• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terutama pada aspek kognitif anak melalui Implementasi Permainan Tradisional Congklak.

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Terutama pada aspek kognitif anak melalui Implementasi Permainan Tradisional Congklak."

Copied!
112
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Bagaimana penerapan permainan tradisional congklak dalam pengembangan kemampuan kognitif anak di TK Tiara Persada. Apa faktor pendukung dan penghambat permainan tradisional congklak dalam pengembangan kemampuan kognitif anak di TK Tiara Persada. Untuk mengetahui penerapan permainan tradisional congklak dalam pengembangan kemampuan kognitif anak di TK Tiara Persada.

Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mendukung dan menghambat permainan tradisional congklak dalam pengembangan kemampuan kognitif anak di TK Tiara Persada. Selain itu, temuan Vera Heryanti bertujuan untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak melalui permainan tradisional congklak. Penerapan permainan tradisional congklak dalam perkembangan kognitif anak di TK Tiara Persada Perkembangan kognitif anak di TK Tiara Persada.

Selanjutnya dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi kepada kepala sekolah dan guru TK Tiara Persada mengenai penerapan permainan tradisional congklak untuk perkembangan kognitif anak di TK Tiara Persada. Kemampuan kognitif anak di TK Tiara Persada sudah baik terutama untuk anak usia 5-6 tahun, dengan diperkenalkannya permainan tradisional congklak diharapkan dapat mengembangkan perkembangan kognitif anak. Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan permainan tradisional Congklak dalam perkembangan kognitif anak di TK Tiara Persada.

Tabel 2.1 Tentang
Tabel 2.1 Tentang

Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian

Penelitian Relevan

Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) biasanya penelitian ini dilakukan secara sistematis, dengan mengambil data di lapangan, melalui wawancara, dokumentasi, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari secara detail tentang latar belakang kondisi lingkungan saat ini dan interaksi lingkungan dari 'suatu unit sosial, baik individu, kelompok institusi maupun masyarakat. Berdasarkan pengertian di atas, penelitian lapangan adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki apa yang terjadi di suatu lingkungan. Dalam hal ini tempat yang akan diteliti adalah di kelas B TK Tiara Persada Metro Utara.

Hal ini dimaksudkan untuk menggambarkan atau mengilustrasikan fenomena yang ada, baik fenomena alam maupun rekayasa manusia.

Sumber Data

Sumber data sekunder digunakan untuk menarik kesimpulan atau bahkan mendapatkan tambahan pengetahuan yang berbeda dari pengumpulan dan analisis data sebelumnya. Seperti buku, majalah, surat kabar, surat kabar, artikel, majalah dan sebagainya yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan kognitif anak dalam permainan.

Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data dengan teknik wawancara dilakukan untuk mencari data pengalaman mendalam informan yaitu guru.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Triangulasi sumber untuk mereplikasi keandalan data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Dengan menggunakan metode triangulasi sumber, data yang dibutuhkan tidak hanya satu sumber, melainkan berasal dari sumber lain yang terkait dengan sumber penelitian.58 Sumber data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah tenaga kependidikan dan guru TK Tiara Persada. Teknik triangulasi untuk menguji kehandalan data dilakukan dengan cara mengecek sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Misalnya data diperoleh dengan wawancara, kemudian dicek dengan observasi, dokumentasi 59 Jadi data diperoleh dengan wawancara, kemudian dicek lagi dengan observasi atau dokumentasi. Jika kedua teknik pengujian kredibilitas data menghasilkan data yang berbeda, penulis melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data yang relevan untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandang yang berbeda. Menggunakan teknik ini untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data dari sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda.

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Berdirinya TK Tiara Persada Banjarsari

Visi dan Misi TK Tiara Persada

Kemampuan kognitif anak di TK Tiara Persada sudah baik, terutama untuk anak usia 5-6 tahun. Mengenalkan permainan tradisional seperti congklak diharapkan dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak. Hal senada diungkapkan Ibu Tri Rahayu selaku guru TK Tiara Persada di Desa Banjarsari, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro pada 15 Oktober 2020 yaitu (W.01./F.2./A.1). Nurhasanah selaku Kepala Sekolah TK Tiara Persada dan Ibu Tuti Rahayu, S.Pd selaku Wali Kelas dan Wali Kelas Kelas B TK Tiara Persada, bahwa kemampuan kognitif anak berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangan anak, begitu juga dengan penerapannya. Kegiatan bermain congklak tradisional di TK Tiara Persada sudah terlaksana dengan cukup baik, dengan adanya kegiatan pengenalan permainan tradisional congklak untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak di sekolah, sehingga anak dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya.

