• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE ROLE OF WAKAF IN REALIZING PEOPLE'S WELFARE

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "THE ROLE OF WAKAF IN REALIZING PEOPLE'S WELFARE"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

14 Peran Wakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Ummat

PERAN WAKAF DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN UMAT

*1Tina Arfah , 2 Fitri Ana Siregar

*STAI Ibnu Sina Batam, Uin Sulthan Thaha Saifuddi Jambi

* [email protected], [email protected]

Abstract: Poverty is one of the many problems in this country. Various efforts have been made by the government and elements of society so that the problem of poverty in this country can be resolved. Some attempts were successful, some were not. Poverty that occurs in society is not entirely the responsibility of the government, but is a shared responsibility between the government and the community. is to manage waqf productively. This research is related to the potential of waqf as a development for the welfare of the community. This research is a qualitative research and uses library research (Library Research). The data sources in this study consisted of primary data and secondary data. The primary data sources in this study were the book by Mannan, M. Abdul, Cash Waqf Certificate A, Islamic Financial Instruments and Mustafa E.

Nasution's book “Islamic Financial Innovation Cash Waqf. that waqf in Indonesia has an annual economic potential of IDR 3 trillion. The potential is extraordinary, especially if the funds are handed over to the manager and invested in a productive sector, for example, the funds are deposited in an Islamic bank, in other words, every year Islamic banks provide 9% Profit Sharing, then at the end of the year there will already be funds of IDR 270 Billion. The benefits of cash/cash waqf are not only able to increase economic growth, but also to create income distribution.

Keyword: Cash Waqf, Welfare, Empowerment Public

Abstrak : Kemiskinan merupakan masalah dari sekian banyak masalah yang ada di negeri ini. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan elemen masyarakat agar masalah kemiskinan di negeri ini dapat teratasi. Beberapa upaya berhasil, beberapa tidak. Kemiskinan yang terjadi di masyarakat bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. adalah dengan mengelola wakaf secara produktif.

Penelitian ini berkaitan dengan potensi wakaf sebagai pengembangan bagi kesejahteraan ummat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan penelitian kepustakaan (Library Reseach). Sumber data dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder.adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku karya Mannan, M. Abdul, Sertifikat Wakaf Tunai Sebuah, Instrumen Keuangan Islam dan buku karya Mustafa E. Nasution“Wakaf

(2)

15 Peran Wakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Ummat Tunai Inovasi Finansial Islam. bahwa wakaf di Indonesia mempunyai potensi ekonomi dalam tiap tahunnya sebesar RP.3 Triliun. Potensi yang sangat luar biasa , terutama jika dana itu diserahkan kepada pengelola dan tersebut diinvestasikan pada sector yang produktif misalnya dana tersebut dititipkan pada bank Syariah ,katanlah setiap tahunnya bank Syariah memberikan Bagi Hasil 9%, maka pada akhir tahun sudah ada dana sebesar Rp.270 Miliar. manfaat wakaf tunai /uang tidak hanya sekedar mampu meningkatkan pertumbuhan ekonoimi, namun juga mampu menciptakan pemerataan pendapatan.

Kata Kunci : Wakaf Tunai, Kesejahteraan, Pemberdayaan Masyarakat

Pendahuluan

Kemiskinan merupakan masalah yang sedang dihadapi Negara. Hal tersebut tentu memerlukan sebuah solusi untuk menanggulanginya. Dalam konsep ekonomi Islam salah satu konteks salah satu solusi untuk menanggulangi kemiskinan adalah melalui cara wakaf. Wakaf merupakan suatu intrimen utuk distribusi kekayan sehingga harta tidak hanya dimiliki oleh segelintir orang saja.Wakaf mamiliki ciri keabadian, yang artinya apabila harta tertentu telah diwakafkan maka hal itu tidak akan berubah hingga hari akhir. Harta itu tidak bisa diperjual-belikan berpindah-tangan, atau dikurangi. Tetapi yang menjadi problem mengenai wakkaf ini , masih banyak kalangan masyarakat yang mengetahui bahwa wakaf hanya terpaku pada jenis wakaf benda- benda yang tidak bergerak (fixed assets), tanpa mengetahui adanya jenis lain wakaf, yaitu wakaf tunai.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan bahwa yang dimaksud dengan wakaf tunai adalah wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok, orang, atau lembaga atau badan hukum dalam bentuk tunai.termasuk dalam pengertian tunai adalah surat-surat berharga. Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal yang dibolehkan oleh syar’i. Nilai pokok wakaf yang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibahkan, atau diwariskan1. Wakaf tunai jumlahnya bisa bervariasi, sehingga seseorang yang memiliki dana terbatas, sudah bisa mulai memberikan dana wakafnya tanpa harus menunggu menjadi tuan tanah terlabih dahulu,

