• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Particle Swarm Optimization Algorithm - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "The Particle Swarm Optimization Algorithm - Spada UNS"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Kuliah

Kecerdasan

Komputasional

04-10-2020

(2)
(3)

PSO didasarkan pada perilaku sekawanan Serangga, burung atau ikan.

Algoritma PSO meniru perilaku sosial

organisme, yang terdiri dari tindakan individu dan pengaruh dari individu-individu lain dalam suatu kelompok.

Perilaku seekor hewan dalam kawanan

(swarm) dipengaruhi perilaku individu dan juga kelompoknya.

Kata partikel menunjukkan, misalnya, seekor burung dalam kawanan burung.

(4)

Setiap individu/partikel berperilaku

dengan cara menggunakan kecerdasannya sendiri dan juga dipengaruhi perilaku

kelompok kolektifnya.

Jika satu partikel/seekor burung

menemukan jalan yang tepat/pendek

menuju ke sumber makanan, sisa kelompok yang lain juga akan dapat segera mengikuti jalan tersebut meskipun lokasi mereka jauh dalam kelompok tersebut

(5)

Dalam PSO, kawanan diasumsikan

mempunyai ukuran tertentu dengan setiap partikel posisi awalnya terletak di suatu

lokasi yang acak dalam ruang multidimensi.

Setiap partikel diasumsikan memiliki dua karakteristik: posisi dan kecepatan.

Setiap partikel bergerak dalam ruang/space tertentu dan mengingat posisi terbaik yang pernah dilalui/ditemukan terhadap sumber makanan/nilai fungsi objektif.

(6)

Setiap partikel menyampaikan informasi

atau posisi terbaiknya kepada partikel yang lain dan menyesuaikan posisi dan

kecepatan masing-masing berdasarkan informasi yang diterima mengenai posisi tersebut.

Sebagai contoh, misalnya perilaku burung- burung dalam dalam kawanan

burung.

(7)

Setiap burung mempunyai kebiasaan (rule) seperti berikut :

Seekor burung tidak berada terlalu dekat dengan burung yang lain

Burung tersebut akan mengarahkan

terbangnya ke arah rata-rata keseluruhan burung

Akan memposisikan diri dengan rata-rata posisi burung yang lain dengan menjaga

sehingga jarak antar burung dalam kawanan itu tidak terlalu jauh

(8)

Perilaku kawanan burung akan didasarkan pada kombinasi dari 3 faktor simpel

berikut:

1. Kohesi - terbang bersama

2. Separasi - jangan terlalu dekat

3. Penyesuaian (alignment) - mengikuti arah bersama

(9)

In 1986, Craig Reynolds described this process in 3 simple behaviors:

Separation

avoid crowding local flockmates

Alignment

move towards the average heading of local

flockmates

Cohesion

move toward the average position of local

flockmates

(10)

PSO dikembangkan dengan berdasarkan pada model berikut:

1. Ketika seekor burung mendekati target atau

makanan (atau bisa minimum atau maximum suatu fungsi tujuan) secara cepat mengirim informasi

kepada burung-burung yang lain dalam kawanan tertentu

2. Burung yang lain akan mengikuti arah menuju ke makanan tetapi tidak secara langsung

3. Ada komponen yang tergantung pada pikiran

setiap burung, yaitu memorinya tentang apa yang sudah dilewati pada waktu sebelumnya.

(11)

Uses a number of agents (particles) that constitute a swarm moving

around in the search space looking for the best solution

Each particle in search space adjusts its “flying” according to its own flying experience as well as the flying

experience of other particles

(12)

Collection of flying particles (swarm) - Changing solutions

Search area - Possible solutions

Movement towards a promising area to get the global optimum

Each particle keeps track:

its best solution, personal best, pbest

the best value of any particle, global best, gbest

(13)

Each particle adjusts its travelling speed dynamically corresponding to the flying experiences of itself and its colleagues

Each particle modifies its position according to:

its current position

its current velocity

the distance between its current position and pbest

the distance between its current position and gbest

(14)

geographical

social

(15)

global

(16)

Algorithm parameters

A : Population of agents

pi : Position of agent ai in the solution space

f : Objective function

vi : Velocity of agent’s ai

V(ai) : Neighborhood of agent ai (fixed)

The neighborhood concept in PSO is not the same as the one used in other meta-heuristics search, since in PSO each particle’s neighborhood never changes (is

(17)

[x*] = PSO()

P = Particle_Initialization();

For i=1 to it_max

For each particle p in P do fp = f(p);

If fp is better than f(pBest) pBest = p;

end end

gBest = best p in P;

For each particle p in P do

v = v + c1*rand*(pBest p) + c2*rand*(gBest p);

p = p + v;

end end

(18)

Particle update rule

p = p + v

with

v = v + c1 * rand * (pBest p) + c2 * rand * (gBest p)

where

p: particle’s position

v: path direction

c1: weight of local information

c2: weight of global information

pBest: best position of the particle

gBest: best position of the swarm

rand: random variable

(19)

Number of particles usually between 10 and 50

C1 is the importance of personal best value

C2 is the importance of neighborhood best value

Usually C1 + C2 = 4 (empirically chosen value)

If velocity is too low → algorithm too slow

If velocity is too high → algorithm too unstable

(20)

1. Create a ‘population’ of agents (particles) uniformly distributed over X

2. Evaluate each particle’s position according to the objective function

3. If a particle’s current position is better than its previous best position, update it

4. Determine the best particle (according to the particle’s previous best positions)

(21)

5. Update particles’ velocities:

6. Move particles to their new positions:

7. Go to step 2 until stopping criteria are satisfied

(22)

Particle’s velocity:

Makes the particle move in the same direction and with the same velocity

1. Inertia

2. Personal Influence 3. Social Influence

Improves the individual

Makes the particle return to a previous position, better than the current

Conservative

Makes the particle follow the best neighbors direction

(23)

Intensification: explores the previous solutions, finds the best solution of a given region

Diversification: searches new solutions, finds the regions with potentially the best solutions

In PSO:

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

Advantages

Insensitive to scaling of design variables

Simple implementation

Easily parallelized for concurrent processing

Derivative free

Very few algorithm parameters

Very efficient global search algorithm

Disadvantages

Tendency to a fast and premature convergence in mid optimum points

(33)

Referensi

Dokumen terkait

he control parameters of backstepping controller are then tuned by using gravitational search algorithm (GSA) and particle swarm optimization (PSO) techniques in order to acquire

Setiap kota dan kabupaten di Jawa Timur memiliki pola permintaan beban yang berbeda sehingga perlu dilakukan peramalan pada tiap kota dan kabupaten sehingga

DOI: https://doi.org/10.15282/jmes.13.3.2019.13.0439 The fuzzy particle swarm optimization algorithm design for dynamic positioning system under unexpected impacts Viet-Dung Do and

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

Increasing production feasibility and optimality is the merit of integrated process planning and scheduling IPPS by combining both the process planning and scheduling problems [5].Due

Method Data Analysis Initial process carried out in classification is accept input comment data then the preprocessing process is carried out, then included in the classification

ISSN: 1859-1272 JOURNAL OF TECHNICAL EDUCATION SCIENCE Ho Chi Minh City University of Technology and Education Website: https://jte.hcmute.edu.vn/ Email: [email protected] Vdnew=

The simulation result shows that the performance improvement of the proposed method PSO_EGA in terms of network lifetime is 0.10% against Improve Cuckoo Search Algorithm ICSA and 0.20%