• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGUNG JAWAB PEJABAT PAJAK ATAS TERJADINYA DALUWARSA PENAGIHAN UTANG PAJAK - Narotama University Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TANGGUNG JAWAB PEJABAT PAJAK ATAS TERJADINYA DALUWARSA PENAGIHAN UTANG PAJAK - Narotama University Repository"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Badan dan/atau pejabat pemerintah lainnya yang menjalankan fungsi pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan/atau undang-undang. Kewenangan Pemerintahan yang selanjutnya disebut Kewenangan adalah kekuasaan badan dan/atau pejabat atau penyelenggara pemerintahan lainnya untuk bertindak dalam lingkup hukum publik. Pengertian Asas Umum Good Governance yang tertuang dalam UU AP Tahun 2014 adalah asas yang dijadikan acuan penggunaan Kewenangan Pejabat Pemerintah dalam mengeluarkan Keputusan dan/atau Tindakan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Bertindak atau berbuat melawan hukum, melampaui wewenang, mempergunakan wewenang untuk tujuan yang bukan peruntukannya, termasuk kelalaian atau kelalaian terhadap kewajiban hukum dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh negara dan penyelenggara negara, sehingga menimbulkan kerugian materil dan/atau atau kerugian non-materiil yang merugikan masyarakat dan masyarakat. perseorangan.” Berdasarkan Pasal 8 UU AP, diatur secara tegas mengenai kewenangan negara bahwa setiap keputusan dan/atau tindakan harus ditetapkan dan/atau dilaksanakan oleh pejabat dan/atau pejabat negara yang berwenang dengan kewajiban untuk Atas dasar itu, dalam melaksanakan kekuasaan pemerintahan, pejabat administrasi pemerintahan dilarang menyalahgunakan kekuasaannya dalam mengambil keputusan dan/atau melaksanakan keputusan dan/atau tindakan.

Asas ini mensyaratkan agar setiap pejabat dan/atau pejabat pemerintah tidak mempergunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi atau kepentingan lain dan tidak sesuai dengan tujuan pemberian wewenang tersebut, tidak melebihi, tidak menyalahgunakan dan/atau tidak mencampuri wewenangnya. Sesuai ketentuan Pasal 17 UU AP Tahun 2014, pejabat publik dan/atau pegawai negeri dilarang menyalahgunakan wewenangnya, larangan tersebut meliputi larangan pelampauan wewenang, larangan campur tangan wewenang, dan/atau larangan bertindak. sewenang-wenang. Badan dan/atau pejabat pemerintah dikategorikan melampaui kewenangannya apabila keputusan dan/atau tindakan yang diambil melampaui masa jabatan atau batas waktu penerapan kewenangannya, di luar wilayah berlakunya kewenangan tersebut; dan/atau melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan.

Badan dan/atau pejabat pemerintah dikategorikan bertindak sewenang-wenang apabila keputusan dan/atau tindakan diambil tanpa dasar kewenangan, dan/atau bertentangan dengan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Penegakan Hukum Atas Terjadinya Daluwarsa Penagihan Pajak Penegakan hukum harus disusul oleh pelaksanaanya secara konkrit

Sanksi Atas Pegawai Pajak Dalam UU KUP

Ayat (1) : Pegawai Pajak yang karena kelalaiannya atau kesengajaannya menghitung atau menetapkan pajak tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ayat (2) Pegawai Pajak yang dalam melaksanakan tugasnya dengan sengaja bertindak di luar kewenangannya sebagaimana ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dapat dilaporkan kepada unit internal Kementerian Keuangan yang mempunyai kewenangan untuk melaksanakannya. itu keluar. pemeriksaan dan penyidikan dan apabila terbukti melakukan hal tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ayat (3): Pegawai Pajak yang dalam melaksanakan tugasnya terbukti melakukan pemerasan kepada Wajib Pajak dan mengancam akan mengambil keuntungan secara melawan hukum, diancam dengan pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 368 KUHP.

