Tugas SUB 1 Merangkum Materi
Teori Dasar Kolom Bangunan
Kolom adalah elemen utama bangunan
Bangunan tidak bisa berdiri jika tidak ada kolom
Fungsi kolom adalah untuk menyalurkan gaya beban ke bawah
Pengaruh kolom terhadap pondasi yaitu jika pondasi mengalami masalah misalnya penurunan maka juga akan berakibat terhadap kolom
Kolom tidak lepas dengan elemen lain karena fungsi kolom adalah sebagai
penyokong atau pendukung gaya beban atas seperti atap, dinding, balok, dan portal/
rangka
Kolom itu bersifat panjang dan diletakkan secara vertikal. Profil atau bentuk dari kolom ini seperti kotak, bulat, oval, dan segitiga
Kolom merupakan unsur penyokong bangunan yang utama sehingga jika kolom bermasalah maka bangunan juga akan langsung mengalami masalah. Misalnya kondisi kolom yang tidak sempurna akan mengakibatkan ketidak stabilan dan bangunan pun akan runtuh
Kolom tidak boleh melesak dalam tanah
Kolom Free Standing (Berdiri Sendiri)
Cara mendirikan kolom adalah dengan ditancap/ditanam karena dengan cara ini kolom akan kuat
Jika dengan menancap atau ditanam kurang kuat maka untuk mendirikan kolom kita perlu bantuan penguat seperti alas/umpak/telapak
Saat kita mendirikan kolom, hal pertama yang paling terjadi yaitu kolom akan miring/goyang dan hal yang dilakukan untuk kejadian ini adalah dengan menjepit kolom/menanam/memberi penguat alas
Kejadian miring/goyangnya kolom ini disebut dengan gaya lateral/gaya kiri atau kanan/ gaya samping (gaya/beban yang diberikan ke kolom dari arah samping). Gaya yang dimaksud adalah gaya dorongan dan untuk dibangunan gaya yang diterima adalah gaya angin, gaya gempa, bisa juga gaya dari elemen lain
Untuk mengatasi goyang/ miring yang paling awal adalah diberi skoor/suai/bracing
Hasil akhir dari gaya ini, untuk membuat posisi kolom adalah dengan memberikan modifikasi terhadap profilnya dengan bagian bawah kolom dibuat lebih besar agar dapat memperkuat usaha kolom untuk diberdirikan. Hal ini agar lebih arsitektural
Secara portal atau berkaitan dengan elemen lain bisa ditambahkan bracing artinya skoor penguat
Kolom Sebagai Penopang Beban
Jika kolom mendapatkan beban dari atas secara tegak lurus atau vertikal dari atas biasanya dari berat bangunan atau benda yang ditopangnya
Jika beban yang diterima kolom seperti beban tumpu balok, lantai, atau atap (bangunan) maka gaya yang terjadi adalah gaya vertikal seperti pada gambar
Ilustrasi diatas menggambarkan jika benda seperti kolom diinjak atau ditekan maka ia akan patah. Hal tersebut juga menggambarkan sebagai mana kolom juga
Kolom jika ditekan akan melentur, jika kolom kuat menahan lentur maka kolom akan kokoh. Jika kolom tidak kuat menahan lentur, ia akan patah
Jika kolom melengkung, ia akan mengalami tekuk. Jika kolom tidak kuat maka akan patah. Tekuk didapat karena ada gaya tekan (compression force, tegangan tumpu (bearing stress) dari elemen-elemen lain)
Jika kolom menerima beban baik dari sisi x maupun y, kolom akan melengkung karena ada beban balok. Dan balok ini menyebabkan momen. Karena balok berat,
balok akan berjuntai dan membuat kolom terdefleksi (melentur). Secara gaya kolom akan membentuk lengkung. Ini jika secara satu arah
Jika dua arah, semua arah akan mencoba melentur. Untuk mengatasi hal ini adalah menentukan profil kolom dengan profil kotak atau bulat. Agar dapat menahan gaya
