• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori TOTAL QUALITY MANAJEMEN

N/A
N/A
Tri yulisa

Academic year: 2024

Membagikan "Teori TOTAL QUALITY MANAJEMEN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

TQM adalah pendekatan manajemen sebuah organisasi berpusat pada kualitas yang berdasarkan partisipasi seluruh anggota dan kesuksesannya diarahkan pada jangka panjang melalui kepuasan pelanggan dan bermanfaat bagi seluruh anggota organisasi dan masyarakat.

Teori merupakan serangkaian konsep, variabel dan proposi yang memiliki keterkaitan kausalitas sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh yang dapat menjelaskan suatu fenomena.Model merupakan

terminologi yang seringkali dipergunakan untuk menunjuk teori.

a. Teori Total Quality Management (TQM)

Teori ini menjelaskan bahwa mutu sekolah mencakup dan menekankan pada tiga kemampuan,

Yaitu kemampuan akademik, kemampuan sosial, dan kemampuan moral. Menurut teori ini, mutu sekolah ditentukanoleh tiga variabel, yakni kultur sekolah, proses belajar mengajar dan realitas sekolah.

Kultur sekolahmerupakan nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan, upacara-upacara, slogan-slogan, dan berbagai perilaku yang telahlama terbentuk di sekolah dan diteruskan dari satu angkatan ke angkatan berikutnya baik secara sadar maupun tidak. Kultur ini diyakini mempengaruhi perilaku komponen sekolah, yaitu guru, kepala sekolah, stafadministrasi, siswa, dan juga orang tua siswa. Kultur yang kondusif bagi peningkatan mutu akan mendorongperilaku warga sekolah kearah peningkatan mutu sekolah, sebaliknya kultur sekolah yang tidak kondusif akan menghambat upaya menuju peningkatan mutu sekolah. Kultur sekolah dipengaruhi dua variabel, yakni variabel pengaruh eksternal dan realitas sekolah itu sendiri.

Pengaruh eksternal dapat berupa kebijakan pendidikan yang dikeluarkan pemerintah, perkembanganmedia massa dan lain sebagainya. Realitas adalah keadaan dan kondisi factual yang ada di sekolah, baikkondisi fisik seperti gedung dan fasilitasnya, maupun non fisik seperti; hubungan antar guru yang tidak harmonisdan peraturan sekolah yang kelewat kaku.

Realitas sekolah mempengaruhi mutu sekolah. Sekolah yang memilki peraturan yang diterima dan dilaksanakan oleh warga sekolah akan memiliki dampak ats mutu yang berbedadengan sekolah yang memliki peraturan tetapi tidak diterima warga sekolah. Kualitas kurikulum dan proses belajar mengajar merupakan variabel ketiga yang mempengaruhi mutusekolah. Variabel ini merupakan variabel yang paling dekat dan paling menentukan mutu lulusan. Kualitaskurikulum dan PBM memilki hubungan timbal balik dengan realitas sekolah. Disamping itu juga dipengaruhioleh faktor internal sekolah. Faktor internal adalah aspek kelembagaan dari sekolah seperti struktur organisasi, bagaimana pemilihan kepala sekolah, pengangkatan guru. Faktor internal ini akan mempengaruhi pandangandan pengalaman sekolah. Selain itu, pandangan dan pengalaman sekolah juga akan di pengaruhi oleh faktor eksternal.

Zamroni memandang bahwa peningkatan mutu dengan model TQM, dimana sekolah menekankan pada peran kultur sekolah menjelaskan bahwa mutu sekolah mencakup tiga kemampuan yaitu: kemampuan akademik, sosial, dan moral (Zamroni 2007).

Menurut teori TQM (Frederick Winston Taylor), mutu sekolah ditentukan oleh tiga variabel, yakni kultur sekolah, proses belajar mengajar, dan realitas sekolah. Kultur sekolah merupakan nilai-nilai, kebiasaan- kebiasaan, upacara-upacara, slogan-slogan, dan berbagai perilaku yang telah lama terbentuk disekolah

(2)

dan diteruskan dari satu angkatan ke angkatan berikutnya, baik secara sadar maupun tidak. Kultur ini diyakini mempengaruhi seluruh komponen sekolah, yaitu: guru, kepala sekolah, staf administrasi, peserta didik dan juga orang tua peserta didik. Kultur yang kondusif bagi peningkatan mutu akan mendorong perilaku warga kearah peningkatan mutu sekolah, sebaliknya kultur yang tidak kondusif akan menghambat upaya menuju peningkatan mutu sekolah.