32 Direktorat Jenderal Pajak, 2023, Komposisi dalam Satu Teks (SDSN) UU Pajak, www.pajak.go.id, Jakarta. Ayat 4 : Pegawai pajak yang dengan maksud memberikan keuntungan secara tidak adil melalui penyalahgunaan kekuasaannya, memaksa seseorang untuk memberikan sesuatu, melakukan atau menerima pembayaran, atau melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri, diancam dengan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan perubahannya. Ayat (5): Pegawai pajak tidak dapat dikenai sanksi perdata atau pidana apabila melaksanakan tugasnya dengan itikad baik dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Dalam penjelasan Pasal 36A UU KUP dijelaskan bahwa dasar pengenaan sanksi terhadap perbuatan fiskus adalah untuk mengamankan pendapatan negara dan meningkatkan profesionalisme fiskus dalam melaksanakan ketentuan Undang-Undang Perpajakan. Pegawai pajak yang karena kelalaiannya atau dengan sengaja menghitung atau menetapkan pajak yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan sehingga menimbulkan kerugian pendapatan negara, dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelanggaran yang dicontohkan dalam penjelasannya, misalnya jika petugas pajak melakukan pelanggaran di bidang kepegawaian, maka petugas pajak tersebut dapat diadukan karena telah melanggar ketentuan hukum di bidang kepegawaian.

Tindak Pidana : Apabila petugas pajak melakukan tindak pidana maka dapat dijerat dengan pidana. Kalaupun pejabat pajak melakukan tindak pidana korupsi, petugas pajak tersebut dapat didakwa melakukan tindak pidana korupsi.

Tanggung Jawab Pejabat Pajak yang Mengakibatkan Daluwarsa Penagihan Pajak

Tindakan penagihan berupa penerbitan surat teguran merupakan tindakan administratif fiskus yang hanya didasarkan pada database utang pajak yang harus dibayar. Apabila pimpinan kantor tidak melaksanakan atau melaksanakan Nota Dinas, namun terlambat menerbitkan Surat Teguran, sehingga penerbitan Surat Perintah atau penyampaian Surat Perintah terjadi paling lambat tanggal 30 Juni 2022, maka dapat dipastikan negara tidak berhak atas utang pajaknya karena masa penagihannya telah habis. Kesalahan dan kelalaian terjadi karena penyalahgunaan wewenang dan kesewenang-wenangan, serta terujinya prinsip-prinsip tata kelola yang baik.

Merujuk kepada peruntukan Seksyen 17 Akta AP 2014, pegawai kerajaan dilarang menyalahgunakan kuasa, larangan itu termasuk larangan melebihi kuasa, larangan mencampurkan kuasa, dan/atau larangan bertindak sewenang-wenangnya. Pejabat kerajaan dikategorikan sebagai melebihi kuasa apabila keputusan dan/atau tindakan yang diambil melebihi tempoh jawatan. Oleh itu, sekiranya pejabat cukai tidak mengeluarkan surat teguran atau surat paksaan mengikut tempoh yang ditetapkan, maka pejabat cukai.

Melanggar asas legalitas substantif yaitu gagal mewujudkan tujuan UU PPSP, dimana UU PPSP memberikan kewenangan kepada aparat pajak untuk melakukan segala tindakan pemulihan agar tagihan pajak dapat dibayarkan sebagai penerimaan negara.

Tidak melakukan tindakan Penyitaan dan Penyitaan tidak dilaksanakan dengan maksimal

Penerapan Sanksi Pada Pejabat Pajak

Pegawai pajak sebagai pengelola tagihan pajak telah diberikan seperangkat peraturan hukum dalam pelaksanaan tindakan penagihan pajak. Pada rekomendasi kedua terkait tagihan pajak (pajak bangunan) yang sudah ketinggalan zaman, BPK menilai DJP tidak mengatur secara tegas mengenai sanksi administratif yang dapat dikenakan kepada petugas pajak yang tidak melakukan pemungutan sesuai Undang-undang Perpajakan tentang pemungutan melalui surat. pemaksaan secara optimal hingga habisnya penagihan 34. Secara umum, dalam penilaian keberhasilan penagihan tagihan pajak tahun 2021 oleh DJP, BPK hanya memberikan rekomendasi berupa pelatihan aparat pajak dan pemberian sanksi administratif kepada pegawai atau pajak. pejabat yang tidak melakukan tindakan penagihan sesuai dengan undang-undang PPSP secara optimal.

