• Tidak ada hasil yang ditemukan

tindak lanjut hasil audit bpk terhadap kinerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "tindak lanjut hasil audit bpk terhadap kinerja"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), Lampiran I-Pengantar Standar Pemeriksaan paragraf 14 menyatakan bahwa pemeriksaan keuangan bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku. Umum di Indonesia. Laporan keuangan harus memberikan informasi kepada entitas pelapor tentang: (1) aset; (2) kewajiban; (3) kekayaan bersih; (4) pendapatan-LRA;.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Makassar terbaru - Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin berjanji akan menyelesaikan sembilan temuan Badan Pemeriksa Keuangan seperti yang tertulis dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Pemkot. Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin dalam sambutannya menyatakan temuan ini akan menjadi perhatian serius Pemkot Makassar yang harus ditindaklanjuti.

Rumusan Masalah

Merupakan suatu audit atas laporan keuangan yang dimaksudkan untuk memberikan keyakinan memadai mengenai apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau dasar akuntansi komprehensif, selain prinsip akuntansi yang berlaku umum. diterima di Indonesia. Indonesia. Sedangkan pengertian audit keuangan sektor publik menurut Agung (2008:31) adalah, “Suatu audit atas laporan keuangan yang bertujuan untuk memberikan keyakinan yang wajar apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. di Indonesia atau dasar akuntansi yang komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia". Dari definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa audit keuangan sektor publik adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor secara independen untuk mengidentifikasi dan menganalisis secara obyektif apakah laporan keuangan laporan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau prinsip akuntansi lain yang penerapannya secara komprehensif. Laporan keuangan merupakan laporan terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi yang dilakukan suatu entitas pelapor. Uraian kerangka diatas didasarkan pada hasil laporan keuangan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dimana BPK menemukan kelemahan pada Sistem Pengendalian Intern (SPI) di pemerintahan. Kantor.

Laporan hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Makassar tahun anggaran 2012 dilaksanakan sesuai dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan BPK. Laporan tersebut dijadikan dasar penelaahan BPK terhadap laporan perekonomian daerah yang akan mengeluarkan opini. Penelitian ini menggunakan sumber data dari website bpk.go.id dan beberapa media online seperti City News, Tribun Timur dan Fajar untuk memperoleh informasi kinerja BPK terkait laporan keuangan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar tahun anggaran dan 2012.

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Audit pada Sektor Publik

Definisi Audit Sektor Publik

Tujuan dilakukannya audit sektor publik adalah untuk menjamin akuntabilitas publik dari pemerintah, baik daerah maupun pusat. Selain itu, audit sektor publik mempunyai cakupan tugas dan tanggung jawab yang lebih luas dibandingkan audit sektor swasta.

Audit Sektor Publik dan Bisnis

Dalam rekening negara, belanja modal dilaporkan dalam laporan operasional dan neraca, sedangkan dalam akuntansi komersial tidak dilaporkan dalam laporan operasional. Akuntan publik sangat dipengaruhi oleh peraturan pemerintah sehingga lebih kaku (kurang fleksibel) dibandingkan akuntansi komersial.

Jenis Audit Sektor Publik

Merupakan audit khusus diluar audit keuangan dan audit manajemen yang bertujuan untuk memberikan kesimpulan mengenai suatu hal. Audit dengan tujuan tertentu dapat berupa investigasi, review atau prosedur yang disepakati. Audit dengan tujuan tertentu meliputi audit atas hal-hal lain di bidang keuangan, audit investigatif, dan audit sistem pengendalian internal.

Audit Keuangan Sektor Publik

  • Pengertian Audit Keuangan
  • Tujuan Pemeriksaan Keuangan
  • Proses Pemeriksaan Keuangan
  • Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Keuangan (SPPK)
  • SAP Berbasis Akrual
  • Tujuan Laporan Keuangan
  • Komponen-komponen Laporan Keuangan

Luaran yang dihasilkan dari proses audit atas laporan keuangan berupa opini akuntan publik atas laporan keuangan tersebut. Seorang akuntan publik akan memberikan pendapat seperti ini apabila laporan keuangan secara umum menggambarkan posisi keuangan dan hasil usaha yang wajar berdasarkan penerapan standar akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten. Singkatnya, pendapat tersebut diberikan dalam keadaan yang bertentangan dengan persyaratan agar laporan keuangan dapat dinyatakan wajar.

