PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
Penelitian yang Relevan
Selain dalam kehidupan sehari-hari, bentuk tindak tutur ini juga sering ditampilkan dalam dialog dalam drama, teater, wayang, dan ketoprak. Dalam tulisan ini tidak semua ungkapan yang diteliti, melainkan hanya ungkapan-ungkapan yang mencerminkan tindak tutur direktif dan kesantunan negatif. Mengasumsikan bahwa karya film sastra merangkum peristiwa tutur, tindak tutur, dan seluruh aktivitas bersama.
Pengertian Pragmatik
Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari makna yang disampaikan oleh pembicara (penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar (pembaca). Jenis studi ini tentu melibatkan penafsiran apa yang dimaksud orang dalam konteks tertentu dan bagaimana konteks tersebut mempengaruhi apa yang dikatakan. Dari berbagai definisi Pragmatik di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Pragmatik adalah ilmu yang mempelajari makna yang disesuaikan dengan ucapan.
Ruang Lingkup Pragmatik
Pertama, deiksis sebagai objek kajian pragmatik merupakan suatu bentuk bahasa yang tidak mempunyai acuan tetap, sehingga maknanya sangat bergantung pada konteks kalimat. Namun, dalam praktik penggunaan bahasa, sering ditemukan bahwa bagian-bagian tata bahasa mungkin pertama-tama berinteraksi dengan pragmatik atau ilmu makna. Dari pengertian yang dipaparkan di atas, berarti ilmu linguistik yang mempelajari tentang penggunaan atau penggunaan bahasa, pada hakekatnya harus selalu ditentukan oleh konteks situasi tutur di masyarakat dan pembawa budaya yang mengadaptasi dan melatarbelakanginya.
Pengertian Tindak Tutur
Konsep yang menghubungkan makna suatu percakapan dengan konteksnya adalah konsep tindak tutur. Tindak ilokusi adalah tindak tutur yang berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu dan digunakan untuk melakukan sesuatu. Representasional adalah tindak tutur yang menunjukkan apa yang diyakini atau tidak diyakini oleh penutur, baik benar atau salah.
Tindak tutur yang mengikat penutur pada kebenaran yang dikatakannya, tindak tutur jenis ini kadang disebut juga dengan tindak tutur asertif. Tindak tutur representasional meliputi pernyataan yang menyatakan, menyebutkan, memberi kesaksian, berspekulasi, dan sebagainya. Direktif adalah salah satu jenis tindak tutur yang mana penutur memerintahkan orang lain untuk melakukan sesuatu.
Kommissif ialah sejenis tindak tutur yang difahami oleh penutur untuk dikaitkan dengan tindakan masa hadapan. Tindak tutur yang memaksa penutur melaksanakan apa yang dikatakan termasuk dalam jenis tindak tutur imperatif. Tindak tutur tidak langsung ialah lakuan tutur untuk menyuruh seseorang melakukan sesuatu secara tidak langsung.
Tindak tutur tersurat ialah tindak tutur yang bertujuan sama maksud dengan perkataan yang menyusunnya.
Novel
Novelle mengandung pengertian yang sama dengan istilah bahasa Indonesia Novelet (Bahasa Inggris: Novelette), yang berarti suatu karya fiksi prosa yang panjangnya cukup, tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek (Nurgiantoro, 2005: 9). Novel adalah suatu karangan prosa panjang yang memuat rangkaian cerita tentang kehidupan seseorang dan orang-orang disekelilingnya, dengan menonjolkan watak dan sifat masing-masing pelaku (KBBI. Salah Pendidikan). Dalam novel, hanya 'sebagian dari kehidupan tokoh cerita digambarkan, terutama bagian hidupnya yang mengubah nasibnya; misalnya “Family Guerilla” dan “Hunter” karya Pramoedya Ananta Toer.
Novel ini melibatkan peran tokoh perempuan dan laki-laki yang setara, bahkan terkadang peran perempuan lebih dominan. Hampir semua tema tercakup dalam novel jenis ini, dan sebagian besar novel berjenis ini. Novel petualangan jenis ini banyak dibaca oleh laki-laki, karena tokoh-tokoh di dalamnya adalah laki-laki dan dirinya sendiri melibatkan banyak permasalahan di dunia laki-laki yang tidak ada hubungannya dengan perempuan.