Bashlul Hazami dengan judul Peran dan Aplikasi Wakaf dalam Mewujudkan

Kesejahteraan Umat di Indonesia (Analisis, Volume XVI, Nomor 1, Juni 2016)

menjelaskan bahwa Pengelolaan wakaf dewasa ini harus diperluas pemanfaatannya.

1 Mannan, M. Abdul, (2001), Sertifikat Wakaf Tunai Sebuah, Instrumen Keuangan Islam, Terj.

Tjasmijanto dan Rosdyanti, (Jakarta: CIBER-PKTTI UI).

(3)

16 Peran Wakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Ummat

Pemanfaatan wakaf yang lebih dominan untuk pembangunan sekolah dan tempat ibadah, harus didorong juga agar menyentuh pada pembangunan sektor usaha yang produktif agar benefit yang dihasilkan menjadi lebih besar. Hasil dari usaha dan pemberdayaan umat secara produktif dapat digunakan untuk pengembangan pendidikan, sarana kesehatan, dakwah, kegiatan sosial, serta untuk memperkuat perekonomian dan kesejahteraan umat. Pengelolaan wakaf yang ditujukan untuk memperkuat perekonomian umat dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai alternatif program yang pendanaannya bersumber dari wakaf.

Alifian Bayu Nurdianto dengan judul

“Optimalisasi Wakaf Untuk Inkubator Bisnis Dan Teknologi Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) Di Sidoarjo (Stismar :

Jurnal Ekonomi syariah ISSN ONLINE 2655-7568 Vol. 1 Januari 2019). Menjelaskan bahwa Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan kesejahteraan umatnya.Kesejahteraan itu dapat diwujudkan, salah satunya, dengan mengoptimalkan serta mamaksimalkan potensi wakaf.Kementrian Agama dan Badan Wakaf Indonesia serta para ulama, adalah bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan wakafserta membentuk kesadaran masyarakat tentang wakaf supaya terbangun dengan baik dan dapat digunakan sebagai salah instrumen untuk membantu berbagai kegiatan umat dan mengatasi masalah umat seperti kemiskinan.Dengan adanya persoalan pengangguran dan ketenagakerjaan di Kota Sidoarjo inkubator bisnis dan teknologi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)telah menjadi harapan bagi banyak pihak untuk menjadi sebuah alternatif solusi bagi penyerapan tenaga keja di Sidoarjo. Salah satu cara yang ditempuh Pemerintah untuk menumbuhkan dan mengembangkan Pengusaha kecil adalah melalui program inkubator bisnis dan teknologi.

Zahida I’tisoma Billah dan Inzah Genggong Probolinggo dengan judul

’’Pengenalan Investasi Akhirat Melalui Gerakan Nabung Wakaf Untuk Generasi Milenial(Annual Conference 23 – 24 NOPEMBER 2019 .menjelaskan bahwa Generasi

milenial memegang peranan yang sangat penting dalam bidang digitalisasi, salah satunya ekonomi digital dan financial technology, melihat perilaku generasi milenial yang sangat tinggi nilai sosialnya, agar tidak terjerumus dalam penggunaan teknologi yang madharat, maka, untuk menciptakan generasi milenial yang berjiwa spiritual, produktif dan inovatif, kehadiran tabungan wakaf sangat tepat untuk membantu sesama di zaman modern ini dengan aplikasi yang telah diperkenalkan oleh beberapa bank syariah di Indonesia, beribadah hanya dalam genggaman tangan kita, yaitu melalui aplikasi tabungan wakaf pada smartphone.Untuk memperkenalkan tabungan wakaf pada generasi milenial, maka pihak-pihak yang harus terlibat adalah sebagai berikut:kelembagaan, lembaga filantropi, masyarakat, pemerintah (regulator).