Tidak ada rekomendasi yang menyatakan adanya kerugian keuangan negara, sebagaimana kewenangan yang diberikan kepada BPK sebagaimana tercantum dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jasa Pemeriksaan Keuangan (selanjutnya disebut UU BPK), menyatakan bahwa BPK merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai hak menilai kerugian finansial. Tagihan pajak termasuk dalam pengertian keuangan Negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 (selanjutnya disebut Undang-Undang Keuangan Negara), yang menyatakan bahwa keuangan Negara adalah segala hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dengan uang, serta sebagai segala sesuatu, baik berupa uang, maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik Negara sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Dimana Pasal 2 UU Keuangan Negara menegaskan bahwa ruang lingkup keuangan negara meliputi: hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, serta memberikan pinjaman.

Dari uraian di atas, Piutang Pajak termasuk dalam pengertian keuangan pemerintah, yaitu segala hak dan kewajiban pemerintah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk hak pemerintah untuk memungut pajak. Jadi apabila piutang pajak tersebut tidak dapat ditagih karena masih dalam batas waktu penagihan sehingga tidak dapat menjadi penerimaan negara, maka piutang pajak yang kadaluarsa tersebut merupakan kerugian ekonomi negara. Apabila piutang pajak yang kadaluarsa merupakan kerugian negara, maka harus diselidiki apakah kerugian negara tersebut mengandung unsur perbuatan melawan hukum.

Eddy Mulyadi Soepardi mengatakan kerugian negara dapat terjadi karena perbuatan manusia, yaitu perbuatan yang tidak disengaja, karena kelalaian, kecerobohan, kesalahan atau ketidakmampuan, serta kurangnya pengawasan terhadap penggunaan keuangan negara.36. Dalam Pasal 34 dan Pasal 35 Undang-Undang Keuangan Negara pada Bab Ketentuan Pidana, sanksi administratif dan imbalan bagi PNS non Perbendaharaan yang tidak memenuhi kewajibannya akan dikenakan sanksi administratif. Namun apabila Anda melanggar hukum atau melalaikan kewajiban Anda, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga merugikan keuangan negara, maka Anda wajib mengganti kerugian tersebut.

Terminologi Perbuatan Melawan Hukum (PMH) semula hanya dikenal dalam hukum perdata sebagaimana diatur dalam Pasal 1365. 37 Tim UJDIH Perwakilan BPK Provinsi Kepulauan Riau, 2019, Keuangan Negara dan Kerugian Negara dalam Perspektif Hukum,. Penyebab adalah faktor yang menegaskan bahwa kerugian pemerintah berupa kekurangan uang, barang, dan surat berharga yang terjadi sebenarnya merupakan akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh penanggung jawab kerugian pemerintah/daerah.

Artinya, hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum dengan kerugian negara menjadi salah satu dasar untuk menentukan ada tidaknya perbuatan melawan hukum dalam menilai terjadinya kerugian negara. Apabila terjadi kesalahan yang dilakukan oleh bendahara yang bersangkutan sehingga menimbulkan kerugian, maka beban kerugian negara dapat dibebankan pada penanggung jawab.

Referensi

Dokumen terkait

All of the songs except “Ruponeso” have an introduction which is sung by the leader, who is later joined by the chorus singing its ostinato figures.. Each leader has his own unique type

S., & Risyda, F., 2021, Rancang Bangun Penerapan Model Prototype Dalam Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Persediaan Barang Berbasis Web, JSI Jurnal sistem Informasi Universitas