I
TEORI &
. i, ,.
6. i l! I
".1
'iir. ,i2&
:!-5s-
ir'+--' i$
Ei.':1:'
iff,
ii.,.,i
,Jq
ITANC-6NG,}J*.
,PEKCOffiffi
/r P L ,'\sl
Edrsi FiEtvisr
Fakultas Pertaniarr Universitas Sriwljaya
Palen'/-
KANCANGAN PERCOBAAN
TEORI & APLIKASI
Ir. Kemas Ali llanafiah, pt.S..
fakultas Pertaniar Universitas Sriwiiaya palimbang
PT Rai aGrafindo Persada Iakarta
Manajemen
x7
Ir
/
t'\
t ;,'iP $qq
Perpusuluan Nasional: konlog dalmr terbitan ( KDI) HANAFIAH,KemasAli
Rancangan percobaan: tcori dan aplikasi/
Kemas Ali Hanafiah.
-
Ed. 2, Cet.5.-
Jakarta: PT RajaGrafindo persada, 1997.
xii,238 hlm.;21 cm.
Bibliografi: hlm. 193 ISBN979-421_295-4
_r' l',' ) t
,.r-!-),1i
,
padapenulis
ri) f 1t i 5 t-1 Judul519.52
Kata Pengantar
Buku ini disusun berdasaftan pengalaman'penulis sebagai Asisten dan Dosen Sntistika dan Rancangan Percobaan di beberapa Fakultas Pertanian, baik pada Universitas Sriwijaya maupun pada beberapa Universitas Swasta di Palembang sejak tatrun 1980 hingga sekafimg, serta dilengkapi oleh hasil menimba
Ilmu
dan Pengetatruandi
Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjatr Mada, Yogyakarta selama tahun 1986-1989.Penulis memberanikan
diri
untuk menyusunbuku
ini, terdorong oleh masihlangkanya buku-buku pegangan R ancangan P ercobaan dalam Batrasa Indonesia yang dapatmenjadi pedoman bagi mahasiswa, peneliti dan pakar-pakarpertanian. Di sampingitu, juga
didasarkan pada rasa keprihatinan penulis terhadap kemampuan mahasiswa pertanian khususnya di Palembang yang lemah terutama dalam memahami dan menguasai falsafah dan penerapan Ilmu Rancangan Percobaan bagi Penelitiannya. Dan oleh karenaitu
juga, maka dalam bukuini
penulis berugaha menyajikan uraian-uraian yang mudah dicema, mudah dipahami dan mudah dimanfaatkan oleh pembaca, serta sesedikit mungkin menggunakan istilah-istilah atau rumus-rumusyang
terlalu matematis.Dalam kesempatan
ini,
penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besamya kepada Ibu HakciptaDilarang mengutip scbagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit Cetakan pertarna, Desember l99l
Cetakan kedua, Februari 1993 CetakanketigaMei 1994 Cetakan keempat, Mei 1995 Cetakan kelima, Februari I 997 91.03E1 RAJ
Ir. Kemes Ali llanrfnh, M.S.
RANCANGAN PERCODAAN: Tcori don Apli*asi
Hak penerbitan pada pT RajaGrafindo persada, Jakarra
Desain cover PT U8omoputer
Dicetalc di Fajar Interpraama Offset PT RajaGrafrndo Persada
Jl. Pelepah Hijau IV TN.I. No.
l4l j
Kelapa Gading Permai
Tebpn452A95t452909
larcartal4zl/o-
{r.
ry*ri
Ghofar yang telah bersusah-payah mengetik naskah ini, danjugakepada semua fihak yang telah membarinr dalamp""y*
sunannya.
KuenaTiada Gading yang Tak Retak,begitu pula buku ini,
1$1
,Oemi penyempumaan bukuini, penulii
mengtraraff.ilfi-tk
oan saran dari para pembaca yang tetatruertenan-rn.*iu..
buku ini.
- tlhrr
kata, penulis mengharapkan agar bukuini
akan bermanfaat bagi kita sernua,Amien.
-Khta Pengantar Edisi Kedua
Pada edisi kedua ini, di samping telah dilakukan perbaikah dan modifikasi seperlunya juga telah dilengkapi dengan beberapa uraian lanjutan yang lebih memperjelas uraian sebelumnya dan beberapa umbahan yang diharapkan alcan lebih membannr Maha- siswa, Ilmiawan dan Pralctisi dalam melaksanalcan percobaan baik di lapangan maupun di laboraorium.
Dalam buku edisi kedua ini, pada Bab Fendatruluan telatl dilengkapi dengan Kodilikasi Perlahtan,
Kiu
Merancang Him- punan P erlqlann, U nsw Dasar Ketigadm
Aswnsi-aswrci D asar dalam percobaan, sedangkan pada Bab 6 telah <lilengkapi denganPrtwip-prilaip
Penyajian HasilUji
Beda dan Kiat Penentuan P erlalatan Terbaik y ang alcan direkomendasikan sebagai aplikasi dari hasil suahr percobaan.Pada kesempatan
ini,
Penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah be*enan membaca dan memberikan kritik/saran untuk penyempumaan bukuini,
sebagian besar kritily'saran tersebut telah Penulis uangkan pada edisi kedua ini.Sebagai penutup, Penulis mengharapkan agar buku
ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, dan Penulis tetap mengharap- kan kritik/saran yang bersifat membangun demi penyempumaan buku ini di masa yang akan datang.
Palembang, 15 Januari 1993 Penulis
Ir. Kemas AIi Hanafiah, M.S.
VII
lil
lrl
Palembang, 15 Januari
l99l
penulis,
lr. Kemas
Ali
Hanafiah, M.S.\{
Ratrcanganpucobaan-\t,
Daftar Isi
'{"
KATAPENGANTARKATA PENGANTAR (EDISI KEDUA)
BABl.
PENDAHULUANA. Ruang Lingkup Percobaan B. Unsur-unsur Dasar Percobaan C. Asumsi-azumsi Dasar dan Upaya
Pemenuhannya
BAB2.
PENELITIANA.
Keilmiahan PenelitianB.
Ciri Khas Suatu Percobaan yang Dirancang Dengan BaikC. Prosedur Penelitian
BAB
3.
KLASINKASIRANCANGANPERCOBAANBAB4.
RANCANGAN.RANCANGANBERGALAT TUNGGALA. Rancangan Acak Lengkap B. Rancangan Acak Kelompok C. Rancangan Acak Kuadrat Latin
BAB
5.
UJI BEDA RERATA PENGARUH PERLAKUANA. Jalur Galat Baku Rerata
Deviasi /'
B. Jalur Galat Baku Rerata
Umum
__lC. Penyajian Hasil
Uji
Bedav
vII
1 1
3 9
15 15 16 17 23 25 26 35 40 49 51 52 53
D. Penentuan Perlakuan Te6aik yang akan Direkomendasikan Sebagai Aplikasi Hasil Penelitian
E. Uji
Beda Nyata Terkecil(BI{'D F. Uji
Beda Rerata Perlakuan DenganKontrol (Uji Dunnen) G.
Uji
Beda Nyatalujur
@NJ) H.Uji
Beda Jarak Nyata DuncanBAB
6.
UJI BEDA RERATA GROUP PERLAKUAN (UJI KONTRAS)A. Metode Ortogonal Kontras (MOK) B. Metode Ortogonal
Polinomial
(MOP)BAB
7.
RANCANGAN I'AKTORIAL (FAKTORIAL EXPERIMENTAL DESIGMA. Falsafah Percobaan Faktorial
B. PengaruhTunggal, Utama dan Interaksi C. Rancangan
Acak
Kelompok Faktorial(RAKF)
BAB
8.
RANCANGAN PETAK TERBAGI (RPB) (SPLIT PLOT DESIGTTT)A. Falsafah
B.
