• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF TATA KELOLA PELAYANAN DANA PENSIUN PEGAWAI NEGERI MAKASSAR ... - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF TATA KELOLA PELAYANAN DANA PENSIUN PEGAWAI NEGERI MAKASSAR ... - Unismuh"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dana pensiun pada dasarnya merupakan salah satu alternatif untuk memberikan manfaat kepada PNS guna mengurangi risiko yang mungkin dihadapinya di kemudian hari. PNS) diatur dan dipromosikan oleh pemerintah pusat, yang memberikan administrasi dan pengelolaan program dana pensiun kepada PT. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 tentang Jaminan Sosial Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Jaminan Sosial Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengacu pada dana pensiun dan tabungan hari tua.

Secara konseptual dana pensiun dibedakan menjadi dua pengertian, pertama menurut undang-undang no. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun menyebutkan bahwa dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjanjikan manfaat pensiun. Secara umum dana pensiun adalah segala program, peraturan atau ketentuan yang menjanjikan manfaat pensiun termasuk usaha.

Rendahnya jumlah tabungan pensiun akan berdampak pada kecilnya jumlah dana pensiun yang akan diterima pekerja di masa pensiunnya (www.merdeka.com). Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengelolaan Pelayanan Dana Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) di PT.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat praktisnya adalah sebagai analisis tata kelola pelayanan dana pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberikan sesuai peraturan perundang-undangan dan bagi PT. Taspen (Persero) KCU Makassar, bahwa hasil penelitian ini merupakan bahan informatif dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai PT.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Tata Kelola dan Dana Pensiun

  • Pengertian Tata Kelola
  • Pengertian Dana Pensiun
  • Tujuan Dana Pensiun
  • Pengaturan Dana Pensiun
  • Fungsi Dana Pensiun
  • Jenis Dana Pensiun
  • Tata Kelola Dana Pensiun

Dana pensiun pada umumnya adalah segala program, pengaturan atau fasilitas yang menjanjikan manfaat pensiun, termasuk upaya penggalangan dana untuk menyelenggarakan program pensiun (Frianto Pandia, 2005: 121). Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan melaksanakan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana pensiun sebenarnya adalah suatu badan atau lembaga yang berasal dari sistem hukum Anglo-Amerika.

Di pihak masyarakat, dana pensiun merupakan lembaga yang menghimpun dana yang berasal dari iuran dan hasil pembangunan. Menurut Dahlan Siamat, telah dikembangkan salah satu bentuk simpanan masyarakat yang semakin dikenal di kalangan pegawai, yaitu dana pensiun. Sebelum mencapai usia pensiun, peserta akan diberikan manfaat sebesar yang dijanjikan atas beban dana pensiun.

Para peserta ini menerima sejumlah dana sebesar iuran yang telah mereka bayarkan ke dana pensiun. Prinsip pengelolaan dana pensiun yang baik tidak jauh berbeda dengan peraturan Komite Nasional Kebijakan Pengelolaan (KNKG).

Konsep Pelayanan Publik

  • Pengertian Pelayanan Publik
  • Penyelenggaraan Pelayanan Publik
  • Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kualitas Pelayanan

Fokus penelitian ini berfokus pada Pengelolaan Pelayanan Dana Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Makassar dalam mendukung pengelolaan pelayanan dana pensiun yang baik. Penelitian ini menggunakan tipe fenomenologi yaitu memberikan gambaran fenomena dan gambaran bagaimana Pengelolaan Pelayanan Dana Pensiun pada PT.

Sesuai dengan kebutuhan peneliti mengenai gambaran dan tata kelola layanan dana pensiun pada PT. Taspen (Persero) KCU Makassar mengelola program asuransi sosial yang terdiri dari Tabungan Hari Tua (THT) dan Dana Pensiun. Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa PT.

Taspen (Persero) KCU Makassar dalam pengelolaan pelayanan dana pensiun telah berjalan dengan baik sesuai dengan tanggung jawab masing-masing sehingga proses pelayanan cukup cepat. Taspen (Persero) KCU Makassar mampu bekerja sesuai fungsinya sehingga peserta merasa puas dan nyaman terhadap pengelolaan layanan dana pensiun. Dari hasil wawancara penulis menyimpulkan bahwa kepatuhan dalam pengelolaan pelayanan dana pensiun di PT.

