• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedua Orang Tua Tercinta Ayahanda(Elmawam) Dan Ibunda (Yati) Yang Telah Membesarkan, Mendidik, Membimbing, Serta Senang Tiasa Mendo’akan Selalu

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Kedua Orang Tua Tercinta Ayahanda(Elmawam) Dan Ibunda (Yati) Yang Telah Membesarkan, Mendidik, Membimbing, Serta Senang Tiasa Mendo’akan Selalu"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi masalah

Masih kurangnya kepedulian orang tua dengan pendidikan non formal terhadap remaja di desa Bunga Melur yaitu tentang TPA/MDTA.

Batasan masalah

Rumusan masalah

Tujuan penelitian

Manfaat penelitian

Memberikan informasi kepada kita semua khususnya masyarakat dan pemerintah tentang pengamalan nilai-nilai religi bagi remaja di Desa Bunga Melur Kecamatan Semidang Gumai Kabupaten Kaur. Bagi peneliti sebagai upaya peningkatan pengamalan nilai-nilai religi bagi remaja di Desa Bunga Melur Kecamatan Semidang Gumai Kabupaten Kaur khususnya dari segi moral dan budaya.

LANDASAN TEORI

Kajian Yang Relevan

Pengamalan nilai-nilai agama Islam pada remaja Masjid Sabilillah Malang” Hasil penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan nilai-nilai agama Islam pada pemuda Masjid Sabilillah Malang bersifat berjamaah. shalat, nilai akhlak yaitu adab pemuda mesjid kepada orang yang lebih tua dan sesamanya, nilai akidah yaitu mengikuti majelis taklim yang ada dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, nilai syariah adalah kinerja mereka dalam kehidupan sehari-hari dan keikutsertaan mereka dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Masjid Sabilillah Malang Faktor pendukung baik internal maupun eksternal menjadi motivasi untuk mengatasi hambatan dalam mengamalkan nilai-nilai agama Islam. baik lingkungan maupun masyarakat.

Fajar Nistiani 2009, dengan judul “Penanaman Nilai Agama Melalui Pendidikan Agama Islam Di SMKN 1 Boyolangu” Skripsi ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang ada di SMKN 1 Boyolangu 55 yaitu kurangnya pembentukan nilai dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik. Penanaman nilai-nilai agama islam biasanya dilakukan dengan menggunakan pendidikan agama islam. Pendidikan agama Islam merupakan sarana yang dapat digunakan untuk menginternalisasikan nilai-nilai agama Islam, khususnya di sekolah umum. Fokus penelitian adalah 1) bagaimana penanaman nilai-nilai agama melalui pendidikan agama Islam di SMKN 1 Boyolangu, 2) bagaimana menanamkan nilai-nilai akhlak melalui pendidikan agama Islam di SMKN 1 Boyolangu, 3) bagaimana menanamkan nilai-nilai sosial ​​melalui pendidikan agama Islam di SMKN 1 Boyolangu.

Hasil penelitian penanaman nilai ibadah di SMKN 1 Boyolangu dilakukan secara bilhal (perilaku) dan praktik. Pengembangan penanaman nilai-nilai tersebut mampu masuk ke dalam diri siswa, buktinya siswa akan menjadi rajin beribadah, pengenalan akhlak di SMKN 1 Boyolangu dilakukan dengan cara merenungkan keagungan ciptaan Tuhan, misalnya: tadabbur, tataran alam dunia dan ekskursi, model plus amalan dalam kehidupan sehari-hari, pengenalan nilai-nilai sosial dilakukan dengan mengadakan pengabdian. Siti Mukharomah, 2016 dengan judul “Upaya Orang Tua Dalam Membudayakan Pengamalan Nilai-Nilai Islam Pada Anak Dalam Keluarga Di Desa Kebakalan Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara” Nilai-nilai pada anak dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan pendekatan psikologis, memberi contoh yang baik, memilih lingkungan yang religius, merancang rumah yang islami, serta menjalin komunikasi dan kerjasama dengan guru sekolah.

Perkembangan penanaman nilai ini dapat masuk ke dalam diri siswa, buktinya siswa akan menjadi rajin beribadah.

Kerangka Berfikir

METODE PENELITIAN

  • Seting penelitian
  • Subjek dan informan penelitian
  • Teknik pengumpulan data
  • Teknik keabsahan data
  • Teknik analisis data

Ketika orang tua saya memarahi saya, mereka diam dan tidak melawan atau pergi. Saya mendengarkan apa yang bapak tua itu bicarakan.” 75. Berdasarkan keterangan para informan di atas dan berdasarkan observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti di lapangan, memang benar menurut apa yang dijelaskan oleh para informan, remaja di Desa Bunga Melur Kecamatan Semidang Gumai Kabupaten Kaur biasanya diam dan tidak menunjukkan perlawanan ketika dimarahi dan diberi pengarahan oleh orang tuanya. 89.

Beberapa ungkapan dari hasil wawancara di atas sesuai dengan pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat penelitian berlangsung yaitu dari tanggal 22 Juni 2020 sampai dengan tanggal 27 Juli 2020 yang menunjukkan bahwa mereka jarang memasang muka masam. di depan orang tua mereka dan mereka hampir tidak pernah memasang wajah masam / tidak senang sama sekali. . meskipun terkadang ada juga remaja di Desa Bunga Melur Kecamatan Semidang Gumai Kabupaten Kaur yang cemberut di depan orang tuanya, biasanya ketika mereka bermasalah dan kesal dengan ibu/bapaknya. Ya memang Panji ketika berbicara dengan orang tuanya menggunakan bahasa yang santun yaitu. Berdasarkan wawancara dengan informan penelitian di atas dan observasi langsung peneliti di Desa Bunga Melur Kecamatan Semidang Gumai Kabupaten Kaur, memang benar apa yang dikatakan informan bahwa remaja jarang mencium tangan orang tuanya ketika hendak pergi, baik itu ke sekolah atau sekolah dimana saja, sama saja dengan pamit atau sapa, biasanya ketika hendak pergi jauh, mereka hanya berpamitan dan mencium tangan orang tuanya.

Faktor pendukung pengamalan nilai religius pada remaja di Desa Bunga Melur Kecamatan Semidang Gumai Kabupaten Kaur. Pengamalan nilai-nilai religi di kalangan remaja di Desa Bunga Melur Kecamatan Semidang Gumai Kabupaten Kaur. Amalan moral remaja terutama terhadap orang tuanya cukup baik. dibuktikan dengan observasi dan wawancara dengan beberapa remaja serta pihak terkait yaitu orang tua remaja yang peneliti lakukan saat melakukan penelitian, sikap yang ditunjukkan remaja di desa Bunga Melur Kecamatan Semidang Gumai Kabupaten Kaur juga sangat baik dan santun. .

Pengamalan nilai-nilai agama remaja di Desa Bunga Melur Kecamatan Semidang Gumai Kabupaten Kaur dapat disimpulkan bahwa untuk pengamalan akhlak remaja khususnya terhadap orang tuanya masih memiliki kesopanan/akhlak baik dalam perkataannya maupun dalam perbuatannya. tindakan mereka. .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian

Adik laki-laki Agus bila dimarahi orang tuanya kadang pendiam dan tidak melawan, tetapi kadang melawan walaupun dimarahi orang tuanya.”76. Ya, Tomy, ketika orang tuanya memarahinya, dia diam, dia tidak melawan dan dia duduk dan mendengarkan apa yang dibicarakan orang tua dan kakek neneknya." 78. Ketika saya berpapasan dengan orang tua saya, saya dengan sopan membungkuk sedikit dan selama percakapan (maaf, bapak/ibu)” 79.

Ya, saya selalu sopan ketika berpapasan dengan kedua orang tua, baik ayah maupun ibu, karena saya mengerti bahwa sebagian dari akhlak kepada orang tua adalah berjalan dengan sopan di depan mereka.” 81. Ya, memang Noveranda adalah anak yang cukup sopan ketika hendak lewat di depan orang tuanya, yaitu dengan sedikit membungkukkan badan ketika lewat.” 82. Berdasarkan penjelasan di atas dan didukung pengamatan langsung di lapangan yang peneliti buat, memang benar bahwa remaja di desa ini masih bersikap sopan ketika melewati masa dewasanya, apalagi ketika berada di depan orang tua baik bapak maupun ibu.

Saya duduk ketika saya berada di depan orang tua saya dengan sopan seperti saya tidak menjulurkan kaki saya ketika saya berada di depan mereka." 83. Salah satu cara saya menghormati orang tua saya adalah ketika saya duduk di depan orang tua saya, ayah dan ibu saya, duduk dengan sopan, seperti Aku menyilangkan kakiku dan sedikit menekuk tubuhku. Ya, saya sering memasang muka masam atau tidak senang di depan orang tua saya ketika ada masalah pribadi atau dengan teman, saya sering marah-marah di rumah.”87 Kemudian dalam wawancara dengan ibu Harmini selaku ibunya, beliau mengatakan bahwa:

Ya kalau ngomong sering sih sebenarnya nggak juga sih, tapi kadang ada juga yang muka masamnya di depan orang tua. Ya memang benar Edwansyah adalah anak yang cukup santun kepada orang tuanya, misalnya ketika orang tuanya memanggilnya untuk pergi ke toko atau selalu meminta bantuannya. Ya, memang jarang sekali Noveranda berbicara lantang saat berbicara dengan orang tuanya, mungkin memang begitu. sesekali dia biasanya membentak ketika berbicara dengan saya karena mungkin dia hanya kesal dan biasanya terbawa emosinya.”100 Dalam sebuah wawancara dengan saudara laki-laki Topan Mandala, dia mengatakan bahwa:

Pembahasan

Pengamalan nilai-nilai religi di kalangan remaja khususnya sholat lima hari berjamaah di masjid sangat minim, dapat dikatakan sangat jarang, berdasarkan hasil observasi dan wawancara disertai dokumentasi berupa Foto-foto yang peneliti lakukan selama masa penelitian di Desa Bunga Melur, Kecamatan Semidang Gumai, Kabupaten Kaur, menunjukkan bahwa memang praktek shalat, terutama yang lima waktu, sangat jarang. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengamalan Nilai Agama di Kalangan Remaja Desa Bunga Melur Kecamatan Semidang Gumai Kabupaten Kaur Faktor Pendukung Pengamalan Nilai Agama di Kalangan Remaja Desa Bunga Melur Kecamatan Semidang Gumai Kabupaten Kaur. Faktor pendukung yang menjadikan remaja mampu mengamalkan nilai-nilai agama beragam, antara lain faktor dari dalam diri sendiri, kemauan untuk mendorong diri sendiri, dan niat remaja dalam mengamalkan nilai-nilai agama.

Kemudian, lingkungan teman sebaya juga berperan dalam mendukung pengamalan nilai-nilai agama remaja, jika semua teman sebayanya rajin mengamalkan nilai-nilai agama tersebut maka mereka akan cenderung mengikutinya. Faktor penghambat remaja dalam mengamalkan nilai-nilai agama bagi remaja di Desa Bunga Melur Kecamatan Semidang Gumai Kabupaten Kaur. Dalam hal ini, kendalanya adalah kurangnya kesadaran diri, waktu dan kemalasan untuk menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan mereka.

Sama halnya dengan faktor pendukung, faktor lingkungan keluarga dan sekolah juga dapat menjadi penghambat bagi generasi muda untuk mengamalkan nilai-nilai agama seperti akhlak, shalat berjamaah dan membaca Al-Qur’an. Hambatan lain yang dapat mempengaruhi pengamalan nilai-nilai agama pada anak muda adalah lingkungan pergaulan, termasuk lingkungan pergaulan anak muda. Faktor yang mendukung pengamalan nilai-nilai agama pada remaja adalah faktor dari dalam diri remaja, kemauan mendorong diri untuk mengamalkan nilai-nilai agama itu sendiri.

Faktor penghambat pengamalan nilai-nilai agama pada remaja di Desa Bunga Melur Kecamatan Semidang Gumai Kabupaten Kaur adalah faktor kurangnya kesadaran remaja, keterbatasan waktu dan kemalasan.

PENUTUP

Saran

Gambar

Gambar 1. Kerangka Berfikir  Pengamalan Nilai-nilai

Referensi

Dokumen terkait

04 The Stone of Memory The front face of the memorial had an inscription in large carefully incised V-cut Roman letters on a smooth faced rectangular panel reading: SETTLERS WAY