• Tidak ada hasil yang ditemukan

teknologi yang sangat pesat menjadi salah satu

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "teknologi yang sangat pesat menjadi salah satu"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa sekarang ini.1 teknologi yang sangat pesat menjadi salah satu kebutuhan terpenting dalam kehidupan sehari-hari di mana setiap orang dapat merasakan perkembangan teknologi yang semakin maju ini. Namun di samping pesatnya kemajuan teknologi yang ada sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi dapat memberikan dampak negatif terhadap suatu perlindungan Hak Kekayaan Intelektual.

Hak Kekayaan Intelektual merupakan salah satu bidang yang tidak terpisahkan dari persetujuan pendirian organisasi perdagangan dunia.2

Pada awalnya perlindungan HKI diatur melalui Paris Convention (1883) yang lahir di jenewa, kemudian diikuti oleh PBB dengan membentuk WORD Intellectual Property Organization (WIPO), dan yang terakhir adanya ketentuan TIPS Agreement yang dituangkan pada ketentuan World Trade Organization (WTO). Karena Indonesia merupakan salah satu anggota WTO sebagaimana tertuang dalam Undang- undang Nomor 7 Tahun 1994, maka sebagai konsekuensi yuridis, Indonesia wajib mengharmonisasikan sistem hukum HKI-nya sesuai dengan standar-standar yang ada di WTO-TRIPS. Sejalan dengan kebijakan tersebut, Indonesia telah melakukan

1 Otto Hasibuan, Hak Cipta Di Indonesia, Alumni, Jakarta 2008, hal 5

2 Budi Agus Riswandi, Masalah-Masalah HAKI Kontemporer, Gita Hagari, Yogjakarta, 2006, hal,1.

(2)

perubahan terhadap tiga paket undang-undang di bidang HKI. Perubahan tersebut mempunyai bertujuan menyempurnakan beberapa ketentuan yang dirasa kurang memberikan perlindungan hukum bagi pemilik hak tersebut. HKI pada dasarnya dibagi menjadi cop right dan industrial property rigth copyrigth meliputi hak cipta dan hak-hak yang terkait, serta di lain sisi hak milik industri yakni paten, merek dan sebagainya.3

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta merupakan suatu produk hukum yang dibuat oleh pemerintah guna memberikan perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual yang di mana perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual sama pentingnya dengan perlindungan hukum dan ekonomi. “ Hak Cipta adalah hak eksklusif Pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.4

Hak Cipta merupakan hak ekslusif keberadaan hak eksklusif melekat erat kepada pemiliknya atau pemegangnya yang merupakan kekuasaan pribadi atas ciptaan yang bersangkutan. Oleh karena itu tidak ada pihak lain yang boleh memanfaatkan Hak Cipta kecuali atas izin pemegangnya. Hal ini dilatarbelakangi

3 Muhamad Djumhana, R. Djubaedillah, Hak Milik Intelektual Sejarah Teori dan Prakteknya di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003, hal 52.

4 Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.

(3)

oleh pemikiran, bahwa untuk menciptakan sesuatu ciptaan merupakan pekerjaan yang tidak mudah dilakukan.5

Dengan melihat persoalan yang ada maka hukum memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi hal yang dimaksud. Hukum memberikan perlindungan terhadap setiap hasil karya cipta maupun pencipta. Indonesia sebagai Negara Hukum telah membentuk beberapa aturan hukum yang berkaitan dengan hak kekayaan intelektual yaitu :

1. Hak cipta diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 2. Paten diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016

3. Merek dan Indikasi Geografis diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016

4. Rahasia dagang diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 5. Desain tata letak sirkuit terpadu diatur dalam Undang-Undang Nomor 32

tahun 2000

6. Perlindungan varietas tanaman diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 yang dikelola oleh kementerian pertanian Indikasi geografis diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2007.6

Ruang Lingkup Ciptaan yang mendapat perlindungan hukum dalam lingkup seni, sastra, dan ilmu pengetahuan. Dari tiga lingkup ini undang-undang merinci lagi diantaranya seperti yang ada pada Pasal 40 angka 1 Undang-Undang Hak Cipta.

