• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERAPI KOMPRES AIR HANGAT SEBAGAI PENCEGAH DESMINORE PADA REMAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TERAPI KOMPRES AIR HANGAT SEBAGAI PENCEGAH DESMINORE PADA REMAJA "

Copied!
101
0
0

Teks penuh

Karya tulis ilmiah yang berjudul “TERAPI KOMPRESI AIR PANAS SEBAGAI PENCEGAHAN DESMINORA PADA REMAJA” disetujui sebagai karya ilmiah dan dinyatakan memenuhi syarat untuk mengikuti seminar. Karya ilmiah bertajuk “TERAPI KOMPRESI AIR PANAS SEBAGAI MENCEGAH DESMINORES PADA REMAJA” telah diuji coba pada tanggal 19 Mei 2021 dan dinyatakan memenuhi syarat penerimaan. Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan Proposal Penulisan Ilmiah yang berjudul “KOMPRESS AIR HANGAT SEBAGAI PENCEGAHAN DEMINORI PADA REMAJA” Proposal ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (Amd.Keb) pada program studi DIII Kebidanan STIKes Medistra Indonesia.

Hainun Nisa, SST., M.Kes selaku Wakil Presiden III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni STIKes Medistra Indonesia. Tujuan: Artikel ini bertujuan untuk mengkaji berbagai literatur mengenai kompres air hangat sebagai pencegahan dismenore pada remaja. Hasil: Hasil tinjauan literatur menunjukkan bahwa kompres air hangat mengurangi nyeri dismenore pada remaja.

  • Latar Belakang
  • RUMUSAN MASALAH
  • TUJUAN PENELITIAN
  • MANFAAT

Meskipun belum ada data pasti mengenai prevalensi dismenore pada remaja di Indonesia, namun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Husnul Lail di Indonesia, prevalensi dismenore di Indonesia cukup tinggi, menunjukkan bahwa penderita dismenore mencapai 60-70% dari seluruh wanita di Indonesia. Indonesia primer di Indonesia sebesar 54,89% sedangkan sisanya sebesar 45,11% merupakan tipe sekunder. Nilai koefisien korelasi atau Z= -3,317 menunjukkan bahwa kompres air panas 3,317 kali lebih efektif dalam menurunkan nyeri dismenorea pada remaja putri di SMK. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan studi literatur review mengenai “Terapi Kompres Air Hangat dalam Mengatasi Dismenore pada Remaja”.

Hasil tinjauan pustaka ini dapat menambah pengetahuan tentang terapi kompres air hangat dalam pengobatan dismenore remaja. Hasil tinjauan literatur ini dapat memberikan informasi kepada remaja bahwa kompres air hangat dapat digunakan sebagai terapi untuk meredakan dismenore. Meningkatkan informasi dan masukan dari tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan remaja mengenai kompres air panas dalam pengobatan dismenore.

Tinjauan Teori

  • Masa Remaja
  • Menstruasi
  • Dismenore
  • Kompres Air Hangat
  • Endorphine Massage

9. terutama dalam hal tujuan... tujuan yang tidak realistis tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-temannya sehingga menimbulkan emosi yang meningkat sebagai ciri masa remaja awal. Secara singkat, dismenore dapat diartikan sebagai sulitnya aliran menstruasi atau nyeri haid. Hubungan antara menarche dini dan pola hormonal siklus menstruasi merupakan faktor risiko penting terjadinya dismenore primer.

Menstruasi yang terjadi pada masa remaja awal cenderung tidak teratur, namun seiring bertambahnya usia, menstruasi akan menjadi teratur. Ini terdiri dari 6 gambar skala wajah kartun yang dinilai dari wajah tersenyum untuk "tidak sakit" hingga wajah berlinang air mata untuk "sakit terburuk". Kompres hangat adalah suatu cara menjaga suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan rasa hangat atau dingin pada bagian tubuh sehingga melancarkan peredaran darah dan mengurangi rasa nyeri atau pegal.

Gambar  1 visual analog scale (VAS)
Gambar 1 visual analog scale (VAS)

22

Desain Penelitian

Pengumpulan Data

Analisa Data

  • Template 1 ( sintesis jurnal / artikel / book )
  • Template 3 ( Deskripsi topik / isu)

Terapi non farmakologi dengan kompres hangat merupakan terapi tambahan sederhana bagi remaja putri yang menderita dismenore. Kompres hangat dapat dilakukan oleh remaja putri sendiri di rumah sebagai alternatif untuk mengurangi nyeri akibat dismenore. Penelitian ini dapat dijadikan masukan dan referensi pengetahuan di bidang kebidanan khususnya bagi tenaga kesehatan, sehingga dapat memberikan edukasi kepada remaja putri bahwa terapi kompres hangat dapat digunakan untuk mengurangi nyeri saat menstruasi.

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pengobatan dismenore dengan kompres hangat dan analgesik yang dilakukan. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenore pada siswi. Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswi yang mengalami nyeri sebelum dilakukan kompres hangat sesuai tabel 1.3: Sebagian besar siswi yang mengalami nyeri haid (dismenore) berada pada kategori 3 yaitu nyeri sedang sebanyak 18 anak. (60%) dan paling sedikit pada kategori 5 yaitu nyeri hebat yang tidak tertahankan sebanyak 1 anak (3,3%), sedangkan untuk kategori 2.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenorea pada siswi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan kompres panas terhadap dismenore pada remaja putri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat dan pijat endorfin terhadap kejadian dismenore.

Pengukuran rating nyeri dilakukan sebelum dan sesudah kompres hangat dan pijat endorfin menggunakan NRS (Numeric Rate Scale). Analisis yang digunakan untuk menguji pengaruh kompres hangat dan pijat endofin terhadap kejadian dismenore adalah Uji Wilcoxon Rank Test. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pengobatan dismenore dengan kompres hangat dan obat pereda nyeri pada remaja putri.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompres hangat dalam menurunkan nyeri dismenore primer pada remaja putri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat dalam menurunkan nyeri dismenore pada siswi.

Hasil

Pengaruh terapi kompres panas terhadap dismenore pada remaja putri di Kepulauan Kelang tahun 2020 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kejadian dismenore antara sebelum dan sesudah terapi kompres panas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini disebabkan karena kompres panas menyebabkan vasodilatasi (pelebaran) ) pembuluh darah, yang menyebabkan peningkatan sirkulasi darah, sehingga oksigen akan mudah bersirkulasi, sehingga mengurangi ketegangan otot (relaksasi) akibat spasme (kekakuan) otot sehingga nyeri yang dirasakan berkurang.Menurut penelitian (Nurhayati dan Nurlina 2021) dengan dengan judul “Pengaruh Pemberian Kompres Hangat dan Pijat Endorphin Terhadap Kejadian Dismenore Remaja” bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat dan pijat endorfin terhadap kejadian dismenore pada mahasiswa program studi DIII Kebidanan FKM UMI.

Kompres hangat dan pijat endorfin menurunkan intensitas nyeri haid (dismenore) pada siswi. “Efektivitas pengobatan dismenore dengan kompres hangat dan obat pereda nyeri pada remaja putri” bertujuan untuk menganalisis efektivitas pengobatan dismenore dengan kompres hangat dan obat pereda nyeri pada remaja putri. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan tingkat nyeri sebesar 5,6 dengan terapi kompres hangat, sedangkan terjadi penurunan tingkat nyeri sebesar 6,7 dengan terapi anti obat.

Terapi kompres hangat dan obat pereda nyeri efektif mengatasi dismenore, meskipun obat pereda nyeri lebih efektif dibandingkan kompres hangat. “Efektivitas kompres hangat dalam menurunkan nyeri dismenore pada remaja di kota bandung” bertujuan untuk mengetahui efektivitas kompres hangat terhadap dismenore pada remaja putri. Menurut penelitian (Asmita dan Tri 2017) dengan judul “EFEK TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI MENstruasi (DYSMENORRHEA) PADA SISWA SMK PERBANKAN SIMPANG HARU PADANG” bertujuan untuk mengetahui efektivitas kompres air hangat dalam meredakan dismenore.

Penurunan Nyeri Dismenore Primer pada Remaja Putri dengan Kompres Panas” bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres panas terhadap penurunan nyeri dismenore primer pada remaja putri di SMA Negeri 4 Kota Metro Tahun 2017. Menurut penelitian (Amrina, Yulia dan Dwi 2020) “Efektifitas kompres air panas dan air dingin dalam menurunkan intensitas nyeri. Menurut penelitian (Rima dan Defie 2016) yang berjudul “EFEK KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORHORAL DI KELAS

Hal ini menunjukkan adanya pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenorea pada siswi kelas XI SMK Muhammadiyah Watukelir.

Pembahasan

Remaja Penderita Dismenorea bertujuan untuk mengetahui perbedaan kompres air hangat dan dingin dalam menurunkan intensitas nyeri pada remaja putri penderita dismenorea. Kompres air hangat dan kompres air dingin dapat menurunkan intensitas dismenore, namun kompres air hangat lebih efektif menurunkan intensitas nyeri dibandingkan kompres air dingin pada remaja putri penderita dismenore. Kompres dengan air hangat berpengaruh terhadap penurunan nyeri akibat dismenore pada siswa kelas XI. kelas SMK Muhammadiyah Watukelir.

Berdasarkan hasil tinjauan pustaka artikel penelitian, artikel ini dapat menunjukkan hubungan kompres air panas dengan pengobatan dismenore pada remaja. Di antara artikel yang kami ulas terdapat yang menunjukkan bahwa kompres air hangat yang dikombinasikan dengan pijat endorfin efektif dalam mengurangi nyeri dismenore. Pada artikel yang diulas ditemukan bahwa pemberian kompres air panas dan dingin dapat menurunkan intensitas nyeri dismenore.

Dari hasil tinjauan pustaka jurnal penelitian ini dapat menunjukkan efektivitas pemberian kompres air panas dalam menurunkan tingkat nyeri dismenore. Dari hasil tinjauan pustaka terhadap sepuluh artikel jurnal mengenai kompres air panas sebagai terapi nonfarmakologis untuk pengobatan nyeri dismenorea pada remaja putri, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui bahwa intervensi pada dismenorea sebagai terapi nonfarmakologi -Pengobatan farmakologi menggunakan kompres air panas berada pada kategori aman, mudah dan cukup efektif dilakukan secara mandiri untuk mengurangi nyeri dismenorea pada remaja saat menstruasi.

Dapat diketahui bahwa kompres air panas berpengaruh terhadap penurunan tingkat nyeri dismenore pada remaja putri berdasarkan hasil literatur yang ada. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian mengenai pemberian kompres air panas sebagai terapi non farmakologi dalam pengobatan dismenore remaja. Selain koleksi literatur dan bacaan di perpustakaan kampus mengenai kajian penelitian mengenai pemberian kompres air panas sebagai terapi non farmakologi dalam pengobatan dismenore pada remaja putri.

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRESI AIR PANAS TERHADAP DISMENORHORE PADA REMAJA WANITA DI SMK PENERBANGAN RUANG SINGOSARI MALANG.

66

Simpulan

Mekanisme kompres air panas yang paling efektif untuk meredakan dismenore adalah dengan menggunakan botol air panas, dimana cara memulainya dengan mengisi botol dengan air panas kemudian meletakkan kain di antara botol dan area kulit yang ingin dikompres. . Diketahui pula bahwa pijat endorfin secara simultan dan kompres dengan air hangat efektif menurunkan tingkat nyeri haid (dismenore).

Saran

Meningkatkan pemahaman mengenai pengobatan dismenore dengan metode non farmakologi dan dapat menggunakan kompres air hangat dan pijat endorphin sebagai alternatif terapi non farmakologi untuk menurunkan intensitas nyeri haid (dismenore). Efektivitas pengobatan dismenore dengan kompres hangat dan analgesik pada remaja putri." Sain Med 1 (Kesehatan): 69-73. DISMENORHEA SKALA BOURBANIS PADA REMAJA WANITA SMPN 1 KARTOHARJO MAGETAN EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DISMENORHEA NYERI PADA PUTRI REMAJA DI SMPN 1 KARTOHARJO MAGET.”.

“Hubungan Gizi, Usia Menarche, dan Dismenore pada Remaja Putri SMK Tahun 2017.” Jurnal Ilmu Kebidanan Indonesia. “Pengaruh Kompres Hangat dan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Primer pada Remaja Putri di Pondok Pesantren As Salafiyyah dan Pondok Pesantren Ash-Sholihah Sleman.” Tesis Diploma : 107. STUDI PROFESIONAL KEBIDANAN - KEBIDANAN (S1) FARMASI (S1) - KEBIDANAN (D3) Jl. Potong Mutia Raya No.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS - PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1) PROGRAM STUDI PROFESIONAL KEDOKTERAN - PROGRAM STUDI TAMBANG (S1). PROGRAM STUDI PROFESIONAL KEPERAWATAN MEDISTRA INDONESIA- PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN. PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESIONAL - PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1) PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESIONAL - PROGRAM STUDI KEDOKTERAN (S1).

Gambar

Gambar  1 visual analog scale (VAS)
Gambar  2 numerical rating scale ( NRS)
Gambar  3 multi face pain score  f.  Penatalaksanaan

Referensi

Dokumen terkait

0.48 I was asking for help from my caregivers during pain 0.46 Labor pain becomes more intense 0.46 The severity of my labor pain was less than I had heard 0.45 I had enough