KONSEP
MANAJEMEN DAN PENGAMBILAN
KAPUTUSAN DALAM SIM
BELTAHMAMERO SIMAMORA, S.IP., MPA
1. Konsep Manajemen
Menurut Stoner ( Tohirin, 2008: 272), manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usahausaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Rusdiana (2014: 112) mendefinisikan bahwa manajemen dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Manajemen merupakan sebuah proses. Artinya, seluruh kegiatan manajemen yang dijabarkan ke dalam empat fungsi manajemen dilakukan secara berkesinambungan dan semuanya bermuara pada pencapaian tujuan.
b. Pencapaian tujuan dilakukan melalui serangkaian aktivitas yang dikelompokkan ke dalam fungsi-fungsi manajemen dan mencakup fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.
c. Pencapaian tujuan dilakukan secara efektif dan efisien. Efektivitasmerujuk pada serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Adapun efisiensi
menunjukkan pencapaian tujuan secara optimal dengan menggunakan sumber daya yang paling minimal.
d. Pencapaian tujuan perusahaan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya
Menurut Stoner ( Tohirin, 2008: 272), manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usahausaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Rusdiana (2014: 112) mendefinisikan bahwa manajemen dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Manajemen merupakan sebuah proses. Artinya, seluruh kegiatan manajemen yang dijabarkan ke dalam empat fungsi manajemen dilakukan secara berkesinambungan dan semuanya bermuara pada pencapaian tujuan.
b. Pencapaian tujuan dilakukan melalui serangkaian aktivitas yang dikelompokkan ke dalam fungsi-fungsi manajemen dan mencakup fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.
c. Pencapaian tujuan dilakukan secara efektif dan efisien. Efektivitasmerujuk pada serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Adapun efisiensi
menunjukkan pencapaian tujuan secara optimal dengan menggunakan sumber daya yang paling minimal.
d. Pencapaian tujuan perusahaan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya
Pengertian Manajemen
3
Pengawasan Manajemen
Tujuan sistem pengawasan manajemen dilakukan agar dalam mencapai tujuan organisasi terdapat keselarasan.
Sistem pengawasan manajemen adalah sistem total yang berarti sistem tersebut meliputi semua aspek pengorganisasian organisasi.
Perlunya sistem total ini untuk memastikan semua bagian operasi berada dalam keadaan seimbang antara satu dan lainnya. Agar dapat memeriksa keseimbangan tersebut, manajemen
membutuhkan infromasi mengenaik setiap bagian.
Sistem pengawasan manajemen merupakan sistem yang terkoordinasi dan terintegrasi.
Proses pengawasan manejemen berlangsung secara berirama mengikuti pola dan jadwal secara pasti dari bulan ke bulan atau tahun ke tahun.
Tujuan sistem pengawasan manajemen dilakukan agar dalam mencapai tujuan organisasi terdapat keselarasan.
Sistem pengawasan manajemen adalah sistem total yang berarti sistem tersebut meliputi semua aspek pengorganisasian organisasi.
Perlunya sistem total ini untuk memastikan semua bagian operasi berada dalam keadaan seimbang antara satu dan lainnya. Agar dapat memeriksa keseimbangan tersebut, manajemen
membutuhkan infromasi mengenaik setiap bagian.
Sistem pengawasan manajemen merupakan sistem yang terkoordinasi dan terintegrasi.
Proses pengawasan manejemen berlangsung secara berirama mengikuti pola dan jadwal secara pasti dari bulan ke bulan atau
tahun ke tahun. 4
Fungsi Pengawasan Manajemen
✔ Raplh Curries Davis dan Allan C. Filley membagikan fungsi
pengawasan menjadi 8 sub fungsi yang terdiri dari tahap kegiatan sebagai berikut:
1. Perencanaan Rutin (Routine Planning) 2. Penjadwalan (Schedulling)
3. Persiapan (Preparation) 4. Pengabaran (Dispatching) 5. Pengarahan (Direction)
6. Pemeriksaan (Supervision)_
7. Pembandingan (Comparison) 8. Pembetulan (Corrective Action)
✔ Raplh Curries Davis dan Allan C. Filley membagikan fungsi
pengawasan menjadi 8 sub fungsi yang terdiri dari tahap kegiatan sebagai berikut:
1. Perencanaan Rutin (Routine Planning) 2. Penjadwalan (Schedulling)
3. Persiapan (Preparation) 4. Pengabaran (Dispatching) 5. Pengarahan (Direction)
6. Pemeriksaan (Supervision)_
7. Pembandingan (Comparison) 8. Pembetulan (Corrective Action)
5
Lanjutan….
6
2. Konsep
Pengambilan
Keputusan Dalam SIM
7
Skala Pengukuran
Pengambilan Keputusan
8
Skala
Nominal Skala
Ordinal Skala Interval
Skala Ratio Skala
Absolut
Mekanisme Pengambilan Keputusan Dalam
Organisasi
9
Mekanisme pengambilan keputusan adalah serangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam menyelesaikan suatu masalah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan, yaitu sebagai
berikut. Pemahaman
Perumusan dan Masalah
Analisis Data
Pemilihan Alternatif Implementasi
Keputusan Evaluasi
Tahap Pengambilan Keputusan
10
Dalam proses pengambilan keputusan ada beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu sebagai berikut.
Tahap 1
Pemahaman dan perumusan masalah. Para manajer dapat mengidentifikasi masalah dengan dua cara. Pertama, manajer
secara sistematis menguji hubungan sebab akibat. Kedua, manajer mencari penyimpangan atau perubahan yang "normal".