5 Gatot Supramono, Hak Cipta dan Aspek-Aspek Hukumnya, Rineka Cipta, Jakarta, 2010, hal 44

6 Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual: Suatu pengantar, Alumni, Bandung, 2004, hal.190.

(4)

Menurut ketentuan Pasal 40 angka 1 Undang-Undang Hak Cipta bahwa ciptaan yang dilindungi terdiri dari :

a. buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lainya;

b. ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenisnya;

c. alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;

d. lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks;

e. drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pentomin;

f. karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase;

g. karya seni terapan;

h. karya arsitektur;

i. peta;

j. karya seni batik atau seni motif lain;

k. karya fotografi;

l. potret;

m. karya senimatografi;

n. terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi, aransemen, modifikasi dan karya lain dari hasil transformasi;

o. terjemahan, adaptasi, transformasi, atau modifikasi ekspresi budaya tradisional;

p. kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca dengan Program Komputer maupun media lainnya;

q. komplikasi ekspresi budaya tradisional selama komplikasi tersebut merupakan karya yang asli;

r. permainan video; dan s. Program Komputer.7

Hak Cipta adalah bagian dari sekumpulan hak yang dinamakan Hak Kekayaan Intelektualitas yang pengaturannya terdapat dalam ilmu hukum dan dinamakan Hukum HKI, meliputi suatu bidang hukum yang membidangi hak-hak yuridis atas

7 Pasal 40 angka 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

(5)

karya-karya atau cipta hasil oleh pikiran manusia bertautan dengan kepentingan- kepentingan bersifat ekonomi dan moral.8

Khususnya terhadap Program Komputer menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta adalah: “Seperangkat instruksi yang diekspresikan dalam bentuk bahasa, kode, skema, atau dalam bentuk apapun yang ditujukan agar komputer bekerja melakukan fungsi tertentu atau untuk mencapai hasil tertentu”.9 Adapun di dalam program komputer memiliki sebuah perjanjian lisensi (End User Licence Agreement) EULA antara produsen dan pengguna akhir program komputer.

Lisensi dapat diartikan sebagai suatu bentuk perjanjian (kontrak tertulis) dari pemberi lisensi dengan penerima lisensi. Perjanjian ini sekaligus berfungsi sebagai bukti pemberian izin dari pemberi lisensi untuk menggunakan nama dagang, paten, atau hak milik lainnya.10

Namun faktanya terdapat penggandaan perangkat lunak (software bajakan) yang dijual dipasaran yang berakibat merugikan pencipta aslinya dalam sebuah survei global berdasarkan Business Software Alliance (BSA) pada tahun 2015 tentang penggunaan software illegal diseluruh dunia. Hak Cipta perangkat lunak komputer semakin marak dan berada pada tahap 39% software yang dipasang pada komputer di seluruh dunia merupakan software illegal.. untuk Indonesia sendiri penggunaan software illegal mencapai 84%. Persentase ini termasuk ke dalam kategori yang

8 Eddy Damian, Hukum Hak Cipta, Alumni, Bandung, 2009, hal. 29

9 Pasal 1 Angka 9 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

10 Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Lisensi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, hal 11

(6)

tinggi dalam penggunaan software illegal. terbilang cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Berdasarkan angka persentase yang dirilis Business Software Alliance (BSA) tersebut, Indonesia termasuk dalam sepuluh negara dengan persentase penggunaan software illegal terbesar di dunia. Indonesia berada pada posisi ke 10 dengan angka pembajakan software di Indonesia masih sangat tinggi.11

Akan tetapi masyarakat sampai saat ini masih menggunakan software bajakan.