Profil kolom itu panjang dan kotak. Sedangkan profil balok itu kolom tapi tinggi atau persegi panjang
Bagaimana jika kolom didesain miring atau lengkung ? Hal ini perlu perhitungan dengan mengetahui gaya-gayanya
Kolom lebih baik lurus karena kolom diperhitungkan secara tegak lurus
Tetapi jika didesain miring atau melengkung perlu perhitungan khusus
Profil kolom harus padat/solid, pejal, kotak karena tidak pecah dan kuat tekuk
Balok bisa profil pipa atau kotak atau ada yang didalamnya kosong dan sebagainya, bisa dengan perlemahan tetapi dengan kolom berbeda
Kolom juga sebenarnya menerima gaya geser (shear)
Gaya puntir atau torsi terjadi karena tidak seimbang sebab kolom menerima efek dari elemen lain misal balok kantilever
Dimensi Kolom
Kolom lebih baik pendek, gemuk, dan rapat agar kuat
Untuk memakai kolom yang rapat lebih menguatkan struktur namun dapat mengganggu fungsi arsitektur seperti ruangan
Banyak yang memilih jarak bentang kolom yang lebar supaya ruangan lebih leluasa tapi ini juga dapat menimbulkan masalah seperti lantai yang lemah
Kenapa bangunan ambruk ? karena dari lantai bawah nya lemah dan kolom terlalu jauh juga terlalu sedikit akibatnya tidak kuat menahan beban di atas
Ruangan yang luas justru terdapat di lantai bawah seperti lobby, basement, dan sebagainya
Kolom itu merupakan pengikat dinding dengan sloof dan beban merata
Bagaimana jika kolom diperbesar dan menerima beban setempat, apakah pondasinya dengan tumpukan batu efisien, dan apakah ada penyatuan antara kolom dengan pondasi misalnya kolom dari beton bertulang dan pondasinya dari batu, dan apakah akan terjadi goyang ?. Yang bisa dilakukan untuk hal ini yaitu kolomnya ditancapkan pada pondasi ke bawah tetapi karena ini tidak menyatu ia akan kurang kuat dan belum tentu bisa menahan beban. Efisiensinya dengan membuat pondasi plat beton dengan lebih dalam, lebih lebar, dan menyatu. Ini merupakan faktor penting hubungan antara kolom dan pondasi. Beban besar kolom diterima oleh pondasi yang lebih besar yaitu
plat tapi beban merata atau dinding diterima oleh pondasi batu kali dengan beban menerus
Tetapi di beberapa daerah yang tanahnya lunak atau yang prinsip bangunannya panggung maka adanya ketinggian kolom dengan pondasi bisa mengakibatkan tekuk kemudian kolom juga bisa bergeser jika tidak ditanam. Maka untuk memperkuatnya diperlukan double sloof agar dapat menyatukan kekakuan antara kolom pondasi dengan sloof
Desain Kolom
Untuk mendesain kolom, kolom harus memiliki kemampuan lebih besar daripada bebannya seperti beban atas, beban lantai, beban dinding, dan beban dari atap
Beban dari kolom langsung diteruskan ke pondasi, jadi kolom dan pondasi harus memiliki keterpaduan
Prinsip dan Desain Kolom
Kolom adalah benda/elemen panjang tapi ditempatkan secara vertikal, profilnya kotak, dan merupakan elemen utama bangunan yang bisa menerima efek dari elemen lain
Kolom diberdirikan dengan menancapkannya ke dalam tanah, semakin dalam
menancapnya ke dalam tanah maka kolom akan semakin kuat karena ada unsur sendi jepit
Kolom juga harus dijaga agar tidak turun jauh ke bawah tanah maka kolom diberi alas yang merupakan elemen pondasi. Dengan pemberian alas ini kolom akan menjadi lebih kuat
Pondasi umpak biasanya digunakan untuk kolom-kolom kayu
Keruntuhan kolom karena efek tekan yang menyebabkan patah atau penurunan kolom yang diakibatkan pondasi yang tidak kuat