Kondisi PemakaianC. Hubungan Dengan
Uji
Lanjutan D. Perambangan dan Bagan PcrcobaanE.
Penataan Data dan Ju-'nlatr KuadratF.
Analisis Sidik Ragam (UjiD
G.
Uji
LanjutanBAB
9.
RANCANGAN PETAK TERALUR (RPA)56 57 62 66 68
7l 7t 7l
1m
117
tt7
118 120 120
t2t
124 124
D. Analisis Sidik Ragam
E. Uji
LanjutanBAB
10.
ANALISIS KOVARIAN (ANAKOVA) A. Manfaat AnakovaB. Prosedur Analisis
BAB
11.
PROBLEMA, PENGUJIAN DAN TRANSFOR- MASIDATAA. Asumsi-asumsi Dasar Anaragam B. Pengujian Terhadap Violasi Asumsi
Anaragam
C. Transformasi Data DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN
138 139 147 148 157
169 170 176 187 203 93 205
93 96
(STRIPPLOT
DESIGN I33
A.
Falsafah
133B. Perambangan dan Bagan
Percobaan
134C. Penataan Data dan Analisis Jumlah
Kuadrat
134Rarcangan Pcrcobaan D$tar Isi
Pendahuluan
A.
RUANGLtrNGKUPPERCOBAAN,ftercobaanmerupakan serangkaian kegiatan di mana setiap tahap dalam rangkaian benar-benar rcrdefinisikan; dilakukan untuk menemukan jawaban tentang permasalatran yang diteliti melalui zuaur pengujian hipotesis..,'
Pada waknr kita mempelajari Dasar-dasar Statistika kita telah mengetatrui bahwa jika mengamati suatu obyek, nilai-nilai yang drperoleh dari obyek pengamatan tersebut dipilah menjadi dua macam, yaitu:
(1)
Nilai-nilai yang tidak tergantung pada hasil penganxatan sehingga disebut Peragam Rambang B ebas X ( indep endent random variable X), yang nilai-nilainya tergantung pada peneliti. Peragam ini disebut jugaF&ior
Sebab.(2)
Nilai-nilai yang tergantung pada hasil pengamatan sebagai akibat diterapkannya peragam tak rambangX
terhadapobyek penelitian, sehingga disebut Peragam Rambang Tak Bebas Y (dependent randomvariable
f)
karena nilainya tergantung pada pengaruh faktor sebab dan kondisi empirik saat kita melakukan percobaan. Peragalnini
disebut juga Faktor Akibat.Jadi suatu percobaan secara sederhana dihljukan untuk mengamati pengaruh
X
terhadapY.
Unnrk mempermudahkan pengertian, maka untuk selanjutnya faktorX
disebutfalaor
:fr
r
perlaku(ndan faktorY di sebutfaknr pengoruMm. Atas dasar ini, nilai-nilai pengamatan dari suanr percobaan dapat disederhana- kan meqiadi:
(a) Y=p+o,2,
Jikapenyelidikan dilakukan lewat Jalur Pengaruh
(Anali
sis Sidik Ragam = analysis of variance), atau
o) Y-
po+ p,x (1.1)jika penyelidikan dilakukan lewat Jalur Asosiasi (Analisis Regresi dan Korelasi) di mana:
lrz
=
.nilai tengah atau rerata harapotox
=
Iagam nilai y akibat adanya pengaruh perlakuanx
Fo
=
konstanta penganrtr nonperlakuanF, =
konsunta pengamh perlalcranDari model matematika (a) terlihat bahwa suatu percobaan sebetulnya adalah untuk mengetahui apakatr pengaruh perlaliuan X tersebut
(q)
ada artinya atau tidak terhadap nilai-nilai Y, yang bila dinyatakan dalam modeluji
adatah:Ho:q=ovsHr: o**o
Unurk menguji hipotesis
ini
kita memerlukan suatunilai
yang dapat digunakan untuk mengetatrui tingkat signifikansi (nyata) dari pengaruhX
terhadap raga4nilai Y.
Parapahar
statistik sependapat bahwa pengaruh perlakuanX
akan ada artinyajika
pengaruh X ini lebih besar dari pengaruh nonperlakuan. Penganrh nonperlakuan
ini
timbuljika
perlakuan-perlakuanX
tersebut diulang hinggan kali.
Ulangan dari perlakuan-perlalcuanini
disebut reptikasi atau ulangan. Ragam data akibat pengaruh nonpeflakuan ini disebut "galat" (eryerimental enor).Atas
dasarini,
maka nilai-nilai pengamatan hasil suatu percobaan (data) dinyatakan menjadi :Y =
tl,{t.ft.
u (r.2)di mana:
I
(tau) = penganrh perlakuan X terhadap nilai-nilaiY
Rarcangan Pucobaan
Padohuhnr eo(epsylon) = galat akibat adanya penganrtr rrcmpertakuan
(replikasi).
Sebagai ilustrasi, berikut
ini
disajikan perr$ruh takaran puprkdengan dua ulangan terhadap produksi kedelai.
Tabel 1.1. Pcaguah tabrun
pp*
P brhdapWduLrrfdct
Ulang@t
Tataranpup*P
P0 (0k8) Pl (100k8) Junldr CI) Rerua (Y)
Ragam akibat galat:
l.
Pada takaran pupukP0:1,1
-
1,4 ={),3
dan 1,7-
1,4 = +0,32.
Pada takaran pupukPl:
3,5
-
3,6 ={),1
dan3,7-
3,6 = +0,13.
P,ada seluruh unit percobaan (rcrata galat):2,3
-2,5
=42
dan2,7-2,5
= +O,2 Ragam akibat pengaruh perlakuan:1. Padaulangan 1:
l,l-
2,3=
-1,2 dan 35-2,3
=+12 2.
Pdaulangarr 2:W -2,7
= -1,0 dan3J -2,7
=+l
3.
Pada seluruh unit percobaan (rcrata pengaruh perlaku- an):lA -2,5
= -1,1 dan 3,6-
2,5 = +1,1T'NSUR,.T'NSUR DASAR PERCOBAAN
Dari model (1.2) terlihat batrwa unsur-uurur dasar zuatu
Iuriah
RqoaCD (T)
1,7
3:t
l,l
3,5
1,4 3.6
2,t
7,2
?-7 2,5
r -r-
l-
ir
I
I
i1 r,r
t
percobaan adalatr perlakuan, ulangan dan lokal konuol. Seperti diuraikan berikut ini:
1.
Perlalaun(treaunent),adalatr semua tindalcan coba-coba
(trial
and error) yarrg dilakukan terhadap suatu obyek,Yilg
pengaruhnya alcan diseli-diki
untuk menguji hipotesis, Perlaluanini
dapat berasal dad faktor kualitas (mutu), yaitu perlakuan yang hanya memperhi- nrngkan mutu perlakuan X, misalnya: mutu macam puput-, mutu maiam pestisida, mutu macam alat, munr macam tanah. Pedaktl- anjuga Aapat berasal dari faktor kuantitas (takaran), yaitu perla- lnran yang memperhinrngkan takaran perlakuanX,
misalnya:takaran kapur, takaran pupuk, takaran pestisida (konsentrasi),
u-
karm (tinggi) air.
Perlakuan yang berasal
dui 2 falror
atau lebih disebut"kombinasi p,erlakuan". Untuk kemudatran, maha kedua-nya dise-
htperlalaun.
Dalam perlakuan ini ada dua hal yang perlu diperhatikan' yaitu:
a.
