• Tidak ada hasil yang ditemukan

teknologi IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) diindustri maritim

N/A
N/A
Drago Seven

Academic year: 2023

Membagikan "teknologi IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) diindustri maritim"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diaplikasikan untuk mengatasi

tantangan dalam penerapan teknologi IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di industri maritim:

1. Peningkatan kesadaran dan kepatuhan : Melakukan sosialisasi dan

edukasi tentang pentingnya pengelolaan limbah bagi pelestarian lingkungan maritim kepada pelaku industri .1

2. Pembangunan infrastruktur dan fasilitas : Meningkatkan investasi dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas yang mendukung operasional IPAL, seperti saluran pembuangan, pompa, tangki, pipa, dan peralatan

pengukuran2 .

3. Pelatihan sumber daya manusia : Menyelenggarakan pelatihan dan

pendidikan bagi tenaga kerja di bidang teknologi IPAL untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan mereka1 .

4. Pendanaan dan insentif : Memberikan insentif fiskal atau bantuan finansial kepada pelaku industri maritim yang ingin menerapkan teknologi IPAL3 . 5. Penerapan teknologi maju : Menggunakan teknologi maju seperti Internet

of Things (IoT) untuk memantau kondisi IPAL secara real-time dan melakukan penyesuaian otomatis terhadap proses pengolahan limbah berdasarkan data yang diterima3 .

6. Penelitian dan pengembangan : Melakukan penelitian dan pengembangan untuk mencari solusi teknologi yang lebih efisien dan efektif dalam

pengolahan limbah4 .

7. Kerjasama antar sektor : Membangun kerjasama antara sektor publik dan swasta, serta antara industri maritim dengan sektor lain seperti teknologi informasi dan komunikasi, untuk mendukung penerapan teknologi IPAL1 .

berikan saya contoh penerapan IPAL dalam industri maritim

Berikut adalah beberapa contoh penerapan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dalam industri maritim:

IPAL untuk galangan kapal: Galangan kapal merupakan salah satu industri maritim yang menghasilkan air limbah berupa residu cat, pelumas, minyak, logam berat, dan bahan kimia lainnya. IPAL untuk galangan kapal bertujuan untuk mengolah air limbah tersebut agar tidak mencemari

lingkungan laut dan memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah1 .

(2)

IPAL untuk pelabuhan: Pelabuhan merupakan tempat bongkar muat barang dan penumpang dari kapal. Air limbah yang dihasilkan oleh pelabuhan berasal dari aktivitas operasional, sanitasi, dan limbah kapal.

IPAL untuk pelabuhan bertujuan untuk mengolah air limbah tersebut agar tidak menimbulkan bau, penyakit, dan pencemaran laut2 .

IPAL untuk industri perikanan: Industri perikanan meliputi kegiatan budidaya, pengolahan, dan pemasaran hasil perikanan. Air limbah yang dihasilkan oleh industri perikanan berasal dari sisa pakan, feses ikan, darah ikan, dan bahan organik lainnya. IPAL untuk industri perikanan bertujuan untuk mengolah air limbah tersebut agar tidak mengganggu keseimbangan ekosistem laut dan memanfaatkan nutrien yang terkandung di dalamnya3 .

Bagaimana cara memastikan efektivitas IPAL?

Untuk memastikan efektivitas IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), ada beberapa strategi yang dapat dilakukan, antara lain:

Membersihkan bak dan saluran IPAL agar tidak sumbat dan mengganggu aliran air limbah.

Memastikan kondisi pH air limbah tetap terjaga di rentang 6-9, sesuai dengan standar baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Mengatur aerasi yang terus menerus, stabil, dan tidak berkurang kuantitasnya untuk memasok oksigen yang dibutuhkan oleh

mikroorganisme pengurai bahan organik dalam air limbah.

Memastikan biofilm bakteri tidak menyebabkan clogging atau

penyumbatan pada media filter yang digunakan dalam proses pengolahan biologis.

Tidak menghilangkan 100% lapisan biofilm pada media filter, karena lapisan ini berfungsi sebagai tempat hidup dan berkembang biaknya mikroorganisme pengurai.

Pemberian starter bakteri untuk mengurai zat pencemar di dalam air limbah, sesuai dengan jenis dan karakteristik air limbah yang diolah.

Apakah ada teknologi baru dalam pengelolaan limbah di laut?

Ya, ada beberapa teknologi baru yang telah dikembangkan untuk pengelolaan limbah di laut. Berikut adalah beberapa contohnya:

1. System 001 dari Ocean Cleanup: Teknologi ini dirancang untuk membersihkan sampah plastik yang mengambang di Samudra Pasifik.

Mesin sepanjang 600 meter ini mengandalkan pola pasang surut dan akan mengapung ke area dengan konsentrasi sampah plastik tertinggi. Ia memiliki palang berbentuk tapal kuda yang berfungsi untuk menjebak sampah

sehingga dapat dikumpulkan dan didaur ulang1 .

(3)

2. Planet-2020: Inovasi teknologi ini meliputi tiga unit pengolahan limbah yang dirancang dari unit anaerobik, aerobik dan wetland yang dimodifikasi sesuai kebutuhan. Unit anaerobik merupakan modifikasi dari sistem

anaerobik konvensional, yaitu menggunakan aliran air upflow yang dikombinasikan dengan sistem resirkulasi2 3 .

3. Penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) : Pemerintah Indonesia melibatkan BRIN dalam penelitian penanganan sampah laut, termasuk sampah plastik4 .

Teknologi-teknologi ini menunjukkan upaya yang sedang dilakukan untuk mengatasi masalah limbah di laut. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk biaya operasional, infrastruktur, dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah.

Referensi

Dokumen terkait

Kandeel 4 International Journal for Court Administration DOI: 10.36745/ijca.355 2.1 DEFINITION OF USING TELECOMMUNICATIONS TECHNOLOGY IN THE CIVIL PROCEDURE ACT Pursuant to

Solusi Teknologi Solusi Teknologi dan Rencana Penerapan SMFC dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dari limbah organik yang dihasilkan oleh industri.. Limbah organik dapat berupa