• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Tidak ada hal yang sia-sia dalam belajar karena ilmu akan bermanfaat pada waktunya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "2. Tidak ada hal yang sia-sia dalam belajar karena ilmu akan bermanfaat pada waktunya. "

Copied!
113
0
0

Teks penuh

Dalam penyusunan skripsi saya selalu berkonsultasi dengan dosen pembimbing yang ditunjuk oleh pimpinan fakultas. Judul Tesis : Pengaruh model Team Accelerated Teaching terhadap hasil belajar bahasa Indonesia. Konsep menyusun dialog dari gambar untuk siswa kelas V SD 54 Kalosi Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang. Karya sederhana ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku tercinta. Terima kasih atas segala dukungan, perhatian dan pengorbanan serta doanya.

Oleh itu, pada kesempatan ini penulis ingin merakamkan setinggi-tinggi penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penulis dalam hal ini khususnya. Bagi mereka, tiada kata-kata yang mampu diucapkan selain ucapan terima kasih yang tidak terhingga dan doa ikhlas daripada penulis semoga apa sahaja yang diberikan mendapat ganjaran dan balasan yang setimpal oleh Allah Subhanallahu wa Ta'alaAmin.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Apa pengaruh model Team Accelerated Teaching terhadap hasil belajar bahasa Indonesia? Konsep menyusun dialog berdasarkan gambar pada siswa kelas V SD 54 Kalosi Kecamatan Alla , Kabupaten Enrekang.” Konsep Bahasa Indonesia Menyusun Dialog Berbasis Gambar untuk Siswa Kelas V SD 54 Kalosi Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang.

Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian yang Relevan

Susanti menemukan adanya perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif TAI (Team Accelerated Teaching) dan NHT (Numbered Head Together) pada materi persegi panjang di Kelas VII SMP Negeri 16 Palembang. Tujuan penelitian Kurnianingsih adalah 1) mendeskripsikan bagaimana pembelajaran kooperatif melalui team-accelerated instruction (TAI) pada topik trigonometri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pada mata pelajaran trigonometri dengan bantuan pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Teaching (TAI) pada kelas

Persamaan kedua penelitian tersebut dengan penelitian yang saya lakukan adalah sama-sama menggunakan Model Pembelajaran Team Accerelated Teaching, adapun perbedaannya adalah: 1) pada penelitian pertama peneliti menggunakan Model Pembelajaran Team Accerelated Teaching untuk meningkatkan hasil belajar matematika menjadi meningkatkan kelas VII SMP, 2) pada pembelajaran kedua peneliti menggunakan Model Pembelajaran Team Accelerated Teaching untuk mendeskripsikan bagaimana pembelajaran kooperatif Team Accelerated Teaching (TAI) pada materi trigonometri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas pembelajaran I yang dilakukan dengan menggunakan tim model pembelajaran. Pembelajaran yang dipercepat bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas III pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan beberapa temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Model Team Accelerated Teaching Learning secara teoritis dapat meningkatkan aktivitas, kinerja, dan hasil belajar siswa.

Kajian Pustaka

  • Defenisi bahasa Indonesia
  • Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar
  • Model Accelerated Intruction a .Pengertian model
  • Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan
  • Fungsi Model Pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa
  • Ciri-ciri model
  • Konsep Menyusun Dialog Berdasarkan Gambar

Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai akibat dari kegiatan belajar. Menurut Slameto, hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari suatu proses usaha setelah melaksanakan kegiatan belajar yang dapat diukur dengan menggunakan tes untuk melihat kemajuan siswa. Sudjana (2005) juga mengatakan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil belajar yang dicapai siswa dengan menggunakan kriteria tertentu.

Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar khususnya hasil belajar kognitif yang berkaitan dengan penguasaan materi pembelajaran sesuai tujuan. Namun tes dapat digunakan untuk mengukur atau mengevaluasi hasil belajar pada ranah afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2005). Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku setelah melewati proses belajar mengajar yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Hasil pembelajaran dapat diketahui dengan melakukan beberapa penilaian yang menunjukkan sejauh mana kriteria penilaian telah tercapai.

Kerangka Pikir

  • Pengertian dialog 2. Landasan dialog
  • Cara menyusun dialog berdasarkan gambar

Berdasarkan gambar (pengertian dialog, landasan dialog, kondisi dialog, manfaat dialog, cara menyusun dialog berdasarkan gambar). Dengan menggunakan model pembelajaran Team Accerelated Teaching pada kelas bahasa Indonesia, siswa akan lebih mudah memahami konsep model pembelajaran Team Accerelated Teaching pada kelas bahasa Indonesia. Dengan menggunakan Model Team Accelerated Teaching ketika belajar bahasa Indonesia, siswa akan mempelajari sesuatu yang menyenangkan, interaktif dan tidak membosankan.