Perancangan Himpunan PerlakuanPada uraian terdatrulu telatr diuraikan bahwa percobaan merupakan a7Z ng penguiianhipousis secara empirik, oleh karena
itu
himpunan (set) peflakuan yang alcandiuji
dalam suatu percobaan hanrs dirancang sesuai dengan fungsi percobaan terse- but. Untuk itu dalam suatu himpunan perlakuan, perlakuan yang diperkirakan akan berp engaruh paling balft selaras dengan hipo- tesis yang diajukan sebelum penelitian (selanjutnya perlakuanini
disebut p erlahtan hip otesis) harus diletakkan di arrtara lz inimal 2 perlakuan lain yang&rtaraf lebih rendatr dan lebihhnggl, tetapi diperkirahan mempunyai pengaruh yang kurang baik dibanding perlakuan hipotesis tenebut. Lewat perancangan himpunan perla- kuan seperti
ini,
maka hubungan antara perlakuan dan respory' hasil percobaan diharapkan akan bertentuk fuadratik. P erlahtan terbaik hanyaalun
diperoleh apabila hubunga4 ini berbentuk kuadratik, dan tidak alun ditenrulun apabila hubuagan berben'uk
linear.4
RarcanganPcrcfraanMisallun,
suau percobaan dilaksanakan untuk I kebenaran hipotesis yang menyatakan bahwa produksi D--. --paling baik
akan diperolehpada
takaran 100kglln pupt*
urea.lika biaya yang tersedia hanya cukup untuk 5 perlakuan, maka altematif himpunan perlalcuan yang sebaiknya diuji adalah:
(l)
. 0, 50, tOO (perlakuan hipotesis), 150 dan 200 kg/ha,jika
masih diperlukan kontrol (perlakuan nnpa pupuk) dan interval sama (50 kg/ha);(2)
75, L@ @erlahtan hipotesis),125, l50dan2@kg/haatau 50, 75, IOO (perlalaun hipotesis), 125 dan 200 kg/ha,jika
tidd( diperlukan kontrol, interval tidak sama dan peneliti ingin tahu pengaruh takaran tinggi.Suatu himpunan perlakuan tidak akan dapat membuktikan benar-salahnya hipotesis
jika
perlakuan hipotesis diletakkan sebagai perlakuan nwl<simwn atau perlakuan minimutn, misal- nya: 0, 25,50,75 danS@erlakuan
hipotesis) kg/ha atau 100 .(parlakuan hipotesis),125, 150, 175, dan 200 kg/ha. Konsekuen- sinya, dari percobaan ini tidak akan dapat ditennrkan perlakuan terbaik, sehingga tidak ada rekomendasi perlakuan.b.
Kodifikasi PerlakuanDalam membuat kode (lambang) perlakuan harus diingat bahwa "kode yang baik adalah kode yang bersifat informotif', artinya melalui kode ini kita atau orang lain secara langsung bisa merripbrkirakan sifat dan
jenis
faktor perlakuan yang diteliti.Untuk membuat kode yang informatif ini, dapat dilakukan kiat sebagai berikut:
(1)
Unruk kodgfaktaqperlakuan, sebaiknya digunakan huruf lgapital dariawallilta
yang paling informatif, misalnya:-
perlakuan mcrupakan berbagai tak3ran pupuk urca, maka kode yang palinginformatif\alah U
(hurufawal Urea);
-
perlakuan merupakan berbagai varietas padi, maka kode faktomya adalah Y (huruf autal Varietas).@
Setiapfaktor penelitian, scbaiknya hanya mempunyai satu humf kode untuk mencerminkan jumlatr faktorperlakuan.(,
i
ii tr
j
!r
Pendaluluan
5tr
l
(3)
Iika
kode fdctor perlakuan terdiri dari3
huruf kapital,berarti perlakuan mengandung kombinasi 3 faktor pertalot- an.
Kode tinglcatf&tor, sebaiknya mencerminkan sifat
fakor-
nya. Jika faktor perlakuan bersifat
huntimtif
maka kode yang digunakan adalah .anglca yang berururaz sebagai kode tingkat faktomya sesuai dengan taraf perlahannya, sedangkanjika
faktor perlakuan bersifatlanlitatif
maka kode tingkat fakomya ad alah hur$ lcecil dari awal katanya yang juga paling informatif, misalnya jika:-
perlalcuan terdiridui
pemupukan urea dengan takaran 0, 50, 100, 150 dan 200 kg/ha, maka kode perlakuan- nya yang paling informatif adalah U" (kontrol atau anpa pupuk urea),U, Urr.
Urro dan Ua. ataujika
disederhanakan menjadi U
"( kontrol aau tanpa
pupt*
urea), Ur,Uo U, dan U..
-
perlakuan terdiri dari5
varietas padi, yaitu Arjuna, Krueng, IR-38, Rejolele dan Ladang, malca kode per- lakuan yang sebaiknya adalah V., Vr, Vr,{
dan V, crazV.,
\,
V., % dan V. tetapi htrang inforrnatif.-
perlalcuan merupakan kombinasi keduanya, maka kode kombinasinya yang palingbaik
adalatr V.U",vp,, vp2r
v.u3,v.q, vru",
....vJ.r, v"u",
....v"u., ..., V,Uo, .... dan VrUl (5 varietas x 5 takaran urea = 25 pedatuan kombinasi).U langan ( r ep lic atio n),
adalah frekuensi suatu perlakuan yang tliselidiki dalam percobaan. Jumlah ulangan suatu perlakuan tergantung pada derajat ketelitian yang diinginkan oleh si peneliti terhadap kesimpulan hasil percobaannya. Sebagai suatu patokan, jumlatt ulangan dianggap telah cukup baik bila memenuhi persamaan berikuu
(t-
1)(r-
1) > 15di mana
t =
jumlatr perlakuanr =
jumlatr ulangan6
RotcanganPqcobaanPersamaan ini bukanlah suanr patokan yang balcu, karena jumlatt ryang.diperlukandalam suatu percobaan dipengaruhi oleh 3 hal,
yaiu:
fl
Deraiat ketelitian, makin tinggr derajat ketelitian yang diinginkan dari percobaan akan makin besar pula jumlahr
,
yang diperlukan, dan sebaliknya jika derajat ketelitian yang diperlukan makin rendah"2\.
Keragaman bahan, alat, media dan lingkungan perco- baan. Jika bahan, alat, media dan lingkungan percobaan makin heterogen, maka jurulahr
yang diperlukan makin besar dan sebaliknya jika bahan, alat, media dan lingkung-an percobaan makin homogen.
Sebagai contoh,
jika
bahan'bahan yang digunalcan telah terdeskripsi secarajelas seperti pupuk buatan, pestisida dan benih-benih varietas unggul, maka tidak diperlukan r yang besar, tetapi jika bahan-bahan yang digrnakan merupahan batran-bahan alami, seperti pupuk-pupuk kandang' pupttk- pupuk alami dan benih-benih lokal, maka perlur
yangcukup besar agar galat yang diperoleh tidak terlalu besar.
3) Bray
Penelitianyang
tersedia, karena bagaimanapun juga, biaya merupakan faktor penentu dalam penelitian'jika
biaya yang diperlukan untuk suatu percobaan cukup besar, maha jumlatr r dapat diperkecil dan sebaliknyajika
biaya percobaan tidak terlalu besar.Meskipuntergantungpada3 hal di atas, secaraumum dapat dikemukakan bahwa 'Jumlah
r
ulangan dapat dibuat sekecil mungkin selagi hasil percobaan yang dilakukan masih dapat di- penanggungiawabkan kebcnarannya". Atas dasar hal ini, umum- nya jumlah ulangan r = 4 (empat) di lapangan dan r = 3 (tiga) Oi tumat, kaca4aboratorium dianggap dapat mewakili ketiga hal diatas.
Ulangan ini berfungsi untuk menghasilkan suatu estimasi tentang galat dan mcnghasilkan ukuran pengaruh perlalcuap- perlakuan yang tebih tcpat tcrhadap hasil percobaan.