65 Wawancara dengan Ny. Tuti Rahayu, Guru Kelas S.Pd dan Wali Kelas Kelas B TK Tiara Persada, 15 Oktober 2020. 66 Wawancara dengan Ibu. Tanggal 15 Oktober 2020. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dengan direktur dan guru TK Tiara Persad mengenai penerapan permainan tradisional congklak dalam perkembangan perkembangan kognitif anak di TK Tiara Persada.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru taman kanak-kanak Tiara Persada, dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat dalam mengembangkan perkembangan kognitif anak adalah kurangnya rasa percaya diri pada anak dan kemalasan karena ketidaktahuan anak tentang permainan tradisional congklak di mana Anak-anak pada zaman sekarang sering memainkan handphone atau gadget saat berada di rumah sehingga anak diajak bermain. 70 Wawancara Ibu Tuti Rahayu, Guru Kelas S.Pd dan Wali Kelas B di TK Tiara Persada, 15 Oktober 2020. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survei, baik yang diperoleh dari observasi, wawancara, maupun dokumentasi dengan kepala sekolah, pendidik di Tiara TK Persada tentang bagaimana penerapan permainan tradisional congklak dalam perkembangan kognitif anak di TK Tiara Persada.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang telah penulis lakukan, maka hasil penelitian penerapan media dalam pembelajaran kognitif di TK Tiara Persada Banjarsari adalah sebagai berikut. Wawancara dengan Ny. Tuti Rahayu, S.Pd, Wali Kelas dan Wali Kelas B TK Tiara Persada, 15 Oktober 2020.

Situasi dan Kondisi TK Tiara Persada Sekolah

Sarana dan Prasarana TK Tiara Persada

Data Pendidik TK Tiara Persada

Data Peserta Didik TK Tiara Persada

Struktur Organisasi TK Tiara Persada

Di antara berbagai aspek perkembangan anak, salah satunya adalah perkembangan kognitif.Dalam mengembangkan aspek ini, anak melakukan kegiatan bermain yang dapat diajarkan dan dikenalkan pada anak usia dini, misalnya permainan tradisional congklak. Untuk mengembangkan perkembangan kognitif anak, banyak permainan dan kegiatan yang dapat diajarkan dan dikenalkan pada anak usia dini, misalnya permainan tradisional. Permainan tradisional ini nantinya dapat mengembangkan kognisi anak, seperti yang diungkapkan oleh Ibu Hj.

Tingkat perkembangan anak berbeda-beda, beberapa anak yang masih dalam masa pertumbuhan biasanya sulit untuk memainkan permainan tradisional congklak ini, sehingga anak tidak terlalu menguasai permainan tersebut. Pada dasarnya setiap guru kelas A dan kelas B sudah mengenalkan permainan tradisional congklak. Dengan mengenalkan permainan tradisional congklak dapat mengembangkan anak terutama pada perkembangan kognitif anak, adapun faktor penghambatnya antara lain anak.

Jadi permainan congklak tradisional ini sangat bermanfaat dalam proses perkembangan kognitif anak, dalam permainan ini anak dituntut untuk dapat bekerja sama dalam kelompok agar dapat menyelesaikan permainan ini hingga akhir permainan. Saran penulis kepada guru dan pimpinan sekolah agar sering menggunakan media dalam permainan tradisional congklak. Alvisari, Deska, Efektifitas Permainan Tradisional Untuk Mengembangkan Kognitif Anak Di TK Tunas Harapan Desa Pagar Iman Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan Propinsi Lampung Waykanan; UIN Raden Intan Lampung, 2017.

