An interpretation of al Qur'an expressed by Fazlur Rahman was thus a problem that needed a critical response. The gap between ideas and reality, between the teaching of al-Qur'an and its implementation, required a methodological study of Fazlur Rahman's main themes in the Qur'an. The explanatory form of the empirical fact was an individual response with the characteristic thought (aqli) to the verbal explanation of the verses of al-Qur'an.
Tema-tema utama Al-Qur’an yang dipilih Rahman merupakan produk fakta empiris dan potensi intelektual. Format jawaban ini adalah kajian pemikiran penafsiran dalam 1~1 tema besar Al-Qur'an. Permasalahan dalam kajian pemikiran interpretatif ini adalah menyadari bahwa Al-Qur’an sebagai pedoman manusia masih mempunyai kesenjangan antara pesan yang diajarkannya (dalam teks) dengan apa yang seharusnya terjadi (dalam konteks).
Kesenjangan antara gagasan dan kenyataan, antara ajaran Al-Qur’an dan pelaksanaannya, memerlukan kajian yang metodis terhadap tema-tema besar di dalamnya. Yang penting untuk diambil dari prinsip pemikiran tafsimya adalah “pandangan yang koheren terhadap Al-Qur’an.” 'an tentang alam semesta dan kehidupan". Temuan tentang prinsip ini secara fungsional diperlukan untuk menjelaskan Al-Qur'an sebagai pedoman manusia secara rinci.
Bentuk penjelas empiris ini merupakan tanggapan bijaksana (aqb) seseorang terhadap gambaran verbal ayat-ayat Al-Qur’an.
ATAPENGANTAR
Penulis menempatkan buku Tema Besar Al-Qur'an karya Fazlur Rahman sebagai permasalahan utama. Penalaran Rahman tersebut dilakukan karena memenuhi petunjuk Allah mengenai iman kepada Al-Qur’an mengenai ajaran wahyu Allah guna menyikapinya. Kajian Fazlur Rahman tentang pemikiran interpretatif dalam tema-tema pokok Al-Qur'an dinilai menarik karena: pertama, penulis menetapkan pandangan Al-Qur'an secara komprehensif mengenai alam semesta dan kehidupan.
Selain menarik, kajian pemikiran interpretatif juga penting karena Rahman mengungkapkan pandangan yang koheren terhadap Al-Qur'an. Singkatnya, penelitian yang berjudul “Tema-Tema Penting Al-Qur’an Karya Fazlur Rahman (Kajian Tafsir Pemikiran)” ini merupakan harapan pemecahan permasalahan. Sadarlah, jika Al-Qur'an menjadi pedoman bagi manusia, maka tentu saja tidak perlu ada kesenjangan antara pesan yang diajarkan (atau dikumpulkan dalam teks) dan apa yang harus dilakukan (atau dilaksanakan sesuai dengan konteks). .
Memperkenalkan keberhasilan Rahman dalam menampilkan karya intelektualnya dengan menekankan menghadirkan sintesa tema-tema Al-Qur'an. Pengenalan metode sintesis pada tema-tema pokok Al-Qur'an sebagai fenomena keilmuan dalam Al-Qur'an yang menjadi tujuan penelitian pada kajian dimensi berpikir interpretatif. Penelitian penulis yang berjudul “Tema-Tema Besar Al-Qur’an Karya Fazlur Rahman (Kajian Pemikiran Interpretatif)” merupakan hasil revisi.
Posisi “Tema-Tema Besar Al-Qur’an Karya Fazlur Rahman (Kajian Pemikiran Interpretatif)” adalah penelitian dengan tujuan utama berupa buku yang memuat tafsir tema-tema besar Al-Qur’an. Dikatakan hermeneutika karena Rahman berhasil “menangkap dan mengkonstruksi makna tema utama Al-Qur’an”. Tujuan Rahman menulis Tema-tema Besar Al-Qur'an adalah “memenuhi kebutuhan mendesak akan pengenalan tema-tema besar Al-Qur'an”.20.
20 hubungan metodologis yang dapat ditemukan dalam penerapan metode atau analisis dalam tema-tema utama Al-Qur'an. Terakhir, sejauh mana pesan-pesan Al-Qur’an yang disampaikan dalam tema-tema pokok dapat bermanfaat bagi alam semesta dan kehidupan. Langkah ketiga adalah kerangka konseptual yang menekankan perlunya metode Rahman dalam penafsiran Al-Qur'an.
Contoh perbezaan antara sifat kebenaran transendental dan kebenaran empirikal boleh didapati daripada tema-tema utama al-Quran. Petikan pemikiran Rahman yang ditulis dalam Tema Utama Al-Qurannya mempunyai makna yang mendalam.
PENUTUP
SUMBER PEMIKIRAN F AZLUR RAHMAN
Transfonnasi Islam dan Modemitas dari Tradisi Intelektual, Chicago dan London: The University of Chicago Press, 1982. Welch en Pierre Cachia (reds.), Islam: Pengaruh Masa Lalu dan Tantangan Saat Ini, London: Edinburgh University Press, 1979. Rahman, Fazlur, “’n Outobiografiese nota” dalam Sufyanto en Imam Musbikin Redaksi, Aspirasi Islam Yogyakarta: Student Centre, 2000.
T AFSIR DAN ILMU AL-QUR' AN
Rahman, Fazlur, "An Autobiographical Note" dalam Sufyanto dan Imam Musbikin Editor, Cita-Cita Islam Yogyakarta: Pust dikenal juga dengan Belajar, 2000. ijayyan, Abu, Al-Bahr al-Mu}Jlf, Kairo: Dar al-Fikr, 1978. Ibnu Kas1r, 'Imad ad-Din Abu al-Fida Isma'll, Tafslr al-Qur'in al-'A?lm, Penang: Sulaiman Mar'i, tanpa tahun terbit. Sabiin1 al-, Mul}.ammad 'Ali, $afwat at-Tatasir, Beirut: Dar al-Fikr, tidak ada tahun penerbitan.
Aqiiwil ii Wujiih al-Ta'wll, Kaherah: Matba'ah Mu~tafii Mu.Q.ammad, 1354 H. Zarkasyi az-, Badruddin, al-Burhiin ii 'Uliim al-Qur'iin, Mesir: 'Isa al- Bab al-l:lalabi, Tiada tahun penerbitan. Berger, Peter L. & Thomas Luckmann, The Social Construction of Reality, Doubledy New York: Aanchor Book edition, 1966. Gazali al-, al-Munqi:i min acj-J)alal, Beirut: Dar al-'Arabiyyah, No ada tahun penerbitan.
Gillin, Gillin &, Kultural a Sosiolohia, rebision ti Panangiyam-ammo iti Sosiolohia, Nueva York: Ti Kompania ti Macmillon, 1954. Khaldun, 'Abdurralμnan Ibn, Muqaddimah, Beirut: Dar al-Il].ya' at-Turas al- 'Arab1, Ulbod adda ti panagipablaak. Lemos, Noe, Marcelino, Ti Panangiyam-ammo iti Teoria ti Pannakaammo, Nueva York: Unibersidad ti Cambridge a Pagmalditan, Edision I, 2007.
Robertson, Roland (Ed.), Sociology of Religion, London: 1969. Ed.), The New Henneneutic, New York, Evanston & London: Harper and Row Publishers, ~iil al-Ahkiim, Beiro: Dar al-Fikr, dua tahun penerbitan. Wajdi, Muhammad Farid, Diirah Ma'iirif al-Qom al-'Jsyrln, Beirut: al-Maktabah al-Islamiyah al-Jaclidah, beberapa tahun diterbitkan.
JUDUL DOKUMEN ILMIAH Keimanan Fungsional pada Al-Qur'an Pergeseran Pandangan Kekuasaan: Tantangan Analisis Ilmiah tentang "Islam Terapan". Fungsi Nalar dalam Tesis Tafsir Al-Qur'an 1984 Fakultas Syariah Pembangunan Sosial (Jurusan Tafsir-Hadits).