• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tampilan PENANAMAN KONSEP PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT BAGI GURU SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tampilan PENANAMAN KONSEP PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT BAGI GURU SD"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

© Gandung Sugita, dkk | 37

Science Dissemination

Jurnal Pengabdian Pendidikan MIPA

PENANAMAN KONSEP

PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT BAGI GURU SD

ESTABLISHING THE CONCEPT OF MULTIPLICATION AND DIVISION OF INTEGERS FOR ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS

Gandung Sugita1 Anggraini1* Sutji Rochaminah1 I Nyoman Murdhiana1 Ibnu Hadjar1

Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Indonesia1 Article history

Received : 17 May 2023 Revised : 20 May 2023 Accepted : 23 May 2023

*Corresponding author Email : anggiplw@gmail.com Vol.1 No.2, Mei 2023 hal. 37-40

https://doi.org/10.22487/jppmt.v1i2.3724

Abstrak

Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat tahun 2022 adalah membantu guru-guru SD di KKG Gugus 3 kecamatan Sirenja kabupaten Donggala, dalam menanamkan konsep perkalian dan pembagian bilang bulat pada siswa SD. Kegiatan ini berbentuk pelatihan pada guru, dengan metode pelaksanan, berupa: (1) ceramah/presentasi, (2) tanya jawab (3) kerja kelompok, dan (4) simulasi terbatas. Setelah kegiatan, guru akan mengisi angket untuk menilai ketercapaian kegiatan yang dilakukan tim pengabdian Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Tadulako.

Berdasarkan hasil angket disimpulkan bahwa peserta menyatakan: materi kegiatan ini memberikan pemahaman yang baik tentang Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat dan cara mengajarkan Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat.

Kata Kunci: Konsep perkalian dan pembagian, bilangan bulat

Abstract

The purpose of community service activities in 2022 is to help elementary school teachers in KKG Cluster 3, Sirenja District, Donggala Regency, in instilling the concept of multiplication and division of integers in elementary students. This activity is in the form of training for teachers, with implementation methods, in the form of: (1) lectures/presentations, (2) questions and answers (3) group work, and (4) limited simulation. After the activity, the teacher will fill out a questionnaire to assess the achievement of the activities carried out by the service team of the Mathematics Education Study Program, MIPA Education Department, FKIP Tadulako University. Based on the results of the questionnaire, it was concluded that the participants stated that the material for this activity provided a good understanding of the concept of multiplication and division of integers and how to teach the concept of multiplication and division of integers.

Keywords: Concept of multiplication and division, integer

s

PENDAHULUAN

Pemahaman konsep merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika, karena dengan memahami konsep siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam setiap materi pelajaran matematika. (Purwanti, dkk. 2016) mengemukakan kemampuan untuk memahami konsep- konsep dalam matematika merupakan hal yang diperlukan dalam belajar matematika. Menurut Karso (1990) bahwa ada tiga jenis penanaman konsep di SD yaitu (1) konsep dasar, (2) konsep yang berkembang dan (3) konsep yang harus dibina keterampilannya. Pada dasarnya, konsep-konsep pada pembelajaran matematika saling berhubungan antara konsep satu dengan konsep lainnya. Apabila siswa tidak memahami suatu konsep dasar, maka siswa akan merasa kesulitan mempelajari konsep matematika selanjutnya. Pemahaman konsep yang baik dalam pembelajaran matematika mampu membantu siswa dalam memahami dan mengaplikasikan dalam kehidupannya. Dengan memahami setiap konsep yang diberikan, siswa lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan dan mengaitkannya dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Noviyana (2017) yang menyatakan: pemahaman konsep adalah sesuatu yang penting dalam matematika, pemahaman konsep yang baik dan benar akan membuat siswa lebih mudah mengingat sebuah materi yang diajarkan guru tanpa harus menghafal rumus. Pendapat ini sejalan dengan pendapat yang dikemukan

Kesumawati (2008) menyatakan pemahaman konsep merupakan salah satu kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika yaitu dengan menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

Namun pada kenyataannya, pemahaman konsep-konsep matematika khususnya konsep perkalian dan pembagian bilangan bulat masih rendah. Rendahnya pemahaman ini, berdasarkan hasil diskusi tim pengabdian dengan guru SD di KKG Gugus 3 kecamatan Sirenja kabupaten Donggala pada tanggal 14 Agustus 2021. Mereka merasa kesulitan untuk menjelaskan kepada siswa kenapa bilangan negatif dikalikan dengan bilangan negatif menjadi positif, demikian pula kenapa bilangan positif dikalikan bilangan negatif jadi negatif. Hal ini berlaku pula pada pembagian bilangan bulat.