KajianTeori

A. Pengertian Wakaf

Abu Bakar Jabir AL- Jazairi mengartikan wakaf sebagai penahanan harta sehingga harta tersebut tidak bisa diwarisi, atau dijual, atau dihibahkan, dan

(4)

17 Peran Wakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Ummat mendermakan hasilnya kepada penerima wakaf2. Sementara dalam UU RI No.41 tahun 2004 tentang wakaf disebutkan bahwa wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan atau menyerahkan sebahagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan dengan kepentingan guna keperluan ibadah dan atau kesejahteraan umum menurut syariah.3

Gerakan wakaf solusi pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan umat Syari’at Islam secara garis besar meliputi dua aspek, yakni :

1) Ajaran-ajaran yang murni merupakan hubungan antara manusia dengan Allah, yang disebut ibadah, seperti shalat dan puasa,

2) Ajaran-ajaran yang murni merupakan hubungan antar sesama manusia (hubungan sosial), yang disebut mu’amalah (dalam arti luas), seperti hukum-hukum tentang perdagangan, keuangan, perbuatan kriminal dan sebagainya. Di samping itu, terdapat juga ajaran yang merupakan ibadah berdimensi sosial, yakni zakat dan wakaf.

Sebagai ibadah yang berdimensi sosial, wakaf mempunyai filosofi dan hikmah yang sangat rasional bermanfaat bagi kehidupan umat. Manfaat ini sudah terbukti dalam sejarah umat Islam, sejak awal sampai kini.4 Hal tersebut memang sangat tergantung kepada kemampuan umat sendiri untuk mengaktualisasikan filosofi dan hikmah wakaf dalam kehidupan umat. Kini manfaat atau hikmah ini belum diwujudkan secara optimal, yang disebabkan beberapa faktor, baik bersifat internal maupun eksternal. Tetapi faktor internal lah yang lebih menentukan potensi wakaf itu belum aktualisasikan sepenuhnya dalam kehidupan umat, misalnya kurangnya perhatian terhadap potensi wakaf, dan terbatasnya kemampuan para pengelola (nazhir) wakaf untuk mendayagunakan secara efektif dan produktif.5

Para ulama sepakat bahwa yang dimaksud shadaqah jariyah dalam hadits nabi adalah wakaf. Itulah antara lain beberapa dalil yang menjadi dasar hukum disyariatkannya wakaf dalam Islam. Kemudian dari segi keutamaannya, Syaikh Abdullah Ali Bassam berkata, “wakaf adalah sedekah yang paling mulia. Allah swt menganjurkannya dan menjanjikan pahala yang sangat besar bagi yang berwakaf,

2 Abu Bakar Jabil Al- Jazair ,Ensklopedi Muslim 9Minhajul Muslim ),alih bahasa Fadli Bahri , Jakarta :PT.Darul Falah,2004, hal.565

3 UU RI NO.41 Tahun 2004, tentang wakaf bab 1 pasal 1 pengertian diatas hampir sama dengan peraturan terdahulu (KHI) buku III Hukum Perwakafan Bab I Pasal 215.

4 Munzir Qahapf, Manajemen Wakaf Produktif,2005, Jakarta:Khalifah.hal.111

5 Ibid.hal.113

(5)

18 Peran Wakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Ummat karena sedekah berupa wakaf tetap terus mengalirkan kebaikan dan mashlahat”6. Adapun keutamaan wakaf ini bisa dilihat dari dua sisi yang berbeda. Bagi penerima hasil (mauquf alaih), wakaf akan menebarkan kebaikan kepada pihak yang memperoleh hasil wakaf dan orang yang membutuhkan bantuan, seperti fakir miskin, anak yatim, korban bencana, orang yang tidak punya usaha dan pekerjaan, orang yang berjihad di jalan Alllah swt. Wakaf juga memberi manfaat besar untuk kemajuan ilmu pengetahuan, seperti bantuan bagi para pengajar dan penuntut ilmu, serta berbagai pelayanan kemaslahatan umat yang lain.

Gerakan wakaf harus segera direalisasikan, tentunya dengan kerjasama pemerintah, lembaga/organisasi khususnya kemasyarakatan serta tokoh masyarakat dan masyarakat sepenuhnya. Semoga dengan diterapkannya peraturan perwakafan di Indonesia dan meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap wakaf, masalah kemiskinan di Indonesia dapat segera diselasiakan, paling tidak segera diturunkan kuantitasnya. Disamping itu tentunya secata otomatis kualitas umat bisa meningkat menjadi umat yang berkualitas unggul dan bangsa kita bisa lebih makmur dan terwujudlah baldatun thoyibah. Adapun macam- macam wakaf terbagi dua yaitu:

a) Wakaf yang tidak bergerak seperti tanah bangunan b) Wakaf bergerak misalnya uang7

Wakaf tunai merupakan penyerahan aset wakaf berupa uang tunai yang tidak dapat dipindahtangankan dan dibekukan untuk selain kepentingan umum yang tidak mengurangi atau menghilangkan jumlah pokoknya. Wakaf tunai merupakan salah satu cara yang tepat dan cepat untuk mengentaskan kemiskinan di masyarakat karena prosesnya sangat cepat tanpa menunggu orang untuk menjadi tuan tanah duludan bergerak sangat dinamis sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara cepat.