,..
(1.3)
Pendaluluan
7r
3.
Inl@l KontrolApabila rancangan percobaan pada kondisi homogen se- perti di laboratoriwn, rwruh-kaca, atau di
rwng-rung
terkon- trol lainnyayang disebut Rancangan Acak l-engkap (RAL) hanya mempunyai2
unsur dasar yaitu perlakuan dan ulangau maka rancangan percobaan yang digunakan pada kondisi heterogen di lapangan sepertidi
sawah, ladangfun
lubun percobaan, di samping mempunyai2
unsur dasar tersebut juga mempunyai unsur ketiga yang disebutlolul
kontrol.Lokal
Kontrol merupakan upaya pengendalian kondisi lapangan yang heterogen menjadi nisbi homogen, setidak-tidak- nya pada lokal-lokal tertennr, yang dinrjukan untuk menekan galat( experitnennl error ) menjadi nisbi kecil, sehingga Disa menoniol' lun satu atau beberapa perlakuan yang logisnya memang lebih menonjol dari perlakuan kontrol atau perlakuan-pedalcuan lain- nya.
Upaya lokal kontrol
ini
berupa pemblokiran per{akuan- perlakuan lengkapke
dalam ketompok-kelompok(pda
Ran- cangan Acak Kelompok (RAK), atau baris-baris dan lajur-lajur(pfu
Rancangan AcakKuodru Latin
(RAKL), atau lainnya (pada Rancangan KuadraGraecolatin
(RKGL)). Dengan upa- ya ini maka setiap ketompok, baris atau tajur mengandung semua perlakuan yang dicoba dalam suatu percobaan dan frekuensi (banyaktya) kelompok, baris atau lajur ini = frekuensi ulangan.Pemblokiran perlakuan lengkap dalam suahr percobaan
dapu
dilakukan berdasarkan perbedaan kondisi faktor-falcor media, bahan, alat, tenaga kerja atau lingtungan atau faktor lainnya, yang pentingfaktor
yang digunatcan sebagai dosar pemblokiran bulan atau tidakterlait
langsung dcnganfaktor
pe nelitian.Misalnya, jika penelitian dilakukan terhadap pengaruh pupuk, maka perbedaan kesuburan tanatt tidak boleh dijadikan sebagai dasar pemblokiran;
jika
penelitian dilakukan rcrhadap pengaruh pestisida, maka pe6edaan sifatu
(umpananya lcenu- sanunrry a) yang digunakan sebagai pelarut tidak boleh digunakan sebagai dasar pemblokiran. Adanya keterkaitan antarafakor
I i
1 i
I
8
Rarcangan Percobaan.Propinui Jawu
limur
I__)
Pendahuluan
9 perlakuan dan fakor pelokal-konuol ini akan menyebabkan tim- bulnya penganrh interaksi (pengaruh bersuna) antara keduanya.Konsekuensinya, pengaruh faktor perlakuan menjadi bias, se- htngga hasil penelitian menjadi menyesatkan
Frckuensi blok (kelompok, baris atau
lajur)
yang harus dibuat tergantung pada keragaman lapangan atau kondisi perco- baan sepertihalnya dalam penentuan frekuensi ulangan (Lihat walan temcrng Ulangan). Keberhasilan pemblokiran kengaman ini dapat dideteksi lewatujif
(alcan dijelaslan kemudian) seper- ti halnya dengar pendeteksian pengaruh faktor perlakuan. Hasil ujl F dan malcnanya tertera pada tabel 1.2.Tebel 12.
Hail
ajiF
dan ruktunya dalam pcndcbksian pcngaruh pcrla&tun dan lokalbntrol
Hosil uji F Mabwtya
l.
1.1.
r.2.
2.
2).
2.2
Perlakuan:
Tidak Nyata Nyata/Sangat
Nyata Iokal Kontrol:
TiddcNyata
Nyaty'Sangat nyats
TIDAK ADA perbktwt yang pengartdnya ME- N O N I O L difunding kontroll p ulakun labuya ADA perhkuan yang pengarulnya MENON - JODSAI,IGAT MENONIOL dibanding kontroU perlalctutt labnya.
Lokal Kontrol yang dilabka TI DAK B ERH A- SIL dalan trcrckan lutogenitas lapangan (ga.
I-kal
lat) Kontrcil yang dilafukan BERHASILSANGAT B ERHASIL dabm ncrukan lvteroge-
nitas lapangan(galat)
C.
ASTJMST.ASTJMSI DASAR DAN UPAYA PEMENUHANNYASebetum memilih dan menggunakan nmcangan terpilih untuk suau percobaan, harus dipahami dulu tentang asumsi- asumsi yang menjadi dasardalam perumusannya. Karena pema-
kaian suaft
rancangan terhadap suatu percobaan dary'atau sekelompok datum (dnta) yang tidak memenuhi asumsi-asumsi dasar tersebut akan menghasilkan kesimpulan yang tidak logis.r tt.
Suatu perlakuan yang seharusnya berpengaruh nyata menjadi tidak gyata atau yang seharusnya tidak nyata menjadi nyata, sehingga kesimpulannya menjadi menyesatkan apalagi
jika
sampai direkomendasikandan
kemudian diterapkan oleh pemakainya (misalrrya petani), akibatrya akan fatal.B ayanglunqabila kin
misalnya merekomendasilunpemalaian
suatu p estisida yang seharwnya tidak manjur lcepadn petani! .Uraian
ini
menunjukkan batrwa sebenamya tidah semua metode statistik cocok untuk diterapkan terhadap sekumpulan data yang dihasilkan dari suatu percobaan Agarkesimpulan yang diperoleh dari suatu percobaan mempunyai keabsahan yang dapat dipertanggungjawabkan dan benar, malca suatu data/percobaan harus memenuhi asumsi-asumsi yang mendasari suatu metode analisis statistik (analisis sidik ragam=
ansim, atau analysisof
variance
=
afiova), azumsi-asumsiini
adalah: (uga lihat Lam- prran 8).(1)
Galat (experirnentalenor)
harusteragilkm
(distributed) secara rambang (random),&bu
(independent) dan nor- mal.@
Keragaman contoh (sample variance= S)
bersifat ho- mogeIL(3)
Keragaman (s) dan rerata (mean = yJ contoh tidak menun' jukkan adanya korclasi.(4)
Pengaruh-pengaruh utama (main effect) bersifat aditif baik sesamanya maupun dengan lingkungannya.1.
Gatat (experimentalerror)
Dari uraian sebelumnya telatr dikemukakan bahwa galat merupakanpengaruh nonperlakuan terhadap data (Y) yang timbul akibat adanya ulangan. Galat ini diartikan sebagai kegagalan dua atau lebih perlakuan (X) yang sama untuk menghasilkan data
(Y)
yang sama. Jadi jika datum akibat Xpada ulangan ke
t
(Y,) sama dengan datum alcibat X pada ulangan ke 2 dan sama dengan datum X pada ulangan ke n, maka galat(
e ) = 0. Keadaan inilatr yang menyebabkan data kualitatrl umumnya tidak dapat dianalisis menuut metode statistika pararnetik.l0
RancanganPercobaanAtas dasar uraian
ini,
terlihat bahwanilai
galat dapatbervariasi dari 0 sampai
-
(tak terhingga). Jika nilai galat ini dihu- bungkan dengan ungkapan pada bagianI.A.
bahwa "penganrh perlaktranX
akan berartijika
ragam data alcibat pengaruh per- lakuan X ini l,ebih besar dari ragam data akibat penganth galat", maka galat yang dihasilkan oleh suatu percobaan untukmenonjol- kan perlatoanX
haruslah lebihkecil
daripada ragam akibat penganrh perlakuanX ini. Hal ini
sesuai dengan agihan nilai menurut disuibusi F (Fisher), yaitu:52maksimum
SlerlakuanE-l-
Shinimum
S2galatUnnrk menguji hipotesis:
4:t=evs Hrl 7*e
dengan kaidah keputusan:
(1)
Pertakuan( t
) al<an bepengaruh nyata terhadap ragam data jika Fr,",.lebih besar dariF*
pada taraf uji tertentu.@
Perlakuan( i )
akan berpengaruh tidak nyata terhadap ragam data jika Fo,-. S F"*, pada araf uji tertentu @iasanya= SVo danl7o).
