• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGUNGJAWAB ANAK PERUSAHAAN DALAM SUATU KELOMPOK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "TANGGUNGJAWAB ANAK PERUSAHAAN DALAM SUATU KELOMPOK PERUSAHAAN"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Permasalahan dan Ruang Lingkup Penelitian

  • Permasalahan Penelitian
  • Ruang Lingkup Penelitian

3R. Murjiyanto, Pengantar Hukum Dagang; Aspek hukum perusahaan dan larangan praktek monopoli, Liberty, Yogyakarta, 2002, hal.69. Berdasarkan permasalahan di atas, ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada hukum bisnis dan hukum perseroan terkait.

Tujuan dan Kegunaan

  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang peran dan tanggung jawab anak perusahaan dan perusahaan induk dalam suatu grup perusahaan. Hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan masukan kepada pembaca untuk mengetahui status hukum dan tanggung jawab anak perusahaan dalam suatu grup perusahaan. Memberikan masukan kepada pemerintah untuk memberikan arahan yang jelas tentang tanggung jawab perusahaan induk kepada anak perusahaan dan sebaliknya anak perusahaan kepada perusahaan induk.

Kerangka Pemikiran

Menurut Pasal 1 huruf (c) UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, Pengusaha adalah setiap orang perseorangan atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan tertentu. Apalagi Pasal 1 huruf (d) UU No. 3 Tahun 1982 terkait dengan Wajib Daftar Perusahaan, Usaha adalah setiap tindakan, pekerjaan atau kegiatan dalam bidang ekonomi yang dilakukan oleh setiap pengusaha dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan/atau keuntungan. Perusahaan induk sebagai perusahaan yang telah mendirikan anak perusahaan tentunya mempunyai maksud dan tujuan untuk mendirikan anak perusahaan.

Pendirian anak perusahaan tidak terlepas dari tujuan perusahaan untuk melebarkan sayapnya guna mengembangkan usaha dan keuntungan, dengan membentuk anak perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas yang mempunyai tanggung jawab sendiri dan mandiri. Induk perusahaan adalah bisnis atau perusahaan yang memiliki satu atau lebih perusahaan lain dan mengendalikannya dengan hak suara berdasarkan persentase kepemilikan saham di setiap perusahaan yang terlibat, umumnya perusahaan induk memiliki bisnis sendiri, tetapi jika perusahaan induk tidak memiliki tidak memiliki usaha tersendiri, perusahaan induk tersebut merupakan perusahaan kelompok usaha (holding company).6. Dalam kegiatan usahanya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, mendirikan anak perusahaan merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh para pengusaha.

Anak Perusahaan adalah suatu perusahaan yang seluruhnya atau sebagian dikendalikan oleh perusahaan lain karena sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh perusahaan lain atau induk perusahaan.7. Hubungan hukum perseroan adalah memberi sesuatu, berbuat sesuatu dan tidak berbuat sesuatu, hal ini tertuang dalam pasal 1234 KUHPerdata (selanjutnya disebut : KUHP) yang berbunyi “Perjanjian itu dimaksudkan untuk memberi sesuatu, berbuat sesuatu atau untuk tidak melakukan sesuatu untuk dilakukan." sesuatu”. Dapat juga dijelaskan bahwa hubungan hukum antara induk perusahaan dengan anak perusahaannya tidak secara khusus mengatur perusahaan grup dalam undang-undang.

Hubungan hukum yang timbul antara perusahaan induk dengan anak perusahaannya adalah hubungan hukum antara pemegang saham (perusahaan induk) dengan anak perusahaan. Hubungan hukum tersebut diatur secara jelas dalam anggaran dasar anak perusahaan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Misalnya, untuk melakukan perbuatan hukum tertentu, anak perusahaan harus mendapat izin dari Rapat Umum Pemegang Saham (termasuk induk perusahaan jika.

