• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAREKAT KHALWATIYAH SAMMAN DI SIDENRENG RAPPANG

N/A
N/A
parrull

Academic year: 2024

Membagikan "TAREKAT KHALWATIYAH SAMMAN DI SIDENRENG RAPPANG"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

MINI RISET

“TAREKAT KHALWATIYAH SAMMAN DI SIDENRENG RAPPANG”

Oleh :

Tarisha Rahmadani Ismail (202020386020208) Andini Feri (2020203860202062) Muh. Fachrul Sidiq (2020203860202055)

Dosen Pengampuh : An Ras Triastuti, M.E PRODI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE

Penelitian dilakukan melalui wawancara secara online/via telepon kepada Narasumer :

Nama : Sunarti, SH

TTL : Aressie, 12 Maret 1995

Asal Desa/Kelurahan : Desa Baranti, Kel. Passeno

Kecamatan : Baranti

No. HP : 0852-5510-4972

Tanggal Wawancara : Kamis, 11 November 2021

Dalam catatan sejarah, tarekat di Indonesia memiliki kontribusi besar dalam perkembangan Islam dan dalam kemerdekaan Indonesia dari penjajah. Tarekat Khalwatiyah diambil dari kosakata Arab khalwat yang berarti menyendiri (untuk merenung). Di Madinah, Muhammad al-Samman melakukan perkembangan dari Tarekat Khalwatiyah. Revisionisme yang dilakukan Samman melahirkan suatu aliran tarekat baru yakni Tarekat Khalwatiyah Samman. Pada 1825, tarekat tersebut kemudian sampai ke Nusantara (Sulawesi Selatan) oleh Abdullah al-Munir. Upaya penyebaran yang lebih luas Tarekat Khalwatiyah Samman dilakukan oleh generasi penerus al-Munir, yaitu putranya, cucunya dan Abdur Razaq, serta keturunan-keturunannya. Tujuan penulisan dan wawancara ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai ajaran Tarekat Khalwatiyah Samman di Sidenreng Rappang.

Hasil Wawancara :

1. Bagaimana Sejarah Masuknya Tarekat Khalwatiyah Samman di Kabupaten Sidenreng Rappang ?

Jawaban :

“Sejarah masuknya ajaran Tarekat Khalwatiyah Samman di Kab. Sidenreng

(2)

Rappang tidak ditandai dengan pasti bahwa tahun sekian dan tanggal sekian ajaran tersebut tersebar, namun ditandai dengan penyebaran yang dilakukan melalui raja-raja terdahulu, misalnya Kerajaan di Gowa, Bulukumba dll. Kemudian seiring berjalannya waktu, tarekat yang awalnya cuma dikenal oleh kalangan Bangsawan, seperti Puang yang merupakan salah satu penyebar Tarekat ini berinisiaif untuk menyebarkan dan memperkenalkan tarekat Khalwatiyah Samman kepada masyarakat awam agar dapat dirasakan oleh masyarakat biasa/bawah, sehingga sampai saat ini cukup dikenal luas oleh masyarakat yang ada di Kab. Sidenreng Rappang.”

2. Siapakah nama khalifah khalwatiyyah samman yang diikuti?

Jawaban :

“Untuk khaalifah yang diikuti pastinya mengikuti satu khalifah terahulu seperti pohon yang memiliki satu akar yaitu satu khalifah yang diikuti, namun ada namanya ranting-ranting dari pohon tersebut dan disamaartikan bahwa disetiap daerah memiliki khalifahnya masing-masing. Dan untuk di Sidrap sendiri khalifahnya adalah Puang Sirajuddin Malik.”

3. Adakah kegiatan Bersama yang dilakukan oleh jamaah Khalwatiyah Samman?

Jawaban :

“Pastinya ada, sebagaimana ajaran-ajaran lainnya yang memiliki kegiatan- kegiatan khusus yang diikuti bersama”

4. Bagaimana bentuk kegiatan Bersama yang dilakukan?

Jawaban :

“Untuk bentuk kegiatannya sama uumumnya sebagaimana ummat Islam lainnya seperi sholat, puasa, sedekah dll. Namun ada bentuk kegiatan yang dilakukan bersama yaitu adalah ajaran Dzikir, yang digunakan disini adalah dzikir jalalah atau dzikir yang besar yang dilakukan seiap setelah sholat”

5. Bagaimana konsep bisnis menurut pengikut jamaa hkhalwatiyah ? Jawaban :

“Untuk konsep bisnis juga sama pada umumnya, tidak ada yang membedakannya yaitu tetap sesuai dengan pondasi-pondasi Keislaman dan berdasarkan Syariat Islam”

6. Apa saja aktifitas bisnis yang dijalankan para pengikut khalwatiyah samman ? Jawaban :

“Aktivitas bisnis yang dilakukan oleh pengikut ajaran tarekat khalwatiyah samman disini sama dengan aktivitas bisnis masyarakat pada umunya yaitu seperti dagang baju, dagang sayuran, dagang hewan ternak seperti sapi, dan bisnis petani yang mengurusi sawah dll.”

