh, coklat, pinang, karet, tembakau, kopi, gambir dan nilam.

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal 06 Mei 2016 di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, diperoleh informasi tentang pasangan yang menikah pada usia muda yaitu masih banyak yang belum memiliki pekerja tetap, belum memiliki tempat tinggal sendiri, tidak dapat memberi nafkah, kurang memahami tujuan pernikahan.

Informasi lain yang diperoleh adalah pasangan mengalami kesulitan bersosialisasi dengan keluarga pasangan, kurang memiliki sikap yang bijaksana dalam menyelesaikan masalah, tingkat pendidikan yang belum tercapai, kondisi ekonomi orang tua yang rendah menyebabkan anak-anak mereka putus sekolah.

Perilaku anak yang sekolah berbeda dengan anak yang tidak sekolah, sedangkan prilaku anak yang tidak sekolah pergaulannya bebas dan cara berpikirnya juga berbeda.

Berdasarkan wawancara pada Mei 2016 diketahui bahwa pernikahan usia muda sudah biasa dilakukan menurut keluarga petani di Nagari Kajai. Seperti yang diungkapkan Bapak Syafri, salah seorang kepala keluarga petani yang penulis wawancarai pada tanggal 20 Mei 2016 bahwa pendidikan formal membebani keluarga dalam segi ekonomi, sehingga mereka menikahkan anaknya di usia muda.

Bagi petani yang memiliki lahan, pendidikan formal tidak begitu penting, seperti yang diungkapkan Ibu Yanti yang penulis wawancarai tanggal 20 Mei 2016 bahwa pernikahan usia muda sudah biasa

dilakukan karena sosial dan budaya di Nagari Kajai. Jika orang tua tidak menikahkan anaknya di usia muda, maka mereka takut anaknya tidak laku atau dijuluki perawan tua.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka diperoleh informasi bahwa masyarakat Nagari Kajai kurang pemahaman terhadap pernikahan di usia muda. Mereka tidak mengetahui dampak yang akan di timbulkan ketika menikahkan anak mereka pada usia muda dari segi kesehatan, ekonomi dll.

Berdasarkanobservasi terdapat 290 pasangan yang menikah diusia muda. Laki-laki yang menikah diusia muda paling banyak pada kelompok umur 20-21 dengan total 168 orang dan perempuan yang paling banyak menikah diusia muda terdapat pada kelompok umur 18-19 dengan total 171 orang. Untuk mengetahui lebih lanjut masalah yang dialami pasangan yang menikah diusia muda, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

Kehidupan Sosial Ekonomi Pasangan Menikah Diusia Muda di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat”.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis tentang:1) Pendidikan pasangan menikah diusia muda di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat 2) Sosial dan budaya pasangan menikah diusia muda di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat. 3) Kesehatan pasangan menikah diusia muda di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat.

4) Ekonomi pasangan menikah diusia muda di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat.

B. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu bentuk penelitian yang menggambarkan objek kejadian atau peristiwa sebagaimana adanya di lapangan. Penelitian ini

(6)

hanya menggambarkan keadaan yang sebenarnya pada keluarga pasangan menikah diusia muda yang mana populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasangan menikah pada usia muda (umur 16-12) di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat yang tercatat pada tahun 2014-2016 yang berjumlah 290 pasangan menikah usia muda.

Penentuan sampel dalam penelitian ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006) jika subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat di ambil antara 10%-15% atau 20%- 25% atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut, maka sampel dalam penelitian ini di ambil teknik proportional random sampling dengan proporsi 30%. Sesuai dengan kemampuan penelitian

Sesuai dengan jenis data yang hendak dicari dalam peneletian ini, maka instrument yang digunakan adalah dengan menggunakan angket atau kusioner, sedangkan data yang tidak mungkin dikumpul dengan kusioner dilakukan observasi dengan pencatatan lansung pada masyarakat nagari kajai

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif yaitu menggunakan rumus berupa formula persentase. Karena tujuannya adalah untuk melihat kecendrungan indikator masing- masing variabel dengan rumus sebagai berikut:

P = 𝑓𝑛𝑥 100%

Keterangan : P = persentase f = frekuensi

n = jumlah responden

100% = angka ketetapan untuk responden

Sudjana (2006: 106).