Segala perbuatan hukum anak perusahaan sehubungan dengan anggaran dasar harus mendapat persetujuan dari induk perusahaan. Sebagai sebuah kontrak, ketentuan syarat sahnya kontrak dalam KUHP berlaku juga sebagai kontrak sosial, diatur dalam Pasal 1320 KUHP, menurut ketentuan tersebut ada 4 (empat) syarat sahnya kontrak. Di antara hukum perjanjian yang lahir dari undang-undang, ikatan yang timbul karena akibat suatu perbuatan disebut juga perbuatan melawan hukum diatur dalam Pasal 1365 KUHP yang berbunyi “Setiap perbuatan yang melawan hukum. dan menyebabkan kerusakan". kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian karena kesalahannya untuk mengganti kerugian itu.

Metode penelitian

Editing yaitu memeriksa dan mengoreksi data yang berguna atau tidak, sehingga data yang telah terkumpul menjadi benar-benar bermanfaat dan mudah dipahami untuk menjawab permasalahan penelitian. Klasifikasi data yaitu penempatan data dan pengelompokan data atau klasifikasi data sesuai dengan pokok bahasan yang dibahas dalam penelitian. Kompilasi data (sistematisasi data) adalah data yang telah diperiksa dan diklasifikasikan kemudian disusun secara sistematis untuk memudahkan pembahasan, analisis dan interpretasi subjek penelitian.

Setelah data terkumpul secara keseluruhan, terutama yang diperoleh dari hasil penelusuran kepustakaan, maka data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis hukum kualitatif yaitu dengan memaparkan masalah berdasarkan penelitian dan pembahasan dalam bentuk pernyataan atau uraian kalimat bersusun sistematik. Setelah dilakukan analisis data maka dapat ditarik kesimpulan deduktif yaitu pembahasan penelitian dideskripsikan secara umum kemudian ditarik kesimpulan khusus yang merupakan jawaban dari permasalahan penelitian yang ada.

BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS (PT) MENURUT

Pengertian Badan Hukum

Purbacakara) dan seterusnya.12 Namun istilah resmi yang digunakan dalam berbagai peraturan perundang-undangan di Indonesia adalah badan hukum. Badan hukum adalah perkumpulan atau organisasi yang lahir dan dapat bertindak sebagai subjek hukum, badan hukum juga dapat memiliki kekayaan, mengadakan perjanjian dan sebagainya. Utrecht, Badan Hukum (Rechtspersoon), yaitu badan-badan yang menurut hukum mempunyai kompetensi (kewenangan) untuk menjadi pembela hak, lebih lanjut dijelaskan bahwa badan hukum adalah setiap pembela hak yang tidak berjiwa, atau lebih tepatnya mereka yang bukan manusia.

Subekti, badan hukum pada dasarnya adalah badan atau perkumpulan yang dapat mempunyai hak dan bertindak seperti manusia, dan yang mempunyai kekayaan sendiri dapat digugat atau digugat di pengadilan. Rochmat Soemitro, Badan Hukum adalah suatu badan yang dapat mempunyai harta, hak dan kewajiban seperti halnya orang perseorangan. Menurut Wirjono Prodjodikoro, badan hukum adalah suatu badan yang selain sebagai orang perseorangan, juga dianggap dapat bertindak menurut hukum dan mempunyai hak, kewajiban, dan hubungan hukum dengan orang atau badan lain.

Dapat disimpulkan dari pandangan di atas bahwa pengertian badan hukum sebagai subjek hukum adalah sebagai berikut. Dalam konsepsi umum tentang badan hukum, segala sesuatu yang didasarkan atas tuntutan kebutuhan masyarakat diakui oleh hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban.

Jenis-Jenis Badan Hukum

Anak perusahaan dalam urusan bisnis adalah perusahaan yang dikendalikan oleh perusahaan terpisah yang lebih tinggi. Anak perusahaan berbentuk perseroan terbatas, yang berdiri sendiri sebagai badan hukum, merupakan pembawa hak dan kewajibannya sendiri, serta mempunyai kekayaan sendiri-sendiri yang terpisah. Hubungan hukum yang timbul antara perusahaan induk dan anak perusahaan adalah hubungan antara pemegang saham.

