• Tidak ada hasil yang ditemukan

TIM PENGAMPU PPA - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TIM PENGAMPU PPA - Spada UNS"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TIM PENGAMPU PPA

Semester Genap 2021-2022

01-03-2022

(2)

 Kaitan perilaku dengan desain arsitektur

sebagai lingkungan fisik, Yaitu :

Bahwa desain arsitektur dapat menjadi

fasilitator terjadinya perilaku atau

sebaliknya sebagai penghalang

terjadinya perilaku.

(3)

 Kaitan perilaku dengan desain arsitektur sebagai lingkungan fisik, Yaitu :

Realitas apa yang dibayangkan dalam imajinasi arsitek pada proses perancangan mungkin akan

menghasilkan akibat yang berbeda setelah proses pemakaian/penghunian

Untuk itu kita arsitek perlu memahami

kebutuhan dasar manusia dan

bagaimana hubungan antara desain arsitektur

dengan perilaku manusia

(4)

PROSES PERSEPSI MANUSIA

Obyek fisik

Individu

Persepsi

Dalam batas optimal

Diluar batas optimal

Homeo statis

stress Coping (pengatas

Masalahan )

Adaptasi/

adjusment Efek lanjutan

Stress

berlanjut Efek

lanjutan sukses

gagal

(Bell dalam Sarlito W, 1992)

Persepsi bukanlah sekedar pengindraan,

persepsi dikatakan sebagai penafsiran

pengalaman (Joyce, 2005)

(5)

Hirarki Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Maslow (1943) :

Kebutuhan fisiologi : udara, air, makan, minum, tidur, dst

merupakan kebutuhan paling mendasar utk kelangsungan hidup manusia.

Kebutuhan akan keamanan/keselamatan:

Tinggal di tempat yg aman, asuransi, cadangan finansial dst

Kebutuhan sosial: persahabatan, menerima dan memberi kasih sayang dalan kehidupan sosial masyarakat dst

Kebutuhan untuk dihargai:

Pengakuan sosial,penghargaan diri, reputasi, memiliki yang dapat mencerminkan diri dapat dihargai orang lain, dst

Kebutuhan untuk aktualisasi diri:

Kebutuhan utk memenuhi keberadaan/eksistensi diri,

misalnya dalam hal keindahan/seni atau spiritual.

(6)

Contoh kasus :

Dari kebutuhan dasar manusia estetika mempunyai urutan belakang

Padahal bagi kebanyakan arsitek/perancang menempatkan estetika pada urutan… dalam pertimbangan desain.

Artinya :

kebanyakan arsitek tidak menempatkan kebutuhan pengguna di dalam perancangan sebagai yang utama arsitek tidak tanggap sosial

arsitek mungkin lebih mementingkan ketentuan /standar

secara fisik

(7)

 Banyak fasilitas2 yang dirancang , yang kemudian tidak dipakai sesuai tujuan perancangan (gagal !)

 Akibatnya :

 kesimpulan :

Arsitek perlu mempelajari ilmu perilaku-lingkungan yang secara lebih khusus mempelajari interaksi antara perilaku manusia dengan lingkungan fisiknya, agar dapat

menganalisis, menjelaskan, dan meramalkan, atau bahkan

jika perlu mempengaruhi /merekayasa hubungan antara

perilaku manusia dengan lingkungannya utk kepentingan

manusia dan lingkungannya.

(8)

 Psikologi lingkungan : adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.

 Tingkah laku : adalah perbuatan-perbuatan manusia, - Baik yang kasat indera (overt behavior), yaitu semua

tingkah laku yang bisa ditangkap langsung dg indera spt ; melempar, memukul, merokok, makan, dsb.

- Maupun yang tidak kasat indera (covert behavior), yaitu tingkah laku yang tidak bisa ditangkap langsung oleh indera spt ; motivasi, sikap, berfikir, emosi, minat, dsb.

 STUDI LINGKUNGAN-PERILAKU

(ARSITEKTUR DAN PERILAKU)

(9)

 Secara khusus studi arsitektur-perilaku atau

“lingkungan”-perilaku dalam arsitektur meliputi penyelidikan secara sistematis tentang

hubungan antara lingkungan dan perilaku

manusia dan penerapannya dalam proses

perancangan.

(10)

adalah

Agar kita dapat menganalisis, menjelaskan, meramalkan, dan mempengaruhi/

merekayasa hubungan antara tingkah laku manusia dengan arsitektur (lingkungannya) untuk kepentingan manusia dan kepentingan lingkungan itu sendiri.

Tujuan dari studi arsitektur-perilaku

(11)

 Dalam penelitian psikologi lingkungan,

hubungan tingkah laku dan lingkungan adalah satu unit yang dipelajari dalam keadaan saling terkait, tidak berdiri sendiri.

 Hubungan antara lingkungan dengan manusia dan tingkah lakunya adalah hubungan timbal balik. (saling mempengaruhi).

 Interdisipliner. Terkait dengan berbagai macam ilmu/disiplin

Ciri-ciri Psikologi Lingkungan

(12)

BAGAN

PROSES INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGANNYA

KOGNISI

Latar Belakang Pemakai

•Pendidikan

•Pekerjaan

•Pengalaman

•Kebudayaan

•Pekerjaan

PERSEPSI

MOTIVASI

KEBUTUHAN AKTUAL SETING

LINGKUNGAN SIKAP PERILAKU

(13)

MODEL ENVIRONMENTAL LEARNING (

MENURUT RAPOPORT, 1977)

Source: Haryadi, Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku (1995) Lingkungan

baru yang nyata

Lingkungan dengan latarbelakang, budaya, pengalaman, informasi tertentu

Lingkungan yang

terekam (kognisi) sementara

Test dengan informasi dari

lingkungan baru

Kognisi baru

PERILAKU ADAPTASI FILTER

(14)

3 komponen pokok

yang harus diketahui untuk melihat informasi perilaku lingkungan (Altman dalam Snyder, 1985)

1. konsep fenomena perilaku lingkungan.

aspek perilaku yang berbeda dari manusia sehubungan dengan lingkungan fisik tiap hari.

2. kelompok-kelompok pemakai.

pemakai berbeda → kebutuhan berbeda.

3. setting.

area terjadinya perilaku.

(15)

konsep fenomena perilaku lingkungan.

setting.

kelompok-kelompok pemakai.

3 komponen pokok

perilaku lingkungan

(16)

konsep fenomena

perilaku lingkungan

psikologi dan perilaku manusia tentang

proses individual

perilaku manusia terhadap lingkungannya

psikologi dan perilaku manusia tentang

proses sosial

perilaku manusia terhadap lingkungannya.

persepsi kognisi

personal space

privacy teritoriality density crowding

(17)

PUSTAKA

1. P. Arsitektur UNS, Kurikulum S-1 Program Studi Arsitektur FT UNS 2016. 2016

2. Deddy Halim, Psikologi Arsitektur, 2005

3. Haryadi B Setiawan, Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku, 2010

4. Heimsath, C, 1988, Arsitektur Dari Segi Perilaku, terjemahan, Intermatra, Bandung

5. Hendro P, Pengantar Psikologi Lingkungan, 1998

6. Laurens, J. M., Arsitektur dan Perilaku Manusia, PT. Grasindo, Jakarta.

7. R. B. Bechtel and A. Ts’erts’man, Handbook of environmental psychology. 2002.

8. P. C., "Methods in Behavioral Research." p. 412, 2008.

9. S. Wirawan, Psikologi Lingkungan. 1995.

10. Suwondo, Arsitektur, Manusia dan Pengamatannya, 1986

11. R. Gifford, L. Steg, and J. P. Reser, Environmental Psychology, no. April. 2011.

12. C. M. Deasy and T. E. Lasswell, Designing places for people: A Handbook on Human Behavior for Architects, Designers, and Facility Managers. Grasindo, Jakarta, 1985.

13. W.M. Pena and S. a. Parshall, "Problem Seeking: An Architectural Programming Primer," p.

249, 2001

Referensi

Dokumen terkait

The results of this study indicated: 1 Coaching to teachers of Islamic Education of Elementary School conducted by supervisors has been carried out with appropriate steps and with

"Design and Performance Analysis of Three Phase Solar PV integrated UPQC", IEEE Transactions on Industry Applications, 2017 Crossref ijedr.org Internet ijirset.com Internet