• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Belajar dan Hakikat Pembelajaran PAUD - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Teori Belajar dan Hakikat Pembelajaran PAUD - Spada UNS"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Teori Belajar dan Hakikat

Pembelajaran PAUD

(2)

Anggota Kelompok

Amalia

Yagie Fitri Rahmani

Annisya Putri

Mahessari

Anugrah Sari Setoresmi Annisa Putri

Retyaningrum Abdillah

Nur Azizah Alifah

Rosita Yahya

Alyana

Suciparasati K. P.

Al Fa'izza

Fatirahma

(3)

Teori

Pembelajaran Mempengaruhi Yang

Pembelajaran AUD

(4)

Teori ini memandang bahwa manusia belajar dipengaruhi oleh lingkungan. Belajar menurut teori behaviorisme merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi melalui proses stimulus dan respon yang bersifat mekanis.

Dalam proses pembelajaran lebih menghendaki dengan pengertian daripada hafalan, hukuman dan ganjaran.

Pembelajaran lebih menggunakaan pemikiran untuk pemecahan masalah.

Pembelajaran kognitif menekan pada kemampuan kognitif anak. ciri-ciri pembelajaran kognitif :

Teori Behaviorisme

Teori Kognitif

(5)

Teori Experential Learning

Teori Multiple Intelligence

Teori ini memandang bahwa proses transfer ilmu pengetahuan melalui pengalaman langsung yaitu dengan memberikan kebebasan belajar dan kegiatan sehingga dapat mengubah tingkah laku anak.

Teori ini memandang bahwa anak belajar melalui berbagai macam cara yaitu anak dapat belajar melalui kata-kata, angka-angka, gambar dan warna , nada-nada

suara, interaksi dengan orang lain, diri sendiri, alam, dan perenungan tentang

hakikat sesuatu. Dan pada umumnya anak belajar melalui kombinasi dari beberapa cara.

(6)

Esensi Bermain Bagi Anak-Anak

Para ahli PAUD menentukan bahwa permainan merupakan faktor penting dalam kegiatan

pembelajaran dan esensi bermain harus menjadi jiwa

dari setiap kegiatan pembelajaran anak sejak dini.

(7)

Memungkinkan anak menjelajahi dunianya.

Mengembangkan pemahaman sosial dan kultural.

Membantu anak-anak mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka.

Memberi kesempatan pada anak untuk menemui dan menyelesaikan masalah.

Mengembangkan bahasa serta ketrampilan dan konsep mengenal huruf.

Menurut Guidelines from the Association for Childhood Education, International and

National Association for the Education of Young Children (Yulia Ayriza, 2010), bermain itu

penting karena:

(8)

Memungkinkan anak menjelajahi dunianya.

Mengembangkan pemahaman sosial dan kultural.

Membantu anak-anak mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka.

Memberi kesempatan pada anak untuk menemui dan menyelesaikan masalah.

Mengembangkan bahasa serta ketrampilan dan konsep mengenal huruf.

Menurut Guidelines from the Association for Childhood Education, International and National Association for the Education of Young Children (Yulia Ayriza, 2010), bermain itu

penting karena:

1.

2.

3.

4.

5.

Teori Psikoanalitik

Teori Perkembangan Kognitif Teori Kultural

Sedangkan menurut Teori Modern, bermain dapat ditinjau dari tiga pandangan sebagai

berikut:

1.

2.

3.

(9)

Kurikulum PAUD

(10)

Kurikulum 1964 (rencana pendidikan)

Isi Rencana Pendidikan untuk TK tahun 1964 menekankan 3 hal yaitu:

1) Pengembangan dan pemupukan sifat-sifat termasuk pembentukan kebiasaan- kebiasaan, sebagai manusia Pancasila

2) Memperkembangkan keterampilan-keterampilan anak

3) Memberikan pengetahuan yang akademis dan fungsional

menerapkan system pendidikan Pancawardhana. Yang meliputi

• Perkemban Moral (nasional/internasional/agama

• Perkembangan kecerdasan

• emosional-artistik

• Perkembagan kerpigelan

• Perkembangan jasmani

(11)

Kurikulum 1968

Pembentukan dikarenakan pemerintah Indonesia sedang melakukan pembenahan pada bidang pendidikan khususnya pendidikan prasekolah yang disesuaikan

dengan tujuan TK sendiri. Isi kurikulum yang dibahas mencakup segala sesuatu yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pendidikan . Dalam arti luas

(1) silabus,

(2) contoh pelaksanaan,

(3) Organisasi Taman kanak-kanak: intern dan ekstern, (4) perlengkapan,

(5) guru/pegawai, (6) administrasi, dan (7) Evaluasi.

(12)

Kurikulum 1976

Arah dan Tujuan Pendidikan Nasional yang digariskan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang ditetapkan pada tahun 1973 mencerminkan betapa bangsa dan negara Indonesia telah secara jelas menggariskan harapannya kepada dunia pendidikan.

Ciri Kurikulum 1976

(1) Menganut lima prinsip pendidikan

(2) Mengenal berbagai tingkatan tujuan yaitu tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional

(3) Struktur program terdiri dari 8 bidang pengembangan yaitu Pendidikan Moral Pancasila, kegiatan/ bermain bebas, Pendidikan Bahasa, Pengenalan Lingkungan Hidup, Ungkapan Kreatif, Olahraga, Pendidikan dan Pemeliharaan Kesehatan, Pendidikan Scholastik.

Kurikulum Taman Kanak-kanak Tahun 1976 berlaku pada tanggal 8 Maret 1977 No.

054/U/1977.

(13)

Kurikulum 1976

Kurikulum 1984 dengan Kurikulum 1976 sebenarnya tidak jauh berbeda. Keduanya masih mempunyai kesamaan. Beberapa hal yang dianggap baru pada Kurikulum 1984 adalah:

A. Adanya aturan yang menyatakan bahwa pengembangan kehidupan beragama harus melandasi semmua bidang pengembangan

B. Tidak ada bidang pengembagan bermain bebas karena kegiatan bermain diterapkan sebagai wahana dalam setiap kegiatan yang dilakukan di TK

C. Pelaksanaan evaluasi dilakukan secara berkesinambungan, menyeluruh, obyektif, dan sistematik

PKB TK ini ditetapkan dengan Keputusan Menterai Pendidikan dan Kebudayaan No.

0125/U/1994 tanggal 16 Mei 1994. banyak ditekankan pada pandangan-pandangan

psikologis khususnya aliran konstruktivis. Bermain menjadi penekanan dalam setiap kegiatan pembelajaran

Kurikulum 1994 (PKB TK)

(14)

Secara materi, sebenarnya kurikulum ini tidak berbeda dari Kurikulum tahun 1994, perbedaannya hanya pada cara bagaimana anak belajar di kelas. Dalam kurikulum tahun 1994, anak didik

dikondisikan dengan sistem catur wulan. Sedangkan dalam Kurikulum tahun 2004 ini, anak Sedangkan dalam Kurikulum tahun 2004 ini, anak didik dikondisikan dalam sistem semester.

Pembelajaran meliputi dua bidang pengembangan, yaitu (1) pembentukan perilaku mellaui pembiasaan dan (2) pengebangan kemampuan dasar.

Kurikulum 2004 Kurikulum Bervasis Kompetensi

(15)

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada Standar Nasional

Pendidikan (SNP). Dengan terbitnya Standar Nasional PAUD No. 58 tahun 2010 , maka diharapkan TK sudah dapat mengembangkan Kurikulumnya sendiri.

Standar Nasional PAUD tersebut perlu dikembangkan karena:

A. menentukan kriteria minimal tentang sistem layananPAUD, baik formal, nonformal, maupun informal

B. untuk menentukan komponen dari PAUD bermutu.

C. untuk menjabarkan komponen minimum yang harus ada pada PAUD.

D. Menjamin layanan pendidikan yang bertanggung jawab, bermutu,dalam memenuhi kebutuhan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

E. memacu pengelola,penyelenggara, dan satuan pendidikan agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan layanan pendidikan yang bermutu.

Standar PAUD tersebut dikelompokan jadi 4 standar yaitu:

• Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan

• Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

• Standar isi, proses, dan penilsian, dan

• Sandar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan

Kurikulum KTSP

(16)

Kompetensi inti (KI) Kurikulum 2013 Pendidikan AUD adalah tingkat kemampuan siswa PAUD untuk mencapai STPP pada usia 6 tahun. Ciri-cirinya yaitu mengoptimalkan tumbuh kembang anak yang meliputi: nilai-nilai agama dan moral, gerak fisik, kognisi, bahasa, emosi sosial dan aspek artistik yang tercermin dalam keseimbangan sikap, pengetahuan dan keterampilan

TUJUAN : bertujuan untuk mendorong perkembangan potensi anak dalam rangka mempersiapkan diri untuk pendidikan selanjutnya

Lampiran Permendikbud 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 PAUD yaitu;

A. Kerangka Dasar Kurikulum dan Struktur Kurikulum PAUD 2013 B. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

C. Pedoman Pengembangan KTSP, Pedoman Pembelajaran D. Pedoman Penilaian.

Untuk anak berkebutuhan khusus digunakan kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini yang dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan potensi dan kebutuhan anak.

Kurikulum 2013

(17)

PEMBELAJARAN HOLISTIK

INTEGRATIF

(18)

Pembelajaran holistik integrative merupakan model pembelajaran untuk Pendidikan anak usia dini yang berpusat pada anak, dimana

dalam proses penerapannya menstimulasi berbagai aspek

perkembangan anak secara stimultan dan menyeluruh dalam suatu kegiatan main maupun dalam tahapan pembelajaran anak mulai dari

awal kegiatan main sampai akhir kegiatan main di PAUD/TK.

Hakekat Pembelajaran Holistik Integratif

(19)

Pembelajaran holistik integrative merupakan model pembelajaran untuk Pendidikan anak usia dini yang berpusat pada anak, dimana

dalam proses penerapannya menstimulasi berbagai aspek

perkembangan anak secara stimultan dan menyeluruh dalam suatu kegiatan main maupun dalam tahapan pembelajaran anak mulai dari

awal kegiatan main sampai akhir kegiatan main di PAUD/TK.

Pelaksanaan Pembelajaran Holistik Integratif

(20)

Terpenuhi Holistik Integratifnya kebutuhan esensial anak usia dini

Terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah, dan eksploitasi di manapun anak berada

Terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan terkait, sesuai kondisi wilayah

Terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Secara umum adalah terselenggaranya layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik- Integratif menuju terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.

Sedangkan secara khusus adalah : 1.

2.

3.

4.

Tujuan PAUD Holistik Integratif

(21)

Layanan Pendidikan

Layanan Kesehatan, Gizi dan Perawatan Layanan Pengasuhan

Layanan Perlindungan Layanan Kesejahteraan 1.

2.

3.

4.

5.

Penerapan Layanan PAUD Holistik Integratif di Satuan PAUD

Prisip Model Pembelajaran Holistik Integratif

Pembelajaran berpusat pada anak Berorientasi pada kebutuhan anak

Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain Holistik (menyeluruh) dan terpadu

Merangsang munculnya kreativitas dan inovatif

Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar Mengembangkan kecakapan hidup anak

Berbasis keilmuan

Berorientasi mansyarakat 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

(22)

THANK

YOU

Referensi

Dokumen terkait

Training on How to Make an Online Store in the Marketplace Conclusion The 2021 Stimulus Community Partnership Program PKM entitled "Increasing Creative Economy through Utilizing

Therefore, this study aimed to capture the general distribution of total Fe, Cu, and Zn in peat at the oil palm plantation and assess their relationship with several environmental