Selain itu, berdasarkan pengalaman tim pengabdian sebagai instruktur PPG guru SD, diperoleh kenyataan bahwa Sebagian besar guru SD dalam mengajarkan perkalian bilangan bulat hanya menekankan pada hafalan bahwa bilangan negatif jika dikalikan dengan bilangan negatif maka diperoleh bilangan positif, dan jika bilangan positif dikalikan denagn bilangan negatif maka diperoleh bilangan negatif. Demikian pula untuk pembagian bilangan bulat. Sedangkan menurut Russeffendi (1991) alasan materi bilangan bulat diajarkan kepada siswa SD

(2)

38 PENANAMAN KONSEP PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT BAGI GURU SD …

yaitu: 1) dalam kehidupan sehari-hari banyak keadaan yang memerlukan konsep bilangan bulat, misalnya untung rugi, bergerak ke kanan dan ke kiri, maju mundur, diatas permukaan tanah dibawah permukaan tanah, menang kalah (dalam permainan), dibawah nol derajat dan sebagainya, 2) agar penggunaan dari operasi hitung +, -, : dan x lebih luas dan dalam, 3) supaya ada kaitannya dengan pelajaran ditingkat yang lebih tinggi, 4) agar siswa berkenalan dengan bilangan yang akan diberikan ditingkat yang lebih tinggi, 5) konsep bilangan bulat dapat dipahami anak asal penyampaiannya sesuai dengan kemampuan.

Untuk menanamkan konsep perkalian dan pembagian bilangan bulat guru dapat menggunakan alat peraga pembelajaran. Alat peraga pembelajaran tersebut misalnya: garis bilangan dan pola bilangan, kartu berwarna, mistar geser, garis bilangan, alat peraga muatan listrik, permainan mobil-mobilan, dan sebagainya. Pada kegiatan pengabdian ini akan digunakan model garis bilangan dan pola bilangan.

Dengan menggunakan alat peraga kongkrit akan memungkinkan konsep-konsep matematika yang abstrak akan mudah dipahami oleh siswa, dan tentu saja pembelajaran akan berlangsung dalam suasana yang menyenangkan, sebab siswa belajar sambil bermain.

METODE

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yang terdiri 1 hari observasi awal dan 1 hari untuk Pelatihan Pemahaman konsep perkalian dan pembagian bilangan bulat. Lokasi kegiatan pengabdian dilaksanakan di SDN 25 Sirenja, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala.

Sasaran dari Kegiatan pengabdian adalah Guru SD di KKG Gugus 3 Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian bagi guru dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 1. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian bagi Guru No Uraian

Kegiatan Tujuan Sasaran

1 Diskusi Mendapatkan informasi tentang kegiatan pembelajaran matematika di kelas dan informasi yang dibutuhkan guru untuk membelajarkan matematika

Guru

2 Ceramah dan demontrasi

Untuk memberikan materi dan memperagakan cara menanamkan konsep perkalian dan pembagian bilangan bulat pada peserta didik

Guru

3 Tanya

jawab Untuk mengetahui dan memberikan solusi terhadap masalah pemahaman konsep perkalian dan pembagian bilangan bulat

Guru

4 Simulasi dan Pelatihan

Untuk melatih peserta pelatihan dan

meningkatkan penguasaan guru dalam menanamkan konsep perkalian dan pembagian bilangan bulat

Guru

5 Evaluasi Untuk mengetahui

sekaligus mengukur Guru

sampai dimana letak berhasilnya kegiatan pengabdian ini

Adapun kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh Tim Pengabdian yang beranggotakan 5 orang dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Tadulako dan melibatkan 2 orang mahasiswa dengan deskripsi tugas pada Tabel berikut.

Tabel 2. Tugas Personalia Pengabdian No Nama Pengabdi Jabatan Deskripsi Tugas

1 Gandung

Sugita Ketua 1. Merancang proposal kegiatan pengabdian kepada masyarakat 2. Menyusun materi

untuk kegiatan pengabdian 3. Pemateri dalam

kegiatan pelatihan 4. Menyediakan segala

bahan, alat dan sarana pendukung

pelaksanaan pengabdian 5. Menyusun Laporan

Akhir kegiatan pengabdian 2 Sutji

Rochaminah Anggraini, I Nyoman Murdiana, Ibnu Hadjar

Anggota 1. Merancang proposal kegiatan pengabdian kepada masyarakat 2. Menyediakan segala