7. Bagaimana Konsep Ajaran Tarekat Khalwatiyah Samman?

Jawaban :

(3)

“Konsep ajarannya sama dengan ajaran-ajaran dalam Islam, yaitu seperti Makkiade’ (na bilang orang Bugis), apa-apa yang diajarkan didalam agama diikuti, dan dilarang didalam agama ditinggalkan.”

8. Bagaimana penerapan ajaran tarekat khalwatiyah samman dalam kehidupan keseharian pengikut?

Jawaban :

“Saya selama mengikuti ajaran tarekat khalwtiyah samman sama seperti kalian semua, sebagaimana yang diajarkan agama. Seperti pola pikir tidak boleh saling membenci, harus saling membantu sesama manusia, bagaimana menghormati seseorang, bersosialisasi dengan baik, intinya sama. Namun yang membedakan hanya dzikirku.”

9. Apa sajakah praktik ibadah yang dijalankan tarekat khalwatiyyahsamman?

Jawaban :

“Praktik ibadahnya sama, cuma ada beberapa yang membedakan seperti sholat jumat yaitu diambil sholat jumatnya, diambil sholat fardhu yaitu dzuhurnya juga. Ada juga Sunnah Rawatib yang digunakan yaitu sunnah sebelum sholat dan sesudah sholat.

Kemudian setelah sholat Isya ditambahkan ada tiga witir yang dikerjakan, selebihnya praktik ibadahya sama.”

10. Bagaimana menyeimbangkan aktifitas bisnis dengan aktifitas dalam ajaran tarekat khalwatiyyah samman ?

Jawaban :

“Sama dengan bagaimana menjalankan dan menyeimbangkan anatara bisnis dengan kewajiban didalam agama, seperti siang unuk mencari nafkah sekaligus beribadah dan malamnya beristirahat”

11. Bagaimana pengaruh ajaran terhadap peningkatan perekonomian jamaah tarekat khalwatiyyah ?

Jawaban :

“ Kalau untuk pengaruhnya menyangkut peningkatan Ekonomi itu sifanya Relatif, tidak bisa kita hiung bahwa yang ikut tarekat pengasilannya segini (beda-beda) karena tentang bisnis itukan pengaruh dunia, dan kalau tarekat iu lebih keakhirat. Beda- beda, ada orang yang kelihatannya tidak mampu/miskin tapi bahagia sebaliknya ada yang terlihat kaya raya tapi tidak bahagia, nah itu Relatif/idak dapat diikur.

12. Adakah Kegiatan bisnis Bersama pengikutjamaah khalwatiyah samman, jika ada, bagaimana bentuk kegiatan bisnisnya ?

Jawaban :

“Tidak ada, semua sama seperti kegiatan bisnis umum lainnya yang dijalankan oleh masyarakat”.

(4)

Kesimpulan :

Kehidupan sehari-hari pengikut ajaran Tarekat Khalwatiyah Samman di Sidenreng Rappang umumnya sama dengan ajaran Islam yang dijalankan oleh masyakat muslim lainnya, yang membedakannya adalah adanya ajaran dzikir oleh pengikutnya dan sedikit perbedaan prakik ibadah didalam sholat. Mengenai bisnis sama dengan kegiatan bisnis pada umunya dan tidak ada kegiatan bisnis yang yang khusus yang dilakukan oleh para pengikut khalwatiyah samman.

Sekian & Terimakasih Wassalamualaikum.wr.wb.

Referensi

Dokumen terkait

PA/KPA Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi Lainnya (K/L/D/I) Kabupaten Sidenreng Rappang..

PA/KPA Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi Lainnya (K/L/D/I) Kabupaten Sidenreng Rappang.

Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang selaku pengemban amanah masyarakat kabupaten Sidenreng Rappang melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian

Bahwa besaran retribusi sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Retribusi Pasar, sudah tidak sesuai lagi

bahwa berhubung karena Peraturan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang Nomor 11 Tahun 2002 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sebagaimana telah diubah dengan

Dengan demikian, maka arah kebijakan penanaman modal Kabupaten Sidenreng Rappang adalah mendorong tercipta dan terpeliharanya iklim penanaman modal yang kondusif,

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memiliki beberapa saran yang terkait dengan pernikahan di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang,

Peraturan Bupati Sidenreng Rappang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Tupoksi, Uraian Tugas, dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sidenreng Rappang; MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN