Umumnya uji tekan ini digunakan pada logam yang bersifat rapuh karena alat ini mempunyai titik putus yang terlihat jelas pada saat pengujian benda. Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin pengujian tekanan dengan sistem manual menggunakan sistem pengukuran data analog. Alat uji tekan merupakan alat uji mekanis untuk mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya tekan.
Fungsi alat uji tekan adalah untuk mengetahui sifat mekanik bahan uji dibawah tekanan, dimana sifat mekanik tersebut meliputi mengetahui titik luluh, titik tekanan maksimum dan sifat bahan (ulet, getas), khususnya untuk perencanaan konstruksi dan pengerjaan logam. serta untuk mengisi informasi dasar desain, kekuatan suatu material dan sebagai data pendukung spesifikasi material. Saat ini telah terdapat mesin pengujian kompresi digital (Universal Testing Machines) dengan sistem kontrol dan dapat dipantau langsung melalui PC dan data pengukuran dapat dibuat langsung dalam file word atau excel. Ketika sepotong pipa baja ditekan dengan dua choke, maka sensor pada kedua choke tersebut akan mengukur gaya tekanan rata-rata, kemudian data akan dikirimkan ke PC melalui aplikasi dengan jalur komunikasi data yang dimiliki oleh Mesin Press Test.
Selain mesin uji kompresi baja, terdapat juga jenis mesin pengujian lain yang dirancang dan digunakan untuk pengujian kompresi pada blok semen sesuai dengan standar pengujian internasional (metode pengujian ISO). Mesin ini juga mempunyai tabung air dingin yang berfungsi untuk mendinginkan suhu jika bahan uji (sampel) mengalami peningkatan tekanan dan suhu. Atau jika mesin ini menyiapkan bahan uji (sampel) dari bahan karet/plastik, sehingga mesin ini dapat memberikan pengujian bahan yang lebih beragam, seperti pengujian tarik, tekukan dan lain-lain.
Tempatkan sampel pada permukaan mesin uji kompresi, pastikan sampel lurus, tidak miring dan terletak tepat di tengah area pemuatan.
TEKNIK PENGUJIAN TEKAN BETON
Pengujian tekan beton bertujuan untuk memperoleh nilai kuat tekan melalui suatu proses yang benar, pengertian kuat tekan beton adalah besarnya tegangan per satuan luas yang menyebabkan suatu benda uji beton runtuh apabila diberikan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin pemadatan. Beton merupakan material yang sering digunakan sebagai material utama pada bangunan rumah tinggal, gedung bertingkat, dan lain-lain. Batang tekan, diameter 16 mm, panjang 600 mm, ujung membulat, terbuat dari baja tahan karat murni;.
Isi cetakan dengan campuran beton sebanyak 3 lapis, padatkan setiap lapisan dengan 25 lubang secara merata. Saat memadatkan lapisan pertama, tongkat pengepres tidak boleh menyentuh bagian bawah cetakan, saat memadatkan lapisan kedua dan ketiga, tongkat pemadatan dapat dimasukkan kira-kira 25,4 mm ke dalam lapisan di bawahnya; Setelah pemadatan selesai, sentuh bagian samping cetakan secara perlahan hingga rongga pengeboran tertutup, ratakan permukaan beton dan segera tutup dengan bahan kedap air dan tahan karat, kemudian biarkan beton dalam cetakan selama 24 jam dan mengeras. di tempat yang tidak ada getarannya.
