Judul Skripsi: Implikasi Pernikahan Dini terhadap Integritas Rumah Tangga di Desa Pasiang Kecamatan Polman (Perspektif Teori Maslahah). Hasnawati “Pengaruh Pernikahan Dini terhadap Integritas Rumah Tangga di Desa Pasiang Kecamatan Polman (Perspektif Teori Maslahah).
Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus
Diantara permasalahan tersebut, hal yang patut mendapat perhatian serius khususnya oleh pemerintah daerah khususnya di Desa Pasiang Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar adalah bagaimana mengatasi fenomena pernikahan dini dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang sejauh mana pernikahan dini terjadi. perceraian karena pernikahan yang dilangsungkan pada usia tersebut. Fokus penelitian ini adalah perspektif maslahah pernikahan dini di Desa Pasiang Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar.
Rumusan Masalah
Kemudian, fokus penelitian selanjutnya adalah menggali implikasi pernikahan dini dengan mencari tahu apa pendapat masyarakat tentang pernikahan dini.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tinjauan Relevan
Penelitian terdahulu menyoroti permasalahan yang terjadi pada pernikahan dini, sedangkan penelitian saat ini fokus pada pola pernikahan dini yang terjadi. Afriani menggali secara mendalam persepsi masyarakat terhadap pernikahan dini, sedangkan penelitian saat ini lebih spesifik mengkaji pola pernikahan dini.
Teori Pernikahan a. Pengertian Pernikahan
Pertama, konsekuensi politik terhadap permasalahan publik dan konsekuensi politik bagi orang-orang yang terlibat. Pernikahan juga wajib bagi orang-orang yang mampu, yang akan menjaga jiwa dan menyelamatkannya dari perbuatan haram.
Kerangka Konseptual
Keutuhan Rumah Tangga
Kerangka teori penelitian ini berupa landasan teori yang digunakan selama berlangsungnya penelitian yang diuraikan dalam bentuk bagan kerangka. Kerangka penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu alur pemikiran yang dijadikan landasan atau acuan untuk memahami masalah yang diteliti.
Paradigma Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Pasiang, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, berdasarkan pertimbangan bahwa dalam struktur masyarakat di desa tersebut banyak terdapat pola pernikahan dini.
Sumber Data
Instrumen Penelitian
- Pedoman Observasi
- Pedoman Wawancara
- Alat dokumentasi
- Field Note
Observasi dilakukan untuk mengambil data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat, benda, tetapi juga rekaman dan gambar.53 Penelitian ini menggunakan teknik (observasi partisipatif), menggunakan diri sendiri atau berinteraksi dengan aktivitas yang dilakukan subjek dalam lingkungan penelitian, selain itu juga secara sistematis mengumpulkan data dalam bentuk catatan lapangan. Panduan wawancara memberikan kerangka dan gambaran permasalahan utama yang digunakan sebagai dasar mengajukan pertanyaan kepada responden penelitian. Panduan wawancara yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gabungan antara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data dengan cara mencatat dan memanfaatkan data yang ada di lapangan, baik berupa data tertulis seperti buku, surat kabar, foto dan lain sebagainya. Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang memberikan catatan-catatan penting berkaitan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, valid dan tidak berdasarkan perkiraan.
Tahapan Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengujian Keabsahan Data
Dalam penelitian, penentuan keabsahan data yang diperoleh dari lapangan harus diperiksa dan dipertanggungjawabkan melalui verifikasi data. Partisipasi ini tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, namun memerlukan partisipasi peneliti yang lebih luas dalam lingkungan penelitian untuk meningkatkan derajat keandalan data yang diperoleh dan dikumpulkan, terutama yang berkaitan dengan “perceraian”. Ketiga, penggunaan teknik triangulasi; Teknik ini digunakan untuk memeriksa keabsahan data dengan cara membandingkan data yang diterima dengan sesuatu di luar data tersebut.
Standar ini untuk memeriksa apakah penelitian tersebut telah dilakukan secara cermat atau tidak, meskipun terdapat kesalahan dalam: konsepsi tentang apa yang diteliti, pengumpulan data, penafsiran data yang telah dikumpulkan dalam suatu laporan penelitian. Dengan demikian, pendekatan verifiability lebih menekankan pada karakteristik data yang berkaitan dengan aktivitas penangannya dalam merealisasikan konsep tersebut.