Hal ini tentu memberikan dampak yang besar khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Hipotesis Penelitian

Jenis Penelitian

Rancangan penelitian

  • Populasi
  • Sampel

Sugiyono menyatakan bahwa populasi adalah wilayah umum yang terdiri dari obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh siswa kelas V SD 54 Kalosi Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD 54 Kalosi Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang yang berjumlah 20 orang.

Penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang jumlah sampelnya sama dengan populasi.

Defenisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian

  • Desain Penelitian

Konsep membangun dialog berdasarkan gambar dalam penelitian ini merupakan materi yang akan diajarkan pada mata kuliah bahasa Indonesia pada saat nanti kita melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Team Accelerated Teaching.

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Md = Rata-rata selisih pre-test dan post-test X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pre-test) X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (post-test) D = Penyimpangan setiap mata pelajaran. Md = Rata-rata selisih pre-test dan post-test X1 = Hasil belajar sebelum diberikan perlakuan (pre-test) X2 = Hasil belajar setelah diberi perlakuan (post-test). Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti penggunaan model Team Accelerated instruction berpengaruh terhadap kemampuan menyusun dialog berdasarkan gambar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 54 Kalosi Kabupaten Enrekang.

Ho diterima yang berarti penggunaan model Team Accelerated Teaching tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengarang. Dialog berbasis gambar pada mata pelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas V SDN 54 Kalosi Kabupaten Enrekang.

Tabel  3.2. Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia  No.  Tingkat Penguasaan (%)  Kategori Hasil Belajar
Tabel 3.2. Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia No. Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Aktivitas Belajar selama Menggunakan Model Team Accerelated Instruction terhadap Kemampuan Menyusun Dialog Berdasarkan Gambar
  • Pengaruh Penggunaan Model Team Accerelated Instruction terhadap Kemampuan Menyusun Dialog Berdasarkan Gambar pada Mata Pelajaran

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyusun dialog berdasarkan gambar siswa pada tahap pre-test dengan bantuan instrumen tes dikategorikan sangat rendah yaitu 20%, rendah 35%, sedang 15%, tinggi 5% dan sangat tinggi dengan persentase 25%. Jika Tabel 4.4 dihubungkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang ditetapkan peneliti yaitu jika jumlah siswa mencapai atau melebihi nilai KKM (70) 75% maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca awal kelas V - siswa di SDN 54 Kalosi Kabupaten Enrekang belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar klasikal yaitu siswa tuntas hanya 45% 75%. Deskripsi hasil post-test setelah menggunakan model team-accelerated instruction terhadap kemampuan menyusun dialog berbasis gambar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 54 Kalosi Kabupaten Enrekang.

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh rata-rata skor kemampuan menyusun dialog berdasarkan gambar siswa kelas V SDN 54 Kalosi Kabupaten Enrekang setelah menggunakan model team-accelerated teaching adalah 85,4 dari skor ideal 100. Berdasarkan data yang dapat dilihat dari tabel diatas dapat dilihat. Diketahui kemampuan menyusun dialog berdasarkan gambar siswa pada tingkat post-test dengan menggunakan instrumen tes berkategori sangat tinggi yaitu 60%, tinggi 10%. sedang 15%, rendah 5% dan sangat rendah persentasenya 10%. Jika melihat hasil persentase yang ada, dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam menyusun dialog berdasarkan gambar dengan model team-accelerated teaching relatif tinggi.

Jika Tabel 4.8 dihubungkan dengan indikator kriteria yang ditetapkan peneliti untuk ketuntasan hasil belajar siswa yaitu jika jumlah siswa mencapai atau melebihi nilai KKM (70) 75% maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berdialog berdasarkan foto siswa kelas V SDN 54 Kalosi Kabupaten Enrekang sudah ketemu. Kriteria ketuntasan hasil belajar klasikal 85% 75%. Deskripsi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran akselerasi tim pada kemampuan menyusun dialog berdasarkan gambar Pembelajaran kemampuan menyusun dialog berdasarkan gambar pada mata pelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas V SDN 54 Kalosi Kabupaten Enrekang. Persentase siswa yang mampu mengungkapkan perasaan dan pendapatnya setelah temannya melakukan kegiatan membaca di depan kelas adalah sebesar 83,35%.

