• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kota Salatiga dengan subjek penelitian Guru-guru BK di kota Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kota Salatiga dengan subjek penelitian Guru-guru BK di kota Salatiga"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

69 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau yang sering disebut R&D dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Ada dua fungsi dari penelitian dan pengembangan ini, yaitu : (1) Memvalidasi produk yang sudah ada, dalam hal ini peneliti hanya menguji efektivitas dan validitas, dan (2) Mengembangkan produk, dapat berupa memperbaharui produk yang telah ada sehingga menjadi lebih praktis, efektif dan efisien atau menciptakan produk baru yang sebelumnya belum pernah ada (Sugiyono., 2019).

3.2. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di kota Salatiga dengan subjek penelitian Guru-guru BK di kota Salatiga. Pemilihan lokasi ini dikarenakan tiap SMP dan SMA di Salatiga telah memiliki guru

(2)

70

BK, jaringan internet yang ada di Salatiga cukup stabil dan sebagian besar guru BK yang melek teknologi sehingga diharapkan pelaksanaan pengujian lapangan dapat berjalan dengan lancar. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2022 – Maret 2023.

3.3. Model Pengembangan

Penelitian ini menggunakan model penelitian yang dikembangkan oleh Borg and Gall dengan menerapkan sepuluh langkah dalam proses pengembangannya. Namun dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu dalam penelitian maka penelitian dan pengembangan yang dilakukan hanya akan menggunakan langkah pertama sampai dengan langkah yang ke lima. Lima langkah tersebut adalah : (1) Penelitian dan pengumpulan informasi (Research and Information Colleting); (2) Perencanaan (Planning); (3) Mengembangkan produk awal (Develop Preliminary Form a Product); (4) Pengujian lapangan awal (Prelininary Field Testing); (5) Melakukan revisi (Main Product Revision).

(3)

71 3.4. Prosedur Pengembangan

3.4.1. Penelitian dan pengumpulan informasi

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan studi pendahuluan dengan melakukan wawancara kepada tiga orang guru BK yang ada di kota Salatiga dan studi literatur terkait dengan kondisi lapangan pelaksanaan manajemen bimbingan dan konseling di sekolah. Wawancara dan studi literatur ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan yang dihadapi sekolah ataupun guru BK dalam pengelolaan atau manajemen bimbingan dan konseling di sekolah.

3.4.2. Perencanaan

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan maka langkah yang kedua adalah membuat perencanaan dengan mendesain produk meliputi langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan, menyiapkan platform yang akan digunakan untuk pengembangan produk dan menyiapkan instrumen uji kelayakan oleh validator ahli.

(4)

72 3.4.3. Mengembangkan produk awal

Setelah produk siap dan telah divalidasi oleh ahli, langkah selanjutnya yaitu mengembangkan produk awal dengan menyediakan form-form digital yang akan digunakan dalam produk dan menyusun buku panduan atau buku manual penggunaan produk.

3.4.4. Pengujian lapangan awal

Setelah produk dan buku manual siap maka langkah selanjutnya adalah pengujian lapangan awal yang dilakukan pada 6 sekolah dengan 6 Guru BK sebagai subjeknya. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dari responden dengan melalui wawancara dan angket.

3.4.5. Melakukan revisi

Berdasarkan hasil pengujian lapangan awal, kekurangan atau kelemahan dari produk yang dikembangkan kemudian direvisi. Perbaikan ini bertujuan agar produk yang dihasilkan semakin layak digunakan dalam mengatasi masalah yang ada.

(5)

73

Prosedur penelitian dan pengembangan digambarkan dalam bagan alur berikut ini :

3.5. Validasi dan Uji Coba Produk 3.5.1. Validasi Produk

Pengujian kelayakan dari produk yang dikembangkan ini di validasi oleh dua validator, yaitu ahli materi dan ahli media. Ahli media merupakan orang yang mempunyai kualifikasi khusus

Gambar 3. Bagan Alir Penelitian dan Pengembangan

(6)

74

dalam penelitian sebuah media yaitu dosen yang memiliki kompetensi di bidang IT. Sedangkan untuk ahli materi adalah dosen yang memiliki kompetensi di bidang materi yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu manajemen bimbingan konseling. Dalam pelaksanaan penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah 6 guru bimbingan dan konseling yang memiliki kemampuan dalam teknologi informasi, minimal dapat mengoperasikan komputer, memanfaatkan internet dan memiliki akun google.

3.5.2. Desain Uji Coba

Kualitas dari sebuah produk akan dapat diketahui melalui tahapan uji coba. Oleh karena itu uji coba produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini berupa model manajemen bimbingan konseling berbasis Google Workspace harus dilakukan.