Ambil benda uji yang sedang ditentukan kuat tekannya dari bak mandi dan bersihkan kotoran yang menempel dengan kain lembab; Jalankan mesin press dengan peningkatan beban konstan berkisar antara 2 hingga 4 kg/cm2 per detik; Berikan beban sampai benda uji hancur dan catat beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda uji;
Untuk benda uji berbentuk kubus dengan sisi 20 x 20 x 20 cm, cetakan diisi dengan campuran beton sebanyak 2 lapis, tiap lapisan dipadatkan dengan 29 lubang; batang pemadat diameter 16 mm, panjang 600 mm;. Untuk benda uji berbentuk kubus dengan panjang sisi 15 x 15 x 15 cm, cetakan diisi dengan campuran beton sebanyak 2 lapis, tiap lapis dipadatkan dengan 32 buah pelubang, ram diameter 10 mm, panjang 300 mm. mm; Jika tidak ada ketentuan lain untuk mengubah kuat tekan beton dari bentuk kubus menjadi silinder, gunakan nilai perbandingan kuat tekan sebagai berikut.
Jika pencampuran dilakukan dengan tangan (hanya untuk perencanaan campuran beton), maka kapasitas maksimum tangki pencampur adalah 7 dm3 dan pencampuran tidak boleh dilakukan untuk campuran beton slump.
PENGUJIAN LAINNYA
UJI IMPAK (IMPACT TEST)
UJI KEKERASAN (HARDNESS TEST)
EMPAT) TEKNIK YANG UMUM DIGUNAKAN DALAM PENGUJIAN KEKERASAN, YAITU
PENGUJIAN KEKERASAN TEKNIK BRINNEL
METODE PENGUJIAN KEKERASAN DENGAN TEKNIK VICKERS
METODE PENGUJIAN KEKERASAN DENGAN TEKNIK ROCKWELL
SKALA ROCKWELL
UJI KELEAHAN (FATIGUE TEST)
UJI FATIGUE MERUPAKAN METODE PENGUJIAN UNTUK MENGETAHUI KERUSAKAN MATERIAL AKIBAT ADANYA
TEGANGAN BERFLUKTUASI (SIKLIK)
UJI FATIGUE TERDIRI DARI DUA LANGKAH, YAITU
MEMULAI RETAKAN DAN PERAMBATAN RETAKAN SAMPAI REKTAK TOTAL
UJI MULUR (CREEP TEST)
Creep terjadi sebagai akibat deformasi lambat suatu material yang beroperasi di bawah beban konstan dan/atau kondisi suhu tinggi. Tujuan dari uji mulur adalah untuk menentukan ketahanan material terhadap beban dan/atau suhu tinggi yang konstan. Creep dapat terjadi pada temperatur yang berbeda, namun creep yang ideal terjadi pada temperatur antara 0,4 hingga 0,6 titik leleh material.
Dengan kata lain, jika material dioperasikan pada beban dan/atau temperatur tinggi yang konstan, maka material tersebut akan mengalami mulur.
Ada 2 (dua) macam pengujian sifat mulur yaitu pengujian mulur sampai putus (creep rupture test),
- UJI PUNTIR (TORSION TEST)
Perilaku umum proses mulur pada temperatur rendah dan temperatur tinggi untuk material segar digambarkan sebagai sebuah kurva. Jika bahan uji menerima beban pada suhu tinggi, maka akan terjadi regangan seketika yang cepat. Langkah pertama: secara perlahan, bahan uji menunjukkan mulur primer, yang terjadi karena laju regangan menurun seiring waktu.
Tahap kedua: setelah creep primer berlangsung beberapa waktu, terjadi kondisi lain (creep sekunder). Tahap ketiga: Terakhir, terjadi tahap ketiga (creep tersier), dimana laju creep meningkat dengan cepat seiring berjalannya waktu hingga deformasi maksimum dan akhirnya material uji pecah. Uji torsi dilakukan untuk mengetahui sifat geser material yang tegangan utamanya adalah tegangan puntir.
Hasil yang diperoleh dari uji torsi adalah tegangan geser yang hampir seragam pada seluruh penampang bahan uji. Sudut putar adalah poros dengan panjang L yang diberi torsi konstan sepanjang poros sehingga terbentuk sudut putar (Tan θ) pada ujung poros.
Terima Kasih