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Letak, Batas dan luas Nagari kajai merupakan suatu daerah yang terdiri dari delapan jorong. Memiliki ketinggian 275-800 di atas permukan laut (dpl) dan mempunyai curah hujan rata- rata/tahun yaitu 3.698,3 mm dengan suhu rata-rata sebesar 28-38 derjat c.

Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat memiliki luas wilayah seluruhnya 13.028 Ha,terdiri dari 8 jorong yaitu: Tanjuang Beruang, Rimbo Batu, Pasa Lamo, Kampuang Alang, Lubuak Sariak, Limpato, Timbo Abu, Mudiak Simpang yang menjadi tempat penelitian penulis.

Secara administratif nagari kajai berbatasan dengan sebagai berikut:

- Sebelah Utara : Nagari Talu Dan Nagari Sinuruik

- Sebelah Selatan : Kecamatan Pasaman

- Sebelah Barat : Nagari Aur Kuning

- Sebelah Timur : Kabupaten Pasaman

1. Kondisi Sosial a. Penduduk

Jumlah penduduk Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten pasaman barat pada tahun 2015 adalah 12.511 jiwa terdiri dari 5.968 jiwa laki-laki dan 6.532 jiwa perempuan . untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut :

Sarana pendidikan di Nagari Kajai mulai dari tingkat Pra Sekolah sampai sekolah menengah atas, Nagari Kajai memiliki 2 buah TK, 9 buah SD, 3 buah SMP, dan 1 buah SMA.

b. Mata Pencarian

Dilihat dari kondisi wilayah, penduduk yang

(7)

bermukiman di Nagari Kajai mempunyai mata pencarian yang beragam (heterogen). Berdasarkan kenyataan yang dilihat saat melakukan penelitian mayoritas masyarakat nagari Kajai bermata pencarian sebagai petani.

c. Agama

Jika dilihat dari segi agama dan kepercayaan, masyarakat nagari kajai umumnya menganut agama islam.

B. Hasil dan Pembahasan

Pertama : Pendidikan pasangan menikah diusia muda di nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat termasuk Cukup baik dengan persentase 69,19%. Setiap manusia harus melalui jenjang pendidikan karena pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia.

Menurut soerjanto dalam lucas (2001) menyatakan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi akan bertolak berlakang dengan tingkat kelahiran , menurut hukum sosio demografi semakin meningkat pendidikan seseorang semakin rendah tingkat kelahira pasangan usia subur. Selanjutnya notodmodjo, (2007) pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu sendiri prosese pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa,lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Konsep ini berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan nya untuk mencapai nilai-nilai hidup dalam masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan (lebih dewasa,lebih pandai,lebih mampu, lebih tahu, dan sebagainya).

Dalam mencapai tujuan tersebut,

seseorang individu,kelompok, atau masyarakat tidak lepas dari kegian belajar.

Kedua : Sosial dan budaya pasangan menikah diusia muda di nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat termasuk baik dengan presentase71,15%. Bahwa bila hubungan pasangan kurang harmonis dengan keluarga pasangan masing-masing, maka akan mudah menimbulkan masalah dalam rumah tangga, begitu juga dengan hubungan sosial dan kemasyarakatan, hendaknya hubungan sosial harus terjalin dengan baik sehingga kedua pasangan dapat merasakan kehidupan yang aman dan nyaman juga jauh dari konflik. Sesuai yang dijelaskan oleh kumalasari (2012) berapa daerah di indonesia masih menerapkan praktik pernikahan usia muda, karena mereka menganggap anak perempuan yang terlambat menikah merupakan aib bagi keluarga.

Ketiga : Kesehatan pasangan menikah diusia muda di nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat termasuk baik dengan presentase 75,75%. Umumnya ibu-ibu yang mengalami perkawinan usia muda pada masyarakat petani kurang memahami gizi yang baik dan seimbang buat balitanya, karena hal ini ditujang juga oleh pendidikan dan pengetahuannya tentang gizi balita yang seimbang.

Hal ini juga di sebabkan karena pemikiran keluarga hanya terkosentrasi pada kebutuhan material, bekerja setiap hari harus kesawah dan kebun mereka, sehingga kurang peduli pada kesehatan dan juga gizi anak nya tanpa memperdulikan apakah makanan yang di berikan pada balita atau anaknya mempunyai gizi yang seimbang.