Nilai-nilai
F,.r,ffi
dapat dilihat pada Lampiran 2.Atas dasar uraian ini, maka nilai galat tidak perlu terlalu kecil karena akan menyulitkan penentuan perlalaun optimum (tujuan analisis statistik) dan jangan terlalu besar karena akan menyebabkan tidak ada perlakuan yang optimum. ladi galatyang baik adalahgalat yang berhasil menonjolkan satu perlakuan op- timum dari n perlakuanX yang diterapkan dalam suatu percobaan.
Untuk mendapatkan galat yang baik inilah, beberapa metode Pe- rimcangan percobaan dikembangkan ol,eh pakar-pakar statistika"
Untuk mendapatkan galat yang andal bagi suatu pengujian hipotesis, maka galat ini harus teragihkan secara rambang, bebas dan nomral (asumsi 1). Untuk
itu
ada suahr teknik yang dapat diterapkan,yaitu
dengan cara menempatkan perlakuan atauPafurtufuatr
11,l
I
ulangan pada petak-petak atau pot-pot percobaan s ecara rambang Qihat teknik perambangan contoh pada buku-buku statistika, misatnya STATISTIKA, I 989 oleh Ir; Kemas Ali Hanafiah, MS.).
Dengan teknik perambangsn fuf, malca galat yang diperoleh akan teragitrkan secara rambang, bebas, dan normal karcna dalam
teknik ini tidak
ada unsur subyektifsi
peneliti dan peluang masing-masing perlakuan atau ulangan untuk menempati setiap petak&ot percobaan sama besar. Nilai-nilai bilangan terambang untuk perambanganini
dapat dilihat pada Lampiranl.
Peram-bangan (randomisasi) ini berfungsi untuk menghilangkan ketak- biasan estimasi terhadap rata-rata perlakuan dan galat.
2.
Homogenitas Keragaman ContohUntuk mendapatkan keragaman contoh yang homogen' maka jika kita melakukan percobaan di lingkungan yang kurang homogen, kita harus mengontrol atau mengupayakan agar seti- dak-tidaknya ada bagian/kelompok-kelompok tersebut homo- gen sesamanya. Upaya ini disebut "lokal konfiol". I-okal kontrol
ini
dapat berupa pengelompokan atau pemblokan yang dapat berdimensi satu (searatl), berdimensi2 (2 atalD atau berdimensi 3 (3 arah), tergantung pada heterogenitas alat, bahan, media, dan lingkungan percobaan Lokal kontrolini
juga berfungsi untuk memperkecil ga1at.3.
Kebebasan Ragam dan Rerata ContohKebebasan ragam dan rerata contoh ini dapat dicapai
jika
kita telah melakukan lokal konuol secara baik atau sesuai dengan kondisi/medan percobaan. Hal lain yang perlu diupayalcan adalah kisaran atau rentang tarafperlalcuan yang dicobakan tidak terlalu lebar, karena jika rentang ini terlalu lebar akan cenderung menim- bulkan korelasi antara ragam dan rerata contoh.
4. Aditivitas
PengaruhAditivitas pengaruh perlakuan dan pengaruh nonperlakuan
ini
hanya akan dipenolehjika
antara keduanya tidak terjadi in-12
RorangattPercobaanteraksi. Untuk menghindari
ini,
makalokal
kontrol harus di- lakukan secarabaik
Jika
kita
ragu terhadap data yang diperolehdari
suatu percobaan rclah memenuhi asumsi-asumsi tersebut atau belum, makakita
dapat melakukan beberapa pengujian terhadap data tersebul Uji pra-ansira data yang lazim dilakukan adalah:(l)
Uji normalitas menurut caraLiliefort
Q)
Uji homogenitas menurut cara Barlett(3) Uji
aditivias menurut cara TUckeyKemudian
jika
data yang diperoleh berdistribusi tidak nortrral, maka untuk menormalkan daa rcrsebut dapat dilakukan transformasi data- (Lihat halaman 187).Padfut
rr *-
Penelitian
KEILIVIIAHAN PENELITIAN
Penelitian secara luas dapat diartikan spbagai suanr upaya pengamatan secara sistematis terhadap suatu obyek penelitian
untuk
memperoteh fakta-faktaatau
falsafah-falsafah baru.Posedur bagi suatu penelitian dikenal sebagai metode ilmiatl (scientiftc method), yang meskipun
sulit
didefinisikan secara tegas, biasanya meliputi unsur-unsur:(1)
Fakta Observasi:Sdatu
itmu
dikatakan berawaldari
observasi (pengamatan) yang kemudian dimantapkan sebagai suinrilmu
setelah cukup fakta-fakta yang dihasilkan lewat observasi tersebut untuk mendukungnya.(2)
Hipotesis:Merupakan suatu pemyataan sementara (tentative idea) yangmenjadi dasar tentang bagaimana fakta-fakta inr akan diinterpretasikan dan dijelaskan.
(3)
Percobaan (experiment)Percobaan adalah suatu tindalcn coba-coba
(trial)
yang dirancang untpk menguji keabsahan (vatidity) dan hipotesis yang diajukan. Percobaan merupakan suatu alat penelitian yang digunakan untuk menyelidiki sesuatu yang betum diketahui atau untuk menguji suatu teori (prirciple)r
atau hipotesis. Percobaan ini merupalcan suatu taraf kritis dalam metode ilmiah, karena pada taraf inilatt pertanyaan- pertanyaan yang mendasari suatu percobaan diselidiki unnrk dijawab atas dasar penerimaan atau penolakan hipotesis yang diajukan.
B.
CIRIKHASSUATUPERCOBAANYANG DIRANCANGDEN'(.
GAIIBATK' (t)
Kesederhanaan (simpliclry). Suatu percobaan yang baik dicirikan oleh perlakuan-perlakuan dan metode percobaan yang sederhana dan semudatr mungkin, namun tetap memper- tatrankan obyektivitas zuan'r percobaan.@
Deraiat ketepatan (degree of precision). Percobaan memberikan peluang yang besar bagi peneliti untuk mengulur perbedaan-perbedaan yang adadi
antara perlakuan-perlakuan yang dicoba menurut derajat ketepatan yang diinginkan oleh peneliti tersebuL(3)
Ketiadaan galat sistemarrJ. Percobaan harus diran- cang agar setiap unit-unit percobaan akan menerima suatu per- lakuan dengan peluang yang sama besar, menurut suatu metode nonsistematis, agar menghasilkan perkiraan yang tak bias tentang pengaruh masing-masing perlakuan terhadap nilai-nilai penga- matan atau hasil-hasil percobaan.(4)
Kisaran keabsahandari
kesimpulaz. Kesimpulan dari hasil-hasil percobaan harus mempunyai kisaran keabsahan yang selebar mungkin. Peningkatan kisaran keabsahan kesimpu- lan ini dapat diperoleh melalui:a.
Memperbanyak ulangan percobaan baik menurut waktu maupun menurut ruang.b.
Menerapkan perlakuan-perlakuan yang dirancang secara faktorial.Melalui percobaan-percobaan faktorial
ini,
pengaruh-pengaruh- dari suatu faktor penelitian dapat dievaluasi pada berbagai taraf perlakuan (tingkat faktor) Iainnya, sehingga memperlebar keab- satran hasil percobaan.RotcanganPucdaan t?
(5)
Kalkadasi derajat kctidakpastian (degree of urcer-ninty).
Dalam setiap percobaan selalu terdapat suatu derajat ketidakpastian seperti halnya rcrhadap keabsatran dari kesimpu- lan-kesimpulan. Oleh karcna itu, suatu percobaan yang baik juga harus dirancang sedemikian nrpa agar memungkinkan si penelitiuntuk
mengkalkulasikan kebolehjadian (peluang) terjadinya hasil-hasil pengamatan yang menyimpang.C.
PROSEDURPENELITIAN(EXPERIMENTATIOITI)Dalam merencanakan dan melaksanakan suatu percobaan terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan secara hati- hati, agar percobaan yang dilakukan akan menghasilkan suatu hasil atau kesimpulan yang baik sesuai dengan yang diharapkan.
Beberapa pertimbangan yang penting dan sesuai dengan prosedur zuatu penelitian adalah:
(l)
Perwnusan Masalah (deftnition of the problem)Tahap pertama yang harus dilakukan dalam rangka pemecahan masalah (problem solving) adalah menetapkan batasan masalah atau ruang lingkup permasalahan yang akan diselidiki sejelas dan seteliti mungkin. Jika perma- salatran tidak dibatasi dalam ruang lingkup yang ielas, maka boleh
jadi
penelitian akan melenceng dari tujiran yang sebenamya. Adanya penrmusan masalahini,
mem- permudahpeneliti untuk
menyusun pertanyaan-per- tanyaan, yang jika diperoleh jawabannya lewat perco-baan akan langsung memecahkan permasalahan yang diselidiki.P ernyataan Tujuan ( statement of obj ectives)
Tirjuan suatu penelitian dapat dinyatakan dalam bentuk:
Pertanyaah-pertanyaan yang akan dijawab lewat perco-
!,aan
Hipotesis-hipotesis yang akan diuji
Pengaruh-pengaruh perlalcuan yang akan dijadikan suatu estimasi ftesimpulan).
a)
a) b) c)
i ti u'
\| ,;rnli
II P.tPut''L"a'
t r -s""{'
II
PtuP'n"ita'rLmur --
JL ----
Obyektivitas (nrjuan)
ini
harus dinyaakan secara Ernrlis menurut atuftm atau pola yang tepar Jika ini dilalxF kan maka Si peneliti dapat merancang prosedur percobaan- nya dengan lebih efektif (tepat-guna). Jika obyektivitasini lebih dari
satu, cantumkan tujuanini
menurut derajat kepentingannya. Hal ini penting, karena derajat kepenting-an dari tujuan-tujuan percobaan tersebut akan menuntun si peneliti untuk memilih rancangan (eryerimental design) yang pating cocok bagi percobaannya. Tujuan percobaan
ini
tidak boleh dinyatakan secara samar, ragu-ragu atau terlalu anibisius, tetapi harus tegas dan jelas sesuai dengan fakta-fakta yang ada.Atulisis
fafup
Krirts bagi Permasahhan danTujrun Hasil-hasil percobaan tambahary'tak terduga dan atau yang melenceng harus dipertimbangkan secara hati- hati menurut stanrs teori-teori yang ada hubungannya den-gan
permasalahanyang diselidiki
@astikan derajat kepentingan hasil-hasil penelitian dalam pemecahan suatu masalah).Pemilihan suatu prosedur bagi penelitian tergantung pada luas ruang lingkup bagi penerapan hasil-hasil peneliti- an dan pada tujuan utama penelitian
Penelitian ini dapat bersifat deskriptif (menjelaskan) dan meliputi suatu survei pengambilan contoh (sampling sun ey) atau dapat meliputi suahr percobaan terkendali (controlled eryeriment) atau serial percobaan. Beberapa atau semua pe.4iinbangan berikut
ini
akan metibatkan semua prosedul yang umum dilaksanakan dalam suatu penelitianP emilihaF P erlalann-p erliakuan ( teatments )
Keberhasilan suatu percobaan juga ditentukan oleh pemilihan perlakuan-perlakuan yang akan diterapkan se- cara hati-hati. Karena pemitihan ini menentukan ketepat- gunaan (efektivitas) hasil percobaan dalam mengevaluasi Rotcangan Percobaan
(t)
(4)
(5)
(6)
jawaban-jawaban bagi penanyaan-pertanyaan yang ditet- apkan sebelum percobaan.
P anitthan M at er i al P e r c ob aan
Dalam pemilihan material
ini,
pertimbangan-per- timbangan didasui oleh obyektivitas percobaan dan popu-lasi
yang diamati. Materialterpilih
haruslatr niewakili ponrlasi yang akan digunakan sebagai ajang pengujian pedalcuan-perlalcuan percobaan.P emilthan R anc an g an P e rc ob oan
Pemilihan rancangan yang cocok untuk suatu perco- baan seperti telah dijelaskan sebelumnya, tergantung pada tujuan percobaan. Misalnya, jika percobaan meliputi per- lakuan faktorial yang mana semua faktor penelitian dan interdksinya mempunyai derajat kepentingan yang sama, maka rancanga[ yang cocok adala]r mncangan-rancangan bergalat tunggal (misalnya rancangan acalc kelompok faktorial). Jika satah-satu falctor penelitian lebih penting dari faktor lainnya, maka rancangan yang cocok adalatr rancangan bergalat ganda (misalnya rancangan petak ter- bagi atau split
plot
design). Kemudianjika
peneliti lebih mementingkan pengaruh interalcsi daripada pengarutr- pengaruh falrtor utamanya, maka rancangan yang sesuai adalatr rarrcangan bergalat uipel (tiga), misalnya rancangan petak aluran (strtpplot
design). Meskipun demikian ada sam kaidah:umum dalam pemilihan ini, yaitu "rancangan yang paling baik adalah rancangan yang paling sederhana, tetapi tetap memberikan ketepatan dan ketelitian yang dibututrkan oleh si peneliti".Pemilihan Unit Pengatnann dan
lwrlah
UlanganUntuk
percobaan.percobaan lapangan :(field qeriime nr
)'dengan tanaman sebagai dbyek, pernilihanini
adalah untrrk menentukan ukuran dan bentuk petak-petak percobaan. Unnrk percobam-percobaan lapangan dengan binaung sebagai obyek, pemilihan ini adalatl untuk menen- (7)
Pcrr.lirio,
19u*an
jumlatt binatang yang akan dianggap sebagai suatuunit
percobaan. Dalam pemilihanini,
pengalaman dari peneliti di bidang yang sama atau senada patut dijadikan pedoman dalam membuat suatu kepuhlsan. Ukuran petak danjumlahulangan ini, harus ditetapkan atas dasarketepat-an
yang diputuskan dalam mengestimasikan pengaruh perlakuan-perlakuan yang diteliti.(8)
Pengendalian Penga^ruh InteraksiUnit'unit
Percobutt yang BerdelunnPcngendalian
ini
biasanya dilakuken lewat peng- gunaan jalur pembatas atau lewat perambangan perlakuan- perlakuan(9)
Pencntuan Datayang Al<an DifumpullcanData yang akan dikur4pulkan harus benar-benar berguna untuk mengevaluasi pe4garuh-pengaruh perlaku- an sesuai dengan hrjuan-trrjuan pa,rcobaan. Dalam hal ini, krrmpulan data tersebut harus benar'benar dapat digunakan unhft menjelaskan mengapa suatu perlakuan mempunyai peng;aruh demikian.
(10)
P and,uan P rosedw Analisis S tatistik dan P eny eder lnnaan (Sltttwurization) H asil-hasil
P enelitianSebagai panduan, peneliti perlu membuat model matematika dari hasil-hasil pengamatan dalam percoba- amya; membuat kerangka analisis sidik ragam (arcira) atau analysis
of
variance (anova) yang mencannrmkan sumber-zumber keragaman data (sourcesof
variaion), derajat bebas (dcgree of freedom), dan proseduruji
F Erhadap pcngaruh-pengaruh semua atau beberapa sumber keragaman yang dircncanakan; anoer-iurcer tentang bagai- mana hasil-hasil percobaantersebut akan digunakan serta mempersiapkan kerangka-kerangka tabel atau grafi k-gra-Ek
yang akan digunakan unnrk menyajikan hasil-hasil percobaan Kemudian bandingkan hasil-hasil yang diha- rapkanini
dengan orjuan percobaan, untuk memastikanN
RwaqanPucobaanhasil-hasil
ini
akan benar-benar mampu memberikan ja- waban yang dicari lewat percobaan.Pada uhap ini, ada baiknya
jika
si peneliti mendis- kusikan rencana percobaannya dengan pakar statistik (srar- istician) dan dengan teman seprofesi terutama yang lebih senior.Hal ini
akan besarsekali
manfaatnya, untuk meningkatkan ketajaman dan kebenaran peneliti dalam memandang dan memanfaatkan percobaan dan hasil-hasil percobaannyabagi
pengembanganilmu dan
dirinya sendiri.(ll)
Pelaksanaan PercobaanDalam pelaksanaan percobaan ini, gunakanlah pro- sedur-prosedur yang bebas dari bias-bias atau rasa kelebih- sukaan peneliti. Gunakanlah manfaat rancangan percobaan terpilih terhadap data yang terkumpul, agar perbedaan- perbedaan antar individual atau perbedaan-perbedaan yang terasosiasi pada saat pengumpulan data dapat dipilahkan dari galat pcrcobaan. Pada saat pengumpulan data, hindari rasa lelah, karena rasa lelah ini dapat menyebabkan hasil pengamatan kurang
baik.
Segeralah mela[ukan peng- amatan ulang jikaterdapathasil-hasil pengamatan yang ke luar dari ret yang diperkirakan. Tatalah kumpulan data percobaan sebaik mungkin untuk melakukan analisis data dan untuk menghilangkan galat pada waknr penyalimnnya.Jika diperlukan unnrk penggandaan data, periksa dulu kebenaran daa pada lembaran aslinya.
(L2)
AnalisisDan
dan lnterpretasi (Pembahasan Hasil-hasil Percobaan)Semua data yang dipercleh dari percobaan harus dianalisis sesuai dengan yang dircncanakan semula dan hasil-hasilnya diinterpretasikan selaras dengan kondisi- kordisi percobaan, hipotesis-hipotesis yang diuji, dan atas dasar hubungan hasil-hasil
ini
dcngan fakta-fakta yangtelah
terbukti benar menurut hasil-hasil penelitian lain.Penclitian
21r
Dalam hal
ini
perlu diingat bahwa "Statistika tidak akan membuktikan sesuatu dan akan selalu ada kemungkinan bahwa seorang peneliti membuat suatu kesimpulan yang salah". Oleh karenaitu,
pertimbangkan secara hati-hati tentang konsekuensinya jika kita membuat suatu keputusan yang tidak benar tersebut.Jangan terlalu cepat dalam menetapkan kesimpulan, bahkan meskipun hal
ini
secara statistika terbukti nyata (significant)jika
kesimpulan tersebut melenceng dari fakta-fakta yang ada dan telah terbukti kebenarannya me- nurut hasil-hasil penelitian lainnya. Dalam kasus ini, perlu penyelidikan yang mendasar lanjutan.(13)
Penyusunan Laporan Penelitian yang Lengkap, Mudah Dipahami dan BenarDalam laporan
ini,
tidak dikenal adanya hasil ne- gatif. Bahkan jika hipotesis null (H0) tidak ditolak hasilnya tetap positif, yaitu terbukti secara positif bahwa tidak ada perbedaan-perbedaan yang nyata antara perlaku-an-per- lakuan yang diuji.Dalam penyusunan laporan peneiitian ini, kembali
kita
harus mengambil atau mempedomani pengalaman teman seprofesi dan melakukan diskusi untuk menetapkan kesimpulan yang baik dan benar atas dasar percobaan yang telah kita lakukan.Suatu hal yang patut menjadi perhatian oleh setiap peneliti, adalah jangan ragu untuk bertanya kepada pakar statistik,
jika
si peneliti ragu tentang bagaimana meran- cang, memutuskan atau menganalisis suatu percobaan dengan baik dan benar, karena sebagai mahasiswa atau pakar pertanian, kita tidak diharapkan menjadi seorang ahli statistika yang dapat menjadi pemandu dalam memecah- kan semua permasalahan umum dalam pclaksanaan pene- litian. Kita hanya diharapkan dapat menggunakan statistika sebagai alat bantu dalam penelitian yang efektifdan efisien.Rozcangan Percobaan
Klasifikasi Rancangan Percobaan
Atas dasarjumlah faktor yang diteliti, rancangan percoba- an dapat dipitahkan menjadi:
(1)
Rancangan nonfaktorial, jika yang diteliti hanyaI
faktor penelitian. Rancanganini meliputi
rancangan acak lengkap(RAL)
atau completely randomized design, rancangan acak kelompok(RAK)
atalu randomized complete block design, dan rancangan acak kuadrat latinGAKL)
atav latin square design.(2)
Rancangan faktorial, jika yang diteliti terdiri dari beberapafaktor
penelitian. Rancanganini meliputi
rancangan faktor tunggal yang difaktorialkan dan yang dimodifikasikan, seperti rancangan petak terbagi (split plot design) yurg dimodifikasikan dari RAK, rancangan petak teralur @PA) atau strip plot design yang dimodifikasikandari RAKL,
dan rancangan kelompok terbagi (RKB) ata:u split block design yang dimodifikasikan dari kombinasi RAK dan RAKL.Kemudian, atas dasar jumlah galat yang digunakan yang juga menunjukkan derajat kepentingan faktor-faktor utama dan
interaksi yang diteliti,
rancangan percobaanyang
umum digunakan tersebut dapat dipilahkan menjadi:(1)
Rancangan bergalat tunggal, yang meliputi RAL, RAK, danRAKL
nonfaktorial dan faktorial. Rancangan-rancangan faktorialini
menunjukkan bahwa penelitian bern:juan untukmeneliti pengaruh-penganrh falctor utama dan interalcsi dengan derajat ketelitian Yang sama.
(2)
Rancangan bergalat ganfu, merupalcan mncangan yangAgrnrk"rr rntrf
percoUaan yang mem-punyai salah-satu faktorcg")
o-
interaksin-ya lebih penting dari faktor utama lainnya (A).iu*-g- ini
diiebut rancangan petak"-6tg'
(RPB)' Karena
,"*prriy.i
2 buah galat' di mana galat b diharapkan akan lebih recit dari galat a, maka galat b ini akan lebih teliti dalam menon-j"rm
p"rigarutrfakor ut"."
B dan interaksinya daripada galat', oa.ri
minonjolkan pengaruh faktor uulmaA
terhadap hasil- hasil percobaan.(3)
Rancanganbergalat tripel, meliputi rancangan yang mmpOrng-
RPB, hanyaiaja
jumlatrfakor
yangditeliti
ada tiga'seOingkan RpB hanya dua. Rancangan
ini
disebut r:rncangan petat[agian ganda atiu split-split plotdesign. Rancanganlainnya iAAan rancangan petak teralur (strippbt
design) dan rancangantetorpof tet6.gi (split
block design) yangdigunatal untu|
p"'*u.*yanelebihmenonjolkanpenganrhinteraksidaripada
pengaruh faktor-faktor utamanya.
