• Tidak ada hasil yang ditemukan

Term of Reference (TOR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Term of Reference (TOR)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TERM OF REFERENCE (TOR)

WEBINAR “OMNIBUSLAW BEBAN ATAU BERKAH BAGI RAKYAT”

PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

A. LATAR BELAKANG

Berbicara UU Omnibus Law dewasa ini di Indonesia memanglah sebuah pembicaraan yang menarik dan hangat untuk dibicarakan. Buktinya adalah sejak dicetuskannya ide atau wacana Omnibus Law oleh Presiden Jokowi pada pidato resminya, Omnibus Law telah banyak melahirkan forum-forum baik secara ilmiah yang dilakukan oleh Instansi, organisasi, lembaga-lembaga negara maupun swasta juga menjadi bahan pembicara yang digemari juga di warung kopi.

Terlihat dengan jelas bahwa kehadiran Omnibus Law ini mendaptkan berbagai macam bentuk reaksi dari banyak kalangan. Ada yang merespon dengan suka cita dan menganggapnya sebagai solusi dari masalah yang dihadapi Indonesia ini, namun juga tidak sedikit yang merespon negatif dengan menolak dan mengecam kebijakan ini.

Pro-Kontra yang terjadi selama ini membuat berbagai macam tindakan nyata dilakukan oleh warga negara indonesia, bagi yang setuju, mereka membantu mensosialisasikan Omnibuslaw dengan memaparkan manfaat-manfaat yang ada didalamnya. Sedangkan bagi yang kontra juga melakukan hal yang sama, dan diantaranya hingga menunjukan perasaan mereka dengan kemudian turun dijalan menyuarakan penolakan secara tegas dengan UU Omnibus Law Cipta Kerja ini. Fenomena ini kemudian menjadi dasar pemikiran banyak lembaga atau oraganisasi untuk mengadakan pembahasan secara khusus berkaitan dengan topik Omnibus ini. Jika dihitung dan dapat dilihat dalam jejak digital, sedikitnya telah dilakukan ratusan hingga ribuan kegiatan telah dilakukan berbagai pihak berkaitan dengan Omnibus law yang dikaji dalam berbagai macam perspektif.

Sebagai lembaga pendidikan yang mana juga ingin ikut serta dalam mengambil bagian dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa. Paskasarjana Magister Ilmu Hukum Widyagama Malang bermaksud untuk menyelenggarakan sebuah seminar nasional yang kemudian juga dikemas dengan daring atau Webinar. Setelah meneliti dan mengumpulkan data-data yang ada, dari ribuan acara atau kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi dan lembaga yang terlebih dahulu atau sudah mengadakan webinar tentang Omnibus Law, ternyata masih ada pokok-pokok bahasan yang mana juga penting untuk dikaji namun belum diselenggarakan.

Tujuan & Hasil Yang Diharapkan

Adapun pembahasan yang secara khusus akan dibahas pada kegiatan Webinar kali ini adalah mencangkup beberapa hal sebagai berikut :

1. Latarbelakang atau dasar pemikiran pemerintah memilih mekanisne UU berbentuk Omnibus Law yang mana diketahui bersama hal ini merupakan ide baru untuk Negara Indonesia. Sehingga pertanyaan besar yang diinginkan terjawab

(2)

dalam Webinar ini adalah “Mengapa Omnibus Law & Bagaimana Omnibus Law dinilai sebagai solusi sehingga pemerintah memilih kebijakan tersebut”. Oleh karena itu salah satu narasumber yang penyelenggara harapkan adalah datang dari lingkungan Pemerintah atau lembaga yang terkait dengan UU ini.

2. Prosedur pembahasan UU Omnibus Law Cipta Kerja yang terjadi pada DPR RI.

Mulai dari tahap perencanaan, pembahasan, pengesahan, hingga pengundangannya. Oleh karena itu, salah satu narasumber yang berkapasitas serta berkapabilitas untuk menyampaikannya adalah anggota DPR RI dan/atau Badan Legislasi DPR. Sehingga masyarakat akan mengetahui, apakah UU ini sudah melalui mekanisme dan prosedur yang sesuai dengan peraturan perundang- undangan meliputi pembicaraan pada tingkat pertama dan juga dalam pembicaraan pada tingkat kedua atau dalam rapat paripurna.