B. Perjalanan Sejarah Wakaf

Praktik wakaf dalam sejarah, telah dikenal lebih dulu sebelum lahirnya agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw meskipun dengan nama dan istilah yang berbeda beda . hal ini terbukti dengan banyaknya tempta- tempat ibadah yang terletak disuatu tanah yang pekarangannya dikelolah dan hasilnya untuk pembiayaan

6 www http/ Wakaf mengentaskan kemiskinan, , tanggal 13 Juni 2012 Diposkan oleh Rafiqatul Hanniah

7 Munzir Qahaf Op.cit.85

(6)

19 Peran Wakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Ummat perawatan dan honor yang merawat tempat ibadah seperti masjidil harom dan masjid al- aqsha.8

Lebih lanjut dikatakan bahwa prakteik wakaf telah dikenal sebelum islam hadir, seperti Mesir , Roma, dan Jerman . praktik wakaf dilakukan oleh Raja Ramsi kedua yang memberikan tempat ibadah yang arealnya sangat besar. Sedangkan di Roma juga telah dipraktekkan sejenis wakaf bahkan dalam wujud uang . dengan demikian praktek wakaf sebelum islam ada dua jenis wakaf yaitu berbentuk benda tak bergerak seperti mesjid dan benda bergerak seperti yang dilakukan di Roma.

Pada zaman Rasululloh dan sahabatnya, praktek wakaf terus digalakkan , misalkan Rasulluloh pada tahun ketiga hijriah pernah mewakafkan tujuh kebun kurma ( diantaranya kebunA’raf, Dalal,dan Barqah) di Madinah 9, Umar bin Khattab mewasiatkan hasil dari pengelolahan sebidang tanah di khaibar ,Abu Thalhah mewakafkan sebidang tanahnya di Mekkah yang diperuntukkan kepada anak keturunannya yang datang ke mekkah, Usman bin Affan Mewakafkan hartanya di khaibar , Ali Bin Abi Thalib mewakafkan rumahnya yang populer dengan sebutan Darul Al- Anshor .10

Demikian juga pada periode Harun Al-Rasyid . pada masanya kehidupan seperti yang digambarkan dalam cerita 1001 malam sudah memasuki masyarakat Bagdad yang saat itu berjumlah 300.000-500.000 jiwa , kekayaan yang melimpah yang salah satunya bersumber dari ZIS dan Zakat , dipergunakan Harun Al- rasyid untuk keperluan sosial , pendirian rumah sakit ,dan farmasi bangunan.semuanya diberikan kepada masyarakat dengan gratis.11

C. Landasan Hukum Wakaf

Kendatipun wakaf tidak dengan jelas disebutkan di dalam al-quran , namun beberapa ayat Al- qur’an yang memberi petunjuk dapat dapat dijadikan rujukan sebagai sumber hukum perwakafan .

’’Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan

8 Tim peningkatan pemberdayaan wakaf Depag RI, strategi Pengamanan Tanah Wakaf, Jakarta : proyek peningkatan pemberdayaan wakaf Ditjen Bimas Islam dan penyelenggaraan haji , hal.5

9 Farid Wadjdy, Wakaf Dan Kesejahteraan Umat,2007. Yogyakarta:Pustaka Belajar, hal.83

10 Ibid, hal.83

11 Philip K.Hitti,Dunia Arab Sejarah Ringkas .Alih Bahasa Usuluddin Hutagalung dan ODP Sihombing, Bandung;Sumur Bandung hal.117

(7)

20 Peran Wakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Ummat daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji’’12

Selain Al-Qur’an yang dijadikan sebagai rujukan dalam mengamalkan wakaf, terdapat pula hadits yang dijadikan dasar mengamalkan wakaf:

“Dari Abu Hurairah ra. Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda : Apabila manusia mati, maka terputuslah amalannya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya. (HR.

