• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PERENCANAAN BALOK BETON BERTULANG

N/A
N/A
Abd Azzam

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH PERENCANAAN BALOK BETON BERTULANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

MAKALAH

PERENCANAAN BALOK BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI 2847:2019

“Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur Beton 1 yang diampu oleh Ibu Hj. Aryati Indah K., ST., MT."

Disusun Oleh:

ROMI 122130153

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

TAHUN 2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman. Aamiin.

Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna. Saya mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan makalah dan saya juga mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk bahan pertimbangan perbaikan makalah

Cirebon, 13 November 2023

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

COVER 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I 4

PENDAHULUAN 4

1.1Latar Belakang 4

1.2Rumusan Masalah 4

1.3Tujuan 4

BAB II 6

PEMBAHASAN 6

2.1 Landasan Teori 6

2.2 Karakteristik 6

2.3 Penerapan Dalam Perancangan Struktur Beton 7

BAB III 9

PENUTUP 9

A. Kesimpulan 9

B. Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

(4)

BAB I PENDAHULUA

N

1.1 Latar Belakang

Dalam pengembangan dan perancangan struktur bangunan, struktur beton memiliki peran yang sangat penting. Keunggulan struktur beton, seperti kekuatan tinggi, daya tahan terhadap beban, dan kemampuan untuk membentuk bentuk yang kompleks, membuatnya menjadi bahan konstruksi yang sangat populer dalam industri konstruksi. Penggunaan beton dalam struktur bangunan memberikan keuntungan dalam hal efisiensi, kecepatan konstruksi, dan tahan terhadap gempa.

Untuk memastikan bahwa struktur beton yang digunakan memenuhi standar keamanan, kualitas, dan kelayakan, SNI (Standar Nasional Indonesia) tentang Struktur Beton menjadi pedoman utama. SNI-2019 tentang Struktur Beton merupakan revisi terbaru yang mengintegrasikan perkembangan teknologi dan pengetahuan terkini dalam bidang struktur beton.

Dalam makalah ini, akan dibahas secara mendalam tentang SNI-2019 tentang Struktur Beton, termasuk landasan teori, karakteristik dan aplikasinya dalam perancangan struktur beton. Hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif kepada pembaca mengenai pentingnya standar ini dalam praktik rekayasa struktur beton modern.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa landasan teori balok berdasarkan SNI?

2. Bagaimana karakteristik balok berdasarkan SNI?

3. Bagaimana penerapannya dalam perancangan struktur beton?

1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah di atas, dapat diambil beberapa tujuan, di antaranya

(5)

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui landasan teori balok berdasarkan SNI 2. Untuk mengetahui karakteristik balok berdasarkan SNI 3. Untuk mengetahui penerapan balok berdasarkan SNI dalam

perancangan struktur beton

(6)

BAB II PEMBAHASA

N

2.1 Landasan Teori

Balok dalam konteks standar nasional Indonesia merujuk pada suatu struktur bangunan yang memiliki bentuk prisma panjang dengan penampang melintang berbentuk persegi atau persegi panjang. Balok digunakan untuk menahan beban-beban vertikal yang bekerja pada suatu struktur, seperti beban lantai, atap, atau beban lainnya. Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas (Asroni, 2010).

Standar nasional Indonesia (SNI) adalah peraturan teknis yang dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk mengatur berbagai hal terkait dengan produk, proses, atau jasa, termasuk standar untuk konstruksi bangunan. Oleh karena itu, SNI yang berkaitan dengan balok akan menetapkan persyaratan dan spesifikasi yang harus dipenuhi oleh balok dalam suatu konstruksi bangunan.

SNI 2847:2019 adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang mengatur mengenai "Tata Cara Perancangan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung". Standar ini memberikan panduan dan persyaratan teknis untuk perancangan struktur beton dalam konteks bangunan Gedung.

Beberapa aspek yang diatur diantaranya: perancangan struktur beton, beban dan kondisi batas, dan persyaratan konstruktif.

2.2 Karakteristik

SNI 2847:2019 adalah standar nasional Indonesia yang mengatur persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung. Berikut adalah karakteristik balok berdasarkan SNI 2847:2019 (Wardi & Ardiansyah, 2022):

(7)

1. Kekakuan: Balok harus cukup kaku untuk menahan beban yang diterimanya dan mempertahankan bentuknya.

2. Ketahanan: Balok harus tahan terhadap beban yang diterimanya, baik beban vertikal maupun horizontal.

3. Kestabilan: Balok harus stabil terhadap gaya-gaya lateral yang mungkin terjadi pada bangunan.

4. Dimensi: Dimensi balok harus sesuai dengan beban yang diterimanya dan jarak antar kolom penopang.

5. Bahan: Bahan balok harus dipilih dengan cermat agar sesuai dengan kondisi lingkungan dan beban yang diterimanya.

SNI 2847:2019 juga mengatur persyaratan teknis lainnya seperti persyaratan beton, tulangan, dan pengujian beton

2.3 Penerapan Dalam Perancangan Struktur Beton

Penerapan atau pengaplikasian balok dalam perencanaan struktur beton berdasarkan SNI 2847:2019 melibatkan serangkaian tahap dan pertimbangan yang harus diikuti untuk memastikan bahwa desain struktur beton memenuhi persyaratan standar dan kriteria keamanan yang

ditetapkan.

Berikut adalah langkah-langkah umum yang terlibat dalam penerapan balok dalam perencanaan struktur beton (SNI 2847:2019, 2019):

1. Penentuan Beban dan Kondisi Batas: Identifikasi beban-beban yang bekerja pada struktur, termasuk beban mati, beban hidup, dan beban lainnya sesuai dengan fungsi dan lokasi bangunan.