Dari hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa dalam pengelolaan layanan dana pensiun karyawan di PT. Dari hasil wawancara diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa dalam tata kelola pelayanan dana pensiun di PT. Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran di atas, berikut adalah faktor pendukung dan penghambat tata kelola pelayanan dana pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) di PT.

Dari hasil wawancara dengan beberapa informan diatas, penulis menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam pengelolaan pelayanan Dana Pensiun Pegawai Negeri (PNS) di PT. Dari hasil wawancara diatas mengenai faktor penghambat, penulis mengambil kesimpulan bahwa dalam pengelolaan pelayanan dana pensiun, informasi yang diberikan oleh karyawan PT. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, peneliti memfokuskan pada pengelolaan pelayanan dana pensiun pada PT.

Kerangka Fikir

Fokus Penelitian

Taspen (Persero) KCU Makassar harus menetapkan secara tertulis dan jelas fungsi, pelaksanaan dan tanggung jawab dana pensiun sesuai dengan arah dan tujuan pendirian dana pensiun. Taspen Cabang Utama (Persero) Makassar masih mempunyai beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki baik dari segi teknis maupun permasalahan lainnya agar pengelolaan layanan dana pensiun yang diinginkan dapat terwujud dengan baik. Pengelolaan Dana Pensiun Pelayanan Publik (PSF) diatur dan dikelola oleh pemerintah pusat, yang kemudian mengalihkan tanggung jawabnya kepada PT. TASPEN (Persero) melalui pengalihan program pensiun yang sebelumnya dikelola oleh Kantor Perbendaharaan dan Keuangan Negara (KPKN). .

Taspen (Persero) KCU Makassar dalam pengelolaan manfaat dana pensiun didasarkan pada standar pemerintah yang berlaku, apakah manfaat pensiun utama yang diperoleh pensiun akan dilaksanakan sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada. “Seperti yang saya katakan tadi, mereka memberikan kepuasan yang cukup bagi para pensiunan, artinya mereka bekerja sesuai fungsi pengelolaan dana pensiun” (Hasil wawancara dengan Pak “AR” pada tanggal 3 September 2018). Taspen (Persero) KCU Makassar cukup mampu memberikan kepuasan terhadap fungsi pelaksanaan pengelolaan pelayanan dana pensiun bagi peserta pensiun, namun peserta kurang memahami proses akuntabilitas pengelolaan pelayanan dana pensiun.

TASPEN (Persero) KCU Makassar lebih bersifat teknis sehingga tidak dapat dibagikan kepada masyarakat, namun pengelolaan kegiatan pengelolaan pelayanan dana pensiun berdasarkan ISO.9001; 2018. TASPEN (Persero) KCU Makassar senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik bagi pesertanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan selalu memberikan pelayanan yang melebihi ekspektasi peserta dana pensiun. Taspen (Persero) KCU Makassar senantiasa bertanggung jawab atas tugasnya dalam memberikan pelayanan terkait dana pensiun kepada peserta pensiun.

Taspen (Persero) KCU Makassar sangat baik dan mampu memberikan pelayanan dan arahan yang baik untuk memberikan kepuasan kepada peserta pengelola dana pensiun. Taspen (Persero) berharap dapat memberikan dampak positif bagi peserta aktif dan pensiunan ketika memeriksa dana pensiunnya. Pengelolaan manfaat dana pensiun sangat memerlukan peranan penting dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, adapun faktor penghambat dalam kaitannya dengan pengelolaan manfaat dana pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di PT.

Taspen (Persero) KCU Makassar sebaiknya lebih meningkatkan proses pemberian informasi pada program Taspen mengenai hak-hak yang dapat diperoleh bagi peserta layanan dana pensiun.

Deskripsi Fokus Penelitian

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian kualitatif, yaitu untuk menggambarkan realitas peristiwa yang diteliti atau penelitian yang dilakukan, sehingga memudahkan penulis memperoleh data yang obyektif untuk mengetahui dan memahami apa saja yang dimaksud dengan pengelolaan pelayanan dana pensiun. di PT.