Muslim)

Sedangkan untuk wakaf tunai diambil landasan dari Imam Maliki13 mengartikan keabadian lebih pada nature barang yang diwakafkan , baik itu asset tetap maupun asset bergerak. Untuk asset tetap seperti tanah unsur keabadian terpenuhi karena memang tanah dapat dipaki selama tidak ada longsor atau bencana alam yang menghilangkan fisik tanah tersebut, demikian halnya dengan masjid atau madrasah.dengan adanya kerangka pemikiran seperti itu, mazhab maliki telah membuka luas kesempatan untuk memberikan dalam asset apapun, termasuk asset yang paling likuid yaitu uang yang bisa digunakan uang untuk menopang pengelolaan dan pemberdayaan wakaf secara produktif. Disamping imam maliki , ulama hanafiah juga membolehkan wakaf tunai dengan syarat selama nilai pokok wakafnya dijamin kelestariannya , tidak dijual, tidak dihibahkan, atau tidah diwariskan dan selama digunakan untuk hal- hal yang yang dibolehkan.14

Bahkan Majelis Ulama Indonesia ketika menfatwatkan tengtang kebolehan Wakaf uang juga mempertimbangkan beberapa pendapat ulama- ulama besar seperti:

1. Imam Al Zuhri ( wafat 124H) , membolehkan wakaf uang dengan cara menjadikan uang tersebut sebagai modal usaha kemudian keuntungannya disalurkan pada mauqud alaih.15

2. Muttaqaddimin dari ulama mazhab Hanafi, membolehkan wakaf uang sebagai pengecualian atas dasar istihsan bi al-‘urfi.16

12 QS.Al-Baqarah : 267

13 Lihat pembahasan wakaf dalam Bidayat Al- Mujtahid Wa Nihaya Al- Muqtashid karya Ibnu Rusyd dan Mughni Wa Syarh Al- Kabir kaya ibnu Qudamah.

14 Lihat Ibn ‘Abidin ,Hasyiyiyah Radd Al- Muktar ,Mesir:Mustafa al-Babi al-Halabi ,1996,hal.555- 567

15 Abu Su’ud Muhammad , Risalah FI Jawazi Waqf AL- Nuqud, Beirut:Dar Ibn – Hazm ,1997, hal.20- 21

16 Wsbsh Al- zuhaili , al-Fiqh Al- Islam WA adailatuhu, Damsyik:Dar al- fikr ,1994,hal.379

(8)

21 Peran Wakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Ummat 3. Abu tsaur meriwayatkan dari Imam Syafii tentang kebolehan wakaf tunai.17

Kebolehan wakaf tunai sebagaimana pendapat ulama- ulama tersebut diatas , kalau ditarik dalam konteks kekinian , terutama kalau kita hubungkan dengan fungsi uang sebagai asset yang paling likuid dan juga hasil survai M.A.Mannan, bahwa kekuatan fleksibilitas yang ada pada uang , bahkan dengan wakaf uang mayoritas penduduk bisa ikut berpartisipasi.18partisipasi dimaksud adalah semua masyarakat baik individu maupun secara kelembagaan dapat mewakafkan atau menyisihkan sebagian rezeki yang diterimanya untuk berwakaf tanpa menjadi tuan tanah terlebih dahulu.

Metodologi

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan penelitian kepustakaan (Library Reseach). Penelitian kualitaif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang – orang.

Metodologi penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena mempertahankan orisinilitas data dalam bentuknya yang kualitatif .Sumber data dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder.adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku karya Mannan, M. Abdul, Sertifikat Wakaf Tunai Sebuah, Instrumen Keuangan Islam dan buku karya Mustafa E. Nasution“Wakaf Tunai Inovasi Finansial Islam. Data sekunder dalam penelitian ini digunakan untuk melengkapi dan mendukung informasi objek penelitian baik yang berbentuk buku, karya tulis, dan artikel yang berhubungan dengan objek penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah meto de dokumentasi .data yang diperoleh dalam penelitian ini lebih lanjut dianalisis dengan menggunakan metode kajian isi (content analisis) atau sering dikatakan sebagai analisis isi sevara kualitatif.yaitusuatu teknik sistematk untuk menganalisis pesan dan mengolahnya kemudian menarik kesimpulan.