3. UU Omnibus adalah sebuah peraturan yang mana bisa diartikan sebagai aturan yang sangat fundamental atau sangat penting. Banyaknya perihal yang diatur didalamnya membuat UU ini bersentuhan dengan hajat hidup orang banyak.

Dalam negara hukum, seringkali baik warga negara maupun pemerintah melupakan mana yang lebih harus dipentingkan antara masyarakat atau hukum itu sendiri. Sehingga, menjadi sangat penting untuk dikaji secara lebih mendalam berkaitan dengan hubungan antara Masyarakat dan Hukum agar supaya kebijakan yang dipilih adalah yang paling tepat untuk semua pihak. Berdasarkan hal ini, sehingga penyelenggara Webinar berharap akan dapat menghadirakan seorang pakar atau seorang guru besar pada bidang kajian tentang Hukum dan Masyarakat.

4. Penolakan yang terjadi dimana-mana, melahirkan sebuah pertanyaan bagaimana skema terbaik yang dapat dilakukan oleh warga negara jika memang UU ini benar-benar harus diundangkan. Berbicara tentang apabila terjadi sebuah UU tidak sesuai baik secara prosedur maupun secara substansi dari apa yang seharusnya seperti yang terdapat dalam UUD 1945. Akan tetapi yang menarik adalah, UU Omnibus Law sendiri sebenarnya tidak dengan jelas ada dalam peraturan perundang-undangan kita. Oleh karena itu menimbulkan pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut, diantaranya : UU Omnibus law apakah dapat disahkan dinegara hukum Indonesia? Jika sah, bagaimana prosedur hukum yang dapat dilakukan warga negara? Apakah sama dengan UU pada umumnya? Atau UU Omnibus Law memiliki prosedur atau mekanisme tersendiri? Oleh karena itu, kehadiran seorang yang pakar dan ahli dalam bidang hukum yang khusus pada kajian hukum konstitusi menjadi sesuatu keharusan dalam webinar ini.

Penyelenggara mengupayakan untuk dapat menghadirkan seorang guru besar yang mana juga mantan seorang hakim konstitusi negara Indonesia. Hal ini dilakukan agar supaya publik bisa lebih mengerti dan memahami tentang UU Omnibus Law dalam perspektif hukum konstitusi.

5. Berkaitan dengan banyaknya UU yang terhimpun dalam UU Omnibus Law ini, yang mana juga berbanding lurus dengan banyaknya bunyi pasal yang mana mengatur banyaknya peraturan membuat publik sedikit banyak kesulitan dalam

(3)

memahami secara utuh dan penuh apa maksud dari UU ini. Setidaknya dalam UU ini terbagi menjadi 11 klaster mulai dari yang berkaitan dengan perizinan, investasi, sanksi, hingga berkaitan dengan lingkungan hidup atau pengadaan lahan. Oleh karena itu, penyelenggara bermaksud untuk menghadirkan narasumber-narasumber yang memiliki kepakaran dalam klaster-klaster tersebut.

Harapannya beliau dapat memaparkan dengan paparan yang sederhana namun jelas yang dapat mempermudah publik untuk memahaminya. Sehingga setelah mengikuti Webinar ini publik akan lebih mampu untuk melihat UU Omnibus Law ini secara lebih jelas dan gamblang baik dari bentuk, mekanisme, prosedur, hingga substansi yang ada didalamnya.

B. NAMA DAN TEMA KEGIATAN

Adapun nama kegiatan ini adalah Webinar Nasional Magister Hukum Universitas Widyagama Malang dengan Tema “Omnibus Law Beban atau Berkah bagi Rakyat”.