Tahap 2
Pengumpulan dan analisis data yang relevan. Setelah manajer
menemukan dan merumuskan masalah, manajer harus menentukan datadata yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat, kemudian mendapatkan informasi tersebut.
Lanjutan…
11
Tahap 3
Manajer melakukan pengambangan alternatif-alternatif untuk menyelesaikan masalah yang terbaik. Dalam
pengembangan seumlah alternatif manajer cenderung tidak membuat keputusan secara cepat, agar memperoleh
alternatif yang efektif meskipun terkadang tidak sempurna dan ideal
Tahap 4
Evaluasi alternatif-alternatif. Setelah manajer
mengembangkan sejumlah alternatif, manajer harus mengevaluasi sekumpulan alternatif, kemudian
mengevaluasi untuk menilai efektivitas setiap alternatif.
Tahap 5
Pemilihan alternatif yang terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif
dipilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manajer
Lanjutan…
12
Tahap 6
Implementasi keputusan. Setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer harus membuat rencana untuk mengatasi permasalahan yang dijumpai dalam
penerapan keputusan. Di samping itu, pada tahap implementasi, keputusan manajer juga perlu
menetapkan prosedur laporan kemajuan periodik dan mempersiapkan tindakan korektif apabila masalah baru muncul dalam pembuatan keputusan, serta merancang peringatan dini untuk menghadapi berbagai
kemungkinan.
Tahap 7
Evaluasi hasil-hasil. Implementasi keputusan harus selalu dimonitor. Manajer harus mengevaluasi
implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan
memberikan hasil yang diinginkan.
Model Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
13
Terdapat 9 jenis model pengambilan keputusan dalam organisasi, diantaranya:
1. Model Pengambilan Keputusan Model Minzberg;
Drucker, Simon Menzberg, et.al (1976) memberikan 3 tahap dalam pengambilan keputusan yaitu: (1) tahap identifikasi, (2) tahap
pengembangan, dan (3) tahap pemilihan.
2. Model Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan dapat dibedakan atas dua tipe, yaitu terprogram dan
tidak terprogram. Keputusan terprogram ialah keputusan yang selalu diulang kembali. Contohnya: keputusan kenaikan kelas peserta didik, keputusan pengangkatan, dsb. Adapun keputusan tidak terprogram ialah keputusan yang diambil untuk menghadapi situasi rumit dan, Terdapat 9 jenis model pengambilan keputusan dalam organisasi, diantaranya:
1. Model Pengambilan Keputusan Model Minzberg;
Drucker, Simon Menzberg, et.al (1976) memberikan 3 tahap dalam pengambilan keputusan yaitu: (1) tahap identifikasi, (2) tahap
pengembangan, dan (3) tahap pemilihan.
2. Model Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan dapat dibedakan atas dua tipe, yaitu terprogram dan
tidak terprogram. Keputusan terprogram ialah keputusan yang selalu diulang kembali. Contohnya: keputusan kenaikan kelas peserta didik, keputusan pengangkatan, dsb. Adapun keputusan tidak terprogram ialah keputusan yang diambil untuk menghadapi situasi rumit dan,
Lanjutan…
Lanjutan…
14
3. Model Pengambilan Keputusan Klasik
Model pengambilan keputusan klasik berasumsi bahwa keputusan merupakan proses rasional di mana keputusan diambil dari salah satu alternatif terbaik. Model klasik didasarkan konsep rasionalitas lengkap (complete rationality).
4. Model Pengambilan Keputusan Prilaku
Model ini didasarkan sejauh mana keputusan itu dapat memberikan kepuasan. Model ini juga mempertimbangkan pengambilan
keputusan atas dasar rasionalitas kontekstual dan rasionalitas
retspektif. Rasionalitas kontekstual, artinya keputusan tidak hanya didasarkan oleh ketentuan
tersurat (tekstual), tetapi juga yang tersirat (kontekstual).
5. Model Pengambilan Keputusan Crnegie
Model ini memiliki alternatif yang sedikit dimana dalam
pengambilan keputusan dilakukan dengan kompromi, persetujuan, dan akomodasi antara koalisi organisasi dan keputusan dipilih yang memuaskan organisasi
15
Lanjutan…
Lanjutan…
6. Model Pengambilan Keputusan Berdasarkan Manfaat
Dasar pemikirannya adalah: (1) mutu keputusan, (2) kreativitas keputusan, (3) penerimaan keputusan, (4) pemahaman keputusan, (5) pertimbangan
keputusan, dan (6) ketepatan keputusan.
7. Model Pengambilan Keputusan berdasarkan Masalah.
Ada tiga tendensi khusus yang dapat merusak proses keputusan kelompok, yaitu: (1) pikiran kelompok, (2) perubahan berisiko, dan (3) eskalasi komitmen.
8. Model Pengambilan Keputusan berdasarkan Lapangan
Model ini paling banyak digunakan sekolah karena ingin melibatkan partisipasi warga sekolah dalam mengambil keputusan. Beberapa teknik penting dalam pengambilan keputusan berdasarkan lapangan adalah: (1) curah pendapat (brainstorming); (2) teknik grup nominal; (3) teknik Delphi; (4) pembela yang menantang apa yang dianggap baik (devil's advocate).
9. Model Pengambilan Keputusan Pohon Masalah
Model ini dalam pengambilan keputusan melakukan identifikasi masalah sampai kepada akar masalah. Contohnya masalah yang dihadapi adalah buruknya
manajemen pendidikan. Akibatnya adalah rendahnya mutu pendidikan.
Penyebabnya adalah perencanaan tidak mantap, pelaksanaan tidak tepat, dan
16
Than ks!
Any questions? You can find me at
@beltahmamero
Any questions? You can find me at
@beltahmamero