Meskipun sering kali terdapat kisah romantis dalam novel petualangan jenis ini, namun hal tersebut hanya sekedar catatan tambahan, yaitu novel tersebut tidak hanya membahas masalah cinta saja. Novel jenis ini menceritakan tentang hal-hal yang tidak nyata dan tidak mungkin dilihat dari pengalaman sehari-hari. Novel jenis ini menggunakan tokoh-tokoh yang tidak realistis, latar dan alur yang tidak wajar untuk menyampaikan gagasan pengarangnya.
Novel jenis ini menekankan gagasan, konsep, dan gagasan pengarangnya, yang hanya dapat diperjelas jika dituangkan dalam bentuk cerita fantastik, artinya melanggar hukum empiris, hukum pengalaman sehari-hari.
Percakapan dalam Novel
Percakapan yang hidup dan alamiah, meskipun terjadi dalam novel, adalah percakapan yang sesuai dengan konteks penggunaannya, percakapan yang menyerupai keadaan sebenarnya pemakai bahasa. Dalam situasi nyata, orang yang menggunakan bahasa tidak hanya memperhatikan unsur-unsur kebahasaan saja, tetapi juga mempertimbangkan unsur-unsur lain di luar konteks bahasa: konteks ekstralinguistik. Konteks di luar bahasa ini sering juga disebut sebagai faktor penentu yang sebenarnya menentukan bentuk pembicaraan.
Ketepatan penggunaan bahasa pragmatis tidak hanya dilihat dari segi ketepatan leksikal dan sintaksis saja, namun juga ketepatannya dalam kaitannya dengan konteks pembicaraan. Ketepatan penggunaan bahasa percakapan merupakan ketepatan konteks situasi, sehingga bentuk percakapan pada suatu situasi belum tentu sesuai untuk situasi yang lain.
Kerangka Pikir
Salah satunya adalah tindak tutur direktif, tindak tutur ini bertujuan untuk menghasilkan suatu akibat berupa suatu tindakan yang dilakukan oleh penutur; Ilokusi tersebut antara lain memerintah, memerintah, memohon, menuntut dan memberi nasehat (Leech, 1993: 164). Prayitno (2011:42) menyebutkan ada enam kategori tindak tutur direktif, yaitu perintah, permintaan, ajakan, nasehat, kritik dan larangan. Bentuk ekspresi ajakan direktif antara lain mengajak, membujuk, membujuk, mendorong, mendukung, menasihati, menuntut, menantang, menuntut, dan menyasar.
METODE PENELITIAN
- Definisi Istilah
- Data dan Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Teknik Pengujian Keabsahan Data
Tindak tutur direktif yang menyatakan maksud suatu perintah, digunakan oleh penutur yang menginginkan sesuatu, sehingga menimbulkan suatu akibat terhadap mitra tuturnya berupa suatu tindakan untuk memperoleh sesuatu itu. Diantaranya menunjukkan niat penutur untuk membaca surat tersebut dan menghasilkan efek berupa tindakan yang dilakukan penutur untuk mendapatkan apa yang diperintahkannya. Tindak tutur terarah, yaitu mengungkapkan makna perintah, digunakan penutur untuk memerintahkan mitra tutur melakukan sesuatu, sehingga menimbulkan akibat pada mitra tutur berupa tindakan sesuai dengan yang dikehendaki penutur.
Tindak tutur indikatif yang menyatakan maksud suatu permintaan berarti tuturan itu mengandung arti permintaan yang sangat kuat dari penutur kepada mitra tuturnya. Tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel Rumah Kaca yang termasuk dalam kategori ini berupa penutur menginginkan agar pasangannya duduk di kursi, tidak keluar, dan memintanya segera pergi ke Betawi. Tindak tutur indikatif yang menyatakan maksud suatu ajakan berarti bahwa tuturan tersebut menyiratkan adanya ajakan yang sangat kuat dari penutur kepada mitra tuturnya.
Tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel “Rumah Kaca” yang termasuk dalam kategori ini berupa keinginan penutur yang menginginkan lawan bicaranya memberikan gambaran tentang struktur dan jiwa organisasi mitranya. Tindak tutur direktif yang menyatakan maksud menasihati digunakan oleh penutur yang menginginkan sesuatu, sehingga penutur bertanya kepada lawan bicaranya. Tindak tutur direktif yang menyatakan maksud kritik berarti pernyataan penutur memberikan masukan kepada lawan bicaranya untuk melakukan sesuatu.