C. WAKTU DAN TEMPAT:

Hari, Tanggal : Rabu, 28 Oktober 2020 Pukul : 13.00 WIB – selesai

Tempat : Room Zoom Cloud Meeting

D. MATERI & NARASUMBER:

1. Prof. Abdul Mukhtie Fadjar, S.H., M.S. selaku Haki Konstitusi Periode 2003- 2008.

2. Drs. Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UMKM.

3. Prof. Suteki, S.H., M.Hum. selaku Guru Besar Hukum dan Masyarakat FH- Univ. Diponegoro Semarang.

4. Arteria Dahlan, S.H., M.H. selaku Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

5. Dr. Purnawan D Negara, S.H., M.H. selaku Dosen FH-UWG & Dewan Daerah Walhi Jawa Timur.

6. Dr. Fatkhurrahman, S.H., M.Hum. selaku Pakar Hukum Perizinan dan Administrasi Pemerintahan Fak. Hukum Univ. Widyagama Malang

E. PESERTA

Peserta kegiatan ini adalah Mahasiswa dan masyarakat umum sejumlah 300 (Tiga ratus) orang.

F. SUSUNAN ACARA (Terlampir) 1. Pembukaan;

2. Menyanyikan Indonesia Raya;

(4)

3. Laporan Penyelengaraan Kegiatan (Prof. Dr. Muryati, S.E., M.M.);

4. Sambutan dan pembukaan acara disampaikan Rektor Universitas Widyagama (Dr. Agus Tugas Sudjianto, S.T., M.T.);

5. Penutup dan Doa (Zulkarnain, S.H., M.H)

6. Acara seminar di pimpin oleh Moderator (Rizal S. R., S.Sos., S.H.)

G. SUSUNAN PANITIA

Penanggung jawab : Prof. Dr. Muryati, S.E., M.M.

SC : Dr. Purnawan D. Negara, S.H., M.H.

Dr. Siradjuddin, S.H., M.H.

Ketua Panitia : Fajar Feberianto

Sekretaris : Rikza Teguh Dwi Marza Awanul Muchris

Hendrik

Erika

Bedahara : Fitroh Irawati

Dyah Ayu Nurjannah

Janet Sabrina Urbach

Suyarno

Sie. Acara : Fahmi Hafizuddin

Daniel Sulistyono

Arief

Nico Sesar

Sie. Humas &Pdd : Faqih

Agus

Andre Yehu

Anjar

H. PENUTUP

Demikian Term of reference (TOR) ini dibuat guna sebagai acuan dan pertimbangan bagi para pihak yang mendukung dan dalam melaksanakan kegiatan ini.

(5)

Lampiran 1

SUSUNAN ACARA KEGIATAN

“Webinar Omnibuslaw Berkah atau Beban bagi Rakyat

Universitas Widyagama Malang Rabu, 28 Oktober 2020

No. Waktu Acara Keterangan

1 12.45 – 13.00 WIB Joint Peserta Via Zoom Panitia 2. 13.00 – 13.20 WIB Pembukaan

1. Pembukaan

2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya

3. Laporan Penyelenggara

4. Sambutan Rektor sekaligus Membuka Acara

5. Penutup & Doa

Panitia

3 13.20 – selesai Seminar Nasional :

1. Prof. Abdul Mukhtie Fadjar, S.H., M.S. (selaku Hakim Konstitusi Periode 2003-2008)

2. Drs. Teten Masduki (selaku Menteri Koperasi dan UMKM)

3. Prof. Suteki, S.H., M.Hum.

(selaku Guru Besar Hukum &

Masyarakat)

4. Arteria Dahlan, S.T., S.H., M.H. (selaku Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia)

5. Dr. Purnawan D. Negara, S.H., M.H. (selaku Dekan FH UWG & Dewan Daerah Walhi Jawa Timur)

6. Dr. Fathorahman, S.H., M.Hum. (selaku Pakar Hukum Perizinan dan Administrasi Pemerintahan)

Moderator :

Referensi

Dokumen terkait

batrwa dalam rangka pengelolaan dan pemantauan terhadap usatra dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi dokumen analisis mengenai dampak lingkungan atau yang tidak berdampak