Pola Terjadinya Pernikahan Dini di Desa Pasiang Kec. Matakali Kab
Pola Penyebab Pernikahan Dini di Desa Pasiang
Ibu Fitri merupakan salah satu informan dalam penelitian ini yang melakukan pernikahan dini karena keterbatasan keuangan keluarga. Pernikahan dini karena keterbatasan keuangan keluarga yang terjadi di Desa Pasiang merupakan pola yang umum terjadi. Pernikahan dini di Desa Pasiang mayoritas pernikahan dini terjadi karena adanya keinginan setiap pasangan untuk menikah dini.
Berdasarkan hasil observasi penelitian, penyebab banyaknya pernikahan dini adalah adanya model sosial yang modernis. Pola pernikahan dini yang umumnya terjadi di Desa Pasiang pada hakikatnya merupakan implikasi buruk dari pengaruh media sosial.
Pola Pernikahan Dini di Desa Pasiang
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka pola pernikahan dini yang terjadi pada masyarakat Desa Pasiang dilakukan dengan tetap menghormati kesepakatan kedua belah pihak, calon suami istri dan kedua orang tua. Pola pernikahan dini yang terjadi di Desa Pasiang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain perasaan senasib, hubungan pacaran, lemahnya keuangan orang tua, dan motif perjodohan. Berdasarkan temuan penelitian di lapangan, terdapat dua proses pernikahan dini yang dilakukan di Desa Pasiang Kecamatan Matakali.
Pola pernikahan dini yang terjadi di Desa Pasiang berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh faktor-faktor penyebab pernikahan. Pola pernikahan dini yang terdapat di Desa Pasiang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain perasaan senasib, hubungan pacaran, rendahnya tingkat ekonomi orang tua dan motif perjodohan.
Implikasi pada Masyarakat dan Keluarga
Implikasi bagi masyarakat dan orang lain yang terlibat merupakan bentuk dampak yang mungkin timbul bagi masyarakat atau orang-orang yang terlibat dari praktik pernikahan dini yang terjadi di desa Pasiang. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat dampak negatif dan positif pernikahan dini pada masyarakat desa Pasiang. Namun tingginya pernikahan dini yang terjadi di Desa Pasiang tidak semuanya memberikan dampak positif bagi masyarakat dan orang-orang yang terlibat.
Implikasi buruk lainnya dari pernikahan dini adalah hilangnya peran berbakti seorang anak secepatnya. Berdasarkan hasil penelitian di atas, pernikahan dini Ibu Tami menunjukkan adanya stigma yang serius dari lingkungan sosialnya terhadap pernikahannya.
Implikasi pada Masyarakat Luar
Adanya pernikahan dini di Desa Pasiang juga berdampak pada outgroup atau masyarakat di luar Desa Pasiang. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pernikahan dini yang banyak dilakukan di Desa Pasiang menjadi insentif bagi masyarakat lain di luar daerah tersebut untuk juga ikut serta (ikut) melakukan pernikahan dini. Adat pernikahan dini terjadi berulang kali di masyarakat Desa Pasiang hingga akhirnya menjadi hal biasa.
Meningkatnya pernikahan dini menyebabkan generasi muda lainnya juga melakukan pernikahan dini. Dampak negatif pernikahan dini terhadap lingkungan eksternal dapat berupa stigma dari kelompok masyarakat luar Desa Pasiang terhadap Desa Pasiang itu sendiri.
Implikasi pada Keadaan Pasangan Suami Istri
Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa pernikahan dini Ibu Fitri sudah dinilai baik. Penanganan masalah yang tidak tepat menyebabkan keretakan rumah tangga pasangan muda masa kini, dimana kecenderungan mereka adalah melampiaskan permasalahannya di media sosial. Berdasarkan hasil wawancara di atas, pernikahan dengan anak di bawah umur sangat rentan menimbulkan dampak negatif karena kondisi fisik dan psikis mereka yang kurang mampu menangani kehidupan rumah tangga yang kompleks.
Menurut Ibu Nurhana, pengurus KUA Matakali, dampak perkawinan terhadap kondisi rumah tangga sangat banyak, hal ini terutama disebabkan oleh pola pikir anak di bawah umur yang masih terlalu labil dalam berperan dan bertanggung jawab dalam urusan rumah tangga yang rumit, dan dalam akhirnya banyak masalah yang terjadi. Pola pikir remaja yang labil dihadapkan pada struktur kehidupan rumah tangga yang kompleks seringkali menimbulkan berbagai macam permasalahan dalam keluarga.
Implikasi Pada Biaya Langsung
Penentu utama dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarga adalah desakan laki-laki dalam menjalani kehidupan ekonomi. Dalam hal ini, jika laki-laki rajin bekerja untuk menafkahi keluarga, maka permasalahan ekonomi tidak lagi terasa di dalam keluarga. Namun keterbatasan dalam memenuhi biaya langsung dalam kehidupan berkeluarga mutlak disebabkan oleh besarnya pendapatan suami dari bekerja.
Menurut Ibu Nurhana diatas, permasalahan terkait keterbatasan pemenuhan biaya langsung dalam keluarga disebabkan oleh pekerjaan suami, cara hidup dan keinginan istri yang berlebihan. Selain pekerjaan suami yang terbatas dan tidak teratur, gaya hidup istri yang berlebihan dapat memperburuk keadaan perekonomian keluarga.
Implikasi Pada Biaya Tidak Langsung
Tentu saja kebutuhan tersebut didasarkan pada sumber pendapatan pasangan, namun pernikahan dini yang menyebabkan seorang anak putus sekolah secara tidak langsung memutus rantai sumber pendapatan yang paling mapan sekalipun. Dalam hukum Islam, pernikahan dini boleh dilakukan, namun menurut hukum yang berlaku saat ini tidak diperbolehkan. Pernikahan dini di Desa Pasiang membawa dampak serius terhadap struktur keluarga pasangan suami istri.
Pernikahan dini yang terjadi dan terjadi dengan intensitas tinggi memberikan dampak bagi masyarakat diluarnya. Penelitian ini mengkaji bagaimana keharmonisan keluarga mempengaruhi pernikahan dini di Desa Pasiang dari sudut pandang maslahah.
Manfaat Dunia dan Akhirat
Berdasarkan hasil penelitian, manfaat yang dirasakan dari pernikahan dini antara lain terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, adanya perempuan yang mengurus perekonomian, mengurangi beban orang tua dan kemandirian. Pernikahan dini yang dilakukan oleh narasumber di atas didasari dengan alasan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, yang mana saat ini pergaulan bebas terlihat dimana-mana, tidak menutup kemungkinan generasi muda akan tertular. Manfaat pernikahan dini yang dilakukan Fitri di atas adalah mengurangi beban ekonomi keluarga besarnya.
Berdasarkan hasil penelitian, pernikahan dini dapat membawa manfaat dan permasalahan baik bagi laki-laki maupun perempuan jika menikah. Namun banyak orang yang menikah dini karena menikah sebelum mempunyai pekerjaan tetap, dan tekanan terhadap perekonomian rumah tangga akan semakin terasa ketika anak sudah lahir, apalagi dengan gaya hidup hedonis.
Memelihara Maqashid Syariah
Menurut Ibu Nurhan, pernikahan akan berbentuk kebahagiaan dalam rumah tangga yang lebih kolektif jika tujuan pernikahan adalah untuk mencapai sakinah, mawahdah dan warahmah. Allah SWT mengartikan dalam firman-Nya pasti ada jalan untuk mewujudkan hal tersebut dalam rumah tangga. Permasalahan atau konflik dalam rumah tangga tidak boleh menjadi konsumsi publik atau tidak boleh diketahui oleh orang tua.
Demi meraih keuntungan dalam rumah tangga, permasalahan rumah tangga yang kecil terkadang diselesaikan secara matang. Kemaslahatan dalam sebuah perkawinan tidak diukur dari umur, namun dari sejauh mana suami istri mampu mencari dan memberikan kemaslahatan di dunia dan akhirat, dengan menjalankan rumah tangga yang sesuai dengan maqasyid syariat dan berlandaskan kemaslahatan. atas kehendak Allah SWT.
Saran