Hasil Dan Pembahasan

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang wakaf tunai atau uang untuk kesejahteraan umat terlebih dahulu kita membahas tentang uang sebagai objek dalam jenis wakaf. Dalam bahasa arab uang disebut nuqud yang berasal dari kata naqdun

17 Al- mawardi, al- Hawi AL-Kabir ,Tahiq Dr. Mahmud Mathraji, Beirut:Dar Al- fikr, hal.379

18 Tim Proyek Peningkatan Zakat dan Wakaf Depag RI, Fiqh Wakaf, Jakarta :Direktorat

Pengembangan Zakat dan Wakaf direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2005, hal.95

(9)

22 Peran Wakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Ummat yang berarti uang tunai atau pembayaran kontan.19 Kata naqdun merupakan sinonim dari kata an-nasi’ah yang berarti penundaan pembayaran20 sedangkan secara istilah menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa uang adalah kertas, emas , perak, atau logam lain yang dicetak dalam bebtuk atau gambar tertentu dikeluarkan oleh pemerintah suatu Negara sebagai alat tukar atau standar pengukur nilai ( kesatuan hitung ) yang sah .21

Munculnya pemikiran wakaf tunai yang dipelopori oleh Prof .Dr. M.A.Mannan , seorang ekonom yang berasal dari Bangladesh pada decade ini, merupakan momen yang sangat tepat untuk mengembangkan instrument wakaf untuk membangun kesejahteraan umat, adapunmanfaat wakaf tunai22:

1. Wakaf tunai jumlahnya bervariasi sehingga seseorang yang memiliki dana terbatas , sudah bisa mulai memberikan dana wakafnya tanpa harus menunggu menjadi tuan tanah terlebih dahulu

2. Melalui wakaf uang, asset – asset wakaf yang berupa tanah- tanah kosong bisa mulai dimanfaatkan dengan pembangunan gedung atau diolah untuh lahan pertanian

3. Umat islam dapat lebih mandiri mengembangkan dunia pendidikan tanpa harus tergantung pada anggaran penddikan Negara yang semakin lama semakin terbatas.23

Prof.Dr. M.A. Mannan,24 memberikan teknik tentang pengelolahan wakaf yaitu dengan melibatkan partisipasi kelompok – kelompok komunitas masyarakat. Sebagai contoh ia mengajukan proposal untuk mendirikan minimarket komunitas yang didirikan di atas tanah wakaf. Di tempat ini terdapat toko – toko yang menjual barang – barang keperluan masyarakat atau pelayanan kesehatan sehingga dana wakaf

19 Mahmud Yunus , Kamus Arab – Indonesia, Jakarta:PT. Hidakarya Agung , 1997 , hal.464

20 Arabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor , Kamus Kontemporer Arab Indonesia, Yogyakarta :Krapyak ,tt,hal.2033-2034

21 Departemen Pdan K , kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1988, hal.979

22 Mannan, M. Abdul, (2001), Sertifikat Wakaf Tunai Sebuah, Instrumen Keuangan Islam, Terj.

Tjasmijanto dan Rosdyanti, (Jakarta: CIBER-PKTTI UI).

23 Efri Syamsul Bahri ,http://www.geocities .com. dimuat di harian republika , 26 Januari 2004

24 Beliau adalah mantan eksekutif Islamic Depelopment Bank (IDB) yang memperkasai wakaf tunai dikelahirannya Bangladesh .Workshop Manajemen Wakaf yang diselenggarakan Muamalat Istitute ,Medium Maret 2004,

(10)

23 Peran Wakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Ummat bermanfaat untuk pembangunan keluarga dengan memberdayakan proyek – proyek skala kecil.

Selain itu juga Mustafa Edwin Nasution memberikan teknik pengolahan wakaf.

Mustafa Edwin Nasution Adalah seorang dosen UI ,disamping ia memimpin gerbong middle Eastern and Islamic studies UI, dia juga ikut mengawasi Masyarakat Ekonomi Syariah.pusat periode 1426H- 1428H pada posisi wakil ketua Dewan Pakar dan Pengurus Ikatan Ahli Ekonomi Islam(IAEI).Model mobilisasi wakaf tunai yang ditawarkan adalah dengan menarik secara langsung atau tidak langsung setiap gaji para pegawai baik pekerja pada pemerintah , bidang swasta, ataupun bidang- bidang ekonomi lainnya.adapun langkah – langkah yang bisadilakukan dalam bidang ini adalah dengan cara pendekatan lewat pengurus organisasi Kerohanian Islam.kerja samapertama bisa dilakukan dengan cara menyediakan tenaga kerja ceramah, lalu penawaran kerja sama wakaf dengan menawarkan produk sosial seperti pemberian beasiswa dan pengembangan pertanian.25

