TEMPLATE OSCE STATION 1. Nomor station
2. Judul Station Sistem Saraf - Tetra parese (Guillain Barre Syndrome) (SKDI Penyakit 01-67)
3. Alokasi Waktu 15 menit
4. Tingkat kemampuan kasus yang diujikan
Tingkat Kemampuan SKDI 3B
Kemampuan Anamnesa, Pemeriksaan Fisik neurologis, menegakkan diagnosis dan diagnosis banding,
penatalaksanaan farmakologis pada kasus Guillian Barre Syndrome
5. Kompetensi Diujikan
1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik
3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding 5. Tatalaksana non farmakoterapi
6. Tatalaksana farmakoterapi 7. Komunikasi dan edukasi pasien 8. Perilaku professional
6. Kategori Sistem Tubuh 1. Sistem Saraf 2. Psikiatri 3. Sistem Indra 4. Sistem Respirasi 5. Sistem Kardiovaskular
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas 7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi 10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Muskuloskeletal 12. Sistem Integumen 7. Instruksi Peserta Ujian Skenario klinik:
Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke UGD diantar
oleh keluarganya, dengan keluhan kedua kaki lumpuh sejak
2 hari yang lalu.
Tugas:
1. Lakukanlah anamnesa
2. Lakukan pemeriksaan fisik neurologis dan mintalah informasi hasil pemeriksaan kepada penguji.
3. Tentukan Diagnosis dan Diagnosa Banding dan sampaikan kepada penguji
4. Tentukan penatalaksanaan farmakoterapi, tuliskan pada resep dan sampaikan kepada penguji
8. Instruksi penguji INSTRUKSI UMUM
1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada komputer!
2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis!
3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta skor Global Rating sesuai rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan komputer!
4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam instruksi penguji!
5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah melakukan dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)!
6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama
menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE!
INSTRUKSI KHUSUS
1. Penguji menilai anamnesis yang dilakukan peserta ujian
Skenario klinik:
Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke UGD diantar oleh keluarganya, dengan keluhan kedua kaki lumpuh sejak 2 hari yang lalu.
Nama: Sdr. Joko Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki Suku: Jawa
Pekerjaan : Pegawai Negri Sipil (PNS) Status pernikahan: menikah, anak : 4 orang Pendidikan terakhir: SMA
1. Keluhan utama : lumpuh kedua kaki dan tangan.
Lumpuh kedua kaki sejak dua hari yang lalu, dan sejak tadi pagi kedua tangan juga ikut lumpuh.
2. Keluhan tambahan : kesemutan, baal pada ujung kedua kaki dan tangan dan tidak bisa BAB dan BAK
Riwayat penyakit dahulu : 1. Pernah operasi apendiks
2. Riwayat pengobatan penyakit dahulu : tidak rutin berobat
Riwayat penyakit keluarga : Ayah meninggal karena tumor paru
Riwayat kebiasaan sosial 1. makan tidak teratur 2. Merokok
2. Penguji menilai pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh
peserta ujian
9. Instruksi untuk SP Nama: Sdr. Joko Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki Suku: Jawa
Pekerjaan : Pegawai Negri Sipil (PNS) Status pernikahan: menikah, anak : 4 orang Pendidikan terakhir: SMA
3. Keluhan utama : lumpuh kedua kaki dan tangan.
Lumpuh kedua kaki sejak dua hari yang lalu, dan sejak tadi pagi kedua tangan juga ikut lumpuh.
4. Keluhan tambahan : kesemutan, baal pada ujung kedua kaki dan tangan dan tidak bisa BAB dan BAK
Riwayat penyakit dahulu : 3. Pernah operasi apendiks
4. Riwayat pengobatan penyakit dahulu : tidak rutin berobat
Riwayat penyakit keluarga : Ayah meninggal karena tumor paru
Riwayat kebiasaan sosial 3. makan tidak teratur 4. Merokok
Peran yang harus dilakukan:
1. Posisi: baring terlentang dengan kelemahan kedua kaki dan tangan
2. Kesadaran baik
3. Reflek fisiologis/ekstremitas dalam batas normal 4. Reflek patologis ekstremitas bawah normal
5. Ujung Kedua kaki dan tangan terasa tebal dan kesemutan (Glove Stockining parestesia)
Standar Pasien (SP) tidak diperbolehkan menceritakan
penyakitnya bila tidak ditanya !
10. Tata letak station Model 1
11. Kebutuhan laboran Tidak ada
12. Kebutuhan manekin Tidak ada
13 Kebutuhan Set Alat
1. stetoskope dewasa 1bh 2. Tensimeter 1bh 3. Refleks hammer 1bh 4. Flash light 1bh 5. Sensoris kit 1 set 6. termometer 1bh
14. Penulis Nama : dr. Moch. Bahrudin, SpS
Institusi : FK. Univ. Muhammadiyah Malang 15 REFERENSI :
1. Principles Neurologi, Adam RD 2005 2. Basic Neurology, Gillroy, 2000
3. Buku pemeriksaan klinis dibiang peyakit saraf, Dr. Moc Bahrudin, SpS.
C. Template Form Penilaian OSCE I. Rating scale
Kompetensi 0 1 2 3 Bobot
1.