Semua tindakan hukum anak perusahaan sehubungan dengan piagam harus mendapat persetujuan dari perusahaan induk. Perusahaan induk (holding) mengawasi anak perusahaan sejauh posisinya sebagai pemegang saham dan sejauh diatur dalam piagam anak perusahaan. Transaksi yang dilakukan anak perusahaan kepada pihak ketiga tidak sekaligus mengikat perusahaan induk (holding) dan perusahaan yang tergabung dalam satu perusahaan grup.

Dengan demikian induk perusahaan (holding) tidak bertanggung jawab atas pemenuhan kewajiban anak perusahaan kepada pihak ketiga. Seperti halnya holding company yang merupakan badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang berdiri sendiri dan terpisah dari badan hukum lainnya, anak perusahaan juga umumnya berbentuk perseroan terbatas yang merupakan badan hukum mandiri. Secara teori dapat dibedakan antara wewenang perusahaan induk dan anak perusahaannya, yang terlihat dari maksud dan tujuan perusahaan.

Pada perusahaan grup yang menerapkan prinsip sentralisasi, induk perusahaan sangat terlibat secara langsung, sehingga anak perusahaan hanya melakukan tugas-tugas rutin tanpa dapat mengambil keputusan sendiri. Di Indonesia, pengaruh pemilik masih sangat besar di perusahaan grup. Anak perusahaan yang berbentuk BV seharusnya memiliki kewenangan untuk mengatur sendiri tanpa campur tangan dari induk perusahaan. Namun, sebagian besar perusahaan grup memegang mayoritas saham yang dipegang oleh perusahaan induk. Dengan demikian, jika anak perusahaan berbadan hukum sebagai perseroan terbatas swasta, maka dapat dikatakan independensinya sudah tidak ada lagi karena kewenangan mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga untuk memperoleh kredit bagi kepentingan perseroan dipengaruhi atau masih diatur oleh perusahaan induk.

Ini jelas merupakan tanggung jawab yang besar bagi anak perusahaan karena induk perusahaan terlibat sebagai penjamin. Pada prinsipnya tanggung jawab hukum anak perusahaan dari induk perusahaan semata-mata untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang tercantum dalam anggaran dasar dan hal-hal lain yang diatur secara eksklusif oleh induk perusahaan. Walaupun secara teori anak perusahaan yang merupakan perusahaan saham gabungan yang berdiri sendiri dan mempunyai kekuasaan untuk membuat perjanjian sendiri tanpa campur tangan dari induk perusahaan dan anak perusahaan mempunyai kekuasaan untuk mendirikan usaha sendiri di luar perusahaan grup.

Namun dalam praktiknya, anak perusahaan dari perusahaan grup menetapkan batasan dalam anggaran dasarnya tentang wewenang anak perusahaan, misalnya: dalam membuat perjanjian dengan pihak ketiga, harus mendapat izin dari induk perusahaan. Ini adalah salah satu kontrol perusahaan induk, tetapi dengan batasan ini, anak perusahaan tidak lagi menjadi perseroan terbatas yang sepenuhnya independen. Kedudukan hukum anak perusahaan sama dengan induk perusahaan yang merupakan badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang berdiri sendiri dan terpisah dari badan hukum lainnya, sehingga anak perusahaan pada umumnya juga berbentuk perseroan terbatas. perseroan terbatas yang merupakan badan hukum mandiri.

Perusahaan induk lebih mengetahui wewenang, hak dan kewajiban anak perusahaannya, sehingga tidak selalu bergantung kepada induk perusahaan dengan membiarkan anak perusahaan mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga, sepanjang perjanjian tersebut tidak bertentangan dengan hukum dan peraturan perundang-undangan. Anggaran Dasar Perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan telah diperoleh hasil sebesar 66 dimana dalam kategori acceptability atau tingkat penerimaan dapat diterima secara marginal, pada Grade Scale