Persoalannya sekarang adalah bagaimana nazir wakaf dapat meyakinkan pihak perusahaan, instansi pemerintah, dan lain- lain tentang Pentingnya melalkukan tanggung jawab sosial tentang wakaf .salah satu argument yang dapat disampaikan adalah bahwa perusahaan adalah bagian dari lingkungan sosial masyarakat dan parnernya harus punya tanggung jawab yang berderma , sehingga mereka pun merasakan kehadiran perusahaan dan memiliki citra positif terhadap

perusahaan.26 setelah cara- cara seperi diatas dapat dilakukan, langkah selanjutnya adalah dengan membuat tabel kewajiban wakaf sesuai dengan penghasilan /gaji karyawan setiap bulannya, Asumsi Mustafa tentang kewajiban wakaf sebagai berikut.

Tabel asumsi kewajiban wakaf menurut Mustafa E Nasution.

NO PENGHASILAN/BULAN (RP) WAKAF YANG DITARIK/ORANG(RP)

1 0,5Juta 60.000

2 1-2 Juta 120.000

3 3-5 Juta 600.000

25 Zaim Saidi , Pola dan Strategi Penggalangan Dana Sosial di Indonesia ,Jakarta: PIRAC ,2003, hal.73

26 Ernie Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah ,pengaruh Manajemen, Jakarta :Prenada Media, 2005 , hal.77-82

(11)

24 Peran Wakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Ummat

4 5-10 Juta 1.200.000

Dari asumsi diatas , Mustafa E Nasution bahkan telah mengkalkulasikan bahwa wakaf di Indonesia mempunyai potensi ekonomi dalam tiap tahunnya sebesar RP.3 Triliun27.sungguh potensi yang sangat luar biasa , terutama jika dana itu diserahkan kepada pengelola dan tersebut diinvestasikan pada sector yang produktif misalnya dana tersebut dititipkan pada bank Syariah ,katanlah setiap tahunnya bank Syariah memberikan Bagi Hasil 9%, maka pada akhir tahun sudah ada dana sebesar RP.270 Miliar.model yang ditawarkan Mustafa didukung pula dengan hasil penelitian Zaim Saidi yang memperlihatkan bahwa kebiasaan memberi masyarakat tinggi .kendati begitu menurutnya total Zakat, Infaq dan Shadaqah yang bisa dibayarkan masyarakat Indonesia per tahunnya sekitar 4-5 triliyun dan baru mampu dimobilisasi sekita 1 triliyun.28

Dengan demikian jelaslah kiranya bahwa manfaat wakaf tunai /uang tidak hanya sekedar mampu meningkatkan pertumbuhan ekonoimi, namun juga mampu menciptakan pemerataan pendapatan, terutama bagi msyarakat yang semula tidak memiliki peluang usaha , dan masyarakat semula tidak memiliki pendapatan menjadi memiliki pendapatan.

Kesimpulan

Keberadaan wakaf secara menyeluruh, dapat menjadi instrument untuk pemberdayaan umat, dimana nazir harus berfungsi secara aktif dalam menginventarisir potensi dan skil yang dimiliki oleh masyarakat, sehingga masyarakat dapat memberdayakan potensi yang mereka miliki dengan potensi wakaf yang ada, baik wakaf tidak bergerak atau Qash waqf, ketika wakaf dikelola oleh nazir yang cerdas dan produktif, maka dapat membantu pemerintah dalam mengurangi kemiskinan, dan akan mewujudkan keadilan bagi seluruh masyarakat, karena peruntukan wakaf adalah untuk kepentingan kemaslahatan umat utamanya untuk pemberdayaan ekonomi umat, yang dikelola dengan sistem syari’ah sehingga memungkinkan penambahan bagi lahirnya wakif baru,karena kesempatan untuk semua masyarakat dapat berdaya,

27 Kajian lebih lanjut liha Mustafa Edwin Nasution, wakaf Tunai:strategi untuk mensejahterakan dan melepaskan ketergantungan ekonomi ,makalah workshop International pemberdayaan Ekonomi umat Melalui Pengelolahan Wakaf Pr oduktif,Batam:Wisma Haji Batam, 7-8 Januari 2002, hal.14-15

28 Zaim Saidi, peluang dan Tantangan Filantropi Islam Indonesia.dalam idris thaha,berderma untuk semua wacana praktek Filantropi Islam, Jakarta:Ford Foundation Pusat Bahasa dan Budaya UIN Jakarta, 2003,hal. 270-292

(12)

25 Peran Wakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Ummat berusaha dan merubah kahidupan ekonominya ke arah yang lebih baik. Untuk itu keberadaan wakaf di Indonesia baik itu wakaf tidak bergerak atau wakaf bergerak harus menjadi perhatian serius dari pemerintah, sehingga pemanfataannya dapat berdampak secara nyata.