Peningkatan mutu pendidikan adalah sesuatu proses yang sistematis yang terus menerus untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan faktor-faktor yang berkaitan dengan tujuan agar target sekolah dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien

Sedangkan dalam mengimplementasikan konsep Total Quality Manajement harus ada beberapa unsur penting yang saling terkait satu dengan lainya sebagaimana dalam bagan di bawah ini Total Quality Manajement harus diimplementasikan dalam lembaga pendidikan ada beberapa beberapa pertimbangan diantaranya, Pertama, bahwa pendidik memiliki tanggungjawab moral, sosial dan agama dalam mencerdaskan anak bangsa. Sebab mereka pilar utama suksesnya lembaga pendidikan. Kedua, pendidikan perupakan lembaga yan harus bertanggungjawab dalam membantu menyelesaikan masalah yang telah terjadi di tengah masyarakat. Sebab jika masyarakatnya terdidik maka dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi di tengah masyarakat akan dilakukan dengan cara yang bijak dan tepat. Ketiga, lembaga pendidikan harus menjadi model dalam pembelajaran dalam organisasi manapun . Keempat, Lembaga pendidikan luaranya berupa perubahan yang harus terjadi pada diri manusia selaku makhluk individu dan sosial yang mengemban amanah sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi.

(3)

Masalah mutu dalam dunia pendidikan menjadi isu sentral saat ini, apalagi dengan kabinet baru (Kabinet Indonesia Maju) masa bakti tahun 1999-2014. Presiden Joko Widodo dalam pidatonya telah mengarahkan untuk mencipkatakn sumber daya manusia unggul. Penciptakaan sumber daya manusia unggul itu jelas prosesnya melalui pendidikan. Dengan demikian pendidikan menjadi pilar utama kemajuan suatu negara .Dalam Kabinet Indonesia Maju dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan baru yakni Nadiem Makarim, telah menetapkan 5 visi dan misi baru dalam upaya mencapai kulaitas pendidikan yang unggul . Pertama, penguatan pendidikan karakter . Dengan deraskan kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0 saat ini, jika karakter anak bangsa tidak kuat, maka akan terkikis oleh teknologi dan informasi, hanyut dengan informasi yang tidak benar, sehingga bangsa Indoesia tidak memiliki arah yang jelas. Sebab pendidikan karakter ini dipandang aspek yang sangat penting sebagai modalitas banga dalam mendorong terwujudnya

profesionalisme di era milenial. Kedua, aspek deregulasi dan administrasi. Banyak guru dan dosen yang mengeluh karena beban administrasi yang berat, sehingga mengabaikan tugas utamanya sebagai pendidik dan pembimbing dalam mengaktualisasikan potensi peserta didiknya. Sementara, dari sisi debirokrasi masih banyaknya instansi pemerintahan yang terlalu banyak, namun kurang produktif. Ketiga, Peningkatan inovasi dan investasi. Konsep ini muncul dari analiasa bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia belum maksimal, hal ini dipicu dengan banyaknya mata pelajaran yang disampaikan guru kepada peserda didik dengan muatan kurikulum yanga berat,

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa budaya Kaizen proses perbaikan yang terjadi secara terus menerus untuk memperbaiki cara kerja, meningkatkan mutu

Peningkatan kuantitas akibat adanya kualitas layanan dan citra perpustakaan yang baik tadi perlu dipertahankan dan ditingkatkan dengan terus memperhatikan kualitas

Selain itu program kerja yang berorientasi pada peningkatan mutu juga dapat terukur melalui 13 (tiga belas) standar mutu yang telah disusun pada tingkat

Melalui akreditasi terdapat hal-hal yang mengarah dalam penjaminan mutu diantaranya dengan adanya proses peningkatan kualitas sekolah, mengetahui gambaran kinerja

Madrasah Aliyah (MA) Mamba’ul Hisan Sidayu Gresik telah menerapkan empat konsep dalam TQM untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan: pertama, mutu dalam proses

Mengenai manajemen mutu terpadu, seperti konsep Edward Sallis yang mengatakan bahwa manajemen mutu terpadu adalah sebuah filosofi tentang perbaikan

Manajemen Mutu Terpadu MMT merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus- menerus atas produk, jasa,

Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan manajemen yang berfokus pada kualitas dan partisipasi semua anggota organisasi untuk mencapai kesuksesan jangka