Tindak tutur direktif yang menyatakan maksud suatu larangan berarti pernyataan penutur yang memerintahkan mitra tuturnya untuk melakukan sesuatu yang dianggap benar oleh penutur.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan pada bagian sebelumnya, maka pada bagian ini dibahas mengenai tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel “Rumah Kaca” yang meliputi: (1) perintah (2) permintaan; (3) undangan; (4) konseling; (5) kritik; dan (6) menasihati. Tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel “Rumah Kaca” yang termasuk dalam kategori ini antara lain pernyataan penutur yang ingin lawan bicaranya menunjukkan sesuatu, menyuruhnya segera membacakan surat, menyuruhnya mengejar seseorang, menyuruhnya menelepon. seseorang, menyuruhnya meninggalkan ruangan. , disuruh segera keluar kantor, segera disuruh duduk di kursi, disuruh segera menghentikan mobil, segera disuruh mengambil buku besar yang tebal dari laci meja, disuruh mengambil pulpen dan tinta. Tindak tutur yang ditemukan dalam novel ini termasuk dalam kategori ini antara lain penutur meminta lawan bicaranya untuk mengembalikan pasukan seperti semula agar segera diturunkan pangkatnya, menasihati agar mengabdi pada orang yang mulia dan menasehati anak-anaknya untuk tidak melakukan hal tersebut. menghambat studinya agar menjadi orang-orang yang berguna di kemudian hari.
Tindak tutur yang termasuk dalam kategori ini terdapat dalam novel “Rumah Kaca” berupa pernyataan marah penutur mengenai apa yang harus dilakukan. Tindak tutur yang termasuk dalam kategori ini dan muncul dalam novel “Rumah Kaca” antara lain anjuran untuk tidak melakukan sesuatu dan larangan minum minuman beralkohol secara berlebihan. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa dalam novel “Rumah Kaca” karya Pramoedya Ananta Toer terdapat enam jenis/kategori arahan, yaitu: (1) menyatakan makna perintah; (2) menyatakan tujuan permohonan; (3) menyebutkan tujuan undangan; (4) menyatakan tujuan nasehat; (5) menyatakan tujuan kritik; dan (6) menyatakan tujuan pelarangan.
Penelitian mengenai tindak tutur sebagai tindak tutur linguistik khususnya tindak tutur direktif masih jarang dilakukan sehingga perlu untuk dilanjutkan. Pembaca/peneliti yang berminat mengkaji tindak tutur diharapkan dapat meneliti jenis/kategori tindak tutur lainnya. Analisis Tindak Tutur Ekspresif dan Tindak Tutur Komisif dalam Novel Discourse of the Hidden Journey (BURN) Karya Linda Howard.
Tindak Pidato Ilokusi dalam Tuturan Antar Tokoh dalam Novel Laura Sendirian Mercy Sitanggang (Studi Pragmatis) Lembaga Penerbitan Unismuh Makassar.
SIMPULAN DAN SARAN
Saran
Jurnal Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Daerah. Novel Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer merupakan buku keempat dan terakhir dalam tetralogi Buru. Awal cerita ini diawali dengan penjelasan tentang serangan yang dialami Minke di novel ketiga, Spore van Trappe.
Jacques Pangemann, yang saat itu menjabat sebagai inspektur polisi setempat, juga berperan dalam penyerangan tersebut. Tugas Jacques Pangemann adalah mengamati situasi sosial politik dan melaporkan, khususnya pergerakan politik dalam negeri. Selain itu mulai banyak bermunculan surat kabar seperti De Express terbitan Indische Partij berbahasa Belanda, dan untuk Cina juga ada Sin Po.
Tumbuhnya rasa nasionalisme inilah yang membuat Pangemanan harus menjauhkan Partai Boedi Moelya, SI, Kuo Min Tang dan Indische untuk bersatu. Padahal, istrinya sangat ingin pulang ke Prancis dan bertemu kerabatnya di sana. Pendidikan Pramoedya Ananta Toer adalah setelah sekolah dasar, Pramoedya masuk ke sekolah bertingkat, karena karena kemiskinan keluarganya, ia tidak mengenyam pendidikan lebih dari kelas 2 SD. Bahkan, ia lulusan sekolah teknik di Surabaya, setelah Jepang menduduki Pulau Jawa dan ibunya meninggal, ia menafkahi keluarga.
Penelitian ini kemudian menempatkannya pada tatanan lama, pada tahun yang sama Pramodya menjadi ketua Konferensi Penulis Afro-Asia dan ia memberikan kuliah sastra di Universitas Republik Indonesia di Jakarta.