Sesuai yang dijelaskan oleh Menurut Dedi (2010)

(8)

mengungkapkan dalam hidup berumah tangga kesehatan sangat penting sekali, suami istri harus menjaga dan memilihara kesehatan jasmani dan rohani agar dapat melaksanakan tugas masing-masing untuk memenuhi gizi dan kesehatan yang seimbang.

Keempat : Ekonomi pasangan menikah diusia muda di nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat.

termasuk Kurang Baik karena tingkat pendapatan responden dikategorikan rendah yaitu berada dibawah upah minimum propinsi Rp 1.490.000/bulan.dalam hal ini pendapatan masyarakat sangat berperan penting dalam kesejahteraan keluarga.

Sesuai yang dijelaskan oleh pendapat salim dalam lendra (2007) menyatakan bahwa pada umumnya keluarga yang memiliki pendapatan rendah, hanya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer saja terutama keperluan makan, sedangkan untuk kebutuhan yang lain belum dapat di perhatikan.

D. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian tentang kehidupan sosial ekonomi pasanga menikah diusia muda di nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pendidikan Pasangan menikah diusia muda dinagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat termasuk cukup Baik dengan persentase 69,19%.

2. Sosia dan budaya Pasangan menikah diusia muda dinagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat termasuk Baik dengan persentase 71,15%.

3. Kesehatan Pasangan menikah diusia muda di nagari Kajai

Kecamatan Talamau

Kabupaten Pasaman Barat

termasuk Baik dengan persentase 75,75%.

4. Ekonomi Pasangan menikah diusia muda dinagari Kajai

Kecamatan Talamau

Kabupaten Pasaman Barat termasuk Kurang Baik karena tingkat pendapatan responden dikategorikan rendah yaitu berada dibawah upah minimum propinsi Rp 1.490.000/bulan.

E. SARAN

Adapun saran yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Diharap kepada Orang tua

sebaiknya lebih

mementingkan pendidikan anaknya, minimal tingkat SMA khususnya kepada anak perempuan, agar wawasannya lebih luas dan tidak terjadi pernikahan diusia muda.

2. Disarankan kepada Pasangan muda yang belum berpenghasilan sendiri atau belum menyelesaikan pendidikannya, sebaiknya menunda untuk memiliki anak terlebih dahulu atau setidaknya tidak memiliki lebih dari satu anak.

Laksanakan program keluarga berencana dan lakukan persiapan agar menjadi orangtua yang bertanggung jawab.

3. Disarankan kepada pasangan usia muda agar Sosia dan budaya dijaga lebih baik lagi dan perlu ditingkatkan guna untuk menghindari konflik dalam masyarakat dan rumah tangga.

4. Disaran kan kepada pasangan usia muda agar lebih meningkatkan Produktifitas ekonomi supaya konflik dalam rumah tangga dapat dihindari.

DAFTAR PUSTAKA

(9)

Adin, A. 2009. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, A. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Al-Quran Surat Ar-Rum ayat 21.

Arikunto, Suharsimi. 2006.

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Bagindo. 2000. Tuntunan Rumah Tangga Muslim Dan Keluar Berencana. Padang: Angkasa Raya.

BKKBN (Badan Kordinasi Kelurga Berencana Nasional). 2015 BPS: UMP Sumatera Barat Tahun

2014.

Faud, Ihsan. 2005. Dasar-dasar Pendidikan . Jakarta: Rineka Cipta.

Gunawan, Ary, H. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Kantor Wali Nagari Kajai

Kecamatan Talamau

Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2015

KUA Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016.

Najmi. 2012. Kawin Usia Muda Studi Kasus Di Jorong Lubuak Gadang Kenagarian Parit Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat.

Skripsi. Jurusan geografi, STKIP PGRI Sumatera Barat.

Sarwono, W, S. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta: Erlangga.

Sri wahyuni. 2012. Perubahan Hubungan Sosial Ekonomi Masyarakat Sebelum dan Sesudah Keberadaan Perumnas Belimbing Di Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji Kota Padang. STKIP PGRI SUMATERA BARAT.

Sudarsono. 2002. Hukum Perkawinan Nasional. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 8 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-undangRepublik Indonesia No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan.

Undang-undangRepublik Indonesia No.20 tahun 2003 Bab VI Pasal 18 ayat 1-3 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Walgito. 2002. Bimbingan dan Konseling Perkawinan Edisi ke-II. Jakarta: Rineka Cipta.

Referensi