Sebelum diujicobakan, produk divalidasi terlebih dahulu oleh ahli materi dan ahli media. Apabila hasil uji validasi ahli menyatakan bahwa perlu ada perbaikan maka produk diperbaiki sampai dengan dinyatakan layak oleh ahli. Produk yang telah dinyatakan layak

(7)

75

kemudian diuji cobakan kepada guru BK yang menjadi subjek penelitian.

3.5.4. Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dalam penelitian dan pengembangan ini adalah guru BK pada jenjang SMP dan SMA yang ada di kota Salatiga. Pada tiap jenjang diambil 3 orang, sehingga total subjek uji coba dalam penelitian dan pengembangan ini berjumlah 6 orang.

3.6. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.6.1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, angket, dan studi dokumentasi.

a. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang manajemen bimbingan dan konseling di sekolah yang menjadi subjek penelitian. Wawancara awal dilakukan kepada kepala sekolah dan guru BK untuk mngetahui bagaimana

(8)

76

pengelolaan manajemen bk selama ini, hambatan yang dihadapi dan fasilitas yang dimiliki.

b. Angket

Angket diberikan untuk mengumpulkan data evaluasi terkait dengan penggunaan produk yang dikembangkan. Melalui angket ini dapat diukur kelayakan dari produk yang dikembangakan. Alat yang dipakai dalam pengumpulan data ini adalah lembar validasi yang dipergunakan ahli materi manajemen BK, ahli media, praktisi BK (guru BK)

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tertulis terkait dengan manajemen bimbingan konseling sekolah yang menjadi subjek penelitian.

Teknik pengumpulan data dari penelitian dan pengembangan dijabarkan dalam matrik berikut ini :

(9)

77

Table 1. Matriks Teknik Pengumpulan Data

No Tahap Kegiatan Sumber

Data

Teknik Pengumpulan

Data

Instrumen Pengumpulan

Data

Teknik Analisis Data

1 Penelitian dan pengumpu lan informasi

Menganalisis masalah manajeman BK di sekolah

• Potensi yang dimiliki sekolah untuk dan

pelaksanaan manajemen BK berbasis google workspace

Hasil wawancara kepada guru BK dan studi dokumentas i

Wawancara dan studi dokumentasi

Pedoma Wawancara dan

dokumentasi

Pendekatan deskriptif kualitatif menggunakan model Miles and Huberman

2 Perencana an

Merencanakan desain produk

Data hasil wawancara, studi dokumentas i dan teori terkait dengan manajemen

Studi dokumentasi dan Literature Review

(10)

78 BK dan

Google Workspace

3 Pengemba ngan produk awal

Mengembang kan model manajemen bimbingan konseling berbasis google workspace

Melakukan Validasi Ahli

Revisi Produk

Peneliti

Ahli Media (dosen TI) dan Ahli Materi (dosen BK)

Peneliti

Angket Validasi

Lembar validasi

4 Pengujian lapangan awal

Melakukan pengujian produk pada skala kecil

Uji produk pada 6 guru

BK di

Salatiga

Angket validasi pengguna produk dengn pertanyaan

Lembar validasi

Deskriptif kuantitatif dan kualitatif

(11)

79

tertutup dan terbuka untuk pemberian masukan terhadap produk 5 Revisi

Produk

Melakukan revisi produk yang sudah diuji cobakan pada skala kecil

Data dari angket validasi pengguna produk

3.6.2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pada penelitian ini adalah pedoman wawancara sebagai alat untuk mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan manajemen BK yang dilakukan oleh guru BK serta kelemahan dari pelaksanaan manajemen BK yang dilakukan di sekolah. Selain pedoman wawancara instrumen yang digunakan adalah angket penilaian mengenai kelayakan model manajemen bimbingan konseling berbasis google workspace. Instrumen tersebut disusun untuk mengetahui kualitas model manajemen bimbingan konseling yang telah dikembangkan. Penilaian dilakukan oleh ahli materi,

(12)

80

ahli media dan guru BK sebagai pengguna produk. Kisi-kisi instrumen disajikan pada tabel berikut:

Table 2. Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara Pelaksanaan Manajemen BK yang Dilakukan Guru BK di Sekolah

Aspek Indikator

Perencanaan (Planning)

Pelaksanaan asesmen kebutuhan peserta didik Pengolahan asesmen kebutuhan peserta didik

Menganalisis hasil asesmen kebutuhan peserta didik Perancangan

(Designing)

Penyusunan Program BK Penyusunan RPL

Penyusunan materi layanan BK Pelaksanaan

(Implementing)

Pelaksanaan layanan BK Pelaporan hasil layanan BK Evaluasi (Evaluation) Dibuatnya Evaluasi Layanan

Dibuatnya Evaluasi Program

Table 3. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Pengembangan Model Manajemen Bimbingan Konseling Berbasis Google Workspace

untuk Ahli Materi

Aspek Indikator

Manajemen BK

Memuat unsur perencanaan kegiatan bimbingan konseling Memuat unsur perancangan kegiatan bimbingan konseling Memuat unsur pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling Memuat unsur evaluasi kegiatan bimbingan konseling

(13)

81 Kualitas Kemanfaatan

Memudahkan pengadministrasian kegiatan BK Efisiensi waktu pelaksanaan manajemen BK Memudahkan pengontrolan kegiatan BK

Table 4. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Pengembangan Model Manajemen Bimbingan Konseling Berbasis Google Workspace

untuk Ahli Media

Table 5. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Pengembangan Model Manajemen Bimbingan Konseling berbasis Google Workspace

untuk Guru BK (Pengguna Produk)

Aspek Indikator

Functionality

Berfungsi sesuai untuk kebutuhan pengguna Memberikan hasil yang akurat.

Terjamin keamanannya

Usability Kemudahan dalam penggunaannya Mudah untuk dipelajari

Performance

Kecepatan akses Efisiensi waktu Tampilan menarik

Supportability Dapat diakses dimana saja Kemampuan penyimpanan data

Aspek Indikator

Kualitas Tampilan

Tata letak komponen Desain tampilan

(14)

82 3.7. Teknik Validasi Data

Hasil penelitian dan pengembangan ini berupa data kualitatif dan kuantitatif, yang masing-masing divalidasi dengan cara sebagai berikut :

1) Data kualitatif divalidasi dengan menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik, berarti mengecek data dari berbagai teknik pengumpulan data melalui wawancara, angket dan studi dokumentasi. Triangulasi

Kejelasan Komponen Kualitas Teknis

Kemudahan Penggunaan Tingkat keamanan Kemudahan akses Kualitas Materi

Memuat unsur perencanaan kegiatan bimbingan konseling Memuat unsur perancangan kegiatan bimbingan konseling Memuat unsur pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling Memuat unsur evaluasi kegiatan bimbingan konseling Kualitas Kemanfaatan

Memudahkan pengadministrasian kegiatan guru BK Efisiensi waktu

Memudahkan pengontrolan kegiatan BK

(15)

83

sumber, dilakukan dengan mengecek data dari berbagai sumber. Adapun sumber informasi diperoleh dari 4 guru BK.

2) Data kuantitatif divalidasi melalui validasi tes yang melibatkan expert judgement. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabititas soal yang digunakan untuk mengukur kelayakan pengembangan Model Manajemen Bimbingan Konseling berbasis Google Workspace.

3.8. Teknik Analisis Data

Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan metode campuran (Mixed Methods) dengan model kombinasi campuran (Concurrent Mixed Methods), yaitu peneliti menggambungkan data kualitatif dan kuantitatif agar diperoleh analisis yang komprehensif guna menjawab masalah penelitian (Sugiyono, 2019) .

a. Hasil Data Kualitatif, dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif menurut Miles dan Huberman dengan

(16)

84

langkah-langkah : (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan/verifikasi.

b. Hasil Data Kuantitatif, hasil validasi Pengembangan Model Manajemen Bimbingan Konseling Berbasis Google Workspace oleh 2 ahli (ahli materi dan ahli media) dianalisis untuk memperoleh skor, rata-rata, dan presentase. Klasifikasi kualitas pengembangan model oleh ahli materi dan ahli media diperoleh melalui perhitungan dengan kelas interval berdasarkan kategori berikut.

Table 6. Klasifikasi Kualitas Pengembangan Model oleh Ahli Materi dan Ahli Media

Skor Persentase Kategori 46 - 50 88% - 100% Amat Baik

37 - 45 71% - 87% Baik

28 - 36 54% - 70% Cukup Baik 19 - 27 37% - 53% Kurang Baik 10 - 18 20% - 36% Amat Kurang Baik

Sedangkan klarifikasi kualitas pengembangan model oleh calon pengguna diperoleh melalui perhitungan dengan kelas interval berdasarkan kategori berikut:

(17)

85

Table 7. Kualifikasi Kualitas Pengembangan Model oleh Calon Pengguna

Skor Persentase Kategori 68 - 80 88% - 100% Amat Baik

55 - 67 71% - 87% Baik

42 – 54 54% - 70% Cukup Baik 29 – 41 37% - 53% Kurang Baik 16 - 28 20% - 36% Amat Kurang Baik

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengumpulan data dalam penelitian sekarang yakni dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner ialah teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan memberi