Karena harga untuk software yang asli terbilang cukup mahal dibandingkan dengan software bajakan. Pelanggaran-Pelanggaran yang terjadi terhadap perangkat lunak tidak hanya di lakukan oleh perindividual saja, namun perusahaan-perusahaan yang ingin mendapat keuntungan komersial juga turut melakukan pelanggaran terhadap perangkat lunak tersebut. Sebagai contoh dalam perangkat lunak beberapa toko di kota Ambon yang masih menggunakan perangkat lunak tidak berlisensi. perilaku penjiplakan dan memperbanyak merupakan budaya di kalangan masyarakat Indonesia ini akan memiliki dampak negatif yang sangat membahayakan bagi masyarakat Indonesia, dari sisi ekonomi perilaku tindakan ini akan sangat merugikan produsen dan negara secara finansial, dari sisi sosiologis perilaku tindakan ini juga akan berdampak pada berkurangnya kreativitas anak bangsa, karena mereka sudah terbiasa dengan mudah mendapatkan perangkat-perangkat lunak berbayar secara gratis, dari

11 https://www.sudoway.id/2017/07/10-besar-negara-pembajak-software.html,Diakses tanggal 11 Maret 2018

(7)

sisi hukum perilaku tindakan ini merupakan pelanggaran terhadap Perundang- undangan yang berlaku.

Dengan adanya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta memberikan perlindungan terhadap sebuah karya cipta yang di mana perlindungan ini diberikan kepada pencipta atau pemegang hak cipta yang dengan sengaja menggunakan dan memanfaatkan hasil karya cipta orang lain untuk kepentingan pribadi :

a. Hak moral yang melekat secara abadi pada diri Pencipta Pasal 5 ayat 1 Undang-Undang Hak Cipta.

b. Hak ekonomi untuk menyewakan Ciptaan atau salinannya tidak berlaku terhadap Program komputer dalam hal Program komputer tersebut bukan merupakan objek esensial dari penyewaan. Pasal 11 ayat 2 Undang-Undang Hak Cipta.

c. Setiap orang yang akan melaksanakan hak moral dan hak ekonomi harus mendapatkan izin dari Pencipta dan/atau Pemegang Hak Cipta. Pasal 9 Undang-Undang Hak Cipta.

d. Penggandaan sebanyak 1 (satu) salinan atau adaptasi Program Komputer yang dilakukan oleh pengguna yang sah dapat dilakukan tanpa izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta jika salinan tersebut digunakan untuk:

1) penelitian dan pengembangan Program Komputer tersebut; dan

(8)

2) arsip atau cadangan atas Program Komputer yang diperoleh secara sah untuk mencegah kehilangan, kerusakan, atau tidak dapat dioperasikan. Pasal 45 ayat 1. Undang-Undang Hak Cipta.

e. Penggandaan untuk kepentingan pribadi tidak diperkenankan kecuali sebagaimana dimaksud Pasal 45 ayat 1, Pasal 46 ayat 1 Undang-Undang Hak Cipta.

f. Memiliki masa Perlindungan Hak Cipta yang berlaku selama 50 Tahun sejak pertama kali diumumkan. Pasal 59 ayat 1 Undang-Undang Hak Cipta.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji permasalahan tersebut dengan judul “PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PRODUSEN SOFTWARE KOMPUTER TERHADAP PENJUAL SOFTWARE KOMPUTER BAJAKAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang di kaji yaitu : Bagaimanakah perlindungan hukum bagi produsen software komputer terhadap penjual software bajakan menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta?

(9)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengkaji dan menganalisis perlindungan hukum bagi produsen software komputer terhadap penjual software bajakan menurut Undang- Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.

2. Sebagai salah satu persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Pattimura.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. secara teoritis, penelitian ini untuk mengetahui tentang bagaimana perlindungan hukum bagi produsen software komputer terhadap penjual software bajakan menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.

2. Manfaat Praktis, Secara praktis, hasil penulisan ini dapat dijadikan sebagai hukum bahan kajian lebih lanjut untuk mengkaji lebih lanjut perlindungan hukum produsen software terhadap penjual software bajakan.

E. Kerangka Konseptual 1. Hak Cipta

Menurut David I Bainbridge, Intelectual Property Rights atau Hak Kekayaan Intelektual adalah hak atas kekayaan intelektual yang berasal dari karya intelektual

(10)

manusia, yaitu hak yang berasal dari hasil kreatif yaitu kemampuan daya piker manusia yang di ekspresikan dalam berbagai bentuk karya, yang bermanfaat serga berguna untuk menunjang kehidupan manusia, dan mempunyai nilai ekonomi.12 Hak Kekayaan Intelektual adalah hak kebendaan, hak atas sesuatu benda yang bersumber dari hasil kerja otak, hasil kerja rasio. hasil dari perkerjaan rasio manusia yang menalar.13 Yang dimana nalar manusia tertentu yang mampu memperkerjaka otaknya untuk menghasilkan sebuah gagasan Inteletual. Dan hasil tersebut bersifat eksklusif.