Sumber Data

Informan Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

  • Gambaran Umum Kota Makassar
  • Kondisi Penduduk
  • Gambaran Umum PT. Taspen (Persero) KCU Makassar

Topografinya umumnya merupakan wilayah pesisir, ketinggian Kota Makassar bervariasi antara 0,5-10 meter di atas permukaan laut. Selain memiliki wilayah daratan, Kota Makassar juga memiliki wilayah kepulauan yang dapat dilihat di sepanjang pesisir Kota Makassar. Pulau-pulau yang berada di wilayahnya merupakan bagian dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Ujung Pandang dan Ujung Tanah. Jumlah penduduk Kota Makassar berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak 1.469.601 jiwa, terdiri dari 727.314 penduduk laki-laki dan 742.287 penduduk perempuan.

Sedangkan komposisi gender penduduk dapat ditentukan melalui rasio gender, Rasio gender penduduk kota Makassar berkisar 92,17 persen yang berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 92 penduduk laki-laki. Sebaran penduduk Kota Makassar jika dipecah berdasarkan kecamatan menunjukkan bahwa penduduk masih terkonsentrasi di wilayah Kecamatan Biringkanaya sebanyak 202.520 jiwa atau sekitar 13,78 persen, Kecamatan Tamalate sebanyak 194.493 jiwa atau sekitar 13,23 persen dari total penduduk. , Kecamatan Rappocini sebanyak 164.563 jiwa atau sekitar 11,19 persen, Kecamatan Panakkang sebanyak 147.783 jiwa atau sekitar 10,05 persen, sedangkan kabupaten terkecil adalah Ujung Pandang sebanyak 28.497 jiwa atau sekitar 1,93 persen. Taspen (Persero), cabang utama di Makassar yang telah beroperasi sejak tahun 1990, dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No.

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kota Makassar Menurut Kecamatan Tahun 2016
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kota Makassar Menurut Kecamatan Tahun 2016

Hasil Penelitian dan Pembahasan Tata Kelola Pelayanan Dana Pensiun

  • Transparansi
  • Akuntabilitas
  • Responsibilitas
  • Indenpendensi
  • Kesetaraan dan Kewajaran
  • Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Taspen (Persero) KCU Makassar yang standby di kantor Badan Kepegawaian Daerah setempat” (hasil wawancara dengan “IH” pada tanggal 03 September 2018).

Table 4.2 Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil (PNS) 1. Golongan I
Table 4.2 Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil (PNS) 1. Golongan I

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Taspen (Persero) KCU Makassar telah mampu melaksanakan tugasnya dengan baik karena telah memenuhi standar operasional prosedur dimana Taspen menggunakan pedoman GCG. Taspen (Persero) KCU Makassar telah mampu menetapkan aturan kepatuhan yang baik sesuai dengan standar penerapan GCG, sehingga peserta selalu menaatinya. Taspen (Persero) KCU Makassar sangat baik karena pelayanannya diproses secara profesional sesuai standar operasional prosedur, sehingga tidak timbul konflik kepentingan pribadi selama proses pelayanan.

Taspen (Persero) KCU Makassar senantiasa mampu memenuhi kepentingan seluruh peserta dengan perlakuan baik yang sama dan selalu berusaha melayani seluruh peserta dengan melampaui ekspektasi peserta dan setiap pegawai selalu berkomitmen terhadap perlakuan yang baik sesuai dengan GCG sehingga semuanya dipantau dengan benar. Taspen (Persero) KCU Makassar memudahkan pengecekan perkiraan hak pensiun melalui internet serta sarana dan prasarana. Taspen (Persero) KCU Makassar yaitu kurangnya kesadaran peserta akan pentingnya setiap informasi yang diberikan dan kegagalan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Saran

Penghitungan Pembiayaan Dana Pensiun Dengan Metode Normal dan Projected Unit Credit of Attained Age (Studi Kasus : PT. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15 Pasal 1 Ayat 1 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2015 tentang Penetapan Pokok Pensiun Bagi Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Janda/Dudanya.

Gambar

Tabel 3.1 Data Informan Peneliti
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kota Makassar Menurut Kecamatan Tahun 2016
Table 4.2 Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil (PNS) 1. Golongan I

Referensi

Dokumen terkait

The local-global dynamic captured in these articles remind us of what might be called the dialectic of globalization: that a global or regional perspective need not precluded the local