Anam nesaPeserta ujian tidak menanyakan keluhan utama
Peserta ujian hanya menanyakan keluhan utama saja
Peserta ujian menanyakan keluhan utama dan 1-3 poin di bawah ini:
riwayat penyakit sekarang
riwayat pengobatan sebelumnya
riwayat penyakit dahulu
riwayat keluarga
Peserta ujian menanyakan keluhan utama dan semua poin di bawah ini secara lengkap:
riwayat penyakit sekarang
riwayat pengobatan sebelumnya
riwayat penyakit dahulu
riwayat keluarga
2
2. Pemeri ksaan Fisik
Peserta ujian tidak melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah klinik pasien
Peserta ujian melakukan pemeriksaan fisik 1-4 hal dibawah ini :
Pemeriksaan fisik status generalis
1. tensi, 2. nadi, 3. suhu, 4. respirasi Status Neurologis
5. GCS : 456 6. Motorik : K 3 / 3 2/2 7. RF + 2 /+2
+2/+2 8. RP -/-
-/- 9. Sensorik Glove Stockining parestesia
Peserta ujian melakukan pemeriksaan fisik 5-8 hal dibawah ini :
Pemeriksaan fisik status generalis 1. tensi,
2. nadi, 3. suhu, 4. respirasi Status Neurologis
5. GCS : 456 6. Motorik : K 3 / 3 2/2 7. RF + 2 /+2
+2/+2 8. RP -/-
-/-
9. Sensorik Glove Stockining parestesia
Peserta ujian melakukan
pemeriksaan fisik dengan benar dan lengkap.
Pemeriksaan fisik status generalis 1. tensi,
2. nadi, 3. suhu, 4. respirasi Status Neurologis
5. GCS : 456 6. Motorik : K 3 / 3 2/2 7. RF + 2 /+2
+2/+2 8. RP -/-
-/-
9. Sensorik Glove Stockining parestesia
2
3. Menen tukan diagno sis dan diagno sis bandin g
Peserta ujian tidak dapat menentukan diagnosis dan diagnosis banding
Peserta ujian dapat menentukan diagnosa tetapi tidak lengkap Diagnosa Klinis ;
tetraparese LMN,
ascending paralise, Glove Stockining parestesia dan rentesi urin dan alvi, post operasi
Diagnosa Topis : poli radiks
Diagnosa Etiolog : Guillian Barre Syndrome (GBS)
DD : periodic paralisis oleh karena hipokalemi
Peserta ujian dapat menentukan diagnosa dengan lengkap , tetapi tidak menyebutkan diagnosa banding
Diagnosa Klinis ; tetraparese LMN, ascending paralise, Glove Stockining parestesia dan rentesi urin dan alvi, post operasi Diagnosa Topis : poli radiks Diagnosa Etiolog : Guillian Barre Syndrome (GBS)
DD : periodic paralisis oleh karena hipokalemi
Peserta ujian dapat menentukan diagnosa dengan lengkap dan dapat menentukan diagnosa banding dengan benar
Diagnosa Klinis ; tetraparese LMN, ascending paralise, Glove Stockining parestesia dan rentesi urin dan alvi, post operasi
Diagnosa Topis : poli radiks Diagnosa Etiolog : Guillian Barre Syndrome (GBS)
DD : periodic paralisis oleh karena hipokalemi
2
4.
Tatala ksana Farma kotera piPeserta ujian tidak menyarankan untuk MRS dan atau
memberikan obat yang tidak sesuai
Peserta ujian
menyarankan untuk MRS tetapi tidak menulis resep :
Infus RL 2 atau 3 fl/hari Supportif terapi IV(methycobal 1x1 amp. IV
Alanamin F 2x1 amp. IV
Peserta ujian menyarankan untuk MRS dan menuliskan resep tetapi tidak tepat
Infus RL 2 atau 3 fl/hari Supportif terapi IV(methycobal 1x1 amp. IV
Alanamin F 2x1 amp. IV
Peserta ujian menyarankan MRS dan menuliskan resep dengan tepat Infus RL 2 atau 3 fl/hari
Supportif terapi IV(methycobal 1x1 amp. IV
Alanamin F 2x1 amp. IV
2
5.
Komu nikasi dan edukas i pasienPeserta ujian sama sekali tidak melakukan 4 prinsip komunikasi
Peserta ujian
menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan salah satu prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua
Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan 2-3 prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon)
2. mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan
Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan seluruh prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon)
2. mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita
1
arah, respon) 2. mampu
memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita 3. mampu untuk
melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik.
4.
mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasiencerita
3. mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik.
4.
mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien3. mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik.
4.
mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien6. Perilak u profesi onal
Peserta ujian tidak meminta izin secara lisan dan sama sekali tidak melakukan poin berikut:
1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahaya kan pasien dan diri sendiri 2. memperhati
kan kenyamana n pasien 3. melakukan
Meminta izin secara lisan dan 1-2 poin berikut :
1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayaka n pasien dan diri sendiri 2. memperhatika
n kenyamanan pasien 3. melakukan
tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan
rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui
Meminta izin secara lisan dan
3-4 poin berikut:1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri
2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan
sesuai prioritas 4. menunjukan rasa
hormat kepada pasien 5. mengetahui
keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
Meminta izin secara lisan dan melakukan di bawah ini secara
lengkap:1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan
kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan
sesuai prioritas 4. menunjukan rasa
hormat kepada pasien
5. mengetahui keterbatasan dengan
merujuk atau melakukan
konsultasi bila diperlukan
1tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan
rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui
keterbatasa n dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
II. Global performance
Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian!
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR