Teori Belajar dan Hakikat
Pembelajaran PAUD
Anggota Kelompok
Amalia
Yagie Fitri Rahmani
Annisya Putri
Mahessari
Anugrah Sari Setoresmi Annisa Putri
Retyaningrum Abdillah
Nur Azizah Alifah
Rosita Yahya
Alyana
Suciparasati K. P.
Al Fa'izza
Fatirahma
Teori
Pembelajaran Mempengaruhi Yang
Pembelajaran AUD
Teori ini memandang bahwa manusia belajar dipengaruhi oleh lingkungan. Belajar menurut teori behaviorisme merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi melalui proses stimulus dan respon yang bersifat mekanis.
Dalam proses pembelajaran lebih menghendaki dengan pengertian daripada hafalan, hukuman dan ganjaran.
Pembelajaran lebih menggunakaan pemikiran untuk pemecahan masalah.
Pembelajaran kognitif menekan pada kemampuan kognitif anak. ciri-ciri pembelajaran kognitif :
Teori Behaviorisme
Teori Kognitif
Teori Experential Learning
Teori Multiple Intelligence
Teori ini memandang bahwa proses transfer ilmu pengetahuan melalui pengalaman langsung yaitu dengan memberikan kebebasan belajar dan kegiatan sehingga dapat mengubah tingkah laku anak.
Teori ini memandang bahwa anak belajar melalui berbagai macam cara yaitu anak dapat belajar melalui kata-kata, angka-angka, gambar dan warna , nada-nada
suara, interaksi dengan orang lain, diri sendiri, alam, dan perenungan tentang
hakikat sesuatu. Dan pada umumnya anak belajar melalui kombinasi dari beberapa cara.
Esensi Bermain Bagi Anak-Anak
Para ahli PAUD menentukan bahwa permainan merupakan faktor penting dalam kegiatan
pembelajaran dan esensi bermain harus menjadi jiwa
dari setiap kegiatan pembelajaran anak sejak dini.
Memungkinkan anak menjelajahi dunianya.
Mengembangkan pemahaman sosial dan kultural.
Membantu anak-anak mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka.
Memberi kesempatan pada anak untuk menemui dan menyelesaikan masalah.
Mengembangkan bahasa serta ketrampilan dan konsep mengenal huruf.
Menurut Guidelines from the Association for Childhood Education, International and
National Association for the Education of Young Children (Yulia Ayriza, 2010), bermain itu
penting karena:
Memungkinkan anak menjelajahi dunianya.
Mengembangkan pemahaman sosial dan kultural.
Membantu anak-anak mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka.
Memberi kesempatan pada anak untuk menemui dan menyelesaikan masalah.
Mengembangkan bahasa serta ketrampilan dan konsep mengenal huruf.
Menurut Guidelines from the Association for Childhood Education, International and National Association for the Education of Young Children (Yulia Ayriza, 2010), bermain itu
penting karena:
1.
2.
3.
4.
5.
Teori Psikoanalitik
Teori Perkembangan Kognitif Teori Kultural
Sedangkan menurut Teori Modern, bermain dapat ditinjau dari tiga pandangan sebagai
berikut:
1.
2.
3.
Kurikulum PAUD
Kurikulum 1964 (rencana pendidikan)
Isi Rencana Pendidikan untuk TK tahun 1964 menekankan 3 hal yaitu:
1) Pengembangan dan pemupukan sifat-sifat termasuk pembentukan kebiasaan- kebiasaan, sebagai manusia Pancasila
2) Memperkembangkan keterampilan-keterampilan anak
3) Memberikan pengetahuan yang akademis dan fungsional
menerapkan system pendidikan Pancawardhana. Yang meliputi
• Perkemban Moral (nasional/internasional/agama
• Perkembangan kecerdasan
• emosional-artistik
• Perkembagan kerpigelan
• Perkembangan jasmani
Kurikulum 1968
Pembentukan dikarenakan pemerintah Indonesia sedang melakukan pembenahan pada bidang pendidikan khususnya pendidikan prasekolah yang disesuaikan
dengan tujuan TK sendiri. Isi kurikulum yang dibahas mencakup segala sesuatu yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pendidikan . Dalam arti luas
(1) silabus,
(2) contoh pelaksanaan,
(3) Organisasi Taman kanak-kanak: intern dan ekstern, (4) perlengkapan,
(5) guru/pegawai, (6) administrasi, dan (7) Evaluasi.
Kurikulum 1976
Arah dan Tujuan Pendidikan Nasional yang digariskan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang ditetapkan pada tahun 1973 mencerminkan betapa bangsa dan negara Indonesia telah secara jelas menggariskan harapannya kepada dunia pendidikan.
Ciri Kurikulum 1976
(1) Menganut lima prinsip pendidikan
(2) Mengenal berbagai tingkatan tujuan yaitu tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional
(3) Struktur program terdiri dari 8 bidang pengembangan yaitu Pendidikan Moral Pancasila, kegiatan/ bermain bebas, Pendidikan Bahasa, Pengenalan Lingkungan Hidup, Ungkapan Kreatif, Olahraga, Pendidikan dan Pemeliharaan Kesehatan, Pendidikan Scholastik.
Kurikulum Taman Kanak-kanak Tahun 1976 berlaku pada tanggal 8 Maret 1977 No.
054/U/1977.
Kurikulum 1976
Kurikulum 1984 dengan Kurikulum 1976 sebenarnya tidak jauh berbeda. Keduanya masih mempunyai kesamaan. Beberapa hal yang dianggap baru pada Kurikulum 1984 adalah:
A. Adanya aturan yang menyatakan bahwa pengembangan kehidupan beragama harus melandasi semmua bidang pengembangan
B. Tidak ada bidang pengembagan bermain bebas karena kegiatan bermain diterapkan sebagai wahana dalam setiap kegiatan yang dilakukan di TK
C. Pelaksanaan evaluasi dilakukan secara berkesinambungan, menyeluruh, obyektif, dan sistematik
PKB TK ini ditetapkan dengan Keputusan Menterai Pendidikan dan Kebudayaan No.
0125/U/1994 tanggal 16 Mei 1994. banyak ditekankan pada pandangan-pandangan
psikologis khususnya aliran konstruktivis. Bermain menjadi penekanan dalam setiap kegiatan pembelajaran
Kurikulum 1994 (PKB TK)
Secara materi, sebenarnya kurikulum ini tidak berbeda dari Kurikulum tahun 1994, perbedaannya hanya pada cara bagaimana anak belajar di kelas. Dalam kurikulum tahun 1994, anak didik
dikondisikan dengan sistem catur wulan. Sedangkan dalam Kurikulum tahun 2004 ini, anak Sedangkan dalam Kurikulum tahun 2004 ini, anak didik dikondisikan dalam sistem semester.
Pembelajaran meliputi dua bidang pengembangan, yaitu (1) pembentukan perilaku mellaui pembiasaan dan (2) pengebangan kemampuan dasar.
Kurikulum 2004 Kurikulum Bervasis Kompetensi
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan (SNP). Dengan terbitnya Standar Nasional PAUD No. 58 tahun 2010 , maka diharapkan TK sudah dapat mengembangkan Kurikulumnya sendiri.
Standar Nasional PAUD tersebut perlu dikembangkan karena:
A. menentukan kriteria minimal tentang sistem layananPAUD, baik formal, nonformal, maupun informal
B. untuk menentukan komponen dari PAUD bermutu.
C. untuk menjabarkan komponen minimum yang harus ada pada PAUD.
D. Menjamin layanan pendidikan yang bertanggung jawab, bermutu,dalam memenuhi kebutuhan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
E. memacu pengelola,penyelenggara, dan satuan pendidikan agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan layanan pendidikan yang bermutu.
Standar PAUD tersebut dikelompokan jadi 4 standar yaitu:
• Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
• Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
• Standar isi, proses, dan penilsian, dan
• Sandar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan
Kurikulum KTSP
Kompetensi inti (KI) Kurikulum 2013 Pendidikan AUD adalah tingkat kemampuan siswa PAUD untuk mencapai STPP pada usia 6 tahun. Ciri-cirinya yaitu mengoptimalkan tumbuh kembang anak yang meliputi: nilai-nilai agama dan moral, gerak fisik, kognisi, bahasa, emosi sosial dan aspek artistik yang tercermin dalam keseimbangan sikap, pengetahuan dan keterampilan
TUJUAN : bertujuan untuk mendorong perkembangan potensi anak dalam rangka mempersiapkan diri untuk pendidikan selanjutnya
Lampiran Permendikbud 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 PAUD yaitu;
A. Kerangka Dasar Kurikulum dan Struktur Kurikulum PAUD 2013 B. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
C. Pedoman Pengembangan KTSP, Pedoman Pembelajaran D. Pedoman Penilaian.
Untuk anak berkebutuhan khusus digunakan kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini yang dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan potensi dan kebutuhan anak.
Kurikulum 2013
PEMBELAJARAN HOLISTIK
INTEGRATIF
Pembelajaran holistik integrative merupakan model pembelajaran untuk Pendidikan anak usia dini yang berpusat pada anak, dimana
dalam proses penerapannya menstimulasi berbagai aspek
perkembangan anak secara stimultan dan menyeluruh dalam suatu kegiatan main maupun dalam tahapan pembelajaran anak mulai dari
awal kegiatan main sampai akhir kegiatan main di PAUD/TK.
Hakekat Pembelajaran Holistik Integratif
Pembelajaran holistik integrative merupakan model pembelajaran untuk Pendidikan anak usia dini yang berpusat pada anak, dimana
dalam proses penerapannya menstimulasi berbagai aspek
perkembangan anak secara stimultan dan menyeluruh dalam suatu kegiatan main maupun dalam tahapan pembelajaran anak mulai dari
awal kegiatan main sampai akhir kegiatan main di PAUD/TK.
Pelaksanaan Pembelajaran Holistik Integratif
Terpenuhi Holistik Integratifnya kebutuhan esensial anak usia dini
Terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah, dan eksploitasi di manapun anak berada
Terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan terkait, sesuai kondisi wilayah
Terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Secara umum adalah terselenggaranya layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik- Integratif menuju terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.
Sedangkan secara khusus adalah : 1.
2.
3.
4.
Tujuan PAUD Holistik Integratif
Layanan Pendidikan
Layanan Kesehatan, Gizi dan Perawatan Layanan Pengasuhan
Layanan Perlindungan Layanan Kesejahteraan 1.
2.
3.
4.
5.
Penerapan Layanan PAUD Holistik Integratif di Satuan PAUD
Prisip Model Pembelajaran Holistik Integratif
Pembelajaran berpusat pada anak Berorientasi pada kebutuhan anak
Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain Holistik (menyeluruh) dan terpadu
Merangsang munculnya kreativitas dan inovatif
Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar Mengembangkan kecakapan hidup anak
Berbasis keilmuan
Berorientasi mansyarakat 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.