RoroqanPacdun
Rancangan-rancangan BergalatTunggal
Rancangan-rancangan ini digunakan pada percobaan-per- cobaan yang ditujukan untuk melihat pengaruh-pengaruh utilma dan interaksi dengan derajat ketelitian dan kepentingan yang setara.
Nilai-nilai
pengamatanhasil
percobaan(Y)
menurut rancangan bergalat tunggal (RBT) ini, secara umum dinyatakan dalam model matematika:Y=P+tr+t
(4.1)di
mana p
=4_U-
c-
nilai rerata (mean) harapan
pengaruh faktor perlakuan untuk penelitian non- faktorial atau faktor kombinasi perlakuan untuk penelitian faktorial (
=a +F rcp,
jika yang di- teliti terdiri dari 2 faktor)pengaruh galat ( exp erimental error )
Model matematika ini juga berlaku bagi rancangan acak lengkap nonfaktorial atau faktorial.
Untuk rancangan acak kelompok (RAK) dan rancangan ku- adrat latin (RAKL), model matematikanya berturut-nrrut adalah:
Y=P+K+t+
eY=P+p+ lu+r+
e(4.2) (4.3)
25
r
di mana:
l( =
pengaruh pengelompokanB =
pengaruh pembarisanI =
pengaruh pelajuran..;'-
I t.,
RANCANGAN ACAK LENGKAP (COMPLETELY RANDO- MIZED DESIGN)Rancangan acak lengkap
(RAL)
merupakan rancangan yang paling sederhanajika
dibandingkan dengan rancangan- rancangan lainnya. Dalam rancanganini
tidak terdapat lokal kontrol, sehingga sumber keragaman yang diamati hanya perla- kuan dan galat. Oleh karena itu, RAL umumnya cocok digunakan untuk kondisi lingkungan, alat, bahan dan media yang homogen.Kondisi
ini
hanya dicapaidi
ruang-ruang terkontrol seperti di laboratorium dan rumah kaca (green house). Namun demikian, pada kondisi tertentu, sepeni penelitian tentang erosi, karena penonjolan pengaruh-pengaruh perlakuan terhadap erosi yangterj adi dan ki s aran e ro si yang terj adi umumnya lebar, m aka meski -
pun percobaan dilakukan pada kondisi heterogen
di
lapangantidak diperlukan adanya lokal kontrol, sehingga RAL untuk kasus semacam ini juga dapat diterapkan.
1.
Perambangan (randomisasi) dan Bagan Percobaan Unit-unit percobaan dalamRAL
dapat berupa pot-pot atau cawan-cawan, antar unit-unit percobaan ini dibatasi oleh ruang- ruang pengamatan sehinggatidak
akan terjadi interaksi antara sesama unit. Dengan demikian, letalVposisi masing-masing unit tidak akan mempengaruhi hasil-hasil percobaan, karena perco- baan ini dilakukan pada kondisi yang terkendali. Atas dasar kon- disi dan lingkungan yang homogen ini, maka setiap unit percoba- an secara keseluruhan merupakan satuan perambangan, yafig berarti setiap perlakuan pada setiap ulangan mempunyai peluang yang sama besar untuk menempati semua pot-pot percobaan, sehingga perambangan menurutRAL
dilakukan secara lengkap.Jika ingin diteliti
pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi tanaman tertentu, di mana perlakuarmya terdiri dari 0, 5,26
RancanganPercobaan Rancangan- rancangan B er galat T ung gal(4.4) 10, dan 20 ppm larutan hormon (t = 4) dengan simbol Ao, A,, A2, dan A, yang semuanya diulang sebanyak 3 kali (i = 1,2,3) maka unit-unit percobaan mempunyai simbol:
Ao,
= perlakuan A0 pada ulanganke-l
Ao2 = perlakuan A0 pada ulangan ke-2:
Ar,
= perlakuan .A'3 pada ulangan ke-2A..
= perlakuan A3 pada ulangan ke-3Contoh bagan
hasil
perambangan (sebaiknya dilakukan dengan menggunakan daftar bilangan terambang) menurut RAL nonfaktorial adalah:A0l
A1flAr2
A31A13 pl02 A03 432
A33 422 A21 1'23
Jumlah unit percobaan = t x r = 4 x 3
=
12Nilai-nilai pengamatan untuk percobaan ini diberi simbol Yu
di mana i =ulanganke
i
(i =1,2,3, ...,
r)j
=perlakuankej (
= 0, 1,2,...,t)
2.
Penataan/Analisis DataData hasil percobaan menurut RAL ini ditata dalam suatu tabel analisis data (Tabel 4.1).
Dari Tabel ini dapat dihitung nilai-nilai T, jumlah kuadrat (sum of square) yang disingkat JK. Rumus umum JK adalah:
(T 'v')2
JK..=
vv T..2-
= T (y-l)'
n
7-
Tabel
4.1.
Analisb data pengaruh hormon terhdq produksiUlangan (U) Horrnon(H)
2
i... rr
(4)
JK Galat= J&., - J\.**
lutnlah ffA)
Rqata (fA)
Yio..Yo Yil
. . Yr1YO..YrZ
Jumlah (
TV)
TilTo Ti .. Tir S,
(1)
Faktor koreksi (FK) = nilai untuk mengoreksi nilai rerata (p) dari ragam data(t)
sr.dngga datam analisis sidik ragam nilailr=0
FK=- rij'
rxt
@ JI(ro, =T(Yij)-FK
= (Yro2+
Yrr'*
. .* Y,i'+
. . +YJ-
FK(3) JKr* =
TA2--fl(
(4.7)
r
(fAo'+
TA,2+ . . + TA2+TAJ -FK
A0 Y10
Y20A1 Yll
Y2lM YIz
Y22yAo yAl
yA2 TAO
TAI
Ttl,
,Aj
YAt
Aj Ylj Yzi Yij .. Yrj rAj At Ylt YZt Yit .. Yrt
TAtv{
(4.s)
(4.6)
(4.8) JK ini berturut-turut mencelminkan pengaruh rerata kuadrat dari masing-masing parameter, P,
Y, tr,
dan e dalam model mate-matika RAL di atas.
Ratrangan Perc&aan
3. Analisis Sidik Ragam (Ansira)
Pada Bab I telah dikemukakan bahwa analisis sidik ragam merupakan suatu
uji yang
dilakukan menunrt disuibusi F, sehingga ansiraini
disebutjuga
sebagaiuji F. Ansira
ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh faktor perlakuan terhadap keragaman data hasil percobaan. Modeluji
umum bagi uji F ini adalah:Ho:T=evsHr:7*e
Dengan kaidah keputusan jika:
.
%(ui, v2), tolak H, atauI
terima H.St KT
perlakuan IF***=-- 1
(4.9)S'zs
KT galat
IL > F6!vl, v2), tolak Hoatau terima H, di mana: St
=
tagam data akibatperlakuan atau kuadrattengahperlakuan
(KT)
Sl =
ragam data akibat pengaruh nonperlakuan atau kuadrat tengah galat (KTg)fo(vl, v2) =
nilai F (dari F tabel) pada derajat bebasvl
(per-lakuan) danv2 (galat) dengan taraf uji sebesarct (biasanya 5 danl%o).
JK perlakuan
KTp
= (4.10)vr
JK galat
KTg
=v,=
vr=
v2
h-l
(rh-1) - (h-
1)Rancangan-rarcoqon B ugalat T ug gal (4.11)
(4.r2)
(4.13)
29
Untuk memudahkan pengujian, maka ansira
(uji F)
ini dilakukan dalam suatu daftar ansira seperti berikut:Tabel 4.2. Daftar ansira pengaruh perhkuan hormon menurut RAL