Daftar Pustaka

Abu Bakar Jabil Al- Jazair ,Ensklopedi Muslim 9Minhajul Muslim ),alih bahasa Fadli Bahri , Jakarta :PT.Darul Falah,2004.

Abu Su’ud Muhammad , Risalah FI Jawazi Waqf AL- Nuqud, Beirut:Dar Ibn – Hazm ,1997.

Al- mawardi, al- Hawi AL-Kabir ,Tahiq Dr. Mahmud Mathraji, Beirut:Dar Al- fikr.

Arabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor , Kamus Kontemporer Arab Indonesia, Yogyakarta:Krapyak.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran Dan Terjemahannya,Qs.Al- Baqarah : 267 J-Art, Bandung, 2005

Departemen Pdan K , kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1988.

Edwin, Mustafa Nasution, “Wakaf Tunai dan Sektor Volunteer”, dalam Mustafa Edwin Nasution dan Uswatun Hasanah (ed.), Wakaf Tunai Inovasi Finansial Islam ( Jakarta: PSI UI, 2006)

Efri Syamsul Bahri ,http://www.geocities .com. dimuat di harian republika , 26 Januari 2004

Ernie Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah ,pengaruh Manajemen, Jakarta :Prenada Media

Farid Wadjdy, Wakaf Dan Kesejahteraan Umat,2007. Yogyakarta:Pustaka Belajar.

Ibn ‘Abidin ,Hasyiyiyah Radd Al- Muktar ,Mesir:Mustafa al-Babi al-Halabi ,1996.

Kajian lebih lanjut liha Mustafa Edwin Nasution, wakaf Tunai:strategi untuk mensejahterakan dan melepaskan ketergantungan ekonomi ,makalah workshop International pemberdayaan Ekonomi umat Melalui Pengelolahan Wakaf Produktif,Batam:Wisma Haji Batam, 7-8 Januari 2002

Mahmud Yunus , Kamus Arab – Indonesia, Jakarta:PT. Hidakarya Agung , 1997.

Mannan, M. Abdul, (2001), Sertifikat Wakaf Tunai Sebuah, Instrumen Keuangan Islam, Terj. Tjasmijanto dan Rosdyanti, (Jakarta: CIBER-PKTTI UI).

Munzir Qahapf, Manajemen Wakaf Produktif,2005, Jakarta:Khalifah.

(13)

26 Peran Wakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Ummat Pengembangan Zakat dan Wakaf direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

dan Penyelenggaraan Haji, 2005.

Philip K.Hitti,Dunia Arab Sejarah Ringkas .Alih Bahasa Usuluddin Hutagalung dan ODP Sihombing, Bandung;Sumur Bandung .

Tim Proyek Peningkatan Zakat dan Wakaf Depag RI, Fiqh Wakaf, Jakarta :Direktorat UU RI NO.41 Tahun 2004, tentang wakaf bab 1 pasal 1 pengertian diatas hampir sama dengan peraturan terdahulu (KHI) buku III Hukum Perwakafan Bab I Pasal 215

Wsbsh Al- zuhaili , al-Fiqh Al- Islam WA adailatuhu, Damsyik:Dar al- fikr ,1994.

Zaim Saidi , Pola dan Strategi Penggalangan Dana Sosial di Indonesia ,Jakarta:

PIRAC ,2003.

Zaim Saidi, peluang dan Tantangan Filantropi Islam Indonesia.dalam idris thaha,berderma untuk semua wacana praktek Filantropi Islam, Jakarta:Ford Foundation Pusat Bahasa dan Budaya UIN Jakarta, 2003.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai wujud dari kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk turut berperan serta secara aktif dalam memecahkan dan mengatasi berbagai permasalahan dalam pengelolaan

Hasil: Makna ARV bagi ODHA yang berdampak positif tidak hanya berfungsi secara medis sebagai obat umumnya, tetapi memiliki makna terkait fungsi spritual/psikologis (mukjizat,

FEDMIN committees and Muslim community leaders. The vision of those centers was to produce future leaders for their own communities and for the region as a whole. They believed