Rata-rata persentase aktivitas siswa pada arahan menyusun dialog berdasarkan gambar dengan menggunakan model team-accelerated teaching sebesar 78,16%. Pengaruh Penggunaan Model Team Accelerated Teaching Terhadap Kemampuan Komposisi Dialog Berbasis Gambar Subjek Mata Pelajaran Dialog Berbasis Gambar Siswa Kelas V SDN 54 Kalosi Kabupaten Enrekang. Sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu “penggunaan model Team Accelerated Teaching berpengaruh terhadap kemampuan menyusun dialog berdasarkan gambar siswa kelas V SDN 54 Kalosi Kabupaten Enrekang”, maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik inferensial dengan menggunakan t - tes.

Tabel 4.3. Tingkat Penguasaan Materi Pretest
Tabel 4.3. Tingkat Penguasaan Materi Pretest

Pembahasan

Model pembelajaran kooperatif TAI (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Teaching) merupakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada model pembelajaran kolaboratif ini, siswa biasanya belajar menggunakan LKS (lembar kerja siswa) secara berkelompok. Berdasarkan hasil pretest diperoleh nilai rata-rata nilai belajar siswa sebesar 63,95 dengan kategori sangat rendah 20%, rendah 35%, sedang 15%, tinggi 5% dan sangat tinggi dengan persentase 25%.

Melihat hasil persentase tersebut maka dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam menyusun dialog dari gambar sebelum menggunakan model Team Accelerated Teaching tergolong rendah. Jadi kemampuan siswa dalam menyusun dialog berdasarkan gambar setelah menggunakan model Team Accerelated Teaching mempunyai hasil yang lebih baik dibandingkan sebelum menggunakan model Team Accerelated Teaching. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji t terlihat nilai t hitung sebesar 8,38.

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan kesimpulan yang diperoleh, serta hasil observasi yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan Model Team Accelerated Teaching memberikan dampak terhadap kemampuan menyusun dialog berdasarkan gambar dalam bahasa Indonesia. mata pelajaran bahasa untuk siswa kelas V SDN 54 Kalosi Kabupaten Enrekang.

Simpulan

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan Model Team Accelerated Teaching memberikan dampak terhadap kemampuan menyusun dialog berdasarkan gambar siswa kelas V SDN 54 Kalosi Kabupaten Enrekang. t hitung = 8,38 dan t tabel = 2,093, maka t hitung > t tabel. atau 8,38 > 2,093.

Saran

Rahayu, Sri. 2015. Pengaruh penggunaan model pembelajaran interaktif (explicit instruction) terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 15 Jawi – Jawi Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros. Disertasi yang tidak dipublikasikan. Makassar: Unismuh Makassar.

INDIKATOR

Materi Ajar

Metode,Model/Sumber Belajar

Penilaian

Materi ajar

SOAL PRE-TEST DAN POST-TEST

Deskripsi Aktivitas Belajar selama Menggunakan Model Team Accerelated Instruction terhadap Kemampuan Menyusun Dialog Berdasarkan Gambar

SRI WAHYUNI, Lahir pada tanggal 22 September 1994 di Kalosi Kabupaten Enrekang dan merupakan buah hati dari Bapak. Arsil Dauds dan Ny. cinta Nurhayati. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 3 ALLA Kalosi, dan lulus pada tahun 2010. Kemudian pada tahun 2013, penulis berkesempatan melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar dan terdaftar di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. , Fakultas Pendidikan dan Keguruan, program studi kependidikan Strata 1 (S1).

Pada tahun 2017, penulis menyelesaikan penelitian dengan menyusun karya ilmiah yang berjudul Pengaruh Penggunaan Model Team Accelerated instructional Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN 54 Kalosi Kecamatan Alla Enrekang.

Gambar 1.1. Pekarangan sekolah SDN 54 Kalosi
Gambar 1.1. Pekarangan sekolah SDN 54 Kalosi

Gambar

Tabel  3.2. Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia  No.  Tingkat Penguasaan (%)  Kategori Hasil Belajar
Tabel 4.3. Tingkat Penguasaan Materi Pretest
Tabel 4.4. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia  Skor  Kategorisasi  Frekuensi  Persentase (%)
Tabel 4.6. Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest
+7

Referensi

Dokumen terkait

Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah sama-sama menjadikan filter bubble sebagai objek penelitian, hanya saja perbedaannya adalah jika pada