Tentukan kondisi batas yang diperlukan, seperti batas kekuatan, batas servis, dan batas geser (Kuswinardi dkk., 2021).

2. Seleksi Material: Pastikan bahwa material yang dipilih memiliki sifat-sifat mekanik yang memadai, seperti kekuatan tarik, kekuatan lentur, dan elastisitas.

(8)

3. Dimensi dan Bentuk Balok: Tentukan dimensi dan bentuk balok berdasarkan analisis struktural yang melibatkan pemodelan struktural dan perhitungan sesuai dengan persyaratan SNI.

4. Analisis Struktural: Lakukan analisis struktural menggunakan metode yang dijelaskan dalam SNI 2847:2019. Hitung momen lentur, gaya geser, dan tegangan dalam balok untuk memverifikasi kekuatan dan keandalan strukturalnya.

5. Perencanaan Koneksi: Desain koneksi balok dengan elemen struktural lainnya sesuai dengan persyaratan SNI. Pastikan bahwa koneksi memenuhi kebutuhan kekuatan dan kekakuan yang diinginkan.

6. Pemilihan dan Pengecekan Detail Konstruktif: Pilih dan desain detail konstruktif balok, termasuk penempatan dan dimensi pelat alas, penempatan tulangan, dan elemen-elemen pendukung lainnya. Lakukan pemeriksaan terhadap persyaratan SNI terkait detail konstruktif.

7. Verifikasi Terhadap Persyaratan SNI: Pastikan bahwa desain balok memenuhi persyaratan yang dijelaskan dalam SNI 2847:2019, termasuk faktor keamanan yang ditetapkan oleh standar tersebut. Verifikasi persyaratan lainnya, seperti batas deformasi, perpindahan, dan persyaratan keterbacaan.

8. Dokumentasi Desain: Dokumentasikan semua perhitungan, analisis, dan keputusan desain dalam laporan desain yang sesuai dengan persyaratan SNI.

9. Pemantauan dan Pengujian: Selama konstruksi, lakukan pemantauan untuk memastikan bahwa konstruksi sesuai dengan rencana desain.

10.Sertifikasi dan Persetujuan: Pastikan bahwa desain dan konstruksi telah memenuhi semua persyaratan dan mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang sesuai dengan regulasi yang berlaku.

(9)

BAB III PENUTU

P

A. Kesimpulan

SNI 2847:2019 adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang mengatur mengenai "Tata Cara Perancangan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung". Standar ini memberikan panduan dan persyaratan teknis untuk perancangan struktur beton dalam konteks bangunan Gedung.

Karakteristik balok menurut SNI 2847:2019 diantaranya meliputi:

kekakuan, ketahanan, kestabilan, dmensi dan bahan.

Penerapan atau pengaplikasian balok dalam perencanaan struktur beton berdasarkan SNI 2847:2019 melibatkan serangkaian tahap dan pertimbangan, diantaranya: penentuan beban, seleksi material, analisis structural, dan sebagainya.

B. Saran

Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini..

(10)

DAFTAR PUSTAKA SNI 2847:2019, Pub. L. No. 694/KEP/BSN/12/2019 (2019).

Kuswinardi, L. M. P., Reskina T. A Sinurat, & Palghe Tobing. (2021). ANALISA STRUKTUR DAN METODE PELAKSANAAN KOLOM DAN BALOK PADA PEMBANGUNAN GEDUNG APD PLN MEDAN. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Agregat, 1(1), 6–14.

https://doi.org/10.51510/agregat.v1i1.55

Wardi, S., & Ardiansyah, S. Y. (2022). Perbandingan Ketentuan dan Analisis Detailing Hubungan Balok-Kolom Berdasarkan SNI 2847:2013 dan SNI 2847:2019. Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil, 1(2), 159–170.

https://doi.org/10.35334/be.v1i2.2430

Referensi

Dokumen terkait

STUDI PERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG PARKIR BALAIKOTA DEPOK MENGGUNAKAN STRUKTUR BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI 2847:2013 adalah hasil karya sendiri, dan dalam naskah ini

Rizal Ray Sandy Agusta, 2016, Evaluasi Kekuatan dan Detailing Tulangan Balok Beton Bertulang Sesuai SNI 2847:2013 dan 1726:2012 (Studi Kasus : Hotel 10 Lantai di Semarang),

Balok dengan tulangan 2 D13 dengan panjang penyaluran berdasarkan SNI-2847-2013 menggunakan Sikadur ® -31 CF Normal dapat dipakai sebagai alternatife untuk

PEMILIHAN SISTEM STRUKTUR SNI 1726:2019 • R, koefisien modifikasi respon • Ω0, faktor kuat lebih sistem • Cd, koefisien amplifikasi defleksi..  Perubahan SNI 2847:2013 menjadi

Menurut SNI 03-2847-2002, “Beton prategang adalah Beton bertulang yang telah diberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat

DESAIN DAN ANALISIS STRUKTUR TAHAN GEMPA BETON BERTULANG ELEMEN BALOK DAN KOLOM PADA GEDUNG BERTINGKAT 10 DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN.. KHUSUS (SRPMK) BERDASARKAN SNI

Struktur didesain menggunakan sistem Struktur Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB)yang berdasarkan “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI

Analisa perbandingan kebutuhan tulangan sengkang TV antara balok beton prategang dengan balok beton bertulang : %Tv =volume tulangan beton bertulang-volume tulangan beton prategang