Denah Lokasi TK Tiara Persada

Temuan Khusus

  • Implementasi Permainan Tradisional Congklak
  • Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Implementasi

Sehingga anak belum terlihat perkembangan kognitifnya, kecuali permainan tradisional kongklak ini mengenalkan anak pada berhitung, sehingga kita bisa melihat apakah anak aktif atau tidak, kita bisa melihat dengan permainan ini mereka bisa senang dan mencapai kerjasama yang baik. Dari hasil pernyataan tersebut terlihat bahwa guru di TK Tiara Persada membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Untuk perkembangan kognitif anak memang banyak tingkatan perkembangannya, sehingga terkadang anak masih kurang percaya diri.” 67.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru TK Tiara Persada, pernyataan tersebut benar adanya, sebelum guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media, guru memberikan materi yang akan disampaikan kepada siswa. 68 Dan jumlahnya disesuaikan dengan jumlah siswa dalam satu kelas dan dibentuk menjadi kelompok-kelompok kecil satu kelompok yang terdiri dari 2 orang, dan dibagikan kepada masing-masing kelompok untuk memulai permainan serta kegiatan belajar mengajar. Beberapa faktor penghambat ketika permainan tradisional diterapkan pada anak yaitu beberapa anak yang tidak mau diajak bermain permainan tradisional karena kurang percaya diri atau malas. Oleh karena itu, anak tidak mengembangkan kemampuannya, terutama dalam hal perkembangan kognitif anak, ketika diberikan kegiatan seperti ini, anak mudah bosan dan malas melakukannya.

Oleh karena itu guru selalu memberikan permainan tradisional lainnya untuk menarik perhatian dan minat anak sekaligus mengenalkan anak pada permainan tradisional yang dapat mengembangkan perkembangannya terutama pada aspek kognitif.

Pembahasan

Implementasi media congklak dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal bilangan khususnya dalam kegiatan berhitung didasarkan pada penyesuaian dengan dunia anak yang lebih tertarik dengan pembelajaran yang dikemas dalam permainan, dengan menggunakan media congklak, meskipun penggunaan awalnya sulit karena memiliki aturan untuk anak tingkat kesulitan yang tinggi, namun dengan bimbingan, kemampuan guru dalam memecahkan masalah yang muncul selama proses pembelajaran dan pemberian hadiah kepada setiap anak yang berhasil. Hasanah, Uswatun, “Pengembangan fisik motorik melalui permainan tradisional anak usia dini”, Jurnal Pendidikan Anak, VOL. 5, Edisi 1, Juni 2016. Juita, Ratna, “Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Dengan Mengukur Permainan Air di TK Aisyiyah Koto Kaciak Maninjau”, Jurnal Pesona PAUD Vol.

Musdalifah, Martiana, dkk, “Pengaruh Permainan Bahasa Bali terhadap Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan pada Anak Kelompok B Ra Baitul Mutaallim”, E-Journal Pendidikan Anak Usia Dini, Jilid 4. Nataliya, Prima, Efektivitas Penggunaan Tradisional Media Pembelajaran Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Siswa Sekolah Dasar, Ilmish Journal of Applied Psychology, Vol. Observasi perkembangan kemampuan kognitif anak usia dini di TK Tiara Persada, 3 Juni 2020.

Ratnasari, Tini dan Komala, Mengembangkan Keterampilan Berhitung Awal Melalui Media Modifikasi Permainan Tradisional pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jurnal Ceria Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif, Vol.3, No.1, Januari 2020. Santi dan Muhammad Yusri Bachtiar, Meningkatkan Keterampilan Berhitung Anak Melalui permainan tradisional Congklak di TK Yustikarini, Kabupaten Bantaeng, Makassar; Universitas Negeri Makassar, Volume 6, 1, 2020. Widyanti, Ratna, Upaya Meningkatkan Keterampilan Berhitung Awal Melalui Permainan Tradisional Bagi Anak Kelompok B di TK Kridawita Kabupaten Klaten Tengah Semester II Ta Surakarta; Universitas Muhammadiyah, 2014.

Gambar

Tabel 2.1 Tentang

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu tujuan pendidikan anak usia dini dalam perspektif hadis adalah memelihara, membantu pertumbuhan dan perkembangan fitrah manusia yang dimiliki anak,