bahan, alat dan sarana pendukung pelaksanaan 3. Membantu simulasi

permainan

4. Membantu menyusun laporan akhir kegiatan pengabdian

3 Rifka Febriana,

Hasnawati Anggota 1. Merancang proposal kegiatan pengabdian kepada masyarakat 2. Membantu

menyediakan segala bahan, alat dan sarana pendukung

pelaksanaan pengabdian

3. Membantu menyusun laporan akhir kegiatan pengabdian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat program studi Pendidikan Matematika dilaksanakan di SDN 25 Sirenja, Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. pada tanggal 23 Juli 2022. Kegiatan dibuka oleh Korwil bapak Anis, S.Pd., M.Pd. dan dihadiri oleh guru-guru di KKG Gugus 3. KKG Gugus 3 Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala terdiri dari: SDN 5 Sirenja, SDN 16 Sirenja, dan SDN 25 Sirenja.

Peserta kegiatan berjumlah 33 orang.

Kegiatan ini berbentuk pelatihan yang dimulai dengan penyampaian materi Konsep perkalian dan pembagian bilangan bulat menggunakan model garis bilangan.

Peragaan dilakukan tim pengabdi dilanjutkan dengan peragaan oleh guru-guru secara bergantian. Di awal peragaan, masih beberapa guru melakukan kesalahan,

(3)

Science Dissemination: Jurnal Pengabdian Pendidikan MIPA, Vol. 1 No. 2, Mei 2023 39

tetapi setelah dilakukan berulang maka guru sudah terampil melakukan peraga.

Metode pelatihan merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan komptensi guru, hal ini sesuai dengan pendapat Oktafiani (2021) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signiifikan pada metode pelatihan, materi pelatihan, dan kompetensi pelatih terhadap kinerja pegawai secara parsial. Hal yang sama juga disampaikan oleh Wulandari & Asrofin (2019) yang menyatakan bahwa metode pelatihan dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembuatan media pembelajaran interaktif. Penggunaan media dalam pembelajaran merupakan suatu keharusan karena dengan adanya media, materi pelajaran yang disampaikan oleh guru akan mudah dan cepat diterima oleh peserta didik. Hal ini sesuai dengan pendapat Yuliana (2020) yang menyatakan bahwa media pembelajaran bisa melancarkan dan mempemudah guru menyampaikan materi serta bisa diterima dengan baik dan dapat dipahami bagi siswa itu sendiri,

Gambar 1. Pembukaan Gambar 2. Peserta

Gambar 3. Peragaan Model Garis Bilangan

Setelah kegiatan, peserta diberikan angket untuk melihat keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Hasil angket respon dari semua peserta pelatihan disajikan pada Tabel berikut.

Tabel 3. Respon Peserta Terhadap Kegiatan Pelatihan

No. Pernyataan

Alternatf Pilihan SS S TS STS

1.

Materi Pelatihan memberikan pemahaman yang baik tentang Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat

29% 71% - -

2.

Pelatihan Penggunaan Model Garis Bilangan, memberikan pemahaman yang baik tentang Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat

43% 57% - -

3.

Pelatihan Penggunaan memberikan pemahaman yang baik tentang cara mengajarkan Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat

32% 68% - -

4.

Penggunaan Model Garis Bilangan,pada Pembelajaran Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat yang disimulasikan, dapat menumbuhkan motivasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran, serta menciptakan pembelajaran yang tidak hanya menghafal.

36% 64% - -

Keterangan: SS = Sangat Setuju, S = Setuju, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju

Berdasarkan tanya jawab dan pengamatan selama kegiatan berlangsung, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini memberikan hasil sebagai berikut:

1. Meningkatnya pemahaman guru SD di KKG Gugus 3 Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala pada konsep perkalian dan pembagian Bilangan Bulat.

2. Meningkatnya keterampilan guru SD di KKG Gugus 1 Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala dalam menggunakan model garis bilangan untuk menanamkan konsep perkalian dan pembagian Bilangan Bulat.

Kegiatan pelatihan penanaman konsep perkalian dan pembagian Bilangan Bulat mendapat sambutan yang baik dari guru-guru SD di KKG Gugus 3 kecamatan Sirenja kabupaten Donggala. Hal ini terlihat pada setiap tahap pelaksanaan kegiatan pelatihan, mereka nampak sangat serius memperhatikan, menyimak, mengajukan pertanyaan terkait dengan kegiatan pelatihan.

Selain itu, peserta pelatihan juga sangat aktif selama kegiatan pelatihan. Mereka tidak sekedar datang, duduk, mendengar dan mencatat apa yang disampaikan oleh tim pengabdi, tetapi mereka aktif bertanya tentang materi yang diberikan. Mereka aktif menyimak dan memperhatikan secara seksama serta terlibat langsung dalam simulasi yang dilakukan tim pengabdi.

Kegiatan pelatihan ini dirasakan sangat bermanfaat oleh guru-guru di KKG Gugus 3 kecamatan Sirenja kabupaten Donggala, sebab mereka telah mendapatkan gambaran yang cukup jelas tentang konsep perkalian dan pembagian Bilangan Bulat. Mereka juga langsung dapat memperagakan tentang penggunaan model garis bilangan untuk menanamkan konsep perkalian dan pembagian Bilangan Bulat.

KESIMPULAN

Dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Meningkatnya pemahaman guru SD di KKG Gugus 3 Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala tentang penggunaan model garis bilangan untuk memahamkan konsep perkalian dan pembagian

(4)

40 PENANAMAN KONSEP PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT BAGI GURU SD …

Bilangan Bulat.

2. Meningkatnya keterampilan guru SD di KKG Gugus 3 Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala dalam menggunakan model garis bilangan untuk memahamkan konsep perkalian dan pembagian Bilangan Bulat

Mengingat besarnya manfaat kegiatan pengabdian pada masyarakat, maka selanjutnya perlu:

1. Mengadakan pelatihan serupa pada guru SD yang masih mengalami kesulitan dalam membelajarkan konsep matematika yang lain

2. Adanya monitoring pada guru yang telah mengikuti pelatihan penggunaan model garis bilangan untuk memahamkan konsep perkalian dan pembagian Bilangan Bulat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Purwanti, R. D., Pratiwi, D. D., & Rinaldi, A. (2016).

Pengaruh PembelajaranBerbatuan Geogebra terhadap Pemahaman Konsep Matematis ditinjau dari Gaya Kognitif.

Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(1), 115-122.

Diakses: http://ejournal.radenintan.ac.id. [06 April 2020].

[2] Ernest, P. (1986a). Games: A Rationale for their Use in the Teaching of Mathematics. Mathematics in School. Vol. 15 (1), hal. 2-5.

[3] Ernest, P. (1986b). Games. Teaching Mathematics and Applications. Vol. 5 (3), hal. 97-102.

[4] Iswandi, D. (2003). Pengembangan Media atau Alat Peraga Pembelajaran Matematika. Makalah (Tidak diterbitkan).

[5] Russeffendi. (1991.) Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Jakarta Rineka Cipta.

[6] Turmudi. (2002). Permainan dan Teka-Teki dalam Pembelajaran Matematika. Dalam Prosiding Seminar Matematika Tingkat Nasional: Peranan matematika dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia untuk Menghadapi Era Industri dan Informasi. UPI Bandung, 23 Januari 2002, hal. 38-43.

[7] Karso. (1990). Pembelajaran Matematika di SD. Diakses:

http://repository.ut.ac.id/4026/1/PDGK4203-M1.pdf. [20 September 2022].

[8] Kesumawati, N. (2008). Pemahaman Konsep Matematik dalam Pembelajaran Matematika. Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika, 2, 231-234. Diakses:

https://eprints.uny.ac.id/6928/1/P18%20Pendidikan(Nila%

20K).pdf. [12 Oktober 2020].

[9] Oktafiani, F. (2021). Pengaruh Metode Pelatihan, Materi Pelatihan dan Kompetensi Pelatih terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban.

Skripsi: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan

Ampel Surabaya. Diakses:

http://digilib.uinsby.ac.id/46920/2/Fifa%20Oktafiana_B042 17014.pdf [12 September 2022].

[10] Wulandari, I.R., dan Asrofin. (2019). Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Baitussalam 2 Cangkringan Melalui Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif. Prosiding Seminar Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas AMIKOM Yogyakarta Diakses:

https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semhasabdimas/article /view/2414 [12 September 2022].

[11] Yuliana, H.F., (2020). Penggunaan Media Pop Up Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Keberagaman Budaya di Indonesia. Thesis Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses:

http://repository.upi.edu/51495/ [12 September 2022].

Referensi

Dokumen terkait

5 1% 6 1% 7 1% 8 1% 9 1% 10 1% 11 1% Exclude quotes Off Exclude bibliography Off Exclude matches < 1% Publication ijarcsse.com Internet Source Submitted to University of

Amenity turf can be divided into two main types: a Fine turf is required for sports which call for the ball or bowl to run smoothly over the surface of the ground.. The necessity for