Pendapat ini disebut juga dengan disclaimer of opinion, no opinion atau no opinion.Pendapat atau opini ini diberikan jika akuntan publik merasa pemeriksaannya kurang mendukung untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan atau dirinya sendiri. Entitas pelapor mengungkapkan, baik dalam Neraca maupun Catatan atas Laporan Keuangan, subklasifikasi pos-pos yang disajikan, diklasifikasikan dengan cara yang sesuai dengan operasi entitas yang bersangkutan.

Konsep Audit Kinerja Sektor Publik

  • Pengertian Audit Kinerja
  • Tujuan dan Lingkup Audit Kinerja
  • Manfaat Audit Kinerja
  • Perbedaan antara Audit Keuangan dan Audit Kinerja
  • Audit Kinerja untuk Akuntabilitas Publik
  • Fungsi Pengawasan
  • Standar Audit
  • Siklus Audit Kinerja

Untuk lebih jelasnya mengenai audit kinerja, berikut perbedaan audit kinerja dan audit keuangan menurut Agung. Ruang lingkup audit keuangan mencakup seluruh pelaporan keuangan, sedangkan audit kinerja lebih spesifik dan fleksibel dalam pemilihan topik, objek, dan metodologi audit. Audit keuangan merupakan audit yang bersifat rutin, sedangkan audit kinerja bukanlah audit yang bersifat rutin karena tidak harus dilakukan secara tahunan atau berkala.

Kompleksitas dan keragaman pertanyaan dalam audit kinerja mengharuskan auditor dibekali dengan kemampuan komunikasi yang baik. Laporan audit tindak lanjut bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemangku kepentingan mengenai penilaian efektivitas tindak lanjut audit kinerja serta manfaat yang dihasilkan dari audit kinerja (seperti penghematan biaya atau manfaat lainnya).

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK): Auditor Eksternal

Audit harus melaporkan setiap rekomendasi yang belum ditindaklanjuti yang ditemukan pada saat pelaksanaan audit lanjutan kepada pihak terkait (stakeholder). Kewajiban BPK adalah memberitahukan kepada DPR hasil pelaksanaannya dan memberitahukan kepada pemerintah mengenai keadaan yang menimbulkan dugaan tindak pidana atau perbuatan yang merugikan keuangan negara, khususnya perkara pidana, kepada kepolisian dan/atau kejaksaan. . Fungsi Operatif, yaitu menguji apakah pengeluaran uang negara berlangsung sesuai dengan ketentuan APBN dan ketentuan yang berkaitan dengan pengendalian dan pengelolaan keuangan negara.

Hal ini menilai apakah penggunaan keuangan negara telah bertanggung jawab sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi penasehat, yaitu memberi nasihat dan pertimbangan kepada pemerintah untuk kepentingan negara dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara.

Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah

  • Pengertian Keuangan Daerah
  • Sumber Keuangan Daerah
  • Pengelolaan Keuangan Daerah
  • Ruang Lingkup Keuangan daerah

Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa pembiayaan daerah adalah segala hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang. Sedangkan Dana Darurat adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah yang mengalami bencana nasional, kejadian luar biasa, dan/atau krisis solvabilitas. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah mendefinisikan Keuangan Daerah sebagai segala hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban daerah.

Yang dimaksud dengan daerah disini adalah pemerintahan daerah, yaitu daerah otonom berdasarkan peraturan perundang-undangan. Yang dimaksud dengan pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih;

Kerangka Pikir

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dan informasi relevan yang dilakukan dengan mengamati langsung seluruh proses yang berlangsung di kantor wilayah. Studi pustaka, untuk memperoleh landasan teori mengenai revisi yang dilakukan BPK dan pelaksanaannya melalui buku literatur, laporan, artikel, seminar, jurnal, catatan kuliah dan surat kabar yang berhubungan dengan permasalahan yang ada dan berguna dalam menyusun hasil penelitian ini.

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan Kepala Bagian Keuangan dan Pelayanan di lingkungan Pemerintah Kota Makassar untuk memperoleh data yang diperlukan.

Jenis dan Sumber Data

Populasi dan Sampel

Metode Analisis

Sistematika Penulisan

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Sejarah Singkat Pemerintah Kota Makassar

Susunan organisasi kelembagaan Pemerintah Kota Makassar diatur berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2009, terdiri atas 2 (dua) sekretariat, 17 (tujuh belas) departemen, 15 (lima belas) lembaga teknis daerah, 2 (dua) lembaga pelaksanaan peraturan perundang-undangan, 14 (empat belas) daerah dan 143 (seratus empat puluh) -tiga) distrik . Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah Kota Makassar dan Ketua Pengurus KORPRI Kota Makassar; Berdasarkan Berita Kota online yang diupdate oleh Ronalyw pada Selasa 28 Mei 2013 pukul 06.00, Pemkot Makassar memperoleh opini WDP dari BPK, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar kesulitan dalam memperoleh penilaian opini.

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menilai permasalahan terbesar dari opini yang diperoleh adalah adanya kolaborasi pengelolaan aset dengan pihak ketiga. Dengan ditemukannya kelemahan pada sistem pengendalian intern, maka Pemerintah Kota Makassar hendaknya lebih berhati-hati dalam menerapkan sistem tersebut, agar tercipta suatu sistem yang terintegrasi, efisien dan mudah mencapai tujuannya. Oleh karena itu wajar jika Badan Pemeriksa Keuangan (SAA) memberikan Pendapat Wajar (WDP) kepada Pemkot Makassar untuk tahun anggaran 2012.

Penelitian ini mengenai akuntabilitas daerah Kota Makassar terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang terlihat dari hasil audit BPK terhadap LHP tahun anggaran 2012 yaitu sejauh mana Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersungguh-sungguh menaati kebijakan tersebut. rekomendasi yang dilakukan BPK pada tahun 2011 sehubungan dengan temuan terkait kelemahan sistem pengendalian intern dan administrasi yang tampak di dalamnya.

Struktur Organisasi Kelembagaan Pemerintah Kota Makassar

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Kota Makassar

Tugas dan wewenang kepala daerah adalah memberikan laporan sebagai sarana pertanggungjawaban kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (KPPD) adalah capaian penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang diukur berdasarkan masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan/atau dampak (Permendagri Nomor 73 Tahun 2009). Pemerintah berkewajiban melakukan evaluasi terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah atau yang disebut dengan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah (EPPD) untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam memanfaatkan hak yang diperoleh daerah dengan mencapai keluaran dan hasil yang direncanakan.

EPPD meliputi evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah (EKPPD), evaluasi kemampuan penyelenggaraan otonomi daerah (EKPOD), dan evaluasi daerah otonom baru (EDOB).

Hasil Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kinerja

  • Kelemahan Sistem Pengendalian Intern
  • Temuan Ketidakpatuhan terhadap Ketentuan Perundang-
  • Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan Sesuai Rekomendasi
  • PENUTUP
    • Simpulan
    • Keterbatasan
    • Saran

Pak. Lebih lanjut Kaper mengatakan, secara umum kriteria pendapat BPK ada empat, yakni kepatuhan terhadap SAP, kecukupan keterbukaan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan keandalan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP). Kriteria opini BPK ada empat, yakni kepatuhan terhadap SAP, kecukupan keterbukaan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan keandalan sistem pengendalian internal publik (SPIP). Selain itu, untuk tahun 2012 Pemerintah Kota (Pemkot) kembali mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) karena masih terdapat temuan berulang.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan BPK mengenai kelemahan sistem pengendalian intern, ketidakpatuhan terhadap ketentuan hukum dan tindak lanjut temuan pemeriksaan sesuai rekomendasi kurang dimanfaatkan oleh pemerintah kota. Secara umum kriteria penilaian BPK ada empat, yaitu kepatuhan SAP, kecukupan keterbukaan, kepatuhan terhadap peraturan, dan keandalan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan informasi yang di dapat dari Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI, atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Palembang tahun 2020, permasalahan lain dalam