Hak Cipta sebagai Hak Kekayaan Immateril yang dimakud dengan hak kekayaan immaterial adalah suatu hak kekayaan yang objek haknya adalah benda tidak berwujud(benda tidak berwujud). Yang dimana semua benda tidak dapat dilihat atau diraba tetapi dapat dijadikan objek hak kekayaan adalah merupakan hak kekayaan immteril.14 Hak Cipta pada prinsipnya ada atau lahir bersamaan dengan terwujudnya suatu karya cipta atau ciptaan. Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, bahwa : “Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”. Hal ini membawa masyarakat agar lebih memahami karya intelektual yang di miliki oleh pencipta.

12 Rahmi Jened Parinduri Nasution, Interface Hukum Kekayaan Intelektual dan Hukum Persaingan( Pengalahgunaan HKI), Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013, hal 73

13 H.OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intelectual Property Rights),Rajawali Pers , Jakarta, 2016, hal 9

14 H.OK. Saidin, Ibid, hal 52

(11)

Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi.15 Sedangkan Ciptaan adalah hasil setiap karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang di hasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang di ekspresikan dalam bentuk nyata.16 WIPO (World Intellectual Property Organization) mengatakan copyright is legal from describing right given to creator for their literary and artistic works. Yang artinya Hak Cipta adalah terminologi hukum yang menggambarkan hak-hak yang diberikan kepada Pencipta untuk karya-karya mereka dalam bidang seni dan sastra. Imam Trijono berpendapat bahwa Hak Cipta mempunyai arti tidak saja Pencipta dan hasil Ciptaannya yang mendapat perlindungan hukum, akan tetapi juga perluasan ini memberikan perlindungan kepada yang diberi kepada yang diberi kuasa pun kepada pihak yang menerbitkan terjemah daripada karya yang dilindungi oleh perjanjian ini.17

Adapun mengenai hak-hak dari pencipta yang menjadi hak eksklusif yang terbagi menjadi 2 (dua) :

a. Hak Ekonomi yaitu untuk mengumumkan, memperbanyak,dan memberikan ijin untuk mengumumkan dan memperbanyak ciptaannya. Hak ekonomi ini

15 Pasal 1 Angka 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

16 Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

17 Elsi Kartika Sari, Hukum dalam Ekonomi, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2005 hal 97

(12)

dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan serta produk hak terkait, hak ekonomi dapat dialihkan kepada orang atau badan hukum.

b. Hak Moral adalah hak yang tidak dapat dialihkan, karena pencipta tetap melekat pada ciptaannya, sehingga di sini terdapat hubungan yang erat antara pencipta dan ciptaannya yang pada dasarnya tidak dapat dihilangkan atau di hapus tanpa alasan apapun.18

Perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual yang dimana seseorang telah berusaha memperkerjakan otak sebagai sumber dari intelektual untuk menciptakan atau menemukan sesuatu selanjutnya mempunyai hak ilmiah atau dasar untuk memiliki dan mengontrol hasil ciptaan yang telah di ciptakan. Pemahaman ini memberi keadilan apabila dari mereka yang mencuri usaha dari seseorang tanpa meminta ijin terlebih dahulu.

Penggandaan adalah suatu proses, perbuatan, atau cara menggandakan satu Salinan Ciptaan dan/atau fonogram atau lebih dengan cara dan dalam bentuk apapun, secara permanen atau sementara.19 Hak cipta atas ciptaan salah satunya mengenai program komputer masa perlindungan berlaku selama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan.

2. Software Komputer

18 Agus Candra Suratmaja, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Pustaka Literasi, Jakarta, 2009,

hal 10

19 Pasal 1 Angka 12 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

(13)

Software komputer adalah istilah khusus untuk data yang diformat, dan disimpan secara digital, termasuk program komputer dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca, dan ditulis oleh komputer dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras komputer.20

a. Fungsi Software

Dalam peran yang penting dalam berjalannya sistem komputer, tentu memiliki fungsi-fungsi khusus yang dimiliki Software. Fungsi-fungsi Software tersebut antara lain salah satunya Software menyediakan fungsi dasar untuk kebutuhan komputer yang dapat dibagi menjadi sistem operasi atau sistem pendukung Software berfungsi dalam mengatur berbagai Hardware untuk bekerja secara bersama-sama.

b. Jenis-Jenis Software

Software dibedakan dalam beberapa macam bagian yang terdiri dari setiap jenis-jenis Software berdasarkan dari bentuk, dan fungsinya. Jenis-jenis Software antara lain sebagai berikut.21

1) Freeware adalah perangkat lunak gratis yang dapat digunakan tanpa dengan batasan waktu. Freeware umumnya disumbangkan kepada komunitas-

20 http://id.m.wikipedia.org/wiki/perangkat_lunak Diakses Tanggal 22 Maret 2018.

21 http://woocara.blogspot.co.id/2015/05/-pengertian-software-perangkat-lunak-.html?m=1 Diakses Tanggal 11 Maret 2018.

(14)

komunitas, namun memiliki hak sebagai pengembang dan pengontrol dalam pengembangan aplikasi selanjutnya. Freeware akan memberikan source kode (kode sumbernya) jika pengembang aplikasi berhenti mengembang produk freeware kepada pengembang lain atau mengumumkan freeware tersebut bebas untuk dikembangkan secara bersama-sama.

2) Shareware adalah perangkat lunak uji coba yang diberikan secara gratis dengan keterbatasan fitur-fitur tertentu seperi ketersediaan, fungsi, dan kenyaman yang tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Shareware merupakan perangkat lunak uji coba yang bertujuan untuk memperkenalkan perangkat lunak tersebut dan sebagai strategi marketing pengembangan aplikasi Shareware. Shareware disebut juga dengan Trialware.

3) Firmware adalah aplikasi perangkat lunak yang tersimpan di ROM (Read Only Memori). Firmware tidak dapat berubah walau tidak dialiri oleh listrik dan tidak dapat diubah tempat penyimpananya di ROM tetapi dapat dimodifikasi bergantung dari jenis ROM seperti EEPROM atau Flash ROM, masih dapat diubah sesuai dengan kebutuhan.

4) Commercial Software adalah perangkat lunak untuk tujuan komersil yang dapat dibeli kepada pendistribusi, pengembang Software, atau kepada rekan pengembang Software. Pengguna yang membeli Software tersebut tidak dapat menyebarluaskan atau membagikan ulang Software secra bebas dan tanpa ijin penerbitnya akan diilegalkan. Contoh Software berbayar (Commercial

(15)

Software) adalah Corel Draw, Adobe Photoshop, Microsoft Visual Basic NET.

Commercial Software dilindungi Undang-Undang Hak Cipta.

5) Free Software adalah perangkat lunak yang bebas untuk di utak atik baik itu bebas digunakan, disalin, dimodifikasi dan diubah dengan beberapa keharusan yang dapat dinikmati oleh pengguna-pengguna berikutnya. Dalam konsep kebebasan, setiap orang dalam perangkat lunak bebas ini, dapat mengkomersialkan dan mengambil keuntungan dari pendistribusian dan modifikasi kode sumbernya, serta dapat menyebarkan luas secara gratis.

Istilah Free Software diciptakan oleh Richard Stallman dan Free Software Foundation (organisasi nirlaba).

6) Open Source Software adalah perangkat lunak yang kode sumbernya untuk diubah, dipelajari, ditingkatkan, dan disebarluaskan karena sifat perangkat lunak sumber terbuka adalah pengembangan oleh suatu komunitas atau kelompok yang terbuka mengembangkan perangkat lunak sumber terbuka.

7) Malware adalah perangkat lunak yang diciptakan untuk merusak sistem komputer, jejaring komputer tanpa izin dari pemiliknya. Malware disebut sebagai perangkat perusak yang berasal dari kata Malicious dan Software.

(Istilah virus komputer digunakan sebagai sebutan dalam jenis perangkat perusak).

F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

(16)

Jenis penelitian dalam penyusunan penulisan hukum ini adalah penelitian hukum normatif. Peter Mahmud mengatakan bahwa penelitian hukum adalah suatu proses untuk menentukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi.22

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu dengan cara menguraikan, menjelaskan dan menggambarkan apa adanya sesuai dengan permasalahan yang diangkat dan bahan hukum yang diperoleh.

3. Pendekatan Masalah

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach) pendekatan terhadap sumber-sumber hukum (peraturan perundang-undangan) dan pendekatan konseptual yakni penelitian terhadap hukum seperti sumber hukum, fungsi hukum, lembagi hukum dan sebagainya.23

4. Sumber Bahan Hukum

Sumber utama dalam penelitian hukum dapat dibedakan menjadi sumber-sumber penelitian yang berupa bahan-bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.

22 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Prenada Media Group, Jakarta,2008,hal.35.

23 Baher Johan Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, 2008, hal 92

(17)

a) Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang diperoleh dari peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal ini ketentuan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu: Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.

b) Bahan hukum sekunder merupakan bahan-bahan yang diperoleh melalui buku- buku, jurnal-jurnal hukum atau makalah hukum, karya tulis hukum atau pandangan-pandangan para sarjana hukum maupun ahli hukum dalam media elektronik seperti internet dengan menyebut nama situsnya yang berkaitan dengan bahan hukum primer.

c) Bahan hukum tersier bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhdap bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder, antara lain berupa kamus hukum, ensiklopedia.

5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Dalam penelitian ini, pengumpulan bahan hukum memperhunakan teknik penelitian kepustakaan yaitu pengumpulan bahan hukum dengan jalan mengkaji bahan-bahan yang bersangkutan dengan masalah dalam penelitian ini. Langkah- langkah yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan bahan-bahan kepustakaan, membacanya dan membuat catatan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas. Hal ini sesuai dengan penelitian hukum normatif.

(18)

6. Teknik Analisa Bahan Hukum

bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier setelah dikumpulkan dan disusun secara sistematis, kemudian diklasifikasi dan dianalisis dengan cara menghubungkan anatara satu dengan yang lainnya atau menghubungkannya dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Untuk menjawab permasalahan yang ada, maka bahan hukum yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan perlu dicantumkan untuk mempermudah penulis dalam melakukan pembahasan untuk itu, penulisan ini menggunakan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN, Bab ini merupakan pengantar untuk masuk ke dalam permasalahan pokok yang akan dibahas, diawali dengan latar belakang, rumusan masalah yang terkait dengan judul serta tujuan dan mafaat penelitian, kerangka konseptual, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA, Bab ini merupakan suatu dasar untuk melihat berbagai kajian-kajian pengertian maupun konsep yang bersumber dari berbagai literatu-literatur, baik melalui buku-buku, jurnal-jurnal hukum, Undang-Undang, internet dan sebagainya, yang dapat dipergunakan dan dimanfaatkan sebagai tinjauan terhadap permasalahan yang diambil.

(19)

BAB III: HASIL DAN PEMBAHASAN, Bab ini menunjuk pada suatu hasil penelitian yang dilakukan oleh penulits terhadap permasalahan yang diambil dan dimuat menjadi suatu pembahasan yang berdasar pada kajian-kajian pustaka yang diperoleh melalui berbagai sumber-sumber bahan hukum dan menjelaskan hubungan yang mencakup hasil analisis untuk menjawab apa yang permasalahan penelitian tersebut.

BAB IV : PENUTUP, Dalam bab ini diuraikan beberapa kesimpulan dan saran yang dapat ditarik berdasarkan atas hasil pembahasan dari pemecahan permasalahan tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

geografis dan segmentasi demografis. Target pasar toko mebel samsuri adalah pasar sasaran jangka pendek, pasar sasaran primer dan sasaran sekunder. Dan posisi pasar toko

Thus, the transformation of the Islamic educational institution system in Pattani, specifically